)
SEBAGAI AGEN ANTIMIKROBA TERHADAP BAKTERI
PENYEBAB ACNE VULGARIS (PROPIONIBACTERIUM ACNE)
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
Baso Suriadi
Pembimbing :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
berperan seperti stress, iklim, suhu, kelembapan, kosmetik, diet dan obat-
tercatat pada tahun 2006 terdapat 60% penderita akne vulgaris dan 80% di
tahun 2007. Prevalensi penderita akne vulgaris tertinggi adalah usia remaja
dengan 83-85% usia 14-17 tahun pada wanita dan 95-100% usia 16-19
tahun pada pria.3 Karena hampir setiap orang pernah menderita penyakit
ini, maka akne vulgaris sering dianggap sebagai kelainan kulit yang timbul
secara fisiologis.
Pada masa remaja, akne vulgaris menjadi salah satu problem. Usia
85%, usia 25-34 tahun sebesar 8%, dan usia 35-44 tahun sebesar 3%.
menimbulkan efek psikologis berupa rasa malu dan rendah diri akibat bekas
akne vulgaris yang menimbulkan jaringan parut. Jaringan parut terbentuk
Antibiotik topikal sudah secara luas digunakan sebagai salah satu cara
pengobatan mild acne. Obat topikal ini bisa langsung bekerja pada folikel
Saat ini, clindamycin adalah salah satu antibiotik yang paling sering
salah satunya adalah agen antibakteri yang berasal dari bahan alam.
delima telah diuji efek antibiotiknya, termasuk buahnya, kulit buah, salut
biji, bunga dan bahkan kulit pohon buah delima. Senyawa yang aktif buah
delima dalam inhibisi pertumbuhan bakteri berasal dari golongan
bakteri.7
(Propionibacterium acnes)?
pembuktian dalam penelitian ini. Maka hipotesia dapat benar atau salah,
bisa diteriam atau bisa ditolak. Dala penelitian, peneliti menganbil dua
Propionibacterium acnes.
acnes
DAFTAR PUSTAKA
1. Kataria, usha dan Dinesh chhilar. 2015. Acne: Etiopathogenesis and its
2. Adhi Djuanda, dkk. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 6. Jakarta:
at http://amrls.cvm.msu.edu/pharmacology/antimicrobials/antimicrobials-an-
7. Sundari, Dian dan Budi Nuratmi. Efek Antibakteria Ekstrak Kulit Buah Delima
(Punica granatum L.) Terhadap Diare Secara In Vivo dan Uji Toksisitas Akut.
1999: Media Litbangkes Edisi Khusus “ Obat Asli Indonesia” Volume VIII
nomor 3 dan 4.
BAB III
METODE PENELITIAN
2018
3.3.1 Alat
1. Cawan petri
2. Lampu spiritus
4. Ose bulat
5. Jangka sorong
6. Kertas saring
7. Inkubator
8. Pinset
9. Tabung reaksi
3.3.2 Bahan
liter pelarut
e. Rendam bahan dan diamkan pada suhu kamar selama 3x24 jam
g. Oven sisa pelarut yang masih tersisa pada suhu 40-500C hingga bahan
ml lalu tutup mulut tabung dengan kapas lalu diberi kertas aluminium foil,
kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121oC pada tekanan 2 atm
2. Pembuatan Suspensi
secara aseptis dengan pinset steril pada permukaan medium dengan jarak
paper disk dari pinggir cawan petri 2 cm. selanjutnya diinkubasi pada suhu
370C selama 1x24 jam dan diukur daerah hambatan dengan menggunakan
jangka sorong.
Variabel bebas adalah variabel yang bila dalam suatu saat berada bersama
dengan variabel lain, variabel yang terakhir ini berubah dalam variasinya.
Konsentrasi 50%
Uji Sensitivitas
Penilaian
Penyajian Data
3.7 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
berwarna putih.
sudah rusak
2. Kulit buah yang telah terinfeksi dengan jamur dan berbau busuk.
Sebum berfungsi memberi minyak pada rambut dan lapisan kulit bagian
luar. Dengan adanya obstruksi pada unit pilosebasea seperti rambut, folikel
ketiak daun yang paling atas. Biasanya terdapat satu sampai lima bunga,
berbentuk bulat dengan diameter 5-12 cm, warna kulitnya beragam seperti
Intermedia 13-14 mm
Sensitif 15 mm