Anda di halaman 1dari 15

SUMBER BELAJAR PEDAGOGIK

1.KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK


2.TEORI BELAJAR
3.DESAIN PEMBELAJARAN/MODEL PEMBELAJARAN
4.MEDIA PEMBELAJARAN
5.EVALUASI HASIL BELAJAR
Metode longitudinal, peneliti mengamati
dan mengkaji perkembangan satu atau
 Metode dalam banyak orang yang sama usianya dalam
Psikologi waktu yang lama
Perkembangan
terbagi dua Metode cross sectional, peneliti
mengamati dan mengkaji banyak anak
dengan berbagai usia dalam waktu yang
sama.

pendekatan menyeluruh yaitu


menganalisis seluruh segi perkembangan
 Pendekatan
dalam Psikologi
Perkembangan
pendekatan khusus (spesifik), yaitu
pembahasan yang dilakukan per aspek
perkembangan.
Teori menyeluruh/global :
a. Jean Jacques Rousseau
b. Stanley Hall
c. Robert J. Havigurst

 Teori
perkembangan

Teori khusus/spesifik :
a. Jean Piaget = perkembangan kognitif anak
b. Lawrence Kohlberg = kognitif moral
c. Erick HomburgercErickson = psikososial
anak
 Aliran Teori Belajar

1) Teori belajar tingkah laku (behavioristic), ada empat:


a) Teori belajar dari Thorndike
Belajar akan lebih berhasil bila respon siswa terhadap suatu
stimulus segera diikuti dengan rasa senang atau kepuasan

b) Teori Belajar Pavlov


mengemukakan konsep pembiasaan (conditioning).

c) Teori Belajar Skinner


ganjaran atau penguatan mempunyai peranan yang amat
penting dalam proses belajar

d) Teori Belajar Bandura


siswa belajar melalui meniru
2) Teori belajar kognitif, terdiri dari:
a) Teori belajar Vygotsky
Vygotsky menyatakan bahwa siswa dalam mengonstruksi suatu konsep
perlu memperhatikan lingkungan sosial
Konsep penting dalam teori Vygotsky, adalah:
i. Zone of Proximal Development (ZPD): jarak anatara tingkat
perkembangan aktual dan tingkat perkembangan potensial
ii. Scaffolding, yaitu pemberian sejumlah bantuan kepada iswa selama
tahap-tahap awal pembelajaran.

b) Teori Belajar Van Hiele


Van Hiele menyatakan bahwa terdapat lima tahap pemahaman geometri
yaitu: pengenalan, analisis, pengurutan, deduksi,dan akurasi.

c) Teori Belajar Ausubel


Belajar bermakna dan pentingnya pengulangan sebelum belajar dimulai.

d) Teori Belajar Bruner


Bruner mempelopori aliran psikologi belajar kognitif yang memberikan
dorrongan agar pendidikan memberikan perhatian pada pentingnya
pengembangan berpikir. Ia menganggap manusia sebagai pemroses,
pemikir, dan pencipta informasi.
Pendekatan saintifik (dalam pembelajaran) dan metode saintifik
Dalam Permendikbud No. 103 Tahun 2014 dinyatakan bahwa pembelajaran dengan
Desain pembelajaran yang selaras

pendekatan saintifik terdiri atas lima langkah kegiatan belajar yakni mengamati
dengan prinsip pembelajaran

(observing), menanya (questioning), mengumpulkan informasi/mencoba


(experimenting), menalar atau mengasosiasi (associating), dan mengomunikasikan
(communicating)
kurikulum 2013

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning)


pembelajaran yang menggunakan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari
(otentik) yang bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh peserta
didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan
menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri,
dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru.

Pembelajaran Berbasis Projek (project-based Learning)


kegiatan pembelajaran yang menggunakan projek/kegiatan sebagai proses
pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan.

Pembelajaran Inquiry/Discovery
proses pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui
proses berpikir secara sistematis.
 Media pembelajaran merupakan alat atau perantara untuk
memfasilitasi komunikasi dari sumber belajar ke siswa dan
mendukung proses belajar guna mencapai tujuan belajar

 Menurut bentuknya secara umum dibagi dua:


1. Media cetak dan noncetak
2. Media audio dengan nonaudio

 Alat peraga adalah alat yang digunakan untuk memperagakan. Dalam


media pembelajaran dikenal dengan istilah alat peraga manipulative
karena dapat diopersikan menggunakan tangan untuk
memperagakan sesuatu.

 Fungsi media yaitu:


Sebagai pembawa informasi atau pesan dari sumber (guru) menuju
penerima (siswa)
 Manfaat penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah :
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar
2. Media pembelajaran dapat mengarahkan dan meningkatkan perhatian
anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan
waktu
4. Media pembeljaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada iswa
tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka

 Media sederhana adalah berbagai media visual yang tidak diproyeksikan


seperti gambar, ilustrasi, poster, bagan, diagram, grafik, peta, sketsa, dll.

 Hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media adalah:


1. Tujuan yang ingin dicapai
2. Kesesuaian media dengan materi ajar
3. Karakteristik siswa
4. Gaya belajar siswa
5. Kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan waktu yang tersedia.
 Pengertian
1. Berdasarkan Pasal 1 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
53 Tahun 2015 tentang Penialain Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan pada Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah, Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data
tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam segala aspek (sikap,
pengetahuan, keterampilan)
2. Berdasarkan Permendikbud No. 81A tahun 2013 istilah penilaian
(assesment) terdiri dari tiga kegiatan, yakni pengukuran, penilaian, dan
evaluasi
3. Berdasarkan Permendikbud No. 53 tahun 2015 penilaian hasil belajar oleh
pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian
pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap
sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan.
4. Berdasarkan Permendikbud No. 23 Tahun 2016 Standar Penilaian
Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik
 Fungsi penilaian hasil belajar oleh pendidik
Berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil
belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan

 Cakupan aspek penilaian oleh pendidik meliputi:


Sikap untuk mengetahui tingkat perkembangan sikap spiritual dan
sikap social siswa
Pengetahuan untuk mengetahui kemampuan proses berfikir siswa

Keterampilan untuk menilai kemampuan peserta didik menerapkan


pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu

 Pendekatan penilaian ada tiga:


a. Assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran)
b. Assessment for learning ( penilaian untuk pembelajaran)
c. Assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran)
 Prinsip-prinsip penilaian terdiri dari: sahih, objektif, adil, Terpadu,
terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan
criteria, dan akuntabel

 Teknik penilaian :
Penilaian Sikap menggunakan teknik observasi

Penilaian Pengtahuan tes tertulis, tes lisan, dan penugasan

Penilaian penilaian praktik, penilaian produk, penilaian


Keterampilan dan proyek, dan penilaian portofolio.
Portofolio
 Prosedur penilaian hasil belajar oleh pendidik, mencakup:
a. Penyusunan rencana penilaian
b. Pelaksanaan penilaian
c. Pengolahan, analisis, dan interpretasi hasil penilaian
 Pelaporan dan pemanfaatan hasil penilaian
a. Perencanaan penilaian, langkah-langkahnya meliputi: menetapkan
tujuan, bentuk penilaian, memilih teknik, menyusun kisi-kisi,
menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal,
menyusun pedoman penskoran.
b. Pelaksanaan penilaian adalah eksekusi atas perencanaan penilaian
c. Pengolahan hasil penilaian sikap untuk membuat deskripsi
nilai/perkembangan sikap selama satu semester dilakuakn oleh
guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK.
d. Hasil penialain dapat berupa rekap nilai peserta didik, dan atau
nilai pada masing-masing lembar jawabannya, atau bentuk lain
sesuai dengan tujuannya.
SUMBER BELAJAR PROFESIONAL
MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA
1. SORA, BASA, JEUNG ÉJAHAN
2. MORFOLOGI BASA SUNDA
3. SINTAKSIS BASA SUNDA
4. SEMANTIK BASA SUNDA
5. KANDAGA KECAP BASA SUNDA
6. UNDAK-USUK BASA SUNDA
7. JENGGRE SASTRA SUNDA
8. KAPARIGELAN BASA SUNDA
Vocal (swara)
Fonem nyaéta sora basa nu

Sora basa nu diwangun ku hawa nu kaluar tina bayah


bisa ngabédakan harti

sarta waktu ngaliwatan tikoro teu meunang hahalang


kecap.

Konsonan (wianjana)
Sora basa nu diwangun ku hawa nu kaluar tina bayah
sarta waktu ngaliwatan tikoro meunang hahalang

Semi vocal

Éjahan nyaéta aturan ngalambangkeun foném


katut cara nulisna
1) Morfem jeung kecap
2) Kecap rundayan
3) Kecap rajékan
4) Kecap kantétan
5) Warna kecap

Anda mungkin juga menyukai