Anda di halaman 1dari 7

2015

PTUK SMK

SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI


DENTAL ASISTEN ( ASISTEN DOKTER GIGI)

Disusun atas dasar permintaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan untuk
memelihara, dan memastikan kompetensi Dental Asisten, Skema ini dapat gunakan dalam
sertifikasi profesi bagi Profesi Dental Asisten di seluruh wilayah Indonesia.

Ditetapkan tanggal: Disyahkan tanggal :


Oleh: oleh :

Kelompok Program Keahlian PTUK SMK Ketua PTUK

Nomor Dokumen: SKM 01/


Nomor Salinan : 0
Status Distribusi :
Terkendali
Tak terkendali
SKEMA SERTIFIKASI ASISTEN DOKTER GIGI

1. LATAR BELAKANG
1.1. Sertifikasi profesi merupakan upaya untuk memberikan pengakuan atas kompetensi yang
dikuasai seseorang sesuai dengan Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI),
Standart Internasional atau standart khusus. Standart Kompetensi adalah pernyataan yang
menguraikan ketrampilan,pengetahuan dan sikap yang harus dilakukan saat bekerja serta
penerapanya sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh tempat kerja.
1.2. Kompeten diartikan kemampuan dan kewenangan yang dimiliki oleh seseorang untuk
melakukan suatu pekerjaan yang didasari oleh pengetahuan ketrampilan dan sikap sesuai
dengan unjuk kerja yang ditetapkan. Sertifikasi dilakukan dengan uji kompetensi melalui
beberapa metode uji oleh asesor yang memiliki lisensi BNSP. Uji kompetensi dilaksanakan
ditempat uji kompetensi ( TUK ). TUK LSP Dental Asisten Indonesia merupakan tempat kerja
atau lembaga yang dapat memberikan fasilitas pelaksanaan uji kompetensi yang telah di
ferifikasikan olek LSP Dental Asisten Indonesia.
1.3. Memenuhi tuntutaan Undang- Undang No 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan yang
menempatkan tenaga Asisten sebagai bagian dari tenaga kesehatan.
1.4. Memenuhi tuntutan Perpres no 8 Tahun 2012 tentang SKKNI menempatkan tenaga SMK
pada ocupasi

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1. Skema sertifikasi ini berisi unit kompetensi dibidang Dental Asisten sesuai dengan tuntutan
pengguna / user diklinik gigi RS ,Klinik praktek dokter gigi,Klinik gigi lembaga, Departemen serta
tuntutan pasar di Luar Negeri.

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Memastikan dan memelihara Kompetensi Dental Asisten
3.2. Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh LSP dan asesor .

4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang- undang Kesehatan RI Nomor : 36 tahun 2014 mengatur adanya pekerjaan Tenaga
Asisten.
4.2. Undang undang Sisdiknas no 20 tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan Nasional
4.3. Perpres No 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
4.4. Pedoman BNSP 210 tentang persyaratan umum pengembangan dan pemeliharaan Skema
Sertifikasi Profesi.
4.5. Pedoman BNSP 201 tahun 2014 klausul 8
4.6. Standar Profesi Dental Asisten Indonesia Nomor : KEP/04/XII/APDA/2014

2
SKEMA SERTIFIKASI ASISTEN DOKTER GIGI

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


5.1. Jenis Kemasan : OKUPASI NASIONAL , SKKNI dan Standar Khusus
5.2. Rincian Unit Kompetensi Dental Asisten

SKEMA SERTIFIKASI DENTAL ASISTEN


NO KODE UNIT JUDUL UNIT
01 Q.DA.869.001.03 Melaksanakan administrasi klinik gigi
02 Q.DA.869.002.03 Melaksanakan manajemen komunikasi dengan pasien
dan rekan sejawat dalam team kerja
03 Q.DA.869.003.03 Melaksanakan pengoperasian alat penunjang
diagnosa
04 Q.DA.869.004.03 Melaksanakan pengelolaan bahan dan obat
kedokteran gigi
05 Q.DA.869.005.03 Melaksanakan pengelolaan dan pengoperasian alat
utama praktek kedokteran gigi
06 Q.DA.869.006.03 Melaksanakan pengendalian infeksi silang
07 Q.DA.869.007.03 Melaksanakan asistensi dokter gigi
08 Q.DA.869.008.03 Melaksanakan kegiatan pencegahan penyakit gigi

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI


Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang telah memperoleh materi pembelajaran
mengenai unit-unit kompetensi yang tercantum dalam daftar unit kompetensi Kualifikasi
Dental Asisten.

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KUWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


7.1. Hak Pemohon:
7.1.1. Peserta berhak mengikuti uji kompetensi untuk seluruh unit
kompetensi dalam lingkup kualifikasi II Dental Asisten secara
sekaligus atau secara bertahap.
7.1.2. Peserta yang dinyatakan kompeten dalam asesmen pada seluruh
unit kompetensi pada okupasi Dental Asisten berhak memperoleh
sertifikat kompetensi(certificate of competence).
7.1.3. Peserta yang kompeten pada beberapa unit kompetensi (bukan
seluruh unit kompetensi) maka berhak mendapatkan surat
keterangan (skill pasport) untuk unit-unit yang dinyatakan kompeten.
Peserta yang belum kompeten pada beberapa unit kompetensi
berhak mengikuti uji kompetensi ulang
7.1.4. Jangka waktu untuk menyelesaikan seluruh unit dalam Kualifikasi II
Dental Asisten sesuai klausul adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak
tanggal mengikuti uji kompetensi okupasi.
7.1.5. Peserta yang dalam jangka waktu tiga tahun belum menyelesaikan
seluruh unit kompetensi pada okupasi Dental Asisten maka dianggap
gugur dan diwajibkan mengikuti uji kompetensi ulang untuk seluruh

3
SKEMA SERTIFIKASI ASISTEN DOKTER GIGI

unit kompetensi dan surat keterangan (skill pasport) atau sertifikat


kompetensi yang telah dimiliki dinyatatkan tidak berlaku (expired).
7.1.6. Peserta yang dalam jangka waktu tiga tahun atau kurang dari tiga
tahun dapat menyelesaikan seluruh unit kompetensi pada Kualifikasi
II Dental Asisten, maka akan diterbitkan sertifikat kompetensi okupasi
Dental Asisten yang berlaku 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal
diterbitkannya sertifikat kompetensi tersebut.
Dengan catatan ada peraturan Pemerintah yang menyatakan tenaga
dental Asisten diberikan Surat Tanda Registrasi.

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan lingkup sertifikat kompetensi
dan tetap menjaga kode etik profesi.
7.2.2. Mengikuti program seminar/workshop untuk pemeliharaan
kompetensi pemegang sertifikat

8. BIAYA SERTIFIKASI
8.1 Biaya uji dan sertifikasi kompetensi dapat dibebankan kepada pemohon,
okupasi Dental Asisten yang meliputi 8 (delapan) unit kompetensi sebesar
Rp.500.000 (belum termasuk transportasi dan akomodasi)
8.2 Sumber pembiayaan sertifikasi dapat berasal dari :
1. Peserta uji
2. Pemerintah
3. Sumber pendanaan lainnya

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan pendaftaran:
9.1.1. Mengisi formulir pendaftaran sertifikasi (APL-01)
9.1.2. Mengisi formulir penilaian mandiri (APL-02)
9.1.3. Fotocopy identitas diri KTP/SIM atau identitas lain yang masih
berlaku
9.1.4. Fotocopy bukti pembayaran biaya sertifikasi
9.1.5. Fotocopy raport
9.1.6. Pasfoto berwarna ukuran 3 cm x 4 cm dan 4 m x 6 cm, masing-
masing sebanyak 3 lembar.

4
SKEMA SERTIFIKASI ASISTEN DOKTER GIGI

9.2. Proses Sertifikasi


Proses sertifikasi dilaksankan di Tempat Uji kompetensi (TUK) dan
melibatkan asesor kompetensi. Adapun persyaratan Tempat Uji Kompetensi
(TUK) adalah harus sudah diverifikasi dan mendapatkan lisensi dari
PTUK/LSP
Sedangkan persyaratan asesor kompetensi adalah sebagai berikut:
a. Memiliki sertifikat asesor kompetensi yang diterbitkan oleh Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
b. Memiliki sertifikat kompetensi dental asisten .
c. Memiliki pengalaman kerja di bidang dental asisten minimal 5
tahun baik sebagai praktisi maupun akademisi.
d. Mampu berbuat dan bersikap independen, jujur, dan berintegritas
dalam menjalankan kegiatan sertifikasi.
Proses sertifikasi dilaksankan melalui tahapan sebagai berikut:
9.2.1. Petugas di Tempat Uji Kompetensi (TUK) memeriksa dan menelaah
dokumen persyaratan calon peserta uji sertifikasi.
9.2.2. Asesor kompetensi yang telah memperoleh penugasan dari PTUK,
mempelajari rencana asesmen yang telah disediakan oleh PTUK
untuk disesuaikan dengan karakteristik peserta sertifikasi (jika
diperlukan).
9.2.3. Asesor kompetensi menelaah formulir APL-02 yang telah diisi
peserta uji sertifikasi, menelaah dokumen yang dilampirkan, serta
mendiskusikan/mengklarifikasi dengan peserta sertifikasi dan atau
pihak lain yang relevan, mendiskusikan rencana asesemen dengan
peserta sertifikasi, melakukan penyesuaian yang diperlukan dan
membuat kesepakatan dengan peserta sertifikasi
9.2.4. Berdasarkan hasil telaah dokumen, asesor kompetensi membuat
keputusan apakah peserta sertifikasi direkomendasikan Kompten (K)
karena dokumen telah VATM atau dilanjutkan dengan proses uji
kompetensi karena dokumen yang dilampirkan belum VATM.
9.2.5. Peserta sertifikasi kompetensi yang direkomendasikan untuk uji
kompetensi dikoordinasi oleh petugas TUK dan PTUK untuk teknis
pelaksanaan uji kompetensi yang menyangkut jadwal dan lokasi uji.
9.2.6. Asesor yang ditugaskan melaporkan hasil asesmen kepada PTUK
5
SKEMA SERTIFIKASI ASISTEN DOKTER GIGI

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1. Uji kompetensi dilakukan melalui:
a. Teori (Uji tertulis)
b. Uji praktik klinis / demonstrasi
9.3.2. Urutan proses uji kompetensi adalah diawali dengan uji teori
(tertulis)dan dilanjutkan uji praktek klinik / demonstrasi
9.4. Keputusan Sertifikasi
9.4.1. Berdasarkan laporan dan hasil rekomendasi oleh asesor kompetensi,
selanjutnya PTUK mengevaluasi, mempertimbangkan, dan membuat
keputusan sertifikasi.
9.4.2. Keputusan PTUK berupa pernyataan bahwa peserta sertifikasi
diputuskan Kompeten (K) atau Belum Kompeten (BK) pada okupasi
Dental Asisten
9.4.3. Peserta sertifikasi yang diputuskan Kompeten (K) akan diterbitkan
sertifikat kompetensi Kualifikasi II Dental Asisten sedangkan peserta
sertifikasi yang dinyatakan Belum Kompeten (BK) akan diterbitkan
surat keterangan kompetensi (skill passport).
9.4.4. Hasil keputusan sertifikasi diinformasikan kepada pihak - pihak yang
relevan.

9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat


Sertifikat kompetensi dibekukan atau dicabut jika:
a. Tidak memenuhi ketentuan skema sertifikasi;
b. Sertifikat sudah kadaluwarsa/expired, dan tidak memperpanjang
sertifikat kembali
Dengan catatan bila ada peraturan Pemerintah yang menyatakan tenaga
dental Asisten diberikan Surat Tanda Registrasi.
c. Melakukan tindakan pidana yang merugikan orang lain, baik secara
finansial, maupun non finansial
d. Menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan PTUK;
e. Melanggar kode etik profesi dental asisten.

6
SKEMA SERTIFIKASI ASISTEN DOKTER GIGI

9.6. Pemeliharaan Sertifikasi


9.6.1. Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi,
maka dilakukan Mengikuti program seminar/workshop minimal 8 jam
untuk pemeliharaan kompetensi pemegang sertifikat dengan
memperhatikan hal-hal berikut ini:
a. Bekerja pada bidang yang sesuai dengan sertifikat yang
dimilikinya
b. Tidak terbukti melanggar kode etik dental asisten
9.7. Proses Sertifikasi Ulang
Sertifikasi ulang dilakukan sebagai berikut :
9.7.1. Hasil keputusan sertifikasi menyatakan peserta uji kompetensi belum
kompeten berdasarkan hasil penilaian oleh asesor untuk seluruh unit
kompetensi dalam kualifikasi yang diujikan.
9.8. Penggunaan Sertifikat
Peserta yang disertifikasi harus menandatangani persetujuan untuk:
9.8.1. Memenuhi ketentuan skema sertifikasi;
9.8.2. Tidak melakukan tindakan pidana yang merugikan orang lain, baik
secara finansial, maupun non finansial
9.8.3. Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan PTUK;
9.8.4. Tidak melanggar kode etik dental asisten

9.9. Banding
Banding merupakan proses pengajuan pengaduan dari peserta uji mengenai
ketidakpuasaan terkait pelaksanaan uji kompetensi yang telah dilaksanakan.
Proses pengajuan banding, yaitu:
9.9.1. Sekretariat PTUK menerima surat pengaduan dari peserta uji mengenai
ketidakpuasan pelaksanaan sertifikasi baik pada tahap keputusan peserta
sertifikasi, tahap pelaksanaan sertifikasi, dan atau tahap rekomendasi oleh
asesor kompetensi.
9.9.2. Ketua PTUK membahas surat pengaduan bersama tim teknis dan
menyiapkan balasan atas pengaduan tersebut.
9.9.3. Surat balasan dikirim kepada pihak yang mengajukan banding

Anda mungkin juga menyukai