MS”
OLEH :
I. IDENTITAS KLIAN
Nama : Tn. MS
Umur : 64 Tahun
Alamat : Banjar Tangkad, Ds. Tamblang, Kec. Kubutambahan,
Kab. Buleleng
Pendidikan : SMA
Agama : Hindu
Status :Belum kawin
Pekerjaan : Tidak bekerja
Jenis Kel. : laki-laki
Tanggal Pengkajian : 13 Februari 2018
C. Riwayat Trauma
Aniaya fisik - - -
Aniaya seksual - - -
Penolakan - - -
Kekerasan dalam keluarga - - -
Tindakan kriminal - - -
Penjelasan :
Keluarga mengatakan pasien tidak pernah mengalami kekerasan baik fisik
maupun mental sebelum dan sesudah masuk rumah sakit.
Masalah/Diagnosa Keperawatan : -
B. Ukuran
BB : 70 Kg (tetap/pasien tidak mengetahui berat badan
sebelumnya)
TB : 160 cm
C. Keluhan Fisik
( ) Ya (√) Tidak
Penjelasan :
Saat pengkajian, pasien mengatakan tidak sedang mengalami keluhan apapun.
Masalah/diagnosa keperawatan : -
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
A. Genogram
Keterangan :
= meninggal
= laki-laki
= hubungan perkawinan
= perempuan
= tinggal serumah
= pasien
Penjelasan :
Keluarga dan pasien mengatakan lupa saudara-saudara ayah dan ibunya karena
keduanya memang terpisah dengan anak-anaknya semenjak kecil. Dilihat dari
genogram, dapat diketahui bahwa pasien memiliki 10 saudara (11 bersaudara).
Saudara pertama sampai kelima sudah meninggal pasien lupa penyebabnya.
Saudara keenam pasien adalah perempuan dan sudah berkeluarga .Saudara ke
tujuh sampai sepuluh adalah laki-laki dan semua sudah berkeluarga sehingga
sudah keluar dari KK dan berada di rumah lain. Pasien adalah anak terakhir
beliau sendiri yang bertanggung jawab atas seisi rumah.
Masalah/diagnosa keperawatan : -
B. Konsep Diri
1. Citra tubuh
Pasien mengatakan bersyukur karena diberikan anggota tubuh yang
lengkap oleh Tuhan dan mampu berfungsi dengan baik. Pasien
mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya.
2. Identitas
Pasien merupakan anak kesebelas dari 11 bersaudara. Pasien masih bisa
menyebutkan dan mengenali namanya sendiri. Pasien juga masih ingat
dengan saudara-sauradanya.
3. Peran
Pasien mengatakan dia sebagai kepala rumah tangga di keluarganya, dia
sebagai kepala rumah tangga menafkahi istrinya, dan memenuhi semua
kebutuhan keluarganya. Pasien juga mengatakan dia sering mengikuti
ngayah di banjarnya dan mampu melakukannya dengan baik. Pasien
melakukan pekerjaan di luar rumah seperti mengojek, menjadi buruh,
memberi makan peliharaan, dsb.
4. Ideal diri
Sebelum sakit, saat pergi merantau untuk bekerja, pasien bercita-cita
dengan pekerjaannya beliau bisa memperbaiki ekonomi keluarga dan
menjadi orang yang sukses. Pasien juga mengatakan ingin mempunyai
anak dan ingin agar keluarganya tetap harmonis, baik dengan anggota
keluarga maupun masyarakat sekitarnya seperti sekarang ini, pasien juga
ingin agar saudara-saudaranya menjenguknya sesekali apabila tidak sibuk
bekerja. Pasien juga mengatakan supaya penyakit yang dideritanya tidak
mengalami kekambuhan supaya dirinya dan orang lain merasa nyaman.
5. Harga diri
Pasien mengatakan tidak pernah mendapatkan penghinaan dari orang-
orang di sekitarnya dan ia pun tidak pernah menghina orang lain dan
pasien cukup bisa diterima keadaannya oleh masyarakat sekitar maupun
dengan keluarganya sendiri.
Masalah/Diagnosa Keperawatan : -
C. Hubungan Sosial
1. Orang yang berarti/terdekat :
Pasien mengatakan semua anggota keluarga dekat dengannya
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Pasien mengatakan di rumahnya sering mengikuti perkumpulan di
banjarnya seperti ngayah untuk odalan
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Keluarga mengatakan bahwa kemampuan komunikasi pasien sudah
membaik ditandai dengan pasien sudah bisa berbicara dan mau menjawab
pertanyaan orang lain. Namun, ketika kambuh atau raut wajah pasien
sedikit berubah menjadi murung, pasien akan diam saja dan tidak acuh
terhadap lingkungan sekitarnya.
Masalah/Diagnosa Keperawatan : -
D. Spiritual
1. Nilai dan Keyakinan
Pasien mengatakan menganut agama Hindu dan percaya akan adanya
Tuhan
2. Kegiatan Ibadah
Pasien mengatakan dia rajin sembahyang di rumahnya ,Saat adanya
rahinan di pura pasien akan melaksanakan ngayah bersama istrinya ke pura
Masalah/diagnosa keperawatan : -
B. Pembicaraan
( ) Cepat ( ) Apatis
( ) Kasar ( ) Lambat
( ) Gagap ( ) Membisu
( ) Inkoherensi (√) Tidak mampu memulai pembicaraan
( ) Lain-lain
Penjelasan :
Saat pengkajian pasien dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan suara
pasien terdengar jelas dan kontak mata bagus, pasien juga mampu memulai
pembicaraan dan sesekali bertanya pada perawat
Masalah/diagnosa keperawatan : -
C. Aktivitas motorik/psikomotor
Kelambatan
(-) Hipokinesia, hipoaktifitas
(-) Katalepsi
(-) Sub stupor katatonik
(-) Fleksibilitas serea
Peningkatan:
(-) Hyperkinesia, hiperaktifitas (-) Grimace
(-) Gagap (-) Otomatisma
(-) Stereotipi (-) Negativisme
(-) Gaduh gelisah Katatonik (-) Reaksi konversi
(-) Mannarism (-) Verbigerasi
(-) Katapleksi (-) Berjalan kaku/rigid
(-) TIK (-) Kompulsif
(-) Ekhopraxia
(-) Command automatism
Penjelasan :
Pasien tidak mengalami gangguan aktivitas motorik/psikomotor
Masalah/diagnosa keperawatan : -
D. Alam perasaan
(-) Sedih (-) Putus Asa (-) Gembira berlebihan
(-) Ketakutan (-) Kuatir
Penjelasan :
Pasien mengatakan perasaannya biasa-biasa saja, tidak dalam keadaan sedih,
ketakutan, putus asa, kuatir, ataupun gembira yang berlebihan.
Masalah keperawatan : -
E. Afek
( ) Datar ( v) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai
Penjelasan :
Saat pengkajian , pasien mampu menunjukkan roman muka yang sesuai dengan
perasaannya saat itu. Selain itu pasien juga mampu bereaksi bila ada stimulus
emosi yaitu seperti tersenyum maupun tertawa
Masalah Keperawatan : -
G. Persepsi
( ) Pendengaran ( ) Penglihatan (√) Perabaan
( ) Pengecapan ( ) Penghidu
Penjelasan :
Saat kondisi jiwa pasien yang terganggu, pasien mengatakan merasa diri
tercekik seperti ada orang yang mencekik saat malam hari pada waktu tidur.
Pasien mengatakan apabila perasaan seperti tercekik itu datang pasien langsung
terbangun dari tidur dan langsung terjaga. Pasien mengatakan merasa
terganggu dengan munculnya perasaan tersebut sehingga pasien menjadi sering
kaget, mengamuk (berbicara dengan nada keras dan membentak secara tiba-
tiba). Namun, saat ini pasien mengatakan terkadang saja merasakan perasaan
tersebut, Kadang terasa namun terkadang juga tidak terasa perasaan tersebut
lagi. Pada saat kambuh pasien hanya ngumik-ngumik (berbicara sendiri), kaget
dan membentak tiba-tiba tetapi tidak sampai nenyakiti anggota keluarga yang
lainnya.
Masalah Keperawatan : Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
H. Proses pikir
(-) Sirkumstansial (-) Tangensial
(-) Kehilangan asosiasi (-) Flight of ideas
(-) Blocking (-)Pengulangan pembicaraan/ preservarasi
Penjelasan :
Saat pengkajian pasien dapat menjawab pertanyaan yang diberikan tanpa ada
masalah dalam pembicaraan seperti mengluang ngulang pembicaraan,
pembicaraan yang loncat-loncat, dan semua jawaban pasien berhubungan
dengan pertanyaan yang diberikanMasalah Keperawatan : -
I. Isi pikir
(-) Obsesi (-) Hipokondria (-) Ide yang terkait
(-) Phobia (-) Depersonalisasi (-) Pikiran magis
Waham
(-) Agama (-) Somatik (-) Kebesaran (-) Curiga
(-) Nihilistik (-) Sisip pikir (-) Siar pikir (-) Kontrol piker
Penjelasan :
Pasien tidak mengalami gangguan isi pikir dan pasien juga tidak mengalami
waham
Masalah Keperawatan : -
J. Tingkat kesadaran
(-) Bingung (-) Sedasi (-) Stupor
Disorientasi:
(-) Waktu (-) Tempat (-) Orang
Penjelasan :
Pasien terlihat sadar dan tidak tampak bingung atau kacau. Pasien masih
mampu sedikit demi sedikit mengorientasi waktu, tempat, dan orang..
Masalah keperawatan : -
K. Memori
(-) Gangguan daya ingat jangka panjang
(-) Gangguan daya ingat jangka pendek
(-) Gangguan daya ingat saat ini
(-) Konfabulasi
Penjelasan :
Pasien dengan dibantu oleh keluarga mampu menceritakan dan mengingat
kejadian masa lalu yang ia alami namun tidak sepenuhnya.
Masalah Keperawatan : -
L. Tingkat konsentrasi dan berhitung
(-) Mudah beralih (-) Tidak mampu berkonsentrasi
(-) Tidak mampu berhitung sederhana
Penjelasan:
Dengan kondisi pasien yang sudah mulai membaik. Pasien mampu melakukan
hitungan yang sederhana dan pasien dapat berkonsentrasi. Dibuktikan dengan
ia mampu mengulang pembicaraannya dan tidak meminta perawa tuntuk
mengulangi pembicaraan. Selain itu,
Masalah Keperawatan : -
M. Kemampuan penilaian
(-) Gangguan ringan (-) Gangguan bermakna
Penjelasan :
Dengan kondisi pasien yang masih dikatagorikan pasien dengan dengan kondisi
jiwa teganggu, pasien tidak mampu mengambil keputusan sederhana. Segala
macam bentuk diputuskan oleh istri dan saudaranya yang masih normal.
Masalah keperawatan : -
F. Penggunaan obat
Pasien dan keluarga pasien mengatakan pasien rutin mengonsumsi obat sesuai
anjuran dokter yaitu Clozapine 100 mg 2x1, Metformin 500 mg 3x1 dan
Frimania 400 mg 1x1. Pasien juga mengatakan jika dia tidak meminum
obatnya pasien sering merasa cemas. Sampai sekarang pasien masih rutin
meminum obat yang telah diresepkan dan didapatkan dari rumah sakit jiwa
bangli. Apabila penyakit pasien kambuh, keluarga langsung mengantar pasien
ke rumah sakit jiwa bangli untuk diperiksa.
Masalah Keperawatan : -
G. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan : ya
Sistem pendukung : ya
Penjelasan :
Pasien mengatakan setiap 2 minggu sekali rutin kontrol ke Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Bali memeriksakan kondisinya dan mencari obat namun sebelumnya
mencari surat rujukan ke Puskesmas Bangli yang biasanya diantarkan oleh
istrinya. Keluarga pasien mengatakan sejak dahulu keluar dari rumah sakit,
pasien rutin mengikuti perawatan lanjutan. Keluarga pasien mengatakan sejak
keluar dari rumah sakit, pasien rutin minum obat karena keadaan pasien yang
saat itu juga sudah sedikit membaik. Keluarga pasien mengatakan cara
mendukung pasien agar tidak kambuh adalah mengajarkan pasen untuk aktif
beraktifitas, bersih-bersih rumah serta membantu saudara melakukan pekerjaan
di luar rumah seperti berkebun dan lain-lain.
Masalah Keperawatan : -
Adaptif Maladaptif
( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum alcohol
( ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) Reaksi lambat
( ) Teknik relokasi ( ) Bekerja berlebihan
(√) Aktivitas konstruktif ( ) Menghindar
( ) Olahraga ( ) Mencederai diri
( ) Lainnya ( ) Reaksi berlebih
( ) Lainnya (Mengamuk dan membanting
barang)
Penjelasan : Pasien memiliki mekanisme koping yang adaptif. Mekanisme koping
adaptifnya adalah pasien sering melakukan aktifitas secara konstruktif. : pasien
mengatakan jika ada masalah jarang membicarakaknya dengan orang lain untuk
menyelesaikan masalahnya biasanya pasien berusaha menyelesaikannya dengan
sendiri saja
Masalah Keperawatan : -