Anda di halaman 1dari 32

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Informasi Proyek
1) Nama Proyek
Nama proyek ini adalah Proyek Pembangunan Kantor DPU Cipta Karya & Tata
Ruang & DPU Bina Marga & Pengairan
2) Lokasi Proyek
Lokasi pembangunan proyek berada dilingkungan kantor Sekretariat Daerah
Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Lokasi proyek ini terletak di Jl. Soekarno
Hatta 35 Kabupaten Bangkalan.
3) Fungsi Bangunan
Pembangunan Kantor DPU Cipta Karya & Tata Ruang & DPU Bina Marga &
Pengairan di sekitar Pendopo Kabupaten Trenggalek ini berfungsi sebagai gedung
yang digunakan untuk pelayanan publik, rapat dan pertemuan pejabat.
4) Sumber Dana
Sumber dana dalam Pembangunan Kantor DPU Cipta Karya & Tata Ruang &
DPU Bina Marga & Pengairan Kabupaten Bangkalan dari APBD Kabupaten
Bangkalan 2014.
5) Pengelola Proyek
Pihak yang terkait dalam pengelola proyek ini adalah :
a. Pemilik Proyek
Pemilik Proyek Pembangunan Kantor DPU Cipta Karya & Tata Ruang &
DPU Bina Marga & Pengairan Kabupaten Bangkalan ini adalah Dinas
Pekerjaan Umum Perumahan Permukiman dan Kebersihan.
b. Konsultan Perencana
Konsultan Perencana pada Proyek ini adalah CV. NINDIRA, yang
beralamatkan di Jl. Ketintang baru IV No.16 Surabaya.
c. Konsultan Pengawas
Konsultan Pengawas adalah adalah PT. MADURA KONSULTAN alamat
Perum Griya Abadi, JL RE Martadinata, Kemayoran, Blok AA-1, Kec.
Bangkalan.
2

d. Kontraktor
Kontraktor yang ditunjuk untuk Pembangunan Gedung Bhawarasa Kabupaten
Trenggalek adalah CV. NINDIRA yang beralamatkan di Jl. Ketintang baru
IV No.16 Surabaya.
6) Oraganisasi Pelaksana di Lapangan Proyek
Struktur Organisasi CV. NINDIRA dapat dilihat pada gambar 1.1

Site Manager

Quality Control

Site Administrasi Site Engineer General Superintendent


Manager

Bag. Akuntansi/Keuangan Engineering M/E Surveyor

Office Boy Staff Teknik

Drafter

Logistik/Gudang

Asisten Peralatan

Gambar 1.1 Struktur Organisasi CV. NINDIRA

Deskriptif Tugas Personil :


a. Site Manager
Site Manager adalah wakil manajer proyek yang bertugas untuk
mengendalikan jalannya proyek. Adapun tugas-tugas site manager antara lain:
(1) Menerima dan mempelajari gambar desain dan spesifikasi teknis proyek.
(2) Mengkoordinasi pembuatan dan pengecekan gambar kerja/ shop drawing
dengan pelaksana proyek.
3

(3) Mengkoordinasi pembuatan time schedule dan metode pekerjaan proyek


dengan pelaksana proyek.
(4) Memberikan instruksi kerja kepada pelaksana sesuai dengan gambar kerja,
time schedule, dan metode pelaksanaan pekerjaan.
(5) Mengawasi jalannya pekerjaan dan mengontrol mutu pekerjaan.
(6) Menghentikan pelaksanaan pekerjaan bila hasil pekerjaan tidak memenuhi
standar mutu yang ditetapkan.
(7) Mengkoordinasi dalam hal pelaksanaan pekerjaan oleh sub-kontraktor dengan
koordinator proyek.
(8) Mengatur kinerja para pekerja dan sub-kontraktor agar selesai sesuai jadwal
dengan mutu yang telah ditetapkan sebelumnya.
(9) Melakukan penilaian atas kinerja para pekerja dan sub-kontraktor.
(10) Mengkoordinasi dalam pengadaan material lapangan dengan memperhatikan
jumlah, spesifikasi teknis dan jadwal pengiriman material oleh pemasok
dengan koordinator proyek dan logistik lapangan.
b. QC (Quality Control)
(1) Mengadakan pengujian terhadap semua jenis pekerjaan, misalnya menguji
jenis bahan atau material, jenis produk tertentu yang akan dipakai sebagai
langkah pengendalian mutu.
(2) Memelihara peralatan tes dan melaksanakan kalibrasi alat.
(3) Menyiapkan laporan kinerja dari penerapan sistem manajemen mutu di
proyek.
c. Site Engineering Manager
Site Engineer mempunyai wewenang dan tanggung jawab mengenai
masalah-masalah menejemen yang ada di proyek. Dalam pekerjaannya Site
Engineering bertanggung jawab kepada Project Manager.
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah:
(1) Mengoreksi progress kerja mulai dari yang harian, mingguan, dan bulanan.
(2) Mengingatkan pekerjaan yang tidak sesuai dengan schedule terhadap
pelaksana.
(3) Membuat laporan harian untuk diserahkan kepada konsultan pengawas.
(4) Membuat rencana anggaran pelaksanaan dengan format yang sudah diberi
oleh konsultan perencana.
4

d. Site Administrasi Manager


(1) Bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi di lapangan.
(2) Membuat laporan keuangan mengenai seluruh pengeluaran proyek.
(3) Membuat secara rinci pembukuan keuangan proyek.
(4) Memeriksa pembukuan arsip-arsip selama pelaksanaan proyek.
e. General Superintendent
(1) Mengkoordinir seluruh pelaksanaan pekerjaan di lapangan
(2) Bertangung jawab atas seluruh pelaksanaan proyek dari awal sampai selesai.
(3) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak.
(4) Memotivasi seluruh stafnya agar bekerja sesuai dengan ketentuan dan sesuai
dengan tugasnya masing-masing.
f. Logistik
(1) Mencatat penggunaan material pada gudang dan melaporkan ke teknisi
material.
(2) Membantu tukang dan pembantu tukang ketika melangsir.
g. Bag. Akuntansi/Keuangan
Fungsi keuangan adalah merencanakan, merumuskan, dan mengendalikan
kebijakan umum dibidang keuangan serta sumber dana manusia dan organisasi.
Bagian keuangan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
(1) Membina divisi, khususnya aspek keuangan, sistem akutansi, serta
pembinaan SDM.
(2) Mengarahkan dan mengawasi kegiatan operasional divisi keuangan dan
umum.
h. Surveyor
(1) Membuat gambar-gambar kerja yang diperlukan dalam proyek
(2) Bertanggung jawab atas data-data pengukuran di lapangan.
(3) Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah pelaksanaan proyek.
i. Assistant Peralatan
(1) Membantu pekerjaan surveyor
(2) Mewakili pekerjaan surveyor jika sang surveyor tidak berada ditempat.
j. Drafter
(1) Menyiapkan gambar teknik termasuk denah untuk digunakan dalam proses
konstruksi.
5

k. Staff Teknik
(1) Merekam dam melaporkan kegiatan harian yang terjadi di proyek pada
pelaksana.
(2) Membuat dokumentasi pekerjaan hingga hasil dari pekerjaan.
l. Engineering M/E
(1) Bertanggung jawab atas urusan teknis yang ada dilapangan.
(2) Memberikan cara-cara penyelesaian atas usul-usul perubahan desain dari
lapangan berdasarkan persetujuan pihak pemberi perintah kerja, sedemikian
rupa sehingga tidak menghambat kemajuan pelaksanaan di lapangan.
(3) Melakukan pengawasan terhadap hasil kerja apakah sesuai dengan dokumen
kontrak.
m. Office Boy
(1) Membersihkan direksikeet
(2) Pelayanan kebutuhan penghuni direksikeet

B. Analisis Bangunan Gedung


1) Arsitektural
Lingkup arsitektural adalah hal–hal yang berkaitan dengan rancangan denah,
lingkungan, eksterior, interior, estetika dan sebagainya.
a. Organisasi Ruang
Untuk organisasi ruang pada bangunan ini disesuaikan dengan fungsi ruang untuk
pelayanan publik. Dimana lantai 1 terdiri dari lobby, bidang pemeliharaan
rehabilitasi jalan dan jembatan, bidang pemeliharaan dan keselamatan fisik
bangunan, ruang kepala bidang, ruang kasi, kamar mandi/WC, ruang asisten dan
tamu, ruang sekretariat, ruang kasubag, ruang kepala dinas, musholla, ruang
sekretaris, ruang arsip, ruang panitia lelang, kantin, sedangkan lantai 2 terdiri dari
lobby, ruang arsip, ruang kepala bidang, ruang bidang pembangunan, peningkatan
jalan dan jembatan, ruang bidang perum, penyehatan lingkungan dan air bersih,
ruang bidang peningkatan fisik gedung dan tata ruang, gudang arsip, ruang kasi,
ruang rapat, ruang UPTD, aula, kamar mandi/WC. Secara umum ruangan-ruangan
yang ada didalam Kantor DPU Cipta Karya & Tata Ruang & DPU Bina Marga &
Pengairan Kabupaten Bangkalan dapat didefinisikan dan dilihat pada tabel 1.1,
1.2 dan gambar 1.2 dan 1.3:
6

Tabel 1.1 Data Ruangan Lantai 1

No Jenis Ruangan Sifat


1. Lobby Publik
2. Ruang Bidang Pemeliharaan Rehabilitasi Jalan dan Privat
Jembatan
3. Ruang Bidang Pemeliharaan dan keselamatan fisik Privat
Bangunan
4. Ruang Kepala Bidang Publik
5. Ruang Kasi Privat
6. Kamar Mandi/WC Publik
7. Ruang Asisten dan Tamu Publik
8. Ruang Sekretariat Privat
9. Ruang Kasubag Privat
10. Ruang Kepala Dinas Privat
11. Musholla Publik
12. Ruang Sekretaris Privat
13. Ruang Arsip Privat
14. Ruang Panitia Lelang Privat
15. Kantin Publik

Tabel 1.2 Data Ruangan Lantai 2

No Jenis Ruangan Sifat


1. Lobby Publik
2. Ruang Arsip Privat
3. Ruang Kepala Bidang Privat
4. Ruang Bidang Pembangunan, Peningkatan Jalan dan Privat
Jembatan
5. Ruang Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih Privat
6. Ruang Bidang Peningkatan Fisik Gedung dan Tata Privat
Ruang
7. Gudang Arsip Privat
8. Ruang Kasi Privat
9. Ruang Rapat Privat
7

10. Ruang UPTD Privat


11. Aula Privat
12. Kamar Mandi/WC Publik

Gambar 1.2 Denah Lantai 1

Gambar 1.3. Denah Lantai 2


8

b. Penghawaan
Pada bangunan gedung ini penghawaan yang, yaitu penghawaan alami
dan buatan. Pada setiap ruangan gedung ini digunakan penghawaan buatan
untuk membuat ruangan menjadi nyaman.

Pada penghawaan alami yang digunakan adalah :

Pintu dan Jendela ( lihat gambar 1.4 ) merupakan bagian dari bangunan
untuk mengatur sirkulasi udara dari luar masuk ke dalam ruangan agar udara
dalam ruangan menjadi nyaman.

Gambar 1.4. Gambar ventilasi udara

Pada penghawaan buatan yang digunakan adalah :

AC (Air Conditioner) : AC merupakan sarana/alat pendingin ruangan buatan


yang sengaja dipasang untuk mendinginkan suhu ruangan dalam. Semua
ruangan gedung ini dipasang AC karena ruangan yang digunakan untuk
bekerja dengan waktu lama yang hanya dalam ruangan. Selain itu ruangan
dikondisikan selalu bersih dari kotoran yang bertebaran diudara. Dan juga
kondisi wilayah yang cenderung panas untuk menetralisir udara maka
dipasang AC.

c. Pencahayaan
Dalam ilmu arsitektur dan desain interior, pencahayaan ruang adalah
sesuatu yang sangat penting. Berdasrkan sumber cahayanya, sistem
pencahayaan dibagi menjadi dua yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan
buatan. Gedung ini menggunakan pencahayaan alami yang berasal dari
cahaya matahari berupa jendela di samping kiri, kanan, depan dan belakang
bangunan. Tidak sepenuhnya pencahayaan alami bisa selalu digunakan,
terutama pada malam hari untuk itu tetap dibutuhkan pencahyaan buatan.
9

Pencahayaan buatan dilakukan dengan memasang lampu-lampu didalam


ruangan.

d. Sirkulasi Horizontal dan Vertikal


Sirkulasi ada dua macam, yaitu sirkulasi horizontal dan sirkulasi vertikal.
Pada Kantor DPU Cipta Karya & Tata Ruang & DPU Bina Marga &
Pengairan Kabupaten Bangkalan ini sirkulasi vertikal yang digunakan
pelaksana dalam pembangunan proyek ini adalah adalah tangga dan mobile
craine ( lihat gambar 1.5) dimana tangga difungsikan untuk aktifitas naik
turunnya pekerja dan mobile craint berfungsi untuk menaikan barang-barang
ke lantai atas ketika proses konstruksi serkulasi horizontal dilihat dari
hubungan antar ruang yang berbeda dalam suatu bangunan yaitu lorong.

Gambar 1.5. Gambar Mobile Craine

2) Struktural
Dalam satu komponen bangunan, konstruksi bangunan dibedakan menjadi dua
bagian yaitu, struktur bangunan bawah dan struktur bangunan atas. Untuk lebih
jelasnya struktural bangunan dibedakan menjadi seperti berikut :
a. Struktur Bawah (Sub Structure)
Yang merupakan struktur bawah dari suatu bangunan adalah pondasi dan
sloof.
10

(1) Pondasi
Pondasi yang digunakan pada bangunan ini adalah pondasi dalam tiang
pancang ( lihat tabel 1.3). sedangkan struktur detai pondasi dapat dilihat
pada gambar 1.6
Tabel 1.3 Jenis Pondasi Tiang Pancang
Jenis Kedalaman pondasi Dimensi Pondasi
Strauss

P1 10,00 meter D 20 cm
P2 10,00 meter D 20 cm
P3 10,00 meter D 20 cm

Pile cap
Jenis Dimensi
Pile cap 1 60 cm x 60 cm x 40 cm
Pile cap 2 120 cm x 60 cm x 40 cm
Pile cap 3 120cm x 120cm x 60cm x
40cm
11

Gambar 1.6 Detail Pondasi Tiang Pancang

Note :

1. Mutu Beton : K-250


2. Mutu Tulangan
- Ø12 < 12mm BJTP U 24
- Ø12 > 12mm BJTP U 40
3. Pancang Square 20 L = 10 Meter, Mutu : K-500

(2) Sloof
Juga terdapat 5 tipe sloof, untuk detail penulangan sloof sebagai berikut
( lihat gambar 1.7).

Gambar 1.7 Detail Sloof

b. Struktur Atas (Upper Structure)


Yang merupakan struktur atas dari suatu bangunan adalah portal.
(1) Kolom
12

Pada bangunan ini menggunakan 5 jenis tipe kolom. Untuk detail


penulangan kolom pada bangunan dapat dilihat pada gambar 1.8 dan
1.9.

` Gambar 1.8 Detail Kolom lt. 1

Gambar 1.9 Detail Kolom lt. 2

(2) Balok
Pada bangunan ini menggunakan 8 jenis tipe balok dan 1 tipe ring balok
untuk detail pengulangan balok dan ring balok. Berikut adalah detail
struktur balaoki dan ring balok (lihat Gambar 1.10 dan 1.11)

Gambar 1.10 Detail Balok


13

Gambar 1.11 Detail Ring Balok

(3) Plat lantai yang digunakan dalam bangunan ini berjumlah 2 tipe. Untuk
detail penulangan plat lantai dapat dilihat pada gambar 1.12

Gambar 1.12 Detail Plat Lantai

c. Struktur Atap
Untuk struktur atap pada bangunan ini menggunakan rangka baja kuda-kuda
Single beam, bentang 15 m , dengan sudut kemiringan atap 35˚ ( lihat Gambar
1.13).
14

Gambar 1.13 Rencaana Atap

3) Mekanikal dan Elektrikal


Mekanikal dan elektrikal dalam bangunan ini terdiri dari beberapa sistem
seperti sistem Air Conditioning, sistem instalasi LAN, sistem Instalasi listrik, ,
dan Penangkal petir (lihat Gambar 1.4 dan 1.15)

Gambar 1.14 Instalasi AC LT. 1

Pada instalasi AC lantai 1 menggunakan beberapa tipe jenis AC yang


meliputi AC split wall 1PK berjumlah 2 buah, AC split wall 2PK berjumlah 1
buah, AC split wall 2,5PK berjumlah 17 buah.
15

Gambar 1.15 Instalasi AC LT. 2


Pada instalasi AC lantai 2 menggunakan beberapa tipe jenis AC yang
meliputi AC split wall 1PK berjumlah 2 buah, AC split wall 2PK berjumlah 1
buah, AC split wall 2,5PK berjumlah 16 buah, dan AC stand floor 3PK sebanyak
2 buah.

Pada instalasi lapmpu penerangan lantai 1 menggunakan lampu down light


PLE E27 18W 62 buah, lampu TL RM0 2x36W 6 buah, lampu TL RMI 2x18W
71 buah, lampu TL RMI 4x18W 2 buah, lampu dinding 36W 5 buah, lampu sorot
150W 2 buah, lampu baret 36W 8 buah, exhaust fan 100W 5 buah dan stop
kontak 300W 99 buah lihat gambar 1.16 dan 1.17

Gambar 1.16 Instalasi Lampu Penerangan LT. 1


16

Gambar 1.17 Instalasi Lampu Penerangan LT. 2

Pada instalasi lapmpu penerangan lantai 2 menggunakan lampu down light


PLE E27 18W 64 buah, lampu TL RM0 2x36W 6 buah, lampu TL RMI 2x18W
61 buah, lampu TL RMI 4x18W 2, , exhaust fan 100W 4 buah dan stop kontak
300W 80 buah lihat gambar 1.18

Gambar 1.18 Instalasi Penangkal Petir

4) Instalasi Air Bersih dan Kotor


Instalasi air pada bangunan ini terdiri dari instalasi air bersih dan instalasi air
kotor. Unruk instalasi air bersih lihat gambar 1.19 dan 1.20 dan instalasi air kotor
lihat gambar 1.21 dan 1.22
17

a. Instalasi Air Bersih

Gambar 1.19 Instalasi Air Bersih LT. 1

Instalasi air bersih pada lantai 1 terletak pada seluruh KM/WC dan kantin.
Dengan menggunakan pompa untuk mengalirkan air bersih ke seluruh ruangan
KM/WC dan kantin. Instalasi pemipaanya menggunakan pipa PVC 1”, 1,5”, ¾”

Gambar 1.20 Instalasi Air Bersih LT. 2


Instalasi air bersih pada lantai 2 terletak pada seluruh KM/WC. Dengan
menggunakan pompa boster untuk mengalirkan air bersih ke seluruh ruangan
KM/WC. Instalasi pemipaanya menggunakan pipa PVC 1”, 1,5”, ¾”
18

b. Instalasi Air Kotor

Gambar 1.21 Instalasi Air Kotor LT. 1

Gambar 1.22 Instalasi Air Kotor LT. 2

Instalasi air kotor lantai 1 dan 2 pada gedung ini menggunakan pipa PVC
AW berdiameter 3” dan 4”. Pembuangan air kotor lantai 1 dan 2 masuk ke resapan
dan bio septi tank yang berukuran 2 m3.

C. Data Teknis Pelaksanaan Pekerjaan


1) Pekerjaan Arsitektural
Pelaksanaan pekerjaan arsitektural lanati 1 dan lantai 2 pada proyek ini meliputi
pekerjaan pasangan dan plesteran dinding, pekerjaan kusen dan jendela, pekerjaan
plafon, pekerjaan penutup lantai, pekerjaaan pengecatan, pekerjaan sanitair.
19

a. Pekerjaan Pasangan Batu-bata


(1) Batu bata harus memenuhi NI-10 yang digunakan batu bata merah ex
jatirogo
(2) Semen portland harus memenuhi NI-8
(3) Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2
(4) Air harus memenuhi FVBI-1982 pasal 9

b. Pekerjaan Plesteran / Mortar


(1) Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk
seluruh pekerjaan)
(2) Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2
(3) Air harus memenuhi NI-3 pasal 10
(4) Penggunaan adukan plesteran untuk dinding batu bata :
1) Adukan 1 pc : 3 pasir, digunakan untuk plesteran rapat air dan pada
beton.
2) Adukan 1 pc : 5 pasir, digunakan untuk seluruh plesteran dinding
lainya.

c. Pekerjaan Kusen, Pintu, Jendela


(1) Daun pintu menggunakan rangka kayu kamper dengan lapis daun pintu
dari multi plek 3mm finish cat melamin Duco
(2) Daun jendela kusen dari bahan aluminium yang memenuhi standart
industri indonesia dan A.N.S.I (American Nasional Standart Institute
297.1-1975-Safety Material used in building. dan standart A.S.T.M
(American Sociaty for Testing and Materials EG-P3 Proposed
Specification for Sealed Insulating Glass Units.
(3) Kusen dan pintu jendela yang terbuat dari bahan besi yang memenuhi
standart industri Indonesia dan A.N.S.I (American Nasional Standart
Institute 297.1-1975-Safety Material used in building. dan standart
A.S.T.M (American Sociaty for Testing and Materials EG-P3 Proposed
Specification for Sealed Insulating Glass Units.
(4) Kusen alumunium yang digunakan :
1) bahan dari bahan aluminium framing sistem ex YKK AP, Indalex atau
setara
20

2) Bentuk profil : Sesuai shop drawing yang disetujui perencana/


konsultan pengawas.
3) Ukuran profil : 4” tebal 1,35 mm
4) Finishing cat powder coating min tebal 60 mikron
5) nilai deformasi maksimal 2

d. Pekerjaan Alat Penggantung dan Pengunci


(1) Untuk pintuk pintu aluminium dan pintu pintu besi yang di pakai adalah
kunci merk DEKKSON atau setara
(2) Untuk jendela aluminium menggunakan kelengkapan ex DEKKSON atau
setara
(3) Demua kunci tanam di pasang setinggi 90 cm dari lantai, atau sesuai
petunjuk konsultan pengawas.
(4) Untuk pintu pintu besi menggunakan engsel kupu.
(5) Pintu pintu loket menggunakan doorCloser merk Dorma atau setara.
(6) Pintu yang tak berengsel diberi door stopper merk KEND atau setara.
.
e. Pekerjaan kaca pintu dan jendela
(1) Kaca Bening kaca polos dengan ketebalan 5 mm, 8 mm, 10 mm, serta 12
mm untuk tempered glass. Bahan kaca harus utuh dan jernih, tidak boleh
bergelombang berbintik, dan cacat lainya.
(2) Kaca Buram yang dipakai dengan ketebalan 5 mm. Bahan kaca tidak
boleh bergelombang berbintik, dan cacat lainya.
(3) Kaca Warna kaca yang dipakai dengan ketebalan 6 mm dan 8 mm
(4) Silicone sealant produk GE, Wacker atau setara dengan type netral

f. Pekerjaan Langit-Langit Dan Dinding


(1) Bahan penutup plafon gypsum broad dengan tebal 9mm
(2) Moulded gypsum dari. pabrik seperti Top Well Plasterglass Decorator,
atau setara.
(3) Gypsumboard yang digunakan merk ex jayaboard, knauf atau setara.
21

g. Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan pengecatan ini mencakup semua pekerjaan pengecatan bangunan
antara lain :
a) Untuk dinding dinding luar bangunan mengunakan cat khusus
dengan pelindung cuaca produk cat dinding Wheathershield ex
Duluxl, Jotun, Dana Shield, Womilex, atau setara. Dan dinding
bagian dalam menggunakan cat dinding dalam Jotun, Vinilex ex
Nippon Paint atau setara.
b) Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkai
resistnce sealer yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion
dengan kekentalan cat sebagai berikut :
 Lapis I encer (tambahan 30 % air)
 Lapis II kental (tambah 15 % air )
 Lapis III kental

h. Pekerjaan Penutup Lantai


1) Keramik yang digunakan merk Platinum, Roman, Milan atau setaera
ketebalan 1,2 cm dengan jenis dan ukuran :
(a) Keramik Lantai Cutting KW.1 ukuran 60 x 60 cm
(b) Keramik Lantai Cutting KW.1 ukuran 40 x 40 cm
(c) Keramik dinding Cutting KW.1 ukuran 40 x 40 cm
2) Bahan pengisi air AM grout atau setara
3) Bahan perekat adukan 1 PC : 3 Pasir

i. Pekerjaan Sanitair
Wastafel, Closet, Toilet, Kran, dan Floor Drain yang digunakan
adalah produk TOTO, American standart, INA, atau setara.

2) Pelaksanaan Pekerjaan Struktur


Pada pekerjaan struktural dibagi menjadi dua bagian, yaitu struktural bawah
dan struktural atas. Struktur bawah meliputi pekerjaan pondasi, pondasi tiang
pancang dan sloof. Sedangkan pada struktur atas meliputi pekerjaan kolom (diatas
sloof), balok induk, balok anak, plat lantai dan atap.
22

a. Pekerjaan Bawah (Sub Structure)


(1) Pondasi
Struktur tiang pancang menggunakan tiang pancang yang di produksi
dari pabrik Pancang square 20, L = 10 meter, mutu beton K-500.
(2) Pile cap
(a) Dimensi pile cap
1) 60 x 60 x 40 cm
2) 60 x 120 x 40 cm
3) 120 120 x 60 x 40 cm
(b) Diameter tulangan D16
(c) Mutu beton K-250
(3) Sloof
(a) Dimensi sloof
1) 25 x 40 cm
2) 20 x 40 cm
3) 25 x 35 cm
4) 20 x 30 cm
5) 15 x 30 cm
(b) Diameter tulangan D16
(c) Mutu beton K-250

b. Struktur Atas (Upper Structure)


(1) Kolom, Balok Induk, dan Balok Anak
a) Kolom lantai 1 dengan tinggi 3 m dan kolom lantai 2 dengan tinggi 4
menggunakan kolom beton dengan dimensi kolom 35 x 35 cm, 30 x
30 cm, 11 x 40 cm, 11 x 11 cm. Dengan diameter tulangan D16 dan
tulangan sengkang Ø 8 dengan jarak 150 mm dan menggunakan beton
dengan mutu K-250.
b) Balok induk menggunakan beton dengan dimensi 30 x 50 cm, 25 x 40
cm, 30 x 35 cm, 20 x 30 cm, 15 x 30 cm dengan menggunakan
tulanagn berdiameter D16 dan Ø 12 dan mutu beton K-250. untuk
dimensi balok anak berukuran 25 x 40 cm dengan tulanagan D16 dan
tulangan sengkang Ø8 dengan jarak 150 mm dan menggunakan beton
dengan mutu K-250.
23

(2) Plat
Seluruh plat pada bangunan menggunakan plat dua arah yaitu, plat
dengan dua arah tulangan pokok arah x Ø10 – 150 dan arah y Ø10 – 200.
Tebal plat yang digunakan pada bangunan ini adalah 12 cm
menggunakan mutu beton K-250..
(3) Atap (single beam)
Tap menggunakan genteng karang pilang, Kuda-kuda single beam profil
WF 250.125.6.9. Gording menggunakan Profil C 125 x 50 x 20 x 3,2.
Baut mur menggunakan baut HTB D16 mm, angkur berdiameter Ø19mm
dengan kedalaman 50 cm. Tebal las 6 mm, base plat 15 mm, endel plat
12 mm dan batang tarik berdiameter Ø19 mm, ikatan angin Ø12 mm.
Elektroda las yang digunakan dengan mutu AWS E-6010.

3) Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal


Data teknis pelaksanaan pekerjaan mekanikal dan elektrikal adalah sebagai
berikut:
a. Pekerjaan Instalasi AC
Kabel yang digunakan NYY 4x35 mm2, MCB 3P 80-100 A/16KA,
pipa yang digunakan pipa PVC high impact, AC split wall 1PK, 2PK 2,5PK,
3PK.
b. Pekerjaan Instalasi Listrik
(1) Panel box wall maunted ukuran kecil
(2) MCB 3P 64-80 A/16KA
(3) Kabel tegangan daya NYFGBY 4x25mm2
(4) Lampu
 Down light PLE E27 18W
 TL RM0 36W
 TL RMI 18W
 TL RMI 18W 2
 Lampu dinding 36W
 Lampu sorot 150W
 Lampu baret 36W
 exhaust fan 100W

(5) Stop kontak 16A lubang bualat merek broco


(6) Saklar 13 A standart VDE merek broco
24

c. Pekerjaan Sistem Penangkal Petir


(1) Head penangkal petir tipe non-konvensional (R=75 Mtr)
(2) Kabel instalasi penangkal petir NYY 1x70mm2
(3) Klemp PVC 1”
(4) Baut dynabould
(5) Plat tembaga connector
(6) Klem rod
(7) Ground rod 5/8”

4) Pekerjaan Instalasi Air Bersih dan Instalasi Air Kotor


a. Pekerjaan Instalasi Air Bersih
(1) Pipa PVC Class AW berdiameter 1”, 1,5”, 3/4”
(2) Fitting merk rucika / maspion
(3) Kran, wastafel merk Toto, American standart, INA, atau setara
(4) Pompa trasnsfer merk Torisima, Versa atau setara
(5) Pompa boster merk Torisima, Versa atau setara

b. Lingkup Pekerjaan Instalasi Air Kotor


(1) Pipa PVC Class AW berdiameter 3” dan 4”
(2) Fitting merk rucika / maspion
(3) Wastafel, Closet, Toilet, dan Floor Drain yang digunakan adalah produk
TOTO, American standart, INA, atau setara
(4) Bio septi tank berukuran 2m3

5) Pelaksanaan Pengadaan Material Bangunan

Material bangunan sangat berpengaruh pada kualitas suatu bangunan. Oleh kerena
itu jenis dan mutu bahan sangat diutamakan dalam pembangunan gedung serta
harus sesuai perencanaan yang telah dikehendaki. Pengadaan material Kantor
DPU Cipta Karya & Tata Ruang & DPU Bina Marga & Pengairan Kabupaten
Bangkalan beserta spesifikasinya akan disajikan pada tabel 1.4 dan 1.5 dibawah
ini :
25

Tabel 1.4 Persyaratan Bahan yang Dibutuhkan


Bahan Fungsi Syarat
Bata Bahan utama Mutu bata yang digunakan dari jenis klas I dan memenuhi
pembuatan dinding. persyaratan PUBBI-1970 dengan bentuk standart batu bata
adalah prisma empat persegi panjang, bersudut siku-siku
dan tajam, permukaannya rata dan tidak menampakkan
adanya retak-retak yang merugikan. Bata merah dibuat dari
tanah liat dengan atau campuran bahan lainnya, yang
dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur bila
direndam air.
Pasir Untuk pembuatan Pasir pasang terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras,
pasang spesi. butir-butir harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau
hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan
hujan. Pasir harus terbebas dari lumpur tanah liat, kotoran
organik dan bahan yang dapat merusak dinding.
Semen Sebagai perekat.  Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI-8 tahun
PC 1972 dan memenuhi S-400 menurut Standart Cement
Portlandia yang digariskan oleh Asosiasi Semen
Indonesia (NI 8 tahun 1972), diutamakan merk Semen
Gresik dan Tiga Roda.
 Semen yang telah mengeras sebagian maupun
seluruhnya dalam satu zak semen, tidak diperkenankan
sebagai bahan campuran.
 Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar
dari tempat yang lembab agar semen tidak mengeras.
Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm
dan tumpukan paling tinggi 2 cm. Setiap semen baru
yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada
agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan
pengiriman.
Air Sebagai pencampur Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung
26

spesi. minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau


bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja
tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang
diminum.
27

Tabel 1.5 Spesifikasi Kebutuhan Material


No Item Pekerjaan Bahan Spesifikasi
I. Pek. Arsitektural
1 Pasangan Batu Bata Batu Bata ex. jatirogo

2 Plesteran Semen PC Merk Semen Gresik

3 Lantai Keramik Keramik lantai Cutting KW 1 Ukuran 60 x 60 merk platinum,roman,milan,setara


Keramik lantai Cutting KW 1 Ukuran 40 x 40 merk platinum,roman,milan,setara

4 Dinding Keramik Keramik dinding Cutting KW 1 Ukuran 40 x 40 merk platinum,roman,milan,setara


Semen Poles

Rangka Plafond dan


5 Penutup Gybsum broad 9 mm
Moulded gybsum Merk Decorator atau setara
List plafond profil gypsum 1/4 cm

Rangka dinding partisi doble hollow


6 Partisi Galvalum 40 x 40 mm
Penutup dinding partisi multiplek 6 mm
Plint kayu kamper finish cat 1,5/8 cm
cat penutup dinding partisi

Pintu jendela dan ex. Indal extrusion / setara tebal alumunium 1.30
7 penggantung Kusen Alumunium mm
Daun Pintu ex. Indal
daun Jendela ex. Indal
28

Engsel Pintu dan Jendela Engsel Ring nylon ARCH Asli


Kunci Pintu ex. SES 2 kali putar

8 Penutup Atap Genteng Karangpilang


Cat baja zinkromat
Pasangan angkur 19 mm
Stifner t. 10 mm
Ikatan angin 16 mm
Trekstang Diameter 12 mm

9 Sanitasi Kloset duduk komplit ex. INA, TOTO


Wastafel komplit + kaca ex. INA, TOTO
Kran air ex. INA, TOTO
Floor drain ex. INA, TOTO
Bio tank kap. 2 m3 ex. Pabrikan komplit

10 Pengecatan Cat dinding dan expose beton JOTUN


Cat penutup plafond JOTUN
Cat penutup dinding partisi JOTUN
Cat papan lisplank JOTUN
Menie besi rangka atapbaja
Waterproofing atap beton + plesteran
trasram

II. Pek. Struktural


1 Lantai kerja pondasi + sloof Beton cor K 100 ( 1 pc : 3 ps ; 5 kr)
kerikil tebal 5 cm
29

Pondasi tiang pancang Ø 20


2 cm K-500
besi tulangan D16

3 Pile Cap Beton Cor K-250


besi tulangan D16-150

4 Pondasi Pelat tangga Beton Cor K-250


besi tulangan Ø12-150

5 sloof Beton Cor K-250


besi tulangan atas D16, Ø12
besi tulangan bawah D16, Ø12

6 Kolom beton Beton Cor K-250


Tul kolom utama D16
Tul kolom praktis Ø8
Tul sengkang kolom utama Ø8-150
Tul sengkang kolom praktis Ø6-150

7 Balok Beton Cor K-250


Tul utama balok induk D16
Tul utama ring balok Ø16
Tul sengkang balok induk Ø8-150
Tul sengkang ring balok Ø8-150

8 Pelat lantai Beton Cor K-250


30

Tul arah x Ø10-15


Tul arah y Ø10-15

9 Struktur atap (Rangka atap) Kuda-kuda WF 250.125.6.9


1/2 kuda-kuda baja WF 250.125.6.9
Usuk jarak 50cm Hollow 50.50.2,2
Jurai baja WF 250.125.6.9
Gording Baja C 125.50.20.3,2
Trekstang Ø 12 mm
Plat besi t. 10 mm
Baut HTB Ø 16 mm
Electrode las mutu AWS E-6010

III. Pek Mekanikal Elektrikal


1 Instalasi Listrik panel box Wall maunted ukuran kecil
MCB
kabel tegangan/daya Twisted NYAF 2x2x16mm dan NYY 4x6mm
Lampu Down light PLE E27 18W
TL RM0 36W
TL RMI 18W
Lampu Dinding 36W
Lampu Sorot 150W
Lampu baret 36W
Stop kontak Rating 16 A lubang bulat (merk Broco)
Saklar Rating 13 A standart VDE (merk Broco)
kawat Pentanahan kawat telanjang BCC (Bare Copper Conduktor)
Electrode Pentanahan untuk grounding pipa galvanis diameter 1 "
31

Box test terminal Control

2 Intalasi AC Kabel NYM 3x2,5 mm2


Pipa PVC high impact
Unit AC Split Single sistem 1 PK
Single sistem 2 PK
Single sistem 2,5 PK
Single sistem 3 PK

IV. Pek. Instalasi Air Bersih dan Kotor


1. Instalasi pemipaan air kotor Pipa PVC class AW
Fitting sistem lem connection, Merk Rucika, Maspion

2 Instalasi pemipaan air bersih Pipa PVC class D


Fitting sistem lem connection, Merk Rucika, Maspion

6) Pengadaan Material
Tabel 1.6 Spesifikasi Kebutuhan Alat
Jenis Peralatan yang
No Pekerjaan Digunakan Fungsi
I Arsitektural
Mixer Untuk membuat campuran Beton / spesi
Alat Bantu Kerja Batu Untuk membantu mengerjakan pek. Pasangan maupun plesteran
Alat Bantu kerja kayu Untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan kayu
Alat bantu kerja besi Untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan pembesian
II Struktural
Concrete Mixer Mixer untuk membuat campuran beton
32

Concrete Vibrator Meratakan beton yang sedang di cor pada celah-celah bekisting
Dump Truck untuk mengangkut material
Scafolding untuk alat bantu penyangga
Las Listrik untuk menyambung tulnagn dan sambungan kuda-kuda
Alat Bantu Kerja Batu untuk membantu pek. Plesteran dll
Bar Cutter Untuk pemotong Besi
Bar Bender Untuk membuat besi begel
III ME
las Listrik Untuk mengelas komponen ME
Solder untuk menyolder komponen listrik
Peralatan Listrik Untuk membantu pada pemasangan komponen ME
IV Instalasi Air
Pemotong Pipa Untuk Memotong Pipa
Alat Bantu Kerja
Plumbing Untuk memudahkan pemasangan komponen pemipaan

Anda mungkin juga menyukai