Anda di halaman 1dari 13

KULIAH REKAYASA LINGKUNGAN

PRODUKSI BERSIH (CLEAN PRODUCTION)


Oleh : Amin Nugroho
Staf. Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik – Universitas Diponegoro

I. PENDAHULUAN

Produksi bersih (Clean Production) menurut United Nation Environmental Protection


(UNEP), 1994 merupakan strategi pencegahan terhadap dampak lingkungan hidup
terpadu yang ditetapkan secara terus menerus pada proses, produk, dan jasa untuk
meningkatkan efisiensi secara keseluruhan dan mengurangi resiko terhadap manusia
maupun lingkungan hidup.
Produksi bersih merupakan salah satu pendekatan eco – efisiensi dalam pengelolaan
perusahaan, berupa upaya peningkatan efisiensi untuk meningkatkan manfaat, baik
dari aspek ekonomi, organisasi maupun lingkungan hidup. Pada saat ini ada 3 pilar
penting adalam melakukan usaha yakni : laba, kepuasan seluruh pihak yang
berkepentingan (stakeholders), dan menjaga kelestarian lingkungan yang menjadi
misi yang penting dalam perusahaan tersebut. Seperti kita ketahui bahwa setiap
kegiatan pembangunan tentu akan berdampak positif dan negatif terhadap lingkungan
hidup. Dampak positif antara lain : penyerapan tenaga kerja, Pendapatan Asli daerah
(PAD), Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), dan devisa negara. Sedangkan
dampak negatif antara lain : penurunan tingkat kenyamanan masyarakat, kerusakan
lingkungan hidup, dan pencemaran lingkungan hidup.

Srategi produksi bersih antara lain meliputi : upaya pencegahan pencemaran


lingkungan hidup dan kerusakan lingkungan hidup melalui proses produksi yang akrab /
ramah lingkungan, minimalisasi limbah, analisis daur hidup produk, dan teknologi
bersih. Startegi tersebuit secara umum dibagi menjadi 2 yaitu : strategi pencegahan
(preventive strategy) dan strategi penanganan / perlakuan (treatment strategy).
Strategi pencegahan dilakukan melalui upaya pencegahan dan pengurangan
limbah,sedangkan strategi penanganan / perlakuan dilakukan melalui upaya
penanganan dan pembuangan limbah.

Strategi pencegahan antara lain meliputi : upaya konsep pemikiran awal (rethink),
pengurangan limbah (reduce), pemanfaatan kembali (reuse), daur ulang (recycle), dan
pengambilan kembali (recovery). Sedangkan strategi penanganan /perlakukan meliputi
penyimpanan limbah, pengolahan limbah, pemanfaatan limbah, dan pembuangan
limbah.

II. TUJUAN DAN MANFAAT PRODUKSI BERSIH

II.1. Tujuan Produksi Bersih

1
a. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam.
b. Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan hidup.
c. Untuk mengurangi resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia.
d. Untuk mengurangi resiko terhadap kerusakan lingkungan hidup.

II.2. Manfaat Produksi Bersih


a. Dapat mengidentifikasi resiko lingkungan hidup.
b. Penggunaan sumber daya alam dan energi yangg lebih efektif dan efisien.
c. Mengurang/mencegah terbentuknya bahan pencemar dan atau limbah.
d. Mengurangi terjadinya resiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan
hidup.
e. Meningkatkan kepedulian karyawan terhadap tanggung jawab terhadap
lingkungan hidup.
f. Sebagai pedoman dalam perbaikan produk dan proses produksi.
g. Mendorong pengembangan teknologi pengurangan limbah, dan teknologi
bersih yang ramah lingkungan.
h. Menghindari baiya pemulihan lingkungan hidup.
i. Meningkatkan daya saing produk melalui penggunaan teknologi baru –
perbaikan teknologi.
j. Meningkatkan efisiensi dalam proses produksi, sehingga akan mengurangi
biaya pengolahan limbah.

III. PENGERTIAN - PENGERTIAN

Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda termasuk di


dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusi dan makhluk hidup lainnya.

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya secara terpadu dalam pemanfaatan,


penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan

2
lingkungan hidup. Pengelolaan juga mengandung arti pencegahan dan
penanggulangan terhadap dampak lingkungan.
Pemantauan lingkungan hidup merupakan upaya pengukuran, pengamatan dan
pengumpulan informasi terhadap komponen lingkungan secara berulang-ulang pada
selang waktu dan lokasi tertentu.
Produksi bersih (UNEP, 1994) merupakan strategi pencegahan terhadap dampak
lingkungan hidup terpadu yang ditetapkan secara terus menerus pada proses, produk,
dan jasa untuk meningkatkan efisiensi secara keseluruhan dan mengurangi resiko
terhadap manusia maupun lingkungan hidup.
Produksi bersih (Bapedal, 1995) merupakan strategi pengelolaan lingkungan yg
preventif dan diterapkan secara terus-menerus pada proses produksi, dan daur hidup
produk dan jasa untuk meningkatkan eko-efisiensi dengan tujuan mengurangi resiko
terhadap manusia dan lingkungan
Produksi bersih (KLH, 2003) merupakan strategi pengelolaan lingkungan yg bersifat
preventif, terpadu dan diterapkan secara terus-menerus pada setiap kegiatan mulai
dari hulu sampai ke hilir yang terkait dengan proses produksi, produk dan jasa untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya alam, mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan dan mengurangi resiko terhadap kesehatan dan keselamatan
manusia serta kerusakan lingkungan
Kualitas lingkungan merupakan pencerminan kandungan konsentrasi makhluk hidup,
energi, zat-zat, atau komponen lain yang ada dalam lingkungan (air, udara, tanah, dan
lain-lain).
Beban pencemaran air adalah jumlah kadar dari parameter kualitas air atau limbah
cair yang terkandung dalam sejumlah air atau limbah cair.
Peruntukkan air adalah fungsi dari air yang sangat tergantung dari kualitasnya,
misalnya air untuk air baku air minum, air untuk keperluan perikanan dan peternakan,
air untuk pertanian, air untuk penggelontor kota, dan sebagainya.
Limbah adalah buangan, berbentuk cair, padat, dan gas sebagai akibat kegiatan
manusia, makhluk hidup lainnya, dan proses-proses alam yang saat ini belum dapat
dimanfaatkan karena pengolahannya tidak ekonomis. Jika nantinya buangan tersebut
dapat dimanfaatkan lagi secara ekonomis karena perkembangan teknologi, maka
buangan tersebut sudah tidak dapat dikatakan lagi sebagai limbah. Di dalam limbah
terkandung zat-zat pencemar dengan konsentrasi tertentu yang bila dimasukkan ke
dalam lingkungan akan dapat mengubah kualitas lingkungan ke arah yang lebih jelek.
Pencemaran air didefinisikan sebagai peristiwa kehadiran atau penambahan makhluk
hidup, zat, energi, atau komponen lain secara sengaja atau tidak disengaja ke dalam
air oleh manusia atau proses alam, sehingga kualitas air menurun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan air tidak sesuai lagi dengan peruntukannya. Oleh karena
itu, kualitas air harus dikendalikan agar masih sesuai atau masih mempunyai
dayadukung terhadap lingkungan melalui upaya-upaya pengelolaan dan pemantauan
lingkungan. Bila penurunan kualitas air masih sesuai dengan peruntukan airnya, maka
tidak dapat dikatakan terjadi pencemaran air, tetapi hanya mengalami penurunan
kualitas air.
Kualitas lingkungan merupakan pencerminan kandungan konsentrasi makhluk hidup,
energi, zat-zat, atau komponen lain yang ada dalam lingkungan tersebut.

3
Baku mutu lingkungan merupakan batas kadar atau makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen lain yang ada atau unsur pencemar yang dapat ditenggang adanya dalam
lingkungan tertentu sesuai dengan peruntukannya.
Limbah B3 disingkat limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan klasifikasi
antara lain : mudah meledak, pengoksidasi, mudah menyala, sangat mudah menyala,
sangat mudah sekali menyala, berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan, beracun,
bersifat korosif, bersifat iritasi, karsinogenik, teratogenik, dan mutagenik.
Rethink adalah suatu konsep pemikiran yang harus dimiliki pada saat awal kegiatan
atau awal operasi.
Reduce adalah upaya pengurangan atau penurunan jumlah timbulan limbah pada
sumbernya.
Reuce adalah upaya penggunaan kembali suatu limbah tanpa perlakuan fisik-kimia,
dan biologi.
Recycle adalah upaya pemanfaatan kembali dengan pemrosesan ke proses semula
yang dapat dicapai melalui proses fisik-kimia, dan biologi.
Recovery adalah upaya memisahkan suatu bahan atau energi dari suatu limbah untuk
kemudian dikembalikan ke dalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika,
kimia dan biologi.

IV. TEKNIK PRODUKSI BERSIH

IV.1. Pengurangan Sumber Pencemar


a. Perubahan Produk : penggantian produk, penghematan produk, dan
perubahan komposisi produk.
b. Pengendalian Pencemaran : perubahan material input yang ramah
lingkungan, perubahan teknologi proses yang ramah lingkungan, dan
perubahan tata cara operasi. Perubahan material input yang ramah
lingkungan meliputi : pemurnian material dan penggantian material.
Perubahan teknologi proses yang ramah lingkungan meliputi :perubahan
peralatan proses, perubahan tata letak / lay out, perubahan pemipaan,
otomatisasi peralatan, dan perubahan tatanan dan ketentuan operasi.
Sedangkan perubahan tata cara operasi meliputi : tindakan prosedural
berupa Standard Operating Procedure (SOP), pencegahan kehilangan, sistem
manejemen, peningkatan penanganan material, dan pemisahan limbah.

IV.2. Proses Daur Ulang


a. Penggunaan Kembali : pengembalian ke proses awal dan penggantian bahan
untuk proses awal.
b. Pengambilan Kembali : diproses untuk mendapatkan bahan asal dan
diproses untuk mendapatkan produk amping.

V. PILIHAN PENERAPAN TEKNIK PRODUKSI BERSIH

4
V.1. Perubahan Bahan Baku
a. Mengurangi / menghilangkan bahan baku yang mengandung bahan berbahaya
dan beracun (B3), seperti logam berat yang terbawa dalam zat warna
pelarut .
b. Menggunakan bahan baku berkualitas baik atau yang relatif murni untuk
menghindari kontaminan dalam proses.

V.2. Tata Cara Operasi dan Tata Kelola Yang Baik


a. Mencegah kehilangan bahan baku, produk maupun energi dari pemborosan,
dan tercecer.
b. Penanganan material dengan baik.
c. Jadwal produksi yg baik.
d. Koordinasi pengelolaan limbah.
e. Pemisahan (segregasi) limbah menurut jenisnya
f. Mengembangkan manajemen perawatan, sehingga mengurangi kehilangan
akibat kerusakan.
g. Mengembangkan tata cara penanganan dan inventarisasi bahan baku, energi,
produk, dan peralatan.

V.3. Penggunaan Kembali


a. Menggunakan kembali sisa air proses, air pendingin dan material lain yang
ada di dalam pabrik.
b. Mengambil kembali bahan buangan sebagai energi.
c. Menciptakan kegunaan limbah sebagai produk lain (byproduct) yang dapat
dimanfaatkan oleh pihak luar.

V.4. Mendesign Kembali


a. Mengubah tata letak, perpipaan untuk perbaikan aliran proses dan
meningkatkan efisiensi
b. Memperbaiki kondisi proses, sehingga dapat meningkatkan kualitas produk
dan mengurangi jumlah limbah.

V.5. Perubahan Produk

5
a. Mengubah formulasi produk untuk mengurangi dampak lingkungan pada
waktu digunakan oleh konsumen.
b. Merancang produk sedemikian rupa shg mudah didaur ulang.
c. Mengurangi kemasan yg tidak perlu.

VI. MANAJEMEN PRODUKSI BERSIH


Fokus manajemen produksi bersih adalah sebagai berikut :
 Peningkatan produktivitas.
 Penghematan biaya.
 Pengurangan dampak lingkungan.
 Peningkatan prosedur organisasi dan keselamatan di tempat kerja.

VI.1. Tata Kelola Yang Apik (Good Housekeeping = GHK)


Good Housekeeping (Adiputra, 2005)
Suatu metodologi yg berbasis manajemen untuk meningkatkan produktivitas,
memperoleh penghematan biaya, mengurangi dampak lingkungan dan
meningkatkan prosedur organisasi serta keselamatan kerja.

VI.2. Pengelolaan Bahan Kimia (Chemical Management = CM)


Chemical Management (Agusni, 2005)
Upaya peningkatan pengelolaan bahan kimia agar dapat diperoleh pengurangan
biaya, peningkatan kesehatan dan keselamatan pekerja, mengurangi dampak
negatif ke lingkungan dan meningkatkan daya saing.

6
7
8
VII. PENCEGAHAN DALAM PRODUKSI BERSIH

9
a. Rancangan Produk
Produk industri dirancang agar kurang beracun, kurang mobil, sedikit hasil
limbahnya, limbahnya mudah di daur ulang, dan mudah pengolahannya.

b. Rancangan Proses
Proses dirancang agar : bahan baku tak mudah bereaksi, impuritas reaktan
kecil, tidak menghasilkan hasil samping yang tidak diinginkan, buangan bahan
pembantu kecil (katalis, minyak, pelarut, dsb), produk on spec., tak ada
bahan terbuang saat start – up dan shut – down, menghasilkan limbah dan
produk yang mudah diperbaiki, tidak menghasilkan tumpahan selama proses,
dan sebagainya. Proses dirancang agar terjadi eliminasi limbah pada proses
produk utama dan produk samping. Program pencegahan pencemaran dapat
dilakukan antara lain dengan : pelaksanaan standard operating procedure
(SOP) operasional seperti housekeeping yang baik, modifikasi (proses,
peralatan, pengendalian) atau pengembangan yang secara lebih jelas dapat
dilihat pada Gambar 3.

c. Konfigurasi Tata Ruang / Tata Letak Pabrik


Pabrik dirancang secara terintegrasi dengan pengolahan produk samping , tata
letaknya memudahkan untuk perbaikan, perawatan, dan modifikasi proses.

d. Informasi dan Pengendalian


Informasi dan pengendalian proses dilaksanakan dengan baik, agar dapat
diperoleh produk utama (yield) yang tinggi, dapat diperoleh produk samping
dan limbah yang rendah. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan pemantauan
dan pengendalian kondisi proses.

e. Sumberdaya Manusia (SDM)


Sumberdaya manusia (SDM) harus mempunyai dedikasi, terlatih, dan diberikan
insentif atau bonus bagi yang beprestasi dalam upaya pencegahan pencemaran
lingkungan.

f. Penelitian dan Pengembangan (Research And Development)


Penelitian dan pengembangan agar selalu dilakukan dalam rangka modifikasi
proses pengurangan limbah, modifikasi proses daur ulang, dan dukungan
operasi untuk peningkatan pencegahan pencemaran lingkungan.

g. Peranan Suplier, Pelanggan, dan Pengguna


Penyediaan bahan baku dan peralatan yang berkualitas dapat meningkatkan
upaya pencegahan pencemaran. Demikian pula faktor pelanggan dan pengguna

10
yang meminta produk yang ramah lingkungan juga dapat meningkatkan upaya
pencegahan pencemaran lingkungan.

h. Organisasi
Dukungan dan komitmen organisasi perusahaan / pabrik dari semua tingkatan
juga dapat meningkatkan upaya pencegahan pencemaran lingkungan.

Secara lebih rinci upaya pencegahan pencemaran kegiatan manufacturing,


karakteristik, implementasi dan trend sosial disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Pencegahan Pencemaran Ditinjau dari Operasi Manufakturing,


Karakteristik, Implementasi, dan Trend Sosial
Operasi Karakteristik Implementasi Trend Sosial
Manufacturing
Rancangan Produk Kompleksitas produk Toksisitas produk Pengurangan

11
dan Reformulasi Cara transportasi bahan toksik, Daur
Mudah diurai dan ulang, Batas
di daur ulang buangan
Rancangan Proses Otomatisasi Kondisi Pemilihan bahan Kewaspadaan
proses Teknologi Produksi dan masyarakat
proses Peralatan pemanfatan Pelaporan upaya
Perbaikan dan produk samping pencegahan
perawatan Pelaks. SOP pencemaran
Pengolahan limbah lingkungan
Minimisasi
kebocoran
Konfigurasi Pabrik Tata letak lokasi Ukuran lebih kecil Pembatasan
Integrasi dan terintegrasi buangan Evaluasi
Ukuran yang dapat Konfigurasi resiko
diterima kembali operasi
Pengolahan produk
samping
Sistem Informasi Komputerisasi yang Pemantauan dan Masyarakat
dan Pengendalian terintegrasi pengendalian diperbolehkan
proses mengakses data
limbah
Sumberdaya Training, motivasi Pemahaman staf. Penghargaan
Manusia dan insentif Pelaksanaan masyarakat
pengelolaan terhadap
Pemberian insentif perusahaan yang
proaktif
Penelitian dan Pengembangan Pengembangan Kerjasama
Pengembangan proses dan produk alternatif Industri,
Evaluasi proses Uji Pemanfaatan Universitas dan
skala kecil produk samping masyarakat
Peranan Supplier, Penyediaan bahan Manajemen limbah Analisis daur ulang
Pelanggan baku dan peralatan Informasi limbah
yang berkualitas
Organisasi Analisis teknologi Visi lingkungan Biaya sosial
dan ekonomi Dukungan Dukungan
Sasaran strategik manajemen puncak pemerintah dan
Manajemen masyarakat
strategik

VIII. PENUTUP

Dengan mengetahui, mendalami dan memahami tentang produksi bersih, maka


diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa, khususnya Jurusan Teknik kimia
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Canter, L.W., 1977. Environmental Impact Assessment, McGraw- Hill, New York.

Grant Ledgewood, Elizabeth Street, Riki Terivei.,1992., The Environmental Audit and
Business Startegy , Total Quality Approach.

Rob Gray, Jan Bebbington, Diane Walters,1993., Accounting For The Environmental.

Rau, J.G. & Wooten, D.C, 1980. Environmental Impact Analysis Handbook,
McGraw-Hill Book Company, New York.

13

Anda mungkin juga menyukai