Anda di halaman 1dari 7

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO.

2/Mei 2014

ANALISIS KEDIP TEGANGAN AKIBAT PENGASUTAN


MOTOR INDUKSI MENGGUNAKAN PROGRAM MATLAB
(Aplikasi pada Bengkel Listrik Balai Besar Latihan Kerja (BBLKI) Medan)
Sorganda Simbolon, Eddy Warman
Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)
Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA
e-mail: gandagreats@yahoo.com

Abstrak
Penggunaan Motor Induksi pada Balai Pelatihan merupakan hal yang sangat penting karena tempat
pembelajaran cara mengoperasikan Motor induksi. Pengoprasian beberapa motor induksi yang digunakan secara
bersamaan ataupun secara bertahap mengakibatkan kendala saat pengasutannya, dimana ada perubahan tegangan
dan frekuensi pada sistem tenaga listrik. Kedip tegangan adalah bukti nyata keadaan transient dari suatu tegangan
sistem selama interval waktu tertentu yang diakibatkan oleh gangguan sistem karena pengasutan motor
berkapasitas besar dan hubung singkat. Saat pengasutan motor listrik arus startingnya dapat mencapai 5-10 kali
nilai nominalnya sehingga terjadi kedip tegangan. Kedip tegangan pada motor induksi rotor sangkar 5 hp, 220 V,
1440 rpm untuk percobaan dengan metode pengasutan Direct On Line (DOL) tegangan berkedip hingga 46,159%
dengan arus start sebesar 16,879 A , enam kali lebih besar dari arus normal yang besarnya 2,678 A . Untuk
pengasutan StarDelta tegangan berkedip hingga 46,15% dengan arus start sebesar 9,745 A ,enam kali lebih besar
dari arus normal yang besarnya 1,5447 A. Untuk pengasutan Autotrafo dengan tap 60% arus start sebesar 10
ampere, 70% arus start sebesar 11 ampere dan 80 % arus start sebesar 13 ampere, enam kali lebih besar dari arus
normal dengan tegangan berkedip hingga 46,15% .

Kata Kunci: Motor Induksi,Kedip Tegangan, DOL, Star – Delta, Autotrafo

1. Pendahuluan
Saat pengasutan motor induksi ada lonjakan
Seiring meningkatnya pertumbuhan pabrik, arus besar berkisar lima hingga tujuh kali dari
permintaan motor listrik yang berdaya besar arus nominal yang terjadi dalam waktu yang
juga meningkat karena motor kuda kerja pada sangat singkat, dan mengakibatkan jatuh
pabrik. Namun kendala terjadi saat pengasutan, tegangan sesaat (voltage dip). Fenomena seperti
ini akan menyebabkan efek seperti :
berubahnya tegangan dan frekuensi pada sistem
1. Torsi yang transient akan menyebabkan
tenaga listrik secara signifikan. Tegangan sistem stress (tekanan) pada sistem mekanisnya
yang mengalami fluktuasi menyebabkan 2. Menghambat percepatan putaran motor
munculnya fenomena kedip tegangan (Voltage menuju putaran nominal
Sag/Dip), yang berdampak langsung terhadap 3. Kegagalan kerja pada peralatan lain seperti
proses produksi serta kerusakan pada peralatan Relai, Kontaktor dan efek lainnya [4].
produksi dan menyebabkan kerugian [1]. Oleh
karena itu saat menggunakan motor induksi 3
phasa arus startnya sangat besar, bisa mencapai
5 – 6 kali dari arus nominal motor [2].

2. Motor Induksi 3 Phasa


Gambar 1. Grafik Karakteristik Torka pada
Motor induksi adalah motor listrik arus motor induksi [4].
bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak
sama dengan putaran medan stator, antara Dari Gambar 1 pada saat starting kondisi
putaran rotor dengan putaran medan pada stator transient terjadi karena perubahan arus yang
terdapat selisih putaran yang disebut slip [3]. begitu signifikan mulai dari motor dihidupkan
copyright DTE FT USU 75
2014
SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

hingga motor berputar pada putarannya, dan mulai


dapat juga kita buktikan dari Gambar 2
rangkaian ekivalen motor induksi.
R1 I2 sX 2 Study
X1 Observasi
Literatur
I I2
I1
V1 R2
Rc Ic Xm Im E1 sE 2 Pemilihan Komponen Rancangan

Perencanaan Dasar Sistem Pengasutan Motor Induksi

Pembuatan Bahasa
program di Matlab grafik
dari Pengasutan
Gambar 2. Rankaian ekivalen Motor Induksi [5]. Motor Induksi
Saat diberi tegangan ke motor induksi
muncullah medan magnet pada kutub medan Hasil Simulasi
Program
yang ada di stator sehingga ada E1 (ggl lawan Tidak
oleh fluks) pada stator. kemudian menuju ke
konduktor rotor yang menghasilkan E2 pada Hasil Sesuai
Dengan Teori
rotor. sehingga didapatlah :
Pembuatan Laporan
in m
th = … … … … … … (1)
√3 1 + ( 1 + m) SELESAI Ya

m ( 1 + 1)
th = e + e = … … … . . (2)
1+ ( 1+ m)
Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan Tugas
Akhir

= … … … … … … . . (3) Ada beberapa jenis metode pengasutan
( e+ 2) + ( e + 2)
motor induksi tiga phasa [5]. antara lain sebagai
berikut:
Namun pada saat motor start E1 = 0
a. Pengasutan Dengan Metode DOL
th
start = … … … … … … (4)
e+ 2+ ( e + 2)

Sedangkan Rumus untuk mendapatkan


Kedip Tegangan adalah:

tot . th
s = … … … … … (5)
( M+ 2) + ( M + 2)

Karena nilai dari ( + ) sangat kecil


maka Ist sangat besar, dapat mencapau 5 7
kali Inominal sehingga untuk mengurangi Ist perlu
diperkecil V1 dengan beberapa metode :
a. DOL tengangan masukan sebesar Vin=V1
b. Stardelta tegangan masukan sebesar ⁄√3.
c. Autotransformer metode tapping tegangan
awal adalah 60%,70% dan 80% dari V1. Gambar 4. Diagram Rangkaian Pengasutan
dengan Metode DOL
Untuk Gambar 4 pada Pengasutan dengan
3. Metode Penelitian Pengasutan Motor
Induksi Tiga Phasa. metode Direct On Line (DOL), motor induksi
menarik arus yang besarnya 5 sampai 7 kali arus
Gambar 3 merupakan diagram alir dari nominalnya, sehingga mengakibatkan kondisi
penulisan paper. transient pada tegangan. Namun setelah
copyright DTE FT USU 76
2014
SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

kecepatan putaran motor stabil maka arus akan Gambar 6. Diagram Rangkaian Pengasutan
berada pada kondisi nominalnya. dengan Metode Autotrafo
Untuk Gambar 6 pada Pengasutan dengan
b. Pengasutan Dengan Metode StarDelta metode AutoTrafo, berfungsi mengurangi
tegangan pengasutan pada motor. Metode
pengasutan ini dilakukan dengan memasang
autotrafo yang ditempatkan pada rangkaian
primer (stator). pada saat pengasutan tegangan
terminal dari motor dikurangi 60% sampai 80%
dari tegangan penuh trafo. Hal ini dimaksudkan
untuk membuat arus asut kecil. Setelah
kecepatan motor induksi stabil, transformator
tegangan diputuskan.

4. Perhitungan dan Analisis


Data motor induksi rotor sangkar di BBLKI
Medan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Data Motor Induksi yang digunakan di
BBLKI Medan
ELINDO
Gambar 5. Diagram Rangkaian Pengasutan Squirel Cage Motor
dengan Metode StarDelta Output 5 hp Type ETM 132 s
Untuk Gambar 5 pada Pengasutan dengan
metode StarDelta, berfungsi menurunkan Pole 4 50 Hz Phase 3
tegangan yang dicatu ke motor saat stator motor
Volt 220/380 Ins. class A
terhubung dalam rangkaian bintang. Saat start,
stator berada pada rangkaian bintang, arus motor Amp 14/8,1 Rotor C code G
hanya mengambil sepertiga dari arus motor
seandainya motor di start dengan metode DOL. RPM 1440 Rating Cont
Berhubung torsi motor berbanding lurus dengan Input 4585 Kw 6306 = 6305
kuadratis dari tegangan, maka dengan demikian
torsi motor pada rangkaian bintang juga hanya Eff 0,814 Ser. No. 0,80085
sepertiga dari torsi pada rangkaian delta. Analisa yang dilakukan adalah
Pada pengasutan StarDelta tegangan pada membandingkan pengasutan motor induksi
statornya yaitu : dengan metode pengasutan Direct on Line
line
Vstator = Vphasa= ...................................(6) (DOL), StarDelta dan Autotrafo untuk

mendapatkan data-data yang akan dianalisa.
c. Pengasutan Dengan Metode Autotrafo Percobaan pertama adalah pengasutan
motor induksi dengan metode DOL, serta
menganalisa dan membahas Tegangan Kedip
dan Arus Start Pada Pengasutan DOL.
Data hasil percobaan Metode DOL dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Data Hasil Percobaan Pengasutan
Direct on Line
Vin (Volt) Vstator (Volt) I (Ampere)
220 220 3,2

Analisa perhitungan :
Untuk menghitung Kedip Tegangan

tot . th
s =
( M+ 2 ) + ( M + 2)

copyright DTE FT USU 77


2014
SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

tot . th V (Volt) I (Ampere)


| s| =
( M + 2) + ( M+ 2) 127 1,6
220 3,2
11,339 x 110,525
s =
(−3,39 + 3,4574) + (−5,62596 + 16,21) Analisa perhitungan :
683,677
Untuk menghitung tegangan kedip pada
s = = 118,45 StarDelta :
√112,02
tot . th
Untuk menghitung arus start : s =
( M + 2) + ( M + 2)

th
start = tot . th
e + 2+ ( e + 2) | s| =
( M+ 2) + ( M+ 2)
th
| start| = 11,339 x 63,81
( e + 2) +( e + 2) s =
(−3,39 + 3,4574) + (−5,62596 + 16,21)
110,525
start =
(−4,165559 + 3,4574) + (−9,69994 + 16,21) 683,677
s = = 68,378
√112,02
110,525
start = = 16,879
6,548
Untuk menghitung arus start pada StarDelta :
Dari Gambar 7 tegangan suplai ke motor
220 volt, namun tegangan yang masuk hanya th
start =
e + 2+ ( e + 2)
sebesar 118,45 dengan Arus pengasutan motor
induksi didapat sebesar 16,879 Ampere. Setelah th
| start| =
motor bekerja stabil dengan tegangan 220 volt ( e + 2) +( e + 2)

arus motor induksi yang terukur hanya sebesar


63,81
3,2 ampere membuktikan adanya lonjakan arus start =
(−4,165559 + 3,4574) + (−9,69994 + 16,21)
saat starting.
60,294
start = = 9,745
6,548

Gambar 7. Gelombang Tegangan dan Arus saat


pegasutan Metode DOL
Gambar 8. Gelombang Tegangan dan Arus saat
Percobaan kedua adalah pengasutan motor pegasutan Metode StarDelta
induksi dengan metode StarDelta, serta
menganalisa dan membahas Tegangan Kedip Pada Gambar 8 untuk pengasutan StarDelta
dan Arus Start Pada Pengasutan StarDelta.
tegangan awal yang diberi ke motor sebesar 127
Data hasil percobaan Metode StarDelta
dapat dilihat pada Tabel 3. volt, arus start sebesar 9,745 ampere sehingga
Tabel 3. Data hasil percobaan pengasutan tegangan berkedip sampai 68,387 volt. Sesaat
StarDelta setelah motor bekerja di tegangan 127 volt
copyright DTE FT USU 78
2014
SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

arusnya sebesar 1,6 ampere, membuktikan pada 71,0535volt. Sesaat setelah motor bekerja
adanya lonjakan arus saat starting sebesar 6 kali di tegangan 132 volt arusnya sebesar 1,6
arus normal. ampere, membuktikan adanya lonjakan arus
saat starting sebesar 6 kali arus normal.
Percobaan ketiga adalah pengasutan motor
induksi dengan metode Autotrafo, serta
menganalisa dan membahas Tegangan Kedip
dan Arus Start Pada Pengasutan Autotrafo
dengan tap 60%, 70%, 80% dari tegangan
suplai.
Data hasil percobaan dapat dilihat pada
Tabel 4.
Tabel 4. Data hasil percobaan pengasutan
menggunakan autotransformator
Persentase
Vin Vstator I
Tegangan
(Volt) (Volt) (Ampere)
(%)
220 60 132 1,7 Gambar 9. Gelombang Tegangan dan Arus
220 70 154 2 pada pegasutan Metode Autotrafo
220 80 176 2,3 60%
Menghitung tegangan kedip Autotrafo 70% :
Analisa perhitungan :
tot . th
Menghitung tegangan kedip Autotrafo 60% : s =
( M+ 2) + ( M+ 2)

tot . th
s = tot . th
( M+ 2) + ( M + 2) | s| =
( M+ 2) + ( M+ 2)

tot . th
| s| = 11,339 x 77,3776
( M+ 2) + ( M+ 2) s =
(−3,39 + 3,4574) + (−5,62596 + 16,21)
11,339 x 66,32
s = 877,3846
(−3,39 + 3,4574) + (−5,62596 + 16,21) s = = 82,9286
√ 112,02
752
s = = 71,077 Menghitung arus start pada Autotrafo 70%:
√112,02 th
start =
e + 2+ ( e + 2)

Menghitung arus start pada Autotrafo 60%: th


| start| =
( e + 2) +( e + 2)
th
start =
e+ 2+ ( e + 2) 77,3776
start =
(−4,165559 + 3,4574) + (−9,69994 + 16,21)
th
| start| =
( e + 2) + ( e + 2) 77,3776
start = = 11,817
6,548
66,32
start =
(−4,165559 + 3,4574) + (−9,69994 + 16,21)

66,32
start = = 10,12828
6,548

Pada Gambar 9 untuk pengasutan autotrafo


tap 60% dari tegangan awal yang diberi ke
motor adalah sebesar 132 volt, arus start sebesar
10,1281 sehingga tegangan berkedip sampai

copyright DTE FT USU 79


2014
SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

Gambar 10. Gelombang Tegangan dan Arus


pada pegasutan Metode Autotrafo Gambar 11. Gelombang Tegangan dan Arus
70% pada pegasutan Metode Autotrafo
Pada Gambar 10 untuk pengasutan 70%
autotrafo tap 70% tegangan awal yang diberi ke
5. Kesimpulan
motor sebesar 154 volt, arus start sebesar
11,8162 sehingga tegangan berkedip sampai Berdasarkan hasil analisa dan percobaan
pada 82,8957volt. yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan :
Menghitung tegangan kedip Autotrafo 80% : 1. Semakin besar tegangan sumber yang
diberikan maka arus start semakin besar dan
tot . th tegangan berkedip semakin besar.
s =
( M + 2) + ( M + 2) 2. Pengasutan motor induksi menggunakan
tot . th
metode DOL, StarDelta dan AutoTransform
| s| = ketiganya mengalami kedip tegangan sebesar
( M+ 2) + ( M+ 2)
46,159 % turun sebesar 53,84%.
11,339 x 88,4285 3. Arus melonjak naik saat pengasutan
s =
(−3,39 + 3,4574) + (−5,62596 + 16,21) menggunakan metode DOL mencapai 16,879
1002,69 Ampere sedangkan saat motor bekerja arus
s = = 94,77228 hanya sebesar 2,678 ampere. terjadinya
√112,02
keadaan ini secara berulang dapat
Menghitung arus start pada Autotrafo 80%: mengakibatkan rusaknya peralatan listrik.
th 4. Pengasutan menggunakan metode StarDelta
start = lebih bagus karena dapat mengurangi arus
e+ 2 + ( e + 2)
mula dimana Arus mula 9,745. Untuk
th
| start| = pengasutan Autotransform Arus mulanya
( e + 2) + ( e + 2)
sebesar 10,12828.
88,4285 5. Secara komersil dan perawatan pengasutan
start =
(−4,165559 + 3,4574) + (−9,69994 + 16,21) secara Stardelta lebih baik dibanding dengan
88,4285 pengasutan menggunakan Autotrafo.
start = = 13,5
6,548

Pada Gambar 11 untuk pengasutan


6. Daftar Pustaka
autotrafo tap 80% tegangan awal yang diberi ke
[1] Pawawoi, Andi. "Analisis Kedip Tegangan
motor sebesar 176 volt, arus start sebesar
(voltage sag) Akibat Pengasutan Moter
13,5042 sehingga tegangan berkedip sampai
Induksi Dengan Berbagai Metode
pada 94,7379 volt.
Pengasitan, Studi kasus di PT. Abisiat",
November 2009

copyright DTE FT USU 80


2014
SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

[2] Siswoyo, ”Teknik Listrik Industri”, Jilid


Kedua, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, Jakarta, 2008.
[3] Zuhal, “Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
Elektronika Daya”, Edisi ke-5, Penerbit
Gramedia, Jakarta, 1995.
[4] http://www.scribd.com/doc/76751989/tugas-
2-Fenomena-Transien
[5] Wijaya, Mochtar,”Dasar-Dasar Mesin
Listrik”, Penerbit Djambatan, Jakarta ,
2001.

copyright DTE FT USU 81


2014

Anda mungkin juga menyukai