S DENGAN GANGGUAN
OKSIGENASI
Dosen Pengampu :
Arisnawati,S.kep.
6. Perilaku
Faktor perilaku dapat mempengaruhi kebutuhan oksigenasi adlah dalamcara kita
mengonsumsi makanan ( status nutrisi ), aktivitas dan merokok.
E. Masalah Kebutuhan Oksigenasi
a. Hipoksia
Merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat
defisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen dalam tingkat sel , ditandai dengan
adanya warna kebiruan pada kulit ( sianosis ).
b. Perubahan pola pernafasan
1. Tachipnea : pernafasan yang memiliki frekuensi lebih dari 24 x / menit.
2. Bradypnea : pernafasan yang lambat dan kurang dari 10 x / menit.
3. Hyperventilasi : cara tubuh dalam mengompensasi peningkatan jumlah oksigen dalam
paru agar pernafasan lebih cepat dan dalam.
4. Kusmaul : pola pernafasan yang cepat dan dangkal.
5. Hipoventilasi : upaya tubuh dalam mengeluarkan CO2 dengan cukup yang dilakukan
pada saat ventilasi alveolar serta tidak cukupnya penggunaan O2.
6. Dispnea : perasaan sesak dan berat saat bernafas.
7. Orthopnea : kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk dan berdiri.
8. Cheyne stokes : siklus amplitudonya mula- mula naik, turun, berhenti, kemudian mulai
dari siklus awal.
9. Pernafasan paradoksial : pernafasan yang ditandai dengan pergerakan dinding paru yang
berlawanan arah dari keadaan norma.
10. Biot : pernafasan dengan irama yang mirip dengan cheyne stokes.
11. Stridor : pernafasan bising yang terjadi karena penyempitan pada saluran pernafasan.
BAB II
STUDY KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S
DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI
DI RUANG IGD RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH
Keterangan :
: pria : garis pernikahan
: perempuan meninggal
: pasien
D. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum : lemah
2. Kesadaran : Sadar
3. Tanda – Tanda Vital :
Takanan Darah : 120/70 mmhg
Nadi : 95 x / menit
Suhu : 36,5 0 c
Pernafasan : 37 x / menit
b. Pemeriksaan Hand To Toe
1. Kepala : bentuk kepala simetris, rambut lebat dan hitam
2. Muka : bentuk muka simetris, ekspresi wajah gelisah
3. Mata : kedua mata simetris, tidak ada sekres, bola mata normal, menggunakan kaca
mata.
4. Hidung : memiliki hidung simetri dan tidak ada pendarahan
5. Mulut : mukosa kering, tidak ada luka, gigi bersih
6. Telinga : kudua telinga simetris, tidak ada sekres, pendengaran normal
7. Leher : tidak ada pembengkakan tyiroid
8. Dada : bentuk dada simetris antara kanan dan kiri
• Jantung : irama jantung regular, tidak ada nyeri tekan, suara perkusi sonor
• Paru : irama pernafasan tidak teratur, tidak ada nyeri tekan, suara perkusi hipersonor
9. Abdomen : bentu simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka
10. Luka : kulit pasien berwarna sawo matang, tidak bengkak, lembab
E. DATA PENUNJANG
EKG : dalam batas normal tidak ada kelainan
F. TERAPI
Rl 20 tetes / menit lewat IV
O2 5 liter / menit
G. DATA FOKUS
Ds :
• pasien mengatakan sesak nafas
• pasien mengatakan lemas
• pasien mengatakan kurang tahu tentang penyakitnya
Do :
• pasien keliatan lemas
• terpasang O2 5 liter / menit
• nadi 95 x / menit, pernafasan 37 x / menit
• bibir kering, wajah tampak pusat
• ekspresi wajah gelisah
• mukosa kering
• irama pernafasan tidak teratur
• suara perkusi hipersonor
H. ANALISA DATA
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Diagnosa keperawatan Tgl di temukan Tgl teratasi
1 Pola nafas tidak efektif, berhubungan dengan penurunan energy / kelelahan 10 juli
20011 -
2 Kekurangan volume cairan, berhubungan dengan kegagalan dalam mekanisme
pengaturan 10 juli 2011 -
3 Kurangnya pengetahuan, berhubungan dengan kurangnya informasi 10 juli 2011
-
J. PRORITAS MASALAH
1. Pola nafas tidak efektif, berhubungan dengan penurunan energy / kelelahan
2. Kekurangan volume cairan, berhubungan dengan kegagalan dalam mekanisme
pengaturan
3. Kurangnya pengetahuan, berhubungan dengan kurangnya informasi
K. INTERVENSI
Hari / Tanggal No.DX Tujuan dan kriteria hasil intervensi
Minggu / 10 juli 2011 1 Setelah dilakukan tindakan 1 x 20 menit, diharapkan pasien dapat
bernafas dengan normal, dengan criteria hasil :
Nafas tidak sesak
Ekspresi muka tidak gelisah
Irama nafas normal
Suara perkusi sonor
RR normal Posisikan pasien untuk memudahkan bernafas, monitor pola nafas, saran
untuk melakukan batuk efektif, auskultasi suara nafas, catat pergerakan dada.
Minggu / 10 juli 2011 2 Setelah dilakukan pengkajian selama 1x20 menit, diharapkan
pasien dapat terpenuhi cairannya, dengan criteria hasil :
Badannya tidak lemas
Bibir tidak kering
Muka tidak pucat Anjurkan istirahat yang cukup, kaji kemampuan pasien dalam
beraktivitas, monitor intake nutrisi untuk penambah energi, monitor TTV, bantu pasien untuk
memenuhi kebutuhan diri
Minggu / 10 juli 2011 3 Setelah dilakukan pengkajian selama 1x20 menit, diharap- kan
pasien dapat mengetahui tentang penyakitnya, dengan kriteria hasil :
Pasien tidak terkena penyakit yang sama lagi
Pasien bisa menjaga kesehatannya Terangkan proses penyakit, terangkan penyebab
penyakit, terangkan pengobatan penyakit, ajarkan tanda dan gejala penyakit, ajarkan
pencegahan penyakit
L. IMPLEMENTASI
Hari / tanggal No.DX Implementasi Respon
Minggu / 10 juli 2011 1 Memosisikan pasien untuk memudahkan bernafas, memonitor
frekuensi; ritme; kedalaman pernafasan, melakukan fisioterapi dada, mengauskultasi suara
nafas, menyarankan tarik nafas dalam Pasien mau melakukan fisioterapi dada dan tarik
nafas dalam
Minggu / 10 juli 2011 2 Anjurkan istirahat yang cukup, mengkaji kemampuan pasien
dalam beraktivitas, memonitor intake nutrisi untuk penambah energy, memonitor TTV,
membantu pasien memenuhi kebutuhan perawatannya Pasien terpenuhi cairannya
Minggu / 10 juli 2011 3 Menerangkan tentang proses penyakit, penyebab penyakit,
pengobatan penyakit, tanda dan gejala penyakit, dan pencegahan penyakit Pasien
mendengarkan apa yang di ajarkan
M. EVALUASI
Hari / tanggal No. DX Evaluasi
Minggu / 10 juli 2011 1 / 2 / 3 S : pasien mengatakan masih sesak nafas, lemas, dan
belum paham tentang penyakitnya
O : RR = 37x/menit, tidak banyak bergerak,pasien kebingungan
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi