Analisa Saringan
Analisa Saringan
3.2.2 Tujuan
Tujuan Instruksional Umum
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa akan dapat mengetahui dan memahami
sifat-sifat fisik, mekanik, dan teknologi agregat serta pengaruhnya terhadap beton dan bahan
perkerasan jalan dengan benar.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa dapat :
a. Menentukan gradasi butiran agregat kasar dan agregat halus.
b. Menjelaskan prosedur pelaksanaan pengujian gradasi butiran agregat kasar dan
agregat halus.
c. Menggunakan peralatan dengan terampil.
3.2.3 Alat Yang Digunakan
a. Timbangan
b. Alat pemisah contoh ( Riffle Sampler )
c. Talam / ccawan
d. Satu set ayakan standart untuk agregat kasar
e. Satu set ayakan standart untuk agregat halus
f. Kuas, sikat kuningan
B. Agregat Kasar
Tabel 11. Perhitungan analisa saringan agregat kasar
Ø (Diameter Tertahan Total komulatif
Saringan) Gram % Tertahan Lolos %
38,10 0,0 0,0 0 100
19,0 495,2 15,3 15,3 84,7
9,5 608,6 18,9 34,2 65,8
4,75 1001,5 31,0 65,2 34,8
2,34 631,1 19,6 84,8 15,2
1,18 291,2 9,0 93,8 6,2
0,6 195,4 6,1 99,9 0,1
0,3 3,3 0,1 100 0
0,15 0,0 0,0 100 0
pan 0,0 0,0 100 0
3226,3 100,0
3.2.8 Kesimpulan
Semakin banyak agregat halus maupun besar yang lolos saringan dengan nomor
saringan terkecil maka uji kehalusan agregat semakin baik. Dengan analisa lolos ayakan
tersebut dapat diketahui kualitas baik buruknya agregat tersebut. Sebalikya jika semakin
banyak agregat yang tertahan dalam saringan berdasarkan kriteria nomor saringan maka dapat
disimpulkan bahwa kualitas kehalusan agregat tersebut buruk. Oleh karena itu angka kualitas
kehalusan agregat sangat mempengaruhi baik buruknya kualitas gradasi agregat.
TAR SARINGAN
Digunakan untuk
menggetarkan
saringan sehingga
agregat yang ada
didalam saringan
bisa tersaring.