Anda di halaman 1dari 24

nASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Tn. A DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN, ISOLASI SOSIAL


DAN HARGA DIRI RENDAH
DI RUANG PROGRAM KHUSUS NAPZA PRIA
BLUD. RSJ. SAMBANG LIHUM
BANJARMASIN

Oleh :
RONI ROKMANA
NPM. 1614901210748

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS B KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN

Tanggal pengkajian : 04 Agustus 2017


Jam : 13.00 Wita

I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama : Tn. A
- Usia / tanggal lahir : 18 tahun / 09 Juli 1999
- Jenis kelamin :L
- Alamat : Jln. Kubah, Murung
- Suku / bangsa : Banjar / Indonesia
- Status pernikahan : Belum menikah
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Tidak bekerja
- Diagnosa medic : F19.5 + F20.3
- No. medical record : 02 20 XX
- Tanggal masuk : 11 April 2017
Penanggungjawab
- Nama : Tn.R
- Usia : 52 tahun
- Jenis kelamin :L
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Swasta
- Hubungan dengan klien : Kaka kandung

II. KELUHAN UTAMA:


1. Saat Pengkajian
Saat pengkajian klien mengatakan beberapa hari yang lalu klien melihat
bayangan yang isinya seperti hantu-hantu yang lewat, klien mengatakan
bayangan itu sering muncul pada malam hari, dan lamanya hanya beberapa
detik. Halusinasi itu datang saat klien sendiri dan klien mengatakan klien
biasa-biasa saja saat bayangan itu muncul.

2. Saat Masuk Rumah Sakit


Saat masuk rumah sakit klien mengatakan melihat bayangan yang isinya
seperti hantu-hantu yang lewat, klien mengatakan bayangan itu sering
muncul pada malam hari, dan lamanya hanya beberapa detik. Halusinasi itu
datang saat klien sendiri dan klien mengatakan klien biasa-biasa saja saat
bayangan itu muncul
III. ALASAN MASUK
Klien di antar keluarga pada tanggal 20 Juli 2017. Keluarga mengatakan klien
memiliki riwayat penyalahgunaan NAPZA dengan riwayat pemakaian :
Carnophen, Shabu, Alkohol, Inex, dan mengkonsumsi zinet 30-40 biji sekali
minum dalam 1 hari.

IV. Faktor Presipitasi dan Predisposisi


1. Faktor Presipitasi
Klien menggunakan obat-obatan terlarang, sehingga akibat dari penggunaan
obat tersebut membuat klien menjadi berhalusinasi.

2. Faktor predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Tidak
b. Pengobatan sebelumnya : tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya.
3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/usia
a. Aniaya fisik
b. Aniaya seksual
c. Penolakan

d. Kekerasan dalam keluarga

e. Tindakan kriminal

Jelaskan : dari data di atas dapat disimpulkan bahwa klien tidak pernah
mengalami gangguan jiwa di masa lalu.
MASALAH KEPERAWATAN : tidak ada masalah keperawatan yang
muncul

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.


Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mengalami sakit yang
sama dengan klien

Ya

Tidak V

Hubungan keluarga :

Gejala :
Riwayat pengobatan/perawaran :

MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan yang


muncul

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien mengatakan tidak ada pengalaman yang tidak menyenangkan . Klien
mengatakan tidak ada merasa kehilangan, perpisahan dan kematian.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan yang
muncul

V. FISIK
1. Tanda vital : TD : 110 mmHg HR : 70 x/m

RR : 86 x/m T : 36 C
2. Ukur : TB : 157 cm BB : 48 kg
3. Keluhan fisik : Ya V Tidak
Jelaskan :
Hasil Pengukuran tanda-tanda vital pada saat pengkajian kepada Klien dalam
rentang normal dan tidak ada masalah keperawatan
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan.

VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

18

18 : Klien ----------- : tinggal serumah


: Menikah
: laki-laki meninggal

: Keturunan
: Perempuan meninggal
: Cerai
Jelaskan:
klien merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Klien tinggal serumah dengan
orang tua kedua adik laki-lakinya
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

2. Konsep diri
a Gambaran diri: klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya
b. Identitas : Klien mengatakan ia belum pernah menikah, klien anak
kesembilan dari sembilan bersaudara. Klien mengaku
sebagai laki-laki dan puas sebagai laki-laki.
c. Peran : Peran klien dalam keluarga adalah anak kesembilan dari
sembilan bersaudara klien pernah bekerja, di RSJ klien
memiliki peran di bagian religi yaitu mempersiapkan
perlengkapan saat ada kegiatan keagamaan seperti Shalat
d. Ideal diri : klien mengatakan ingin cepat sembuh dan memulai hidup
yang lebih baik
e. Harga diri : Klien mengatakan merasa sedih dan kurang percaya diri
dengan kondisinya saat ini.
MASALAH KEPERAWATAN : Harga diri rendah

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah ibunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Klien di RSJ ada memiliki peran dalam kegiatan kelompok, yaitu bagian
keagamaan untuk menyiapkan perlengkapan sebelum Shalat. Tapi kalau
sedang tidak ada kegiatan klien biasanya lebih suka diam di kamarnya.
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain
Saat dilakukan pengkajian klien berbicara hanya ketika diminta atau ditanya,
klien tidak mampu memulai pembicaraan, bicara klien pelan dan saat bicara
kontak mata klien kurang.
MASALAH KEPERAWATAN : Isolasi sosial

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama Islam. Klien meyakini bahwa gangguan penyakit
yang dialami klien merupakan akibat dari perbuatan klien sendiri dikarenakan
mengonsumsi obatan terlarang dan menyalahgunakan penggunaan obat yang
sebenarnya dilarang dalam agama islam.

b. Kegiatan ibadah
Di rumah : pada saat dirumah klien mengatakan jarang sholat lima waktu
dikarenakan hanya asik berkumpul seharian dengan teman-temannya.
Di Rs Jiwa : pada saat di rumah sakit jiwa klien mengatakan rajin menjalankan
sholat lima waktu
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

VII. STATUS MENTAL

1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian tidak sesuai

Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan : klien mandi tiga kali sehari, klien terlihat rapi, rambut di sisir , kuku
pendek dan menggunakan pakaian sesuai dengan pakaian harian.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat MembisuV Tidak mampu
memulai pembicaraan
Jelaskan : Klien berbicara dan berkomunikasi dengan baik namun tidak mampu
memulai pembicaraan.
MASALAH KEPERAWATAN : Isolasi sosial

3. Aktivitas Motorik:

Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif


Jelaskan : Aktivitas mototrik klien baik.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

4. Alam perasaaan

V Sedih Ketakutan V Putus asa Khawatir Gembira


berlebihan
Jelaskan : klien mengatakan perasaan sedih dan putus asa.
MASALAH KEPERAWATAN : Harga diri rendah

5. Afek

Adekuat V Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan : Pada saat bersama perawat kemudian klien di ajak untuk mendengarkan
apa yang di katakan temannya, klien hanya tersenyum saat temannya tertawa dan
klien lebih memilih sendiri dan tidur dari pada berkumpul.
MASALAH KEPERAWATAN : isolasi sosial

6. lnteraksi selama wawancara

bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata (-) Defensif Curiga

Jelaskan : saat dilakukan wawancara klien kooperatif, tidak mudah tersinggung,


kontak mata bagus, tidak defensif maupun curiga.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

7. Persepsi

Pendengaran V Penglihatan Perabaan Derealisasi


Pengecapan Penghidu Depersonalisasi
Jelaskan : Klien mengatakan beberapa hari yang lalu klien melihat ada bayangan
yang mondar-mandir didekat klien, bayangan tersebut datang tidak
menentu bisa pagi, siang atau malam, bisikan muncul saat klien sedang
menyendiri, biasanya muncul 5-10 menit, klien mengatakan saat
bayangan muncul dia merasa takut, namun sekarang sudah tidak ada lagi
MASALAH KEPERAWATAN : Gangguan persepsi sensori : halusinasi
penglihatan
8. Proses Pikir

sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi


flight of idea blocking pengulangan
pembicaraan/persevarasi
Bicara cepat /logorea

Jelaskan : Pada saat pengkajian klien berbicara normal dan berbicara langsung pada
tujuan pembicaraan
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

9. Isi Pikir

Obsesi Fobia pesimisme

Rendah diri ide yang terkait pikiran magis

Agama Somatikk kebesaran Curiga

nihilistic sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

Jelaskan :
Klien mengatakan asing terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungannya
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

10. Tingkat kesadaran

V Compos mentis Apati somnolen Sopor Koma

waktu tempat orang Disorientasi

Jelaskan : Kesadaran klien kompos mentis, nilai GCS E4V5M6 di tandai dengan
orientasi baik, klien mneyadari waktu interaksi (sore hari), klien menyadari dirinya
berada di RSJ.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan.

11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka


pendek
gangguan daya ingat saat ini konfabulasi

Jelaskan : klien ingat tempat tinggalnya tetapi saat ditanya tanggal lahirnya klien
mengatakan tidak ingat tangal lahirnya, Klien juga tidak ingat hari saat klien diantar
ke RSJ
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

mudah beralih tidak mampu konsentrasi Tidak mampu


berhitung sederhana
Jelaskan :
Konsentrasi klien saat berinteraksi baik, klien dapat menghitung perhitungan
sederhana seperti perkalian, penjumlahan, pengurangan dan pembagian. Klien
mengatakan pendidikan nya hanya sampai kelas SMP.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan gangguan bermakna

Jelaskan : klien tidak mengalami gangguan penilaian, klien sudah mampu


mengambil keputusan di tandai dengan saat klien ditanya pada saat memakai sepatu
apakah kaos kaki duluan atau sepatu yang lebih dulu di pakai, klien menjawab kaos
kaki yang lebih dulu.
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

14. Daya tilik diri

mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar


dirinya

Jelaskan : klien sadar penuh akan penyakit yang di deritanya.


MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

VIII. Kebutuhan Persiapan Pulang

1. Makan

Bantuan minimal Bantuan total

2. BAB/BAK

Bantuan minimal Bantual total


3. Mandi

Bantuan minimal Bantuan total

4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantual total

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : 14.00 s.d 15.30 Wita

Tidur malam lama : 22.00 s.d 05.00 Wita

Kegiatan sebelum / sesudah tidur

6. Penggunaan obat

V Bantuan minimal Bantual total

7. Pemeliharaan Kesehatan

Perawatan lanjutan V Ya tidak

Perawatan pendukung V Ya tidak

8. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan Ya V tidak

Menjaga kerapihan rumah Ya V tidak

Mencuci pakaian Ya V tidak

Pengaturan keuangan Ya V tidak

9. Kegiatan di luar rumah

Belanja Ya V tidak

Transportasi Ya V
tidak
Lain-lain Ya tidak

Jelaskan :
1. Klien mampu makan secara mandiri, Klien makan 3x sehari, pagi siang dan
malam, dengan porsi yang cukup.
2. Klien mampu BAB/BAK secara mandiri, klien mengetahui dimana harus
BAB/BAK yaitu di toilet dan membersihkan diri setelah selesai dari toilet.
Frekuensi BAK sering, Klien mengatakan frekuensi BAB 2x dalam sehari.
3. Klien mampu mandi 2x sehari pagi dan sore, klien menggosok gigi, klien
keramas, klien memakai sabun untuk mandi, kuku pendek dan penampilan
rapi.
4. Klien mampu berpakaian sendiri dengan benar, tampak rapi klien
menggunakan baju khusus Klien RSJ. Klien berganti pakaian satu kali
sehari pada pagi hari.
5. Namun saat ditanya bagaimana cara menjaga kebersihan diri, klien menjadi
bingung, dan ragu menjawab.
6. Klien mengatakan terbiasa tidur siang dan mengatakan tidur malam dari jam
21.00 s/d 05.00 WITA dan tidurnya nyenyak.
7. Klien sudah mengetahui jadwal minum obat, setelah makan selesai klien
menghampiri perawat ketika namanya dipanggil untuk mengambil obat,
perawat membantu menyiapkan obat dan memperhatikan jadwal minum
obat.
8. Klien mengatakan perlu perawatan lanjutan setelah pulang dari RSJ
sambang lihum. Klien tidak melakukan pengobatan alternative lain baik dari
segi spritual maupun herbal.
9. Saat pengkajian klien mengatakan kakaknya yang mempersiapkan makan,
mencuci pakaian, menjaga kerapian rumah dan mengatur keuangan
dilakukan oleh ibunya .
10. Saat pengkajian klien mengatakan hanya beraktivitas dirumah, tidak ada
aktivitas belanja dan melakukan perjalanan, klien sering menyendiri
dirumah
MASALAH KEPERAWATAN : Defisit perawatan diri.

IX. Mekanisme Koping

Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif menghindar


Olahraga mencederai diri

Lainnya _______________ V lainnya : Penyalahgunaan obat

obatan (Dekstro dan Zenith)

Jelaskan : Saat menghadapi masalah klien mengatakan mengkonsumsi obat-obatan


yaitu Dekstro dan Zenith.
MASALAH KEPERAWATAN : Koping individu tidak efektif

XI. Masalah Psikososial dan Lingkungan:


Masalah dengan dukungan kelompok, : Klien tidak mempunyai masalah
dengan kelompok Klien lain di RSJ , klien lebih suka diam dan
menyendiri
V Masalah berhubungan dengan lingkungan, : Klien lebih suka menyendiri,
menghindari interaksi sosial

V Masalah dengan pendidikan, : Klien mengatakan pendidikan terakhir


adalah kelas 2 SMP

V Masalah dengan pekerjaan, : Klien tidak bekerja

Masalah dengan perumahan, : Rumah klien berada diperkampungan, tinggal


dengan orang tua, kakak dan kedua adiknya.

V Masalah ekonomi, : Klien di biayai oleh orang tuanya untuk belanja sehari-
hari.

Masalah dengan pelayanan kesehatan, : Klien mengatakan apabila sakit


datang ke puskesmas yang terdekat dengan rumah .

Jelaskan :
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada masalah keperawatan

XII. Pengetahuan kurang tentang

Penyakit jiwa system pendukung

Faktor presipitasi penyakit fisik

Koping obat-obatan
Lainnya : __________________________________________

Jelaskan : Klien mengatakan tidak mengetahui nama dan fungsi obat-obatan yang
biasa di minum di RSJ
MASALAH KEPERAWATAN : Kurang pengetahuan dan informasi

XIII. ASPEK MEDIK

Diagnosa Medik : F20.3


Definisi :
Skizofrenia tak terinci umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental
dan karakteristik dari persepsi serta efek yang tak wajar, kesadaran yang jernih dan
kemauan yang intetelektual biasanya tetap terpilihara walaupun kemunduran
kongitif tertentu dapat berkembang kemudian.
Klien dengan skizofrenia paling sedikit dua gejala dibawah ini yang terus ada secara
jelas yaitu :
1). Halusinasi yang menetap yang disertai dengan waham yang mengembang.
2). Arus pikir yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
3). Perilaku katatonik seperti gaduh dan gelisah
4). Gejala-gejala seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan cenderung menarik
diri.

Terapi :

Golongan Cara
Nama Obat Komposisi Indikasi/Kontaindikasi Dosis
Obat Pemberian
Haloperidol 1,5 Haloperidol 1,5 Antipsikotik Indikasi 2x1,5 Peroral
mg mg 1. Skizoprenia
2. Psychoses
3. Tourette's syndrome
4. Kecemasan yang
parah
5. Gangguan tingkah
laku yang parah
6. Kegugupan
7. Gangguan emosional
dan mental
8. Mual dan muntah

Kontraindikasi
Hipersensitif
terhadap risperidone
THP 1 mg Trihexyphenidyl Antiklonergik Indikasi: 2x1 Peroral
(THP) 2 mg 1 Gerakan yang tidak
bisa dikendalikan
seperti parkinson
maupun efek samping
dari obat antipsikotik
seperti
clorpromazine/haloper
idol)

Kontraindikasi :
1. wanita hamil
2. Ibu menyusui
3. Klien DM

XIV. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi penglihatan
2. Isolasi sosial
3. Defisit perawatan diri
4. HDR

XV. ANALISA DATA


Hari /Tanggal: Jum’at 05 Agustus 2017
NO DATA MASALAH
1. DS: gg. persepsi sensori :
- Klien mengatakan beberapa hari yang lalu melihat bayangan Halusinasi penglihatan
- Klien mengatakan bayangan tersebut mondar-mandir
disekitar klien
- Klien mengatakan bayangan itu muncul saat klien sedang
menyendiri.
- Bayangan muncul 5-10 menit
- Bayangan bisa muncul pagi, siang atau malam.
- Klien mengatakan bayangan muncul setiap hari .
- Klien mengatakan saat bayangan muncul klien merasa takut

DO:

- Saat didalam kamar klien terlihat kadang terlihat melamun,


tatapan mata kosong.
- Menurut catatan medik klien pernah melihat bayangan dan
klien mengatakan klien dapat melihat bayangan dikarenakan
klien memiliki ilmu.
2. DS: Isolasi sosial
- Klien mengaku sulit berinteraksi dengan Klien lain.
- Klien mengatakan dirinya tidak mudah bergaul dengan
orang lain.
- Klien mengatakan ia mengobrol dengan klien lain hanya
jika ada perlu saja atau saat ditanya saja.

DO:
 Klien tampak lebih sering berbaring di tempat tidurnya
dan menyendiri
 Ekspresi wajah datar.
 Kontak mata (-)

3. DS: Defisit perawatan diri


- Klien mengatakan belum tau bagaimana menjaga
kebersihan yang benar.

DO:
- Klien tampak bersih
- Kebutuhan ADL klien dapat dipenuhi secara mandiri.
- Kebutuhan personal hygiene dapat dipenuhi klien secara
mandiri
DS : Harga diri rendah
- Klien mengatakan merasa sedih dan kurang percaya diri
dengan kondisinya saat ini.

DO :
- Klien nampak sering menghabiskan waktunya dikamar
dibandingkan dengan berbabur dengan rehabilitan lain.

XVI. POHON MASALAH

Gg. Persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

Isolasi sosial

Harga diri rendah Defisit perawatan diri

Koping individu tidak efektif


XVII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gg. Persepsi sensori : Halusinasi Penglihatan
2. Isolasi sosial
3. Defisit perawatan diri
4. Harga diri rendah

XVIII. INTERVENSI

NO DIAGNOSA TUJ.UMUM TUJ.KHUSUS INTERVENSI


1. Gg. Persepsi SP 1
sensori : 1. Klien dapat mengindentifikasi 1. Setelah 2x interaksi, Klien 1. Identifikasi
Halusinasi halusinansi dengan dapat mengindentifikasi mengindentifikasi
Penglihatan mendiskusikan isi, frekuensi, halusinansi dengan halusinansi dengan
waktu terjadi situasi pencetus, mendiskusikan isi, mendiskusikan isi,
perasaan dan respon. frekuensi, waktu terjadi frekuensi, waktu
2. Klien dapat mengontrol situasi pencetus, perasaan terjadi situasi
halusinasi : hardik, obat, dan respon. pencetus, perasaan
bercakap-cakap, melakukan 2. Setelah 2x interaksi Klien dan respon.
kegiatan. dapat mengontrol 2. Jelaskan cara
3. Klien dapat mengontrol halusinasi : hardik, obat, mengontrol halusinasi
halusinasi dengan menghardik bercakap-cakap, : hardik, obat,
4. Klien dapat memasukam pada melakukan kegiatan. bercakap-cakap,
jadwal kegiatan untuk latihan 3. Setelah 2x interaksi Klien melakukan kegiatan.
menghardik. dapat mengontrol 3. Latih cara mengontrol
halusinasi dengan halusinasi dengan
menghardik menghardik
4. Setelah 2x interaksi Klien 4. Masukan pada
dapat memasukam pada jadwal kegiatan untuk
jadwal kegiatan untuk latihan menghardik.
latihan menghardik.
SP 2
1. Mengevalusi kegiatan 1. Setelah 2x interaksi 1. Evalusi kegiatan
menghardik memasukan latihan cara menghardik. Beri
2. Klien dapat mengontrol menghardik dalam jadwal pujian.
halusinasi dengan obat. kegiatan harian. 2. Latih cara mengontrol
3. Klien mengetahui pengtingnya 2. Setelah 3x interaksi Klien halusinasi dengan
penggunaan obat pada gg.jiwa dapat mengontrol obat ( jelaskan 6
4. Klien mengetahui akibat jika halusinasi dengan obat. benar obat)
obat tidak diminum sesuai 3. Setelah 3x interaksi Klien 3. Jelaskan pengtingnya
program. mengetahui pentingnya penggunaan obat
5. Klien mengetahui akibat putus penggunaan obat pada pada gg.jiwa.
obat. gg.jiwa. 4. Jelaskan mengetahui
6. Klien mengetahui cara berobat. 4. Setelah 3x interaksi Klien akibat jika obat tidak
7. Klien memasukan pada jadwal mengatahui akibat jika obat diminum sesuai
kegiatan untuk latihan tidak diminum sesuai program.
menghardik. program. 5. Jelaskan akibat putus
5. Setelah 3x interaksi Klien obat.
akibat putus obat. 6. Jelaskan cara berobat.
6. Setelah 3x interaksi Klien 7. Masukan pada jadwal
mengetahui cara berobat. kegiatan untuk latihan
7. Setelah 3x interaksi Klien menghardik. Beri
memasukan pada jadwal pujian.
kegiatan untuk latihan
menghardik.
SP 3
1. Mengevalusi kegiatan 1. Setelah 2x interaksi Klien 1. Evalusi kegiatan
menghardik dan obat. dapat memasukan latihan menghardik dan obat.
2. Klien dapat mengontrol menghardik dan obat. Beri pujian.
halusinasi dengan bercakap- 2. Setelah 2x interaksi Klien 2. Latih cara mengontrol
cakap dapat mengontrol halusinasi dengan
3. Klien dapat memasukan pada halusinasi dengan bercakap-cakap
jadwal kegiatan harian untuk bercakap-cakap. ketika halusinasi
latihan menghardik, minum obat 3. Setelah 1x interaksi Klien muncul.
dan bercakap-cakap. dapat memasukan pada 3. Masukan pada pada
jadwal kegiatan harian jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik, harian untuk latihan
minum obat dan menghardik, minum
bercakap-cakap. obat dan bercakap-
cakap.
SP 4
1. Mengevalusi kegiatan latihan 1. Setelah 2x interaksi Klien 1. Evaluasi kegiatan
menghardik, minum obat dan dapat memasukan pada latihan menghardik,
bercakap-cakap. jadwal kegiatan harian minum obat dan
2. Klien dapat mengontrol untuk latihan menghardik, bercakap-cakap.
halusinasi dengan melakukan minum obat bercakap- 2. Latih cara mengontrol
kegiatan harian (mulai 2 cakap dan kegiatan halusinasi dengan
kegiatan) harian. melakukan kegiatan
3. Klien dapat memasukan dapat 2. Setelah 2x interaksi Klien harian (mulai 2
memasukan pada jadwal dapat mengontrol kegiatan)
kegiatan harian untuk latihan halusinasi dengan 3. Masukan pada jadwal
menghardik, minum obat kegiatan harian. kegiatan untuk latihan
bercakap-cakap dan kegiatan 3. Setelah 2x interaksi Klien menghardik, minum
harian. dapat memasukan pada obat, bercakap-cakap
jadwal kegiatan harian dan kegiatan harian.
untuk latihan menghardik,
minum obat bercakap-
cakap dan kegiatan
harian.
SP 5
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Setelah 3x interaksi Klien 1. Evaluasi kegiatan
harian. dapat menghardik, minum
2. Melatih kegiatan harian a. Mengontrol halusinasi obat, bercakap-cakap
3. Menilai kemampuan yang telah secara mandiri dan kegiatan harian.
mandiri b. Halusinasi dapat Beri pujian.
4. Menilai apakah halusinasi terkontrol
terkontrol. 2. Latih kegiatan harian
.

3. Nilai kemampuan
yang telah mandiri
4. Nilai apakah
halusinasi terkontrol.

2. Isolasi sosial SP 1
1. Klien dapat 1. Setelah 2x interaksi, klien 1. Identifikasi
Mengidentifikasi penyebab dapat mengindentifikasi penyebab isolasi
isolasi sosial isolasi sosial sosial
2. Klien dapat Mendiskusikan 2. Setelah 2x interaksi, 2. jelaskan dengan
tentang keuntungan punya Klien mengetahui klien tentang
teman dan bercakap-cakap keuntungan punya teman keuntungan
3. Mendiskusikan tentang dan bercakap-cakap punya teman dan
kerugian tidak punya teman 3. Setelah 2x interaksi, bercakap-cakap
4. Latih cara berkenalan Klien mengetahui 3. jelaskan dengan
5. Masukkan kedalam jadwal kerugian tidak punya klien tentang
kegiatan untuk latihan teman kerugian tidak
berkenalan 4. Setelah 2x interaksi, punya teman
Klien mengetahui cara 4. latih cara
berkenalan berkenalan
5. Setelah 2x interaksi klien 5. Masukkan
dapat memasukan pada kedalam jadwal
jadwal kegiatan untuk kegiatan untuk
latihan berkenalan. latihan
berkenalan
SP2
1. Evaluasi kegiatan 1. Setelah 2x interaksi 1. Evaluasi kegiatan
berkenalan memasukan latihan cara berkenalan
2. Latih cara berbicara saat berkenalan dalam jadwal 2. Latih cara
melakukan kegiatan harian kegiatan harian. berbicara saat
3. Memasukkan pada jadwl 2. Setelah 2x interaksi, melakukan
kegiatan untuk berkenalan Klien mengetahui cara kegiatan harian
2-3 orang klien, perawat dan berbicara saat melakukan 3. Memasukkan
tamu, berbicara saat kegiatan harian pada jadwl
melakukan kegiatan harian. 3. Setelah 2x interaksi klien kegiatan untuk
dapat memasukkan berkenalan 2-3
jadwal kegiatan untuk orang klien,
berkenalan 2-3 orang perawat dan
klien, perawat dan tamu, tamu, berbicara
berbicara saat melakukan saat melakukan
kegiatan harian. kegiatan harian.
SP3
1. Evaluasi kegiatan 1. Setelah 2x interaksi 1. Evaluasi kegiatan
berkenalan dan bicara saat memasukan latihan berkenalan dan
melakuakan 2 kegiatan berkenalan dan bicara bicara saat
harian dalam jadwal kegiatan melakuakan 2
2. Latih cara berbicara saat harian. kegiatan harian
melakukan kegiatan harian 2. Setelah 2x interaksi, klien 2. Latih cara
3. Memasukkan pada jadwl mengetahui cara berbicara saat
kegiatan untuk berkenalan berbicara saat melakukan melakukan
4-5 orang klien, perawat dan 3. Setelah 2x interaksi klien kegiatan harian
tamu, berbicara saat dapat memasukkan 3. Memasukkan
melakukan 4 kegiatan jadwal kegiatan untuk pada jadwl
harian. berkenalan 4-5 orang kegiatan untuk
klien, perawat dan tamu, berkenalan 4-5
berbicara saat melakukan orang klien,
4 kegiatan harian. perawat dan
tamu, berbicara
saat melakukan 4
kegiatan harian.
SP 4
1. Evaluasi kegiatan 1. Setelah 2x interaksi 1. Evaluasi kegiatan
berkenalan dan bicara saat memasukan latihan berkenalan dan
melakuakan 4 kegiatan berkenalan dan bicara bicara saat
harian saat melakuakan 4 melakuakan 4
2. Latih cara bicara sosial kegiatan harian kegiatan harian
meminta sesuatu, menjawab 2. Setelah 2x interaksi, klien 2. Latih cara bicara
pertanyaan mengetahui cara bicara sosial meminta
3. Memasukkan pada jadwl sosial meminta sesuatu, sesuatu,
kegiatan untuk berkenalan menjawab pertanyaan menjawab
>5 orang baru, orang baru, 3. Setelah 2x interaksi klien pertanyaan
berbicara saat melakukan dapat memasukkan 3. Memasukkan
kegiatan harian dan jadwal kegiatan untuk pada jadwl
sosialisasi berkenalan >5 orang kegiatan untuk
baru, orang baru, berkenalan >5
berbicara saat melakukan orang baru, orang
kegiatan harian dan baru, berbicara
sosialisasi saat melakukan
kegiatan harian
dan sosialisasi
SP 5
1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Setelah 3x interaksi pasien 1. Evaluasi kegiatan
berkenalan, bicara saat dapat latihan berkenalan,
melakukan 4 kegiatan  Bersosialisasi bicara saat
harian. Beri pujian dengan baik melakukan 4
2. Latih kegiatan harian kegiatan harian.
3. Nilai kemampuan yang Beri pujian
telah mandiri 2. Latih kegiatan
4. Nilai apakah isolasis sosial harian
telah teratasi 3. Nilai kemampuan
yang telah mandiri
4. Nilai apakah
isolasi sosial telah
teratasi
4 Defisit SP 1
perawatan diri 1. Klien mengetahui 1. Setelah 1x interaksi, 1. Diskusikan
pentingnya kebersihan klien dapat pentingnya
diri, cara-cara merawat memahami pentingnya kebersihan diri,
diri dan melatih pasien kebersihan diri, cara- cara-cara
tentang cara-cara cara merawat diri dan merawat diri dan
perawatan kebersihan melatih pasien melatih pasien
diri tentang cara-cara tentang cara-cara
2. Klien dapat menjaga perawatan kebersihan perawatan
kebersihan diri, mandi, diri kebersihan diri
ganti pakaian, sikat 2. Setelah 1x interaksi, 2. Latih cara
gigi, cuci rambut, dan Klien mengetahui cara menjaga
potong kuku menjaga kebersihan kebersihan diri,
3. Masukkan dalam diri, mandi, ganti mandi, ganti
jadwal kegiatan untuk pakaian, sikat gigi, pakaian, sikat
latihan mandi, ganti cuci rambut, dan gigi, cuci rambut,
pakaian, sikat gigi, (2x potong kuku dan potong kuku
perhari) cuci rambut 3. Setelah 2x interaksi 3. Masukkan dalam
(2x perminggu), dan klien dapat jadwal kegiatan
potong kuku (1x memasukan pada untuk latihan
perminggu) jadwal kegiatan untuk mandi, ganti
latihan mandi, ganti pakaian, sikat
pakaian, sikat gigi, (2x gigi, (2x perhari)
perhari) cuci rambut cuci rambut (2x
(2x perminggu), dan perminggu), dan
potong kuku (1x potong kuku (1x
perminggu) perminggu)
SP 2
1. Klien dapat melakukan 1. Setelah 2x interaksi 1. Evaluasi kegiatan
kegiatan kebersihan diri. memasukan kegiatan kebersihan diri.
Beri pujian kebersihan diri dalam Beri pujian
2. Klien dapat menjelaskan jadwal kegiatan 2. Jelaskan cara dan
cara dan alat untuk harian. alat untuk
berdandan 2. Setelah 2x interaksi, berdandan
3. Klien mampu berdandan Klien mengetahui cara 3. Latih cara
setelah kebersihan diri : dan alat untuk berdandan setelah
sisiran dan rias muka berdandan kebersihan diri :
4. Masukkan jadwal kegiatan 3. Setelah 2x interaksi, sisira dan rias
untuk kebersihan diri dan Klien mampu muka
berdandan berdandan setelah 4. Masukkan jadwal
kebersihan diri : kegiatan untuk
sisiran dan rias muka kebersihan diri
berdandan secara dan berdandan
mandiri
4. Setelah 2x interaksi
klien dapat
memasukkan jadwal
kegiatan untuk
kebersihan diri dan
berdandan
SP 3
1. Klien dapat melakukan 1. Setelah 2x interaksi 1. Evaluasi kegiatan
kegiatan kebersihan diri. memasukan kegiatan kebersihan diri.
Dan berdandan Beri pujian latihan kebersihan diri. Dan berdandan
2. Klien mengetahui cara dan Dan berdandan dalam Beri pujian
alat makan jadwal kegiatan 2. Jelaskan cara dan
3. Klien mampu makan dan harian. alat makan
minum yang baik 2. Setelah 2x interaksi, 3. Latih cara makan
4. Masukkan jadwal kegiatan klien mengetahui cara dan minum yang
untuk kebersihan diri, cara dan alat makan baik
berdandan, makan dan 3. Setelah 2x interaksi, 4. Masukkan jadwal
minum yang baik klien mampu makan kegiatan untuk
dan minum yang baik kebersihan diri,
secara mandiri berdandan, makan
4. Setelah 2x interaksi dan minum yang
klien dapat baik
memasukkan jadwal
kegiatan untuk
kebersihan diri,
berdandan, makan dan
minum yang baik
SP 4
1. Klien dapat melakukan
kegiatan kebersihan diri, 1. Setelah 2x interaksi 1. Evaluasi kegiatan
berdandan, makan dan memasukan kegiatan kebersihan diri,
minum yang baik. kebersihan diri, berdandan, makan
2. Klien dapat mengetahui cara berdandan, makan dan dan minum yang
BAB/BAK yang baik minum yang baik baik.
3. Klien dapat melakukan cara kegiatan harian 2. Jelaskan cara
BAB/BAK yang baik 2. Setelah 2x interaksi, BAB/BAK yang
4. Masukkan jadwal kegiatan klien mengetahui cara baik
untuk kebersihan diri, cara BAB/BAK yang 3. Latih cara
berdandan, makan dan baik BAB/BAK yang
minum yang baik, serta 3. Setelah 2x interaksi, baik
BAB/BAK yang baik klien mampu 4. Masukkan jadwal
BAB/BAK yang baik kegiatan untuk
secara mandiri kebersihan diri,
4. Setelah 2x interaksi berdandan, makan
klien dapat dan minum yang
memasukkan jadwal baik, serta
kegiatan untuk BAB/BAK yang
kebersihan diri, baik
berdandan, makan dan
minum yang baik,
serta BAB/BAK yang
baik
SP 5
1. Klien dapat melakukan Setelah 6x interaksi pasien 1. Evaluasi kegiatan
kegiatan kebersihan diri, dapat kebersihan diri,
berdandan, makan dan  Mandi berdandan, makan
minum yang baik, serta  Berdandan dan minum yang
BAB/BAK yang baik  Makan dan minum baik, serta
2. Klien dapat mampu  BAB & BAK BAB/BAK yang
melakukan kegiatan harian Secara mandiri baik
3. Klien dapat mandiri 2. Latih kegiatan
4. Klien dapat perawatan diri harian
yang baik 3. Nilai kemampuan
yang telah
mandiri
4. Nilai apakah
perawatan diri
telah baik
4. Harga diri Klien mengalami peningkatan harga SP 1 1. Bina hubungan saling
rendah diri rendah Klien dapat membina hubungan percaya dengan
saling percaya menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik
1.1 Sapa klien dengan
ramah baik verbal
maupun non verbal
1.2 Perkenalkan nama
lengkap, nama
panggilan dan
tujuan perawat
berkenalan
1.3 Tanyakan nama
lengkap dan nama
panggilan yang
disukai klien
1.4 Buat kontrak yang
jelas
1.5 Tunjukkan sikap
jujur dan menepati
janji setiap kali
berinteraksi
1.6 Tunjukkan sikap
empati dan
menerima apa
adanya
1.7 Beri perhatian
kepada klien dan
perhatikan
kebutuhan dasar
klien
1.8 Dengarkan dengan
penuh perhatian
ekspresi perasaan
klien.

SP 2 1. Diskusikan dengan
Klien mampu mengenal klien tentang
kemampuan positif dalam 1.1 Aspek positif yang
dirinya
dimiliki klien,
keluarga dan
lingkungan
1.2 Kemampuan yang
dimiliki oleh klien
2. Buat daftar bersama
tentang
2.1 Aspek positif klien,
keluarga dan
lingkungan
2.2 Kemampuan yang
dimiliki oleh klien
3. Beri pujian yang
realistis dan hindari
nilai negatiF

SP 3 1. Diskusikan kemampuan
Klien dapat menilai kegiatan yang dapat digunakan
yang dapat dilakukan selama sakit
2. Diskusikan kemampuan
yang dapat ditunjukkan
penggunaannya.

SP 4 1. Rencanakan bersama
Klien dapat memilih salah satu klien aktivitas yang
kegiatan yang dilakukan dapat dilakukan setiap
hari
1.1 Kegiatan mandiri
1.2 Dibantu sebagian
1.3 Dengan bantuan
total
2. Tingkatkan kegiatan
sesuai dengan toleransi
kondisi klien
3. Beri contoh
pelaksanaan kegiatan
yang boleh klien
lakukan

SP 5 1. Berikan kesempatan
Klien dapat melakukan kegiatan klien untuk mencoba
yang dipilih sesuai kegiatan yang telah
kemampuannya
direncanakan
2. Beri pujian atas
keberhasilan klien
3. Diskusikan
kemungkinan
melaksanakan di rumah
sakit

SP 6 1. Rencanakan bersama
Klien dapat memasukkan ke klien untuk selalu
jadwal kegiatan untuk latihan memasukkan kegiatan
dua kali per hari.
ke dalam jadwal harian
2. Ajarkan klien cara
memasukkan kegiatan
pada jadwal harian
3. Anjurkan klien untuk
selalu memasukkan
kegiatan ke dalam
jadwal harian

Anda mungkin juga menyukai