Anda di halaman 1dari 12

Skip to content

Cari untuk:

Kartika Putriani

KEPERAWATAN PROFESSIONAL : Standar Praktek Keperawatan

30 APRIL 2015/KARTIKAPUTRIANI

kha

♥ KARTIKA PUTRIANI ♥

13111838

D III KEPERAWATAN STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan dengan segmen manusia dan


kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan actual dan potensial. Keperawatan
memandang manusia secara utuh dan unik sehingga praktek keperawatan membutuhkan penerapan
ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan
objektif pasien/klien. Keunikan hubungan ners dan klien harus dipelihara interaksi dinamikanya dan
kontuinitasnya. Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan
dengan perawat professional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di
Indonesia. Disisi lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal dan
internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh – sungguh dan nyata keterlibatan
berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.
Dalam kaitannya dengan tanggungjawab utama dan komitmen tersebut di atas maka PPNI harus
memberikan respon, sensitive serta peduli untuk mengembangkan standar praktek keperawatan.
Diharapkan dengan pemberlakuan standar praktek keperawatan di Indonesia akan menjadi titik
inovasi baru yang dapat digunakan sebagai : pertama falsafah dasar pengembangan aspek – aspek
keperawatan di Indonesia, kedua salah satu tolak ukur efektifitas dan efisiensi pelayanan
keperawatan dan ketiga perwujudan diri keperawatan professional.

B. Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan praktek keperawatan ?

Apa ciri – ciri standar praktek keperawatan ?

Bagaimana tipe standar praktek keperawatan ?

Apa tujuan praktek standar keperawatan ?

Apa manfaat praktek keperawatan ?

Bagaimana metode dan implementasi standar keperawatan ?

Apa yang dimaksud dengan standar pendidikan keperawatan ?

Bagaimana tingkat jenjang pendidikan keperawatan ?

Bagaimana pelayanan keperawatan dirumah sakit ?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang standar praktek keperawatan


profesional, standar pendidikan keperawatan dan pelayanan kesehatan dirumah sakit.

2. Tujuan Khusus

Mahasiswa diharapkan mampu :

Memahami definisi standar praktek keperawatan


Memahami ciri – ciri standar praktek keperawatan

Memahami tipe standar praktek keperawatan

Memahami tujuan standar keperawatan

Memahami manfaat praktek keperawatan

Memahami metode dan implementasi standar keperawatan

Memahami standar pendidikan keperawatan

Memahami jenjang pendidikan keperawatan

Memahami pelayanan keperawatan dirumah sakit ?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan penampilan kerja yang dapat
diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil (Gillies, 1989,h.121).

Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan suatu kualitas yang
diinginkan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan untuk klien ( Gillies, 1989)

Standar merupakan pernyataan yang mencakup kegiatan-kegiatan asuhan yang mengarah kepada
praktek keperawatan profesional (ANA,1992,h.1)

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual
yang komprehensif , ditujukan kepada individu,keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat
yang mencakup kehidupanmanusia (lokakarya Nasional 1983).

Fokus utama standar praktek keperawatan adalah klien. Digunakan untuk mengetahui proses
dan hasil pelayanan keperawatan yang diberikan dalam upaya mencapai pelayanan keperawatan.
Standar praktik keperawatan merupakan acuan untuk praktik keperawatan yang harus dicapai oleh
seorang perawat dan dikembangkan untuk membantu perawat melakukan validasi mutu dan
mengembangkan keperawatan.

B. Ciri – ciri Standar Praktek Keperawatan

Standar praktek keperawatan ini digunakan untuk mengetahui proses dan hasil pelayanan
keperawatan yang diberikan kepada pasien sebagai fokus utamanya.

Praktek keperawatan profesional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

Otonomi dalam pekerjaan

Bertanggung jawab dan bertanggung gugat

Pengambilan keputusan yang mandiri

Kolaborasi dengan disiplin lain

Pemberian pembelaan

Memfasilitasi kepentingan pasien

C. Tipe Standar Keperawatan

Dua kategori standar keperawatan yang diterima secara luas adalah standar asuhan (standar of
care) atau pertanyaan yang menguraikan level asuhan yang akan diterima oleh pasien,dan standar
praktek. (standar of practice) atau harapan terhadap kinerja perawat dalam memberikan standar
asuhan . Aktifitas pemantaan dan evaluasi memastikan bahwa level perawatan pasien dan kinerja
perawat telah dicapai dengan baik. Dua macam kinerja ini di rancang untuk mendukung perawat
dalam praktek sehari-hari dengan menyediakan suatu sruktur untuk praktek tersebut dan untuk
membantu perawat dalam mengidentifikasi kontribusi keperawatan dalam perawatan pasien.

Standar praktek

Standar praktek meliputi kebijakan (police), uraian tugas (job deskription), dan standar kinerja
(performance standar). Ia menuntun perawat dalam melaksanakan perawatan pasien. Ia juga
menetapkan level kinerja yang perlu diperlihatkan oleh perawat untuk memastikan bahwa standar
asuhan akan dicapai dan menggambarkan definisi institusi tentang apa yang dapat dilakukan oleh
perawat. Kebijakan menetapkan sumber-sumber atau kondisi yang harus tersedia untuk
menfasilitasi pemberian asuhan.
Uraian tugas mencerminkan kompetensi, pendidikan, dan pengalaman yang diperlukan bagi
semua staf yang memiliki peran atau posisi sebagai perawat. Sedangkan standar kinerja diturunkan
dari uraian tugas dan menyediakan ukuran untuk mengevaluasi level perilaku perawat yang
didasarkan atas pengetahuan, ketrampilan, dan pencapaian aktifitas kemajuan profesional.

Standar Asuhan

Standar asuhan meliputi prosedur, standar asuhan genetik, dan rencana asuhan (care plans).
Mereka merupakan alat untuk memastikan perawatan pasien yang aman dan memastikan hasil yang
berasal dari pasien ini. Prosedur adalah urain tahap pertahap tentang bagaimana melakukan
keterampilan psikomotor dan bersifat orientasi tugas. Protokol meliputi lima kategori utama:
manajemen pasien dengan peralatan invasi, manajemen pasien dengan peralatan non invatif;
manajemen status fisiologis dan psikologis; dan diagnosa keperawatan tertentu. Standar asuhan
genetik menguraikan harapan asuhan minimal yang disediakan bagi semua pasien diamanapun
pasien dirawat. Rencana asuhan dibuat dan biasanya mempunyai hubungan dengan diagnosa medis
pasien dan diagnosa keperawatan pasien.

D. Tujuan Standar Praktek Keperawatan

Standar praktek keperawatan mempunyai tujuan umum untuk meningkatkan asuhan atau
pelayanan keperawatan dengan cara memfokuskan kegiatan atau proses pada usaha pelayanan
untuk memenuhi kriteria pelayanan yang diharapkan berguna bagi :

a. Perawat

Pedoman membimbing perawat dalam menentukan tindakan keperawatan yang dilakukan


terhadap klien.

b. Rumah sakit

Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan keperawatan di rumah sakit.

c. Klien
Perawatan yang tidak lama, biaya yang ditanggung keluarga menjadi ringan.

d. Profesi

Alat perencanaan mencapai target dan sebagai ukuran evaluasi.

e. Tenaga kesehatan lain

Mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling menghormati dan
bekerja sama dengan baik.

E. Manfaat Praktek Keperawatan

Praktek Klinis

Memberikan serangkaian kondisi untuk mengevaluasi kualitas askep dan merupakan alat mengukur
mutu penampilan kerja perawat guna memberikan feeedback untuk perbaikan.

Administrasi Pelayanan Keperawatan

Memberikan informasi kepada administrator yang sangat penting dalam perencanaan pola staf,
program pengembangan staf dan mengidentifikasi isi dari program orientasi.

Pendidikan Keperawatan

Membantu dalan merencanakan isi kurikulum dan mengevaluasi penampilan kerja mahasiswa.

Riset Keperawatan

Hasil proses evaluasi merupakan penilitian yang pertemuannya dapat memperbaiki dan
meningkatkan kualitas askep.
Sistem Pelayanan Kesehatan

Implementasi standar dapat meningkatkan fungsi kerja tim kesehatan dalam mengembangkan mutu
askep dan peran perawat dalam tim kesehatan sehingga terbina hubungan kerja yang baik dan
memberikan kepuasan bagi anggota tim kesehatan.

F. Metode dan Implementasi Standar Praktek Keperawatan

Metode yang digunakan untuk menyusun standar keperawatan, yaitu:

Proses Normatif: Standar dirumuskan berdasarkan pendapat ahli profesional dan pola praktek klinis
perawat di dalam suatu badan/institusi tertentu.

Proses Empiris: Standar dirumuskan berdasarkan hasil penilitian dan praktek keperawatan yang
dapat dipertanggung jawabkan.

Pendidikan Keperawatan

Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan keperawatan di Indonesia mencakup:

Pendidikan Vokasional

yaitu jenis pendidikan diploma sesuai dengan jenjangnya untuk memiliki keahlian ilmu terapan
keperawatan yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia.

Pendidikan Akademik

yaitu pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang diarahkan terutama pada
penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu

Pendidikan Profesi

yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.
Sedangkan jenjang pendidikan keperawatan mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, spesialis dan doktor.Sesuai dengan amanah UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 tersebut
Organisasi Profesi yaitu Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Asosiasi Pendidikan Ners
Indonesia (AIPNI), bersama dukungan dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), telah
menyusun dan memperbaharui kelengkapan sebagai suatu profesi.

Sejak 2008 PPNI, AIPNI dan dukungan serta bekerjasama dengan Kemendiknas melalui project
Health Profession Educational Quality (HPEQ), memperbaharui dan menyusun kembali Standar
Kompetensi Perawat Indonesia, Naskah Akademik Pendidikan Keperawatan Indonesia, Standar
Pendidikan Ners, standar borang akreditasi pendidikan ners Indonesia. dan semua standar tersebut
mengacu pada Peraturan Presiden Nomor.8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) dan sat ini sudah diselesaikan menjadi dokumen negara yang berkaitan dengan
arah dan kebijakan tentang pendidikan keperawatan Indonesia.

Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia dan sebutan Gelar:

Pendidikan jenjang Diploma Tiga keperawatan lulusannya mendapat sebutan Ahli Madya
Keperawatan (AMD.Kep)

Pendidikan jenjang Ners (Nurse) yaitu (Sarjana+Profesi), lulusannya mendapat sebutan


Ners(Nurse),sebutan gelarnya (Ns)

Pendidikan jenjang Magister Keperawatan, Lulusannya mendapat gelar (M.Kep)

Pendidikan jenjang Spesialis Keperawatan, terdiri dari:

a) Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, lulusannya (Sp.KMB)

b) Spesialis Keperawatan Maternitas, Lulusannya (Sp.Kep.Mat)

c) Spesialis Keperawatan Komunitas, Lulusannya (Sp.Kep.Kom)

d) Spesialis Keperawatan Anak, Lulusannya (Sp.Kep.Anak)

e) Spesialis Keperawatan Jiwa, Lulusannya (Sp.Kep.Jiwa)


Pendidikan jenjang Doktor Keperawatan, Lulusannya (Dr.Kep)

Lulusan pendidikan tinggi keperawatan sesuai dengan level KKNI, adalah sebagai berikut:

Diploma tiga Keperawatan – Level KKNI 5

1. Ners (Sarjana+Ners) – Level KKNI

2. Magister keperawatan – Level KKNI 8

3. Ners Spesialis Keperawatan – Level KKNI 8

4. Doktor keperawatan – Level KKNI 9

Standar Pelayanan Rumah Sakit

Rumah sakit sebagai sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat
kesehatan kesehatan masyarakat. Rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu
sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Standar
adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai
batas penerimaan minimal (Clinical Practice Guideline, 1990 dalam Azwar, 1996).

Pelayanan kesehatan adalah suatu sistem lembaga, orang, tekonologi dan sumber daya yang
dirancang untuk meningkatkan status kesehatan suatu populasi, Â misalnya pencegahan, promosi,
pengobatan dan sebagainya (Adikoesoemo, 1997).

Standar pelayanan yang harus dimiliki oleh rumah sakit menurut Azwar (1996) adalah sebagai
berikut:

Pelayanan farmasi harus dilakukan dibawah pengawasan tenaga ahli farmasi yang baik

Rumah sakit harus menyediakan pelayanan laboratorium patologi anatomi dan patologi klinik

Rumah sakit harus menyediakan ruang bedah lengkap dengan fasilitasnya


Rumah sakit harus dibangun, dilengkapi dan dipelihara dengan baik untuk menjamin kesehatan dan
keselamatan pasiennya.

Mutu pelayanan hanya dapat diketahui apabila telah dilakukan penilaian-penilaian, baik
terhadap tingkat kesempurnaan, sifat, wujud, ciri-ciri pelayanan kesehatan dan kepatuhan terhadap
standar pelayanan. Setiap orang mempunyai kriteria untuk kualitas dan mempunyai

cara-cara penilaian yang berbeda.

Tiga aspek penilaian mutu pelayanan menurut Jonas dan Rosenberg dalam Aditama (2002), yaitu:

Aspek pendekatan

a. Pendekatan secara umum

Pendekatan secara umum dilakukan dengan menilai kemampuan rumah sakit dan atau petugas
dan membandingkannya dengan standar yang ada. Para petugas

dapat dinilai tingkat pendidikannya, pengalaman kerjanya, serta pengalaman yang dimilikinya.
Rumah sakitnya dapat dinilai dalam segi bangunan fisik, administrasi organisasi dan manajernya,
kualifikasi SDM yang tersedia dan kemampuan memberi pelayanan sesuai standar yang berlaku saat
itu.

Pendekatan secara khusus

Pendekatan secara khusus dilakukan dengan menilai hubungan antara pasien

dengan pemberi pelayanan di rumah sakit.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengembangan standar praktek keperawatan di Indonesia merupakan tanggung jawab PPNI


karena tekanan dan tuntutan kebutuhan terhadap kualitas asuhan keperawatan makin tinggi.
Pengertian standar sangat luas namun harus dapat diterima dan dicapai. Dalam pengembangan
standar dibutuhkan sumber-sumber pengembangan standar keperawatan.

Tujuan dan manfaat standar keperawatan pada dasarnya mengukur kualitas asuhan kinerja
perawat dan efektifitas menejemen organisasi. Dalam pengembangan standar menggunakan
pendekatan dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung jawab
mengembangkan standar bagaimana proses pengembangan tersebut.

Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan keperawatan di Indonesia mencakup: Pendidikan Vokasional ,
Pendidikan Akademik dan Pendidikan Profesi.

Standar pelayanan yang harus dimiliki oleh rumah sakit menurut Azwar (1996) adalah sebagai
berikut:

Pelayanan farmasi harus dilakukan dibawah pengawasan tenaga ahli farmasi yang baik

Rumah sakit harus menyediakan pelayanan laboratorium patologi anatomi dan patologi klinik

Rumah sakit harus menyediakan ruang bedah lengkap dengan fasilitasnya

Rumah sakit harus dibangun, dilengkapi dan dipelihara dengan baik untuk menjamin kesehatan dan
keselamatan pasiennya.

B. Saran

Penulis menyarankan kepada pembaca supaya mempelajari dan menelaah makalah ini sebagai
referensi dalam belajar. Untuk teman-teman mahasiswa supaya lebih giat dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Potter, P.A., dan Perry, A.G. (2009). Fundamental of Nursing. Seven Edition. (Terj. Andrina Ferderika).
Jakarta: Salemba Medika.

Khotimah, Standar Praktek Keperawatan,


https://sites.google.com/site/stikeshusada/ikd-1/standar-praktek-keperawaan

Yohana R. Kawonal, standar praktek keperawatan profesional di – indonesia, 2011

Iklan

Bagikan ini:

TwitterFacebookGoogle

Navigasi pos

keperawatan medikal bedah IIIGIZI : Diet Hiperemesis Gravidarum

Tinggalkan Balasan

Ketikkan komentar di sini...

Blog di WordPress.com.

Anda mungkin juga menyukai