2/Mei 2014
Abstrak
Penggunaan Motor Induksi pada Balai Pelatihan merupakan hal yang sangat penting karena tempat
pembelajaran cara mengoperasikan Motor induksi. Pengoprasian beberapa motor induksi yang digunakan secara
bersamaan ataupun secara bertahap mengakibatkan kendala saat pengasutannya, dimana ada perubahan tegangan
dan frekuensi pada sistem tenaga listrik. Kedip tegangan adalah bukti nyata keadaan transient dari suatu tegangan
sistem selama interval waktu tertentu yang diakibatkan oleh gangguan sistem karena pengasutan motor
berkapasitas besar dan hubung singkat. Saat pengasutan motor listrik arus startingnya dapat mencapai 5-10 kali
nilai nominalnya sehingga terjadi kedip tegangan. Kedip tegangan pada motor induksi rotor sangkar 5 hp, 220 V,
1440 rpm untuk percobaan dengan metode pengasutan Direct On Line (DOL) tegangan berkedip hingga 46,159%
dengan arus start sebesar 16,879 A , enam kali lebih besar dari arus normal yang besarnya 2,678 A . Untuk
pengasutan StarDelta tegangan berkedip hingga 46,15% dengan arus start sebesar 9,745 A ,enam kali lebih besar
dari arus normal yang besarnya 1,5447 A. Untuk pengasutan Autotrafo dengan tap 60% arus start sebesar 10
ampere, 70% arus start sebesar 11 ampere dan 80 % arus start sebesar 13 ampere, enam kali lebih besar dari arus
normal dengan tegangan berkedip hingga 46,15% .
1. Pendahuluan
Saat pengasutan motor induksi ada lonjakan
Seiring meningkatnya pertumbuhan pabrik, arus besar berkisar lima hingga tujuh kali dari
permintaan motor listrik yang berdaya besar arus nominal yang terjadi dalam waktu yang
juga meningkat karena motor kuda kerja pada sangat singkat, dan mengakibatkan jatuh
pabrik. Namun kendala terjadi saat pengasutan, tegangan sesaat (voltage dip). Fenomena seperti
ini akan menyebabkan efek seperti :
berubahnya tegangan dan frekuensi pada sistem
1. Torsi yang transient akan menyebabkan
tenaga listrik secara signifikan. Tegangan sistem stress (tekanan) pada sistem mekanisnya
yang mengalami fluktuasi menyebabkan 2. Menghambat percepatan putaran motor
munculnya fenomena kedip tegangan (Voltage menuju putaran nominal
Sag/Dip), yang berdampak langsung terhadap 3. Kegagalan kerja pada peralatan lain seperti
proses produksi serta kerusakan pada peralatan Relai, Kontaktor dan efek lainnya [4].
produksi dan menyebabkan kerugian [1]. Oleh
karena itu saat menggunakan motor induksi 3
phasa arus startnya sangat besar, bisa mencapai
5 – 6 kali dari arus nominal motor [2].
Pembuatan Bahasa
program di Matlab grafik
dari Pengasutan
Gambar 2. Rankaian ekivalen Motor Induksi [5]. Motor Induksi
Saat diberi tegangan ke motor induksi
muncullah medan magnet pada kutub medan Hasil Simulasi
Program
yang ada di stator sehingga ada E1 (ggl lawan Tidak
oleh fluks) pada stator. kemudian menuju ke
konduktor rotor yang menghasilkan E2 pada Hasil Sesuai
Dengan Teori
rotor. sehingga didapatlah :
Pembuatan Laporan
in m
th = … … … … … … (1)
√3 1 + ( 1 + m) SELESAI Ya
m ( 1 + 1)
th = e + e = … … … . . (2)
1+ ( 1+ m)
Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan Tugas
Akhir
−
= … … … … … … . . (3) Ada beberapa jenis metode pengasutan
( e+ 2) + ( e + 2)
motor induksi tiga phasa [5]. antara lain sebagai
berikut:
Namun pada saat motor start E1 = 0
a. Pengasutan Dengan Metode DOL
th
start = … … … … … … (4)
e+ 2+ ( e + 2)
tot . th
s = … … … … … (5)
( M+ 2) + ( M + 2)
kecepatan putaran motor stabil maka arus akan Gambar 6. Diagram Rangkaian Pengasutan
berada pada kondisi nominalnya. dengan Metode Autotrafo
Untuk Gambar 6 pada Pengasutan dengan
b. Pengasutan Dengan Metode StarDelta metode AutoTrafo, berfungsi mengurangi
tegangan pengasutan pada motor. Metode
pengasutan ini dilakukan dengan memasang
autotrafo yang ditempatkan pada rangkaian
primer (stator). pada saat pengasutan tegangan
terminal dari motor dikurangi 60% sampai 80%
dari tegangan penuh trafo. Hal ini dimaksudkan
untuk membuat arus asut kecil. Setelah
kecepatan motor induksi stabil, transformator
tegangan diputuskan.
Analisa perhitungan :
Untuk menghitung Kedip Tegangan
tot . th
s =
( M+ 2 ) + ( M + 2)
th
start = tot . th
e + 2+ ( e + 2) | s| =
( M+ 2) + ( M+ 2)
th
| start| = 11,339 x 63,81
( e + 2) +( e + 2) s =
(−3,39 + 3,4574) + (−5,62596 + 16,21)
110,525
start =
(−4,165559 + 3,4574) + (−9,69994 + 16,21) 683,677
s = = 68,378
√112,02
110,525
start = = 16,879
6,548
Untuk menghitung arus start pada StarDelta :
Dari Gambar 7 tegangan suplai ke motor
220 volt, namun tegangan yang masuk hanya th
start =
e + 2+ ( e + 2)
sebesar 118,45 dengan Arus pengasutan motor
induksi didapat sebesar 16,879 Ampere. Setelah th
| start| =
motor bekerja stabil dengan tegangan 220 volt ( e + 2) +( e + 2)
arusnya sebesar 1,6 ampere, membuktikan pada 71,0535volt. Sesaat setelah motor bekerja
adanya lonjakan arus saat starting sebesar 6 kali di tegangan 132 volt arusnya sebesar 1,6
arus normal. ampere, membuktikan adanya lonjakan arus
saat starting sebesar 6 kali arus normal.
Percobaan ketiga adalah pengasutan motor
induksi dengan metode Autotrafo, serta
menganalisa dan membahas Tegangan Kedip
dan Arus Start Pada Pengasutan Autotrafo
dengan tap 60%, 70%, 80% dari tegangan
suplai.
Data hasil percobaan dapat dilihat pada
Tabel 4.
Tabel 4. Data hasil percobaan pengasutan
menggunakan autotransformator
Persentase
Vin Vstator I
Tegangan
(Volt) (Volt) (Ampere)
(%)
220 60 132 1,7 Gambar 9. Gelombang Tegangan dan Arus
220 70 154 2 pada pegasutan Metode Autotrafo
220 80 176 2,3 60%
Menghitung tegangan kedip Autotrafo 70% :
Analisa perhitungan :
tot . th
Menghitung tegangan kedip Autotrafo 60% : s =
( M+ 2) + ( M+ 2)
tot . th
s = tot . th
( M+ 2) + ( M + 2) | s| =
( M+ 2) + ( M+ 2)
tot . th
| s| = 11,339 x 77,3776
( M+ 2) + ( M+ 2) s =
(−3,39 + 3,4574) + (−5,62596 + 16,21)
11,339 x 66,32
s = 877,3846
(−3,39 + 3,4574) + (−5,62596 + 16,21) s = = 82,9286
√ 112,02
752
s = = 71,077 Menghitung arus start pada Autotrafo 70%:
√112,02 th
start =
e + 2+ ( e + 2)
66,32
start = = 10,12828
6,548