Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S DENGAN GANGGUAN
OKSIGENASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S


DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI
DI RUANG IGD RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok


Praktek mata kuliah KDM

Dosen Pengampu :
Arisnawati,S.kep.

AKADEMI KEPERAWATAN AL- HIKMAH 02


BENDA-SIRAMPOG-BREBES
2011
BAB I
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk
kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ
dan kehidupan sel ( Kebutuhan dasar manusia ; 2 ).
B. SISTEM TUBUH YANG BERPERAN DALAM OKSIGENASI
Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan oksigenasi terdiri atas saluran pernafasan
bagian atas ( hidung, faring, laring, dan epiglottis ) dan bagian bawah ( trachea, bronchus,
bronkiolus, dan paru ).
C. PROSES OKSIGENASI
Proses pemenuhan kebutuhan oksigenasi tubuh terdiri atas 3 tahap, yaitu
- Ventilasi : proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari
alveoli ke atmosfer.
- Difusi Gas : pertukaran antara oksigen di alveoli dengan kapiler paru dan CO2 di kapiler
dengan alveoli
- Transportasi Gas : proses pendistribusian O2 kapiler ke jaringan tubuh dan CO2 jaringan
tubuh ke kapiler.
D. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN OKSIGENASI
1. Saraf Otonomik
Gambar : Pengaruh saraf otonomik terhadap oksigenasi
2. Hormon dan obat
Semua hormone dapat melebarkan pelebaran saluran pernafasan.Obat yang tergolong
parasimpatis dapat melebarkan saluran nafas sedangkan obat yang tergolong beta non selektif
dapat mempersempit nafas.
3. Alergi pada saluran nafas
Banyak factor yang dapat menimbulkan alergi. Faktor – faktor ini menyebabkan bersin,
bila terdapat rangsangan di daerah nasal. Batuk, bila di saluran pernafasan di bagian atas.
Boronkokontriksi pada asama bronkhiale dan rhinitis bila terdapat di saluran pernafasan
bagian bawah.
4. Perkembangan
Tahap perkembangan anak dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan aksigenasi, karena usia
organ dalam tubuh berkembang seiring dengan perkembangan usia.
5. Lingkungan
Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi kebutuhan oksigenasi seperti factor alergi,
ketinggian tanah dan suhu.

6. Perilaku
Faktor perilaku dapat mempengaruhi kebutuhan oksigenasi adlah dalamcara kita
mengonsumsi makanan ( status nutrisi ), aktivitas dan merokok.
E. Masalah Kebutuhan Oksigenasi
a. Hipoksia
Merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat
defisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen dalam tingkat sel , ditandai dengan
adanya warna kebiruan pada kulit ( sianosis ).
b. Perubahan pola pernafasan
1. Tachipnea : pernafasan yang memiliki frekuensi lebih dari 24 x / menit.
2. Bradypnea : pernafasan yang lambat dan kurang dari 10 x / menit.
3. Hyperventilasi : cara tubuh dalam mengompensasi peningkatan jumlah oksigen dalam
paru agar pernafasan lebih cepat dan dalam.
4. Kusmaul : pola pernafasan yang cepat dan dangkal.
5. Hipoventilasi : upaya tubuh dalam mengeluarkan CO2 dengan cukup yang dilakukan
pada saat ventilasi alveolar serta tidak cukupnya penggunaan O2.
6. Dispnea : perasaan sesak dan berat saat bernafas.
7. Orthopnea : kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk dan berdiri.
8. Cheyne stokes : siklus amplitudonya mula- mula naik, turun, berhenti, kemudian mulai
dari siklus awal.
9. Pernafasan paradoksial : pernafasan yang ditandai dengan pergerakan dinding paru yang
berlawanan arah dari keadaan norma.
10. Biot : pernafasan dengan irama yang mirip dengan cheyne stokes.
11. Stridor : pernafasan bising yang terjadi karena penyempitan pada saluran pernafasan.

c. Obstruksi jalan nafas ( bersihan jalan nafas )


Kondisi pernafasan yang tidak normal akibat ketidak mampuan batuk secara efektif.
d. Pertukaran gas
Kondisi penurunan gas baik O2 maupun CO2 antara alveoli paru dan system vascular.
F. PENGKAJIAN OKSIGENASI
1. Riwayat Keperawatan
Meliputi : ada atau tidaknya riwayat gangguan pernafasan seperti epistaksis, obstruksi nasal
dan keadaan lain yang menyebabkan gangguan pernafasan. Hal yang perlu diperhatikan
dalam pengkajian keluhan / gejala adalah keadaan infeksi kronis dari hidung sakit pada
daerah sinus, otitis media, keluhan nyeri pada tengggorokan, kenaikan suhu tubuh (380), sakit
kepala, lemas, sakit perut, muntah- muntah ( pada anak- anak ), faring berwarna merah dan
adanya edema.
2. Pola Batuk dan Produksi Sputum
Tahap ini dilakukan dengan cara menilai apakah batuk termasuk batuk kering keras dan
kuat dengan suara mendesing, berat dan berubah- ubah seperti kondisi pasien yang
mengalami penyakit kanker . Pengkajian sputum dilakukan dengan cara memeriksa warna,
kejernihan dan apakah bercampur darah terhadap sputum yang dikeluarkan oleh pasien.
3. Sakit Dada
Dilakukan untuk mengetahui bagian yang sakit , luas, intensitas, factor yang menyebabkan
rasa sakit, perubahan nyeri dada apabila posisi pasien berubah, serta ada / tidaknya hubungan
antara waktu inspirasi dan ekspirasi dengan rasa sakit.
4. Pengkajian Fisik
• Inspeksi :
a. Penentuan tipe jalan nafas.
b. Penghitungan frekuensi pernafasan dalam waktu 1 menit.
c. Pemeriksaan sifat pernafasan.
d. Pengkajian irama pernafasan .
e. Pengkajian terhadap dalam / dangkalnya pernafasan.
• Palpasi
Berguna untuk mendeteksi kelainan seperti nyeri, palpasi dilakukan untuk menentukan besar,
konsistensi, suhu, apakah dapat / tidak digerakan dari dasar.
• Perkusi
Bertujuan untuk menilai normal / tidaknya suara perkusi paru.
• Auskultasi
Bertujuan untuk menilai adanya suara nafas.
5. Pemeriksaan laboratorium
Selain pemeriksaan laboratorium, HB, leukosit, dll. Di lakukan secara rutin juga dilakukan
pemeriksaan sputum guna melihat kuman dengan cara mikroskopis.
6. Pemeriksaan diagnostic
• Ronsen dada
• Fluoroskopi
• Bronkografi
• Angiografi
• Endoskopi
• Radio isotop
• Mediastinoskopi
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak efektif berhubungan dengan :
• Produksi sekresi yang kental / berlebihan akibat penyakit infeksi.
• Imobilisasi, status sekresi, batuk tidak efektif akibat penyakit system saraf.
• Efek sedative dari obat pembedahan, trauma, nyeri, kelelahan, gangguan kognitif.
• Depresi reflek batuk.
• Penurunan O2 dalam udara inspirasi.
• Berkurangnya mekanisme pembersihan silia dan respon peradangan.
2. Pola Nafas Tidak Efektif, berhubungan dengan :
• Penyakitinfeksi dari paru
• Depresi pusat pernafasan
• Lemahnya otot pernafasan
• Turunnya ekspresi paru
• Obstruksi trachea
3. Kerusakan Pertukaran Gas, berhubungan dengan :
• Perubahan suplai O2
• Obstruksi saluran pernafasan
• Adanya penumpukan cairan dalam paru
• Atelektaktis
• Bronkospasme
• Adanya edema paru
• Tindakan pembedahan paru
4. Gangguan Perfusi Jaringan, berhubungan dengan :
• Adanya perdarahan
• Adanya edema
• Imobilisasi
• Menurunnya aliran darah
• Vasokontriksi
• Hipovolumik

BAB II
STUDY KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S
DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI
DI RUANG IGD RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH

Tanggal Masuk RS : 10 juli 2011


Tanggal Pengkajian : 10 juli 2011
Diagnosa Medis : Dispnea
No. RM : 154837
Ruang : IGD
A. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama Lengkap : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 45 th
Status : Nikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Dosen
Alamat : Luwungragi
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. B
Usia : 60 th
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Luwungragi
Hubungan dengan pasien : Suami
B. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan sesak nafas
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada waktu pasien datang ke IGD, pasien mengatakan sesak nafas dan lemas sudah satu hari
yang lalu akibat kelelahan. Keluarga klien memutuskan untuk di bawa ke rumah sakit, pada
tanggal 10 juli sampai pengkajian. Pada waktu di lakukan pengkajian di IGD didapat data
sesak nafas pasien sudah agak berkurang, tetapi masih lemas. Pasien banyak Tanya tentang
penyakitnya.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya sudah sering merasakan sesak nafas apabila kelelahan, tetapi
pasien belum pernah pergi ke rumah sakit.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan dari pihak keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti yang
dideritanya sekarang ini.,
C. GENOGRAM

Keterangan :
: pria : garis pernikahan

: perempuan : garis keturunan

: pria meninggal : : tinggal serumah

: perempuan meninggal

: pasien

D. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum : lemah
2. Kesadaran : Sadar
3. Tanda – Tanda Vital :
Takanan Darah : 120/70 mmhg
Nadi : 95 x / menit
Suhu : 36,5 0 c
Pernafasan : 37 x / menit
b. Pemeriksaan Hand To Toe
1. Kepala : bentuk kepala simetris, rambut lebat dan hitam
2. Muka : bentuk muka simetris, ekspresi wajah gelisah
3. Mata : kedua mata simetris, tidak ada sekres, bola mata normal, menggunakan kaca
mata.
4. Hidung : memiliki hidung simetri dan tidak ada pendarahan
5. Mulut : mukosa kering, tidak ada luka, gigi bersih
6. Telinga : kudua telinga simetris, tidak ada sekres, pendengaran normal
7. Leher : tidak ada pembengkakan tyiroid
8. Dada : bentuk dada simetris antara kanan dan kiri
• Jantung : irama jantung regular, tidak ada nyeri tekan, suara perkusi sonor
• Paru : irama pernafasan tidak teratur, tidak ada nyeri tekan, suara perkusi hipersonor
9. Abdomen : bentu simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka
10. Luka : kulit pasien berwarna sawo matang, tidak bengkak, lembab
E. DATA PENUNJANG
EKG : dalam batas normal tidak ada kelainan

F. TERAPI
Rl 20 tetes / menit lewat IV
O2 5 liter / menit
G. DATA FOKUS
Ds :
• pasien mengatakan sesak nafas
• pasien mengatakan lemas
• pasien mengatakan kurang tahu tentang penyakitnya
Do :
• pasien keliatan lemas
• terpasang O2 5 liter / menit
• nadi 95 x / menit, pernafasan 37 x / menit
• bibir kering, wajah tampak pusat
• ekspresi wajah gelisah
• mukosa kering
• irama pernafasan tidak teratur
• suara perkusi hipersonor
H. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI PROBLEM


DS : Pasien mengatakan sesak nafas
DO : - RR = 37 / menit, nadi 95 x / menit, terpasang oksigen, ekspresi wajah gelisah, irama
pernafasan tidak teratur, suara perkusi hipersonor Penurunan energy / kelelahan Pola
nafas tidak efektif
DS : Pasien mengatakan lemas
DO : wajah tampak pucat, bibir kering lemah kelelahan
DS : pasien mengatakan kurang tahu tentang penyakitnya
DO : dulu dan sekarang pasien mengalami penyakit yang sama Kurang informasi
Kurang pengetahuan

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Diagnosa keperawatan Tgl di temukan Tgl teratasi
1 Pola nafas tidak efektif, berhubungan dengan penurunan energy / kelelahan 10 juli
20011 -
2 Kekurangan volume cairan, berhubungan dengan kegagalan dalam mekanisme
pengaturan 10 juli 2011 -
3 Kurangnya pengetahuan, berhubungan dengan kurangnya informasi 10 juli 2011
-

J. PRORITAS MASALAH
1. Pola nafas tidak efektif, berhubungan dengan penurunan energy / kelelahan
2. Kekurangan volume cairan, berhubungan dengan kegagalan dalam mekanisme
pengaturan
3. Kurangnya pengetahuan, berhubungan dengan kurangnya informasi
K. INTERVENSI
Hari / Tanggal No.DX Tujuan dan kriteria hasil intervensi
Minggu / 10 juli 2011 1 Setelah dilakukan tindakan 1 x 20 menit, diharapkan pasien dapat
bernafas dengan normal, dengan criteria hasil :
Nafas tidak sesak
Ekspresi muka tidak gelisah
Irama nafas normal
Suara perkusi sonor
 RR normal Posisikan pasien untuk memudahkan bernafas, monitor pola nafas, saran
untuk melakukan batuk efektif, auskultasi suara nafas, catat pergerakan dada.
Minggu / 10 juli 2011 2 Setelah dilakukan pengkajian selama 1x20 menit, diharapkan
pasien dapat terpenuhi cairannya, dengan criteria hasil :
Badannya tidak lemas
Bibir tidak kering
 Muka tidak pucat Anjurkan istirahat yang cukup, kaji kemampuan pasien dalam
beraktivitas, monitor intake nutrisi untuk penambah energi, monitor TTV, bantu pasien untuk
memenuhi kebutuhan diri
Minggu / 10 juli 2011 3 Setelah dilakukan pengkajian selama 1x20 menit, diharap- kan
pasien dapat mengetahui tentang penyakitnya, dengan kriteria hasil :
Pasien tidak terkena penyakit yang sama lagi
 Pasien bisa menjaga kesehatannya Terangkan proses penyakit, terangkan penyebab
penyakit, terangkan pengobatan penyakit, ajarkan tanda dan gejala penyakit, ajarkan
pencegahan penyakit

L. IMPLEMENTASI
Hari / tanggal No.DX Implementasi Respon
Minggu / 10 juli 2011 1 Memosisikan pasien untuk memudahkan bernafas, memonitor
frekuensi; ritme; kedalaman pernafasan, melakukan fisioterapi dada, mengauskultasi suara
nafas, menyarankan tarik nafas dalam Pasien mau melakukan fisioterapi dada dan tarik
nafas dalam
Minggu / 10 juli 2011 2 Anjurkan istirahat yang cukup, mengkaji kemampuan pasien
dalam beraktivitas, memonitor intake nutrisi untuk penambah energy, memonitor TTV,
membantu pasien memenuhi kebutuhan perawatannya Pasien terpenuhi cairannya
Minggu / 10 juli 2011 3 Menerangkan tentang proses penyakit, penyebab penyakit,
pengobatan penyakit, tanda dan gejala penyakit, dan pencegahan penyakit Pasien
mendengarkan apa yang di ajarkan
M. EVALUASI
Hari / tanggal No. DX Evaluasi
Minggu / 10 juli 2011 1 / 2 / 3 S : pasien mengatakan masih sesak nafas, lemas, dan
belum paham tentang penyakitnya
O : RR = 37x/menit, tidak banyak bergerak,pasien kebingungan
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai