Anda di halaman 1dari 9

BAB 1.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi ini, semua pihak memungkinkan mendapatkan

informasi secara cepat, dan mudah dari berbagai sumber. Untuk itu, manusia

dituntut memiliki kemampuan dalam memperoleh, memilih, mengelola,

menindaklanjuti informasi tersebut untuk menyelesaikan masalah yang terjadi

dalam kehidupan yang dinamis, sarat tantangan, dan penuh kompetisi. Hal tersebut

menuntut kita memiliki kemampuan memfilter dari beberapa dampak atau

pengaruh bagi kelangsungan kehidupan yang dijalani.

Kedisiplinan merupakan sebuah proses terarah dan jelas yang digunakan

dalam kegiatan mental seperti mengerjakan pekerjaan tepat waktu, berseragam

sesuai ketentuan, mentaati perundang – undangan, mentaati peraturan lalu lintas,

menegakkan hukum, menjalan perintah agama dan masih banyak perilaku disiplin

yang dapat dihikmati dalam menjalankan tugas kita sebagai manusia yang

mempunyai aturan dan kejalasan makna dan tujuan berperilaku disiplin.

Proses belajar (pendidikan) adalah proses yang mana seseorang diajarkan

untuk bersikap setia dan taat dan juga pikirannya dibina dan dikembangkan.

Pendidikan bagi bangsa yang sedang berkembang seperti bangsaIndonesiasaat ini

merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntunan

pembangunan secara tahap demi tahap. Berhasil tidaknya proses belajar mengajar

(pendidikan) tergantung dari faktor-faktor dan kondisi yang mempengaruhi proses


belajar mengajar. Faktor dan kondisi yang mempengaruhi proses belajar

sesungguhnya banyak sekali macamnya, baik ada pada diri siswa sebagai pelajar,

pada guru sebagai pengajar, metode mengajar, bahan materi pelajaran harus

diterima siswa, maupun sarana dan prasarana.

Disiplin merupakan upaya untuk membuat orang berada pada jalur sikap

dan perilaku yang sudah ditetapkan pada individu oleh orang tua. Pendidikan

disiplin merupakan suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk menanamkan

pola perilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan tertentu, atau membentuk manusia

dengan ciri-ciri tertentu, terutama untuk meningkatkan kualitas mental dan moral

(Sukardi, 2002). 1

Proses belajar yang baik adalah proses belajar yang bisa memudahkan

siswa dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan. Sikap disiplin dalam

belajar sangat diperlukan untuk terwujudnya suatu proses belajar yang baik. Sikap

disiplin dalam belajar akan lebih mengasah ketrampilan dan daya ingat siswa

terhadap materi yang telah diberikan, karena siswa belajar menurut kesadarannya

sendiri serta siswa akan selalu termotivasi untuk selalu belajar, sehingga pada

akhirnya siswa akan lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal dari materi yang

diberikan. Belajar dengan disiplin yang terarah dapat menghindarkan diri dari rasa

malas dan menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar, yang pada akhirnya akan

dapat meningkatkan daya kemampuan belajar siswa. Disiplin adalah kunci sukses

dan keberhasilan. Dengan disiplin seseorang menjadi yakin bahwa disiplin akan

1
Sukardi, Dewa Ketut. (2002). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Konseling di sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
membawa manfaat yang dibuktikan dengan tindakannya. Setelah berprilaku

disiplin, seseorang akan dapat merasakan bahwa disiplin itu pahit tetapi buahnya

manis. Disiplin memberikan manfaat yang besar dalam diri seseorang. Sepintas bila

kita mendengar kata disiplin maka yang selalu terbayang usaha untuk menyekat,

mengawal dan menahan. Padahal tidak demikian, sebab disiplin bermakna melatih,

mendidik dan mengatur atau hidup teratur. Artinya kata disiplin itu tidak

terkandung makna sekatan, tetapi juga latihan. Untuk itulah kedisiplinan sangat

diperlukan dalam usaha meningkatkan suatu kehidupan yang teratur dan

meningkatkan prestasi dalam belajar karena sifatnya yang mengatur dan mendidik.

Dari kebanyakan orang-orang sukses rasanya tidak ada diantara mereka yang tidak

berdisiplin, kedisiplinan yang tertanam dalam setiap kegiatan mereka yang

membawa kesuksesan.

Dalam proses penegakkan kedisiplinan di SMK Kodeco Simpang Empat

terhitung sampai tahun 2017/2018, masih banyak pelanggaran tentang kedisiplinan

yang diperolah dari data raport perkembangan kedisiplinan siswa di sekolah. dari

data raport kedisiplinan tahun 2016/2017 sampai semester 2 tahun lalu hampir 70

% pelanggaran yang dilakukan siswa adalah pelanggaran terhadap kedisplinan

keterlambatan masuk sekolah. Adapun aturan yang sebenarnya disekolah adalah

Siswa masuk sekolah 10 menit sebelum waktu masuk Sekolah ditentukan yaitu jam

07:00, namun sepertinya hal ini tidak dijalankan dengan baik oleh siswa di SMK

Kodeco Simpang Empang. Kenyataan menunjukkan Siswa datang / Masuk Sekolah

hampir tepat pukul 07:00 dan masih banyak siswa yang terlambat 5 menit, 10 menit

dari jam yang telah ditentukan. Dari pernyataan persentase pelanggaran


kedisiplinan yang dijelaskan diatas pelanggaran lain diantaranya adalah dampak

dari faktor ketidak disiplinan siswa dalam penegakan disiplin masuk tepat waktu

seperti 1) Tidak mengerjakan tugas, 2) Tidak berseragam lengkap, 3) Berseragam

Senonoh, 4) Bolos saat jam pelajaran. kelima akibat dari lemahnya penegakkan

kedisplinan tersebut menjadi tugas bagi guru BK agar bisa menciptakan

pembelajaran yang efektif dengan menciptakan siswa yang mampu memahami dan

melaksanakan perilaku disiplin baik dilingkungan sekolah maupun lingkungan

diluar sekolah sehingga tercipta pembelajaran yang dinamis dan efektif.

Dari permasalahan diatas maka peneliti sebagai guru BK di SMK Kodeco

Simpang Empat mengadakan penelitian yang bertujuan untuk menciptakan

pembelajaran yang efektif bagi siswa. Penelitian ini mengambil judul “ Pemberian

Layanan Konseling Perorangan untuk mengatasi keterlambatan siswa masuk

sekolah di SMK Kodeco Simpang Empat di Kelas XII semester Ganjil Tahun

Pelajaran 2017/2018”.

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka dapat

diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

1) Apakah penerapan metode Layangan Bimbingan Konseling dapat

meningkatkan keefektifan pembelajaran di kelas XII SMK Kodeco

Simpang Empat Tahun Pelajaran 2017/2018.

2) Apakah penerapan metode Layangan Bimbingan Konseling dapat

meningkatkan kedisplinan siswa dalam mengatasi keterlambatan siswa


masuk sekolah di kelas XII SMK Kodeco Simpang Empat Tahun

Pelajaran 2017/2018.

3) Apakah penerapan metode Layangan Bimbingan Konseling dapat

meningkatkan prestasi akademis siswa di kelas XII SMK Kodeco

Simpang Empat Tahun Pelajaran 2017/2018.

4) Apakan penerapan metode Layangan Bimbingan Konseling dapat

mempengaruhi pelanggaran kedisiplinan lain selain pelanggaran

keterlambatan siswa di kelas XII SMK Kodeco Simpang Empat Tahun

Pelajaran 2017/2018.

C. Batasan Masalah

Agar masalah yang teridentifikasi dapat terarah dan dikaji secara mendalam,

maka perlu adanya pembatasan masalah. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi

masalah pada peningkatan kualitas pembelajaran dengan penerapan metode

Layangan Bimbingan Konseling. Beberapa hal yang terkait dengan peningkatan

kualitas pembelajaran dalam penelitian ini adalah :

1) Kualitas pembelajaran adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran

yang meliputi beberapa indikator, antara lain: (1) Menjelaskan tujuan

dari metode Layangan Bimbingan Konseling, (2) Menjelaskan langkah

metode Layangan Bimbingan Konseling, (3) Menyusun Rencana

Pelaksanaan Layanan, (4) Menyusun Instrumen Angket dan Raport


terhadapan pelaksanaan Pembelajaran (5) Membuat Kesimpulan dan

Perjanjian.

2) Siswa kelas XII sebagai objek penelitian dikhususkan pada pokok

bahasan Mengatasi Keterlambatan Siswa Masuk Sekolah.

3) Ketercapaian dalam penelitian ini adalah sekurang – kurangnya 80%

siswa memenuhi standart Kriteria dalam Raport Penilaian Layanan

Konseling Keterlambatan Siswa dengan koordinator Ketua Kelas.

D. Manfaat Penelitian

Dalam suatu penelitian diharapkan mampu untuk menghasilkan sesuatu

yang bermanfaat. Hasil dari penelitian yang dilakukan ini diharapkan akan

memberikan manfaat secara praktis dan secara teoritis, yaitu :

1) Manfaat teoritis

a. Memberikan kontribusi positif yang bermanfaat dalam dunia

pendidikan, khususnya Guru BK mengenai penerapan metode Layangan

Bimbingan Konseling terhadap peningkatan belajar secara efektif dalam

pencapaian prestasi belajar siswa.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan

pengembangan bagi penelitian-penelitian di masa yang akan datang

pada bidang permasalahan yang sejenis.

2) Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa

Menciptakan kegiatan pembelajaran yang sesuai sasaran, siswa

mampu menyesuaikan diri dengan tata tertib yang berlaku disekolah,

siswa mampu menciptakan iklim belajar yang efektif dengan metode

Layangan Bimbingan Konseling sehingga berdampak pada peningkatan

belajar secara aktif, kreatif dan pencapaian prestasi belajar siswa.

b. Bagi Guru

Sebagai masukan bagi guru BK sebagai salah satu pendekatan

metode Bimbingan Konseling dengan Pendekatan pembelajaran

alternatif yang dapat digunakan dalam rangka meningkatkan

kedisplinan guna pencapaian prestasi belajar siswa.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengatasi keterlambatan siswa dikelas XI dalam mengikuti

pembelajaran di Sekolah SMK Kodeco Simpang Empat.

2) Guna menegakkan kedisiplinan dalam perannya bagi kehidupan siswa

disekolah maupun di luar sekolah.

3) Memberi bimbingan, pemeliharan, dan pengembangan siswa dalam

beradabtasi mampu mentaati aturan dan tata tertib di SMK Kodeco

Simpang Empat.
4) Mengoptimalkan tata tertib di SMK Kodeco Simpang Empat.

F. Definisi Istilah

1) PTK

Menurut Arikunto, dkk. (2007:58), ada tiga pengertian yang

dapat diterangkan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu :

• Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu obyek, menggunakan

aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi

yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik

minat dan penting bagi peneliti.

• Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian

siklus kegiatan.

• Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama dari

seorang guru.

Jadi, dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan yang dilakukan di

kelas dengan tujuan memperbaiki/ meningkatkan mutu praktik

pembelajaran.

2) Kemampuan
Kemampuan: adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat-

urat saraf dan otot-otot yang lazimnya tampak dalam kegiatan

jasmaniah, seperti menghafal, menulis, mengetik dan sebagainya.

3) Layangan Bimbingan Konseling

Layangan Bimbingan Konseling adalah proses interaksi antara

konselordengan konseli baik secara langsung maupun tidak langsung

dalam rangka untuk membantu konseli agar dapat mengembangkan

potensi dirinya atau pun memecahkan permasalahan yang dialaminya.

4) Fenomena lingkungan dan sosial.

Peristiwa penting yang memiliki gejala-gejala serta dapat

diamati sebagai sebab akibat (masalah) secara alami terjadi dalam

lingkungan sosial.

Anda mungkin juga menyukai