Anda di halaman 1dari 4

Mengagumi

Pagi itu, Aku bangun dengan rasa kantuk yang kupaksakan. Aku bersiap-siap untuk
mandi, sarapan pagi, setelah itu berangkat ke sekolah. Sesampainya di sekolah, gerbang
hampir saja ditutup karena lagi lagi diriku terlambat datang ke sekolah. Ketika itu jam
belajar kosong. Tiba-tiba aku teringat sosok “Dia” yang dulu sempat kukagumi.
Tidak tahu bagaimana Aku bisa mengagumi sosok seperti “Dia”. Perbedaan yang sangat
jauh, jika Aku dibandingkan dengannya. Kagum dengan semua yang ada di dirinya
terutama yang paling aku sukai tentang agamanya. Sosok sepertinya, sudah terlalu
sempurna di mataku. Dan Aku hanya bisa melihat dari kejauhan, tidak bisa menyapa
ataupun senyum kepadanya.
Setiap Dia lewat di hadapanku, seketika refleks untuk menunduk menutupi rasa malu.
Setiap hari stalking akun sosial medianya. Sampai suatu ketika, Aku menemukan ID LINE
nya. Senang sangat luar biasa menggelutiku. Aku pun langsung menambahkan dia sebagai
teman. Setelah ditambahkan, Aku untuk pertama kalinya memulai percakapan dengan
alasan minta “addback”. Jantungku berdebar kencang takut tidak dibalas, sekalipun Aku
tidak mengharapkan dibalas.
Dan memang, Aku menunggu chat tersebut yang tak kunjung dibalas olehnya. Malam
harinya, setelah makan dan bermain game di nintendo, Aku ingin menonton film dengan
kaset di laptopku. Menonton film action berjudul “Mockingjay 2”. Sebenarnya Aku
sudah nonton film tersebut di bioskop, tapi karena film tersebut action ya tidak ada
salahnya untuk ditonton lagi, hehe. Drrrt...Drrtt. Bunyi ponselku, tanda ada pesan
masuk.
Sangat berharap darinya tapi ternyata bukan. Pesan tersebut dari operator yang
mempromosikan hal-hal yang tidak penting bagiku. Aku pun melanjutkan nonton
kembali. Ponselku tiba-tiba berbunyi lagi. Dan Aku mendapatkan notifikasi line. Benar
saja, Aku langsung membukanya dan dengan rasa senang Aku membalas chat dari Dia.
Aku tahu dia sangat cuek terhadap perempuan. Dan Aku sangat suka orang cuek seperti
Dia. Tidak pernah berharap lebih darinya. Aku hanya sekedar suka dan kagum akan
sosok dia. Memiliki wajah yang tampan seperti itu Aku sudah berfikir pasti banyak yang
suka dengannya, bukan hanya Aku.
Terakhir Aku stalking, Dia ternyata sudah memiliki pacar. HAHA.. Seketika Aku lemas
melihatnya. Pacarnya cantik dan memiliki wajah yang manis. Dan setelah stalking
ternyata pacarnya itu pintar karena mendapat beasiswa dari Universitas Teladan yang
sangat terkenal itu. Ternyata, selain dia cuek dengan perempuan, Dia juga suka dengan
perempuan yang pintar seperti pacarnya dan tidak sebanding denganku.
Aku tidak berharap lebih padanya, karena dari awal Aku suka dengannya, hanya
sekedar rasa suka dan kagum. Aku banyak bertanya kepadanya lewat line tersebut. Dan
aku mulai tahu, dia menyukai film yang berbau dengan perang. Berbanding terbalik
sekali denganku, Aku menyukai film action dan Dia menyukai film perang. Sungguh lucu
sekali.. Hehe. Dia ternyata memiliki kakak laki-laki. Aku terus bertanya dan Dia tidak
pernah memberi pertanyaan kepadaku sekalipun sekedar basa-basi. Dan setelah chat
dengannya, Aku bisa menyimpulkan bahwa dia adalah sosok yang asik.
Aku menceritakan hal ini kepada temanku. Temanku memberi saran lebih baik diriku
menjauh dan tidak lagi chat dengannya. Karena temanku takut diriku akan hanya
berakhir dengan sakit hati. Memang benar, temanku takut diriku sakit hati karena aku
sebelumnya tidak pernah suka dengan seseorang hingga seperti ini. Aku ingin
menghabiskan waktuku yang sudah tidak lama lagi dengan menyukainya.
Perasaan ini biasa disebut perasaan yang tidak terbalas. Aku ingin membuat lagu tentang
ini. Sepulang sekolah, aku mencoba lagu yang kubuat sendiri dengan gitarku. Aku bisa
memainkan gitar sejak SMP kelas 8 yang diajarkan oleh temanku yang sangat sabar
mengajariku, terima kasih ya hehe. Kupetik senar itu dan kulantunkan lagu yang terdapat
di buku diaryku. Setelah selesai memainkannya, tiba-tiba ada suara tepuk tangan yang
sangat kencang. Kemudian, Aku refleks melihat ke sumber suara itu.
Ternyata, dia. Dia adalah sosok yang sangat kukagumi. Dia yang membuat diriku seperti
ini. Berdiri di depan mataku sambil memberikan komentar yang bagus. Tiba-tiba dia
bertanya “Siapa namamu? Suaramu bagus sekali dan permainan gitarmu juga menarik.”
Aku pun menjawab “Elvira, terima kasih ka.” Aku menjawab dengan anggukan kecil.
Setelah itu, dia hanya meng-ohkan ucapanku dan menghilang pergi entah kemana.
Jam di tangan kananku sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB. Saatnya pulang, Aku
tidak tahan melihat wajah dan senyum itu. Aku memberi kabar kepada Ayahku, apakah
dia bisa menjemputku atau tidak. Aku menunggu di depan gerbang sambil menunggu sms
dari Ayahku. 10 menit aku menunggu, tidak ada jawaban. Dan mau tidak mau, aku naik
kendaraan umum.
Tiba-tiba suara motor mendekatiku. Aku refleks menoleh dan didapati sosok Dia. Dia
pun bertanya “Kamu pulang naik apa? Sudah sore seperti ini sudah jarang angkutan
umum yang lewat di sekitar sini, jika ada, mungkin lama bisa 20-30 menit, bagaimana
jika Aku antar pulang saja? Kan tidak baik jika perempuan sendirian di tempat seperti
ini.” Aku pun langsung kaget dan bingung menjawab apa, tetapi dia ada benarnya juga,
yasudah dengan terpaksa tapi membuatku senang karena diantar pulang dengan orang
yang selama ini aku sukai. “Hmm... Bo..boleh deh, hehe”, Aku pun menjawab. Aku pun
langsung menaiki motor tersebut.
Canggung. Tiba-tiba aku membuka percakapan “Pacarmu cantik ya, beruntung sekali
mendapatkan cowok sepertimu, hehe”. Tiba-tiba Dia tertawa dan menjawab “Pacar? Aku
tidak memiliki pacar, sok tahu ya Kamu, perempuan-perempuan yang dekat denganku
itu hanya sebatas teman dan tidak lebih”. Aku tertegun. Ternyata selama ini Dia tidak
memiliki pacar. Aku sungguh senang, senang sekali. Dia pun bertanya lagi “Rumahmu
dimana?”. Aku pun kaget dan menjawab “Oh..itu.. Di.. Jalan jeruk ka, itu lurus aja
ka,nanti belok kanan, lalu ada rumah yang bercat biru dan itulah rumahku, hehe,
makasih banyak lho ka, Aku jadi ngerepotin gini, padahal kan kita tidak kenal sama sekali
ya hehe.. “. “Oh.. Iya gapapa sih, kan menolong orang dalam keadaan mendesak tidak
apa kan?”, Dia pun menjawab. Motor tersebut berhenti di depan rumah bercat biru milik
perempuan itu.
Aku pun langsung turun dan mengucapkan terima kasih kepada Dia, sosok yang aku
kagumi. Motornya pun langsung menghilang cepat menuju rumahnya. Aku pun langsung
jingkrak,loncat dan teriak. Senang sekali orang yang kamu kagumi sejak lama, bisa
mengantarmu pulang seperti tadi. Mimpi apa aku tadi malam bisa diantar dengan dia.
Tapi semoga hari ini mungkin hari yang paling berkesan buat diriku karena hari ini, hari
terakhirku sekolah disana. Aku ingin sekolah di luar negeri, mencari wawasan
baru,pengalaman baru, dan yang pasti Aku ingin melupakan sosok dia, hehe.
Aku memasuki rumah dan bersih-bersih lalu, tidur. Aku sangat lelah hari ini, ketika ingin
tidur ada notifikasi pesan Line yang masuk. Aku segera membukanya dan ternyata dari
Dia. Aku bingung ingin membalasnya atau tidak. Tapi aku niat untuk tidak membalasnya
dan langsung memblokir dia dari temanku. Ini memang sebuah kesalahan, tapi mau
bagaimana lagi? Karena aku tidak bisa menghabiskan waktuku hanya untuk menyukai
orang yang orang tersebut tidak menyukai kita. Sakit. Sangat sakit. Lebih baik aku pindah
ke negara orang lain dan belajar lebih banyak lagi. Mungkin akan lama, dan sangat lama.
Sampai hari aku dioperasi untuk diambil jantungku. Jantungku untuk adikku yang
mempunyai penyakit jantung. Ya, Aku sangat menyayanginya hingga memberikan
jantungku kepadanya. Orang tuaku awalnya tidak setuju, tapi karena Aku memang
memiliki penyakit yang tidak ada obatnya juga, lebih baik aku memberikan organ yang
ada di dalam tubuhku kepada orang lain. Hehe.. Cukup singkat bukan hidup ini?selalu
percaya dengan takdir Allah.

Anda mungkin juga menyukai