Anda di halaman 1dari 5

si mental

Retardasi mental
Penulis : Trina Primalia Irawanti Tanggal : 2017-05-30
Daftar isi

 Retardasi mental adalah


 Gejala
 Penyebab
 Pengobatan

RETARDASI MENTAL
ADALAH
Pada tahun 2002, American Association of Mental Retardation (AAMR) mengeluarkan
definisi dari retardasi mental. AAMR adalah organisasi terbesar dan tertua yang fokus
terhadap retadasi mental. Menurut AAMR, retardasi mental adalah
disabilitas/ketidakmampuan yang ditandai dengan fungsi intelektual di bawah rata-rata dan
rendahnya kemampuan untuk menyesuaikan diri (perilaku adaptif). Ketidakmampuan ini
muncul sebelum berusia 18 tahun. Sekitar 2-3% dari populasi dunia mengalami retardasi
mental. Retardasi mental dapat muncul sebagai salah satu gejala dari gangguan atau penyakit
lain.

GEJALA
Pada retardasi mental, berat ringannya gejala yang timbul berdasarkan fungsi intelektual dan
kemampuan untuk menyesuaikan diri. Fungsi intelektual seseorang dapat diukur dengan
menggunakan tes IQ (intelligent quotient). Contoh dari fungsi intelektual adalah kemampuan
untuk berpikir, membuat perencanaan, memahami sebab akibat, dan memecahkan masalah.

Kemampuan menyesuaikan diri adalah kemampuan yang dipelajari seseorang agar dapat
menjalankan fungsi sehari-hari. Kemampuan ini terdiri dari:

1. Konseptual, contohnya kemampuan membaca, menulis, dan berbahasa;


2. Sosial, contohnya kepercayaan diri, sikap bertanggung jawab, interpersonal, dan
mematuhi aturan;
3. Kemampuan praktis, contohnya kegiatan sehari-hari seperti makan, minum,
membersihkan rumah, bekerja, dan keselamatan diri;
4. Kemampuan menyesuaikan diri juga dapat dinilai dengan menggunakan serangkaian
tes yang sudah distandarisasi.

Umumnya, retardasi mental mulai didiagnosis sejak penderita masih anak-anak. Orang tua
dari penderita menyadari adanya keterlambatan dalam tumbuh kembang dari penderita
apabila dibandingkan dengan saudaranya atau dengan teman sebayanya. Contohnya penderita
belum dapat berjalan sedangkan teman-teman sebayanya mulai berjalan.

Kondisi retardasi mental berdasarkan klasifikasi menurut DSM-IV:

1. Retardasi mental ringan

Sekitar 75-90% kasus retardasi mental masuk dalam klasifikasi ini. Nilai fungsi intelektual
antara 50-70. Lambat dalam mempelajari kemampuan menyesuaikan diri. Dapat berkomukasi
dan melakukan fungsi sosial dalam masyarakat dengan baik. Dapat mengurus diri sendiri
dengan baik. Secara umum dapat berfungsi seperti orang lain yang normal dengan beberapa
keterbatasan yang dapat dilatih.

2. Retardasi mental sedang

Sekitar 10-25% dari kasus retardasi mental masuk dalam klasifikasi ini. Nilai dari fungsi
intelektual antara 35-49. Kemampuan menyesuaikan diri rendah terutama kemampaun
berbahasa. Dapat melakukan aktivitas yang mudah dan mengurus diri sendiri. Dapat
mempelajari hal-hal dasar tentang kesehatan dan keselamatan diri.

3. Retardasi mental berat

Sekitar 10-25% dari kasus retardasi mental masuk dalam klasifikasi ini. Nilai dari fungsi
intelektual antara 20-34. Kemampuan menyesuaikan diri sangat rendah. Kemampuan
komunikasi hampir tidak ada, kadang dapat memberikan beberapa respon. Selalu
memerlukan pengawasan terhadap dirinya. Dapat dilatih mengurus diri yang mudah
dilakukan.

4. Retardasi mental sangat berat

Sekitar 10-25% dari kasus retardasi mental masuk dalam klasifikasi ini. Nilai dari fungsi
intelektual kurang dari 20. Sering disertai dengan cacat bawaan dari lahir. Membutuhkan
bantuan untuk mengurus diri dan membutuhkan pengawasan ketat.

Selain kondisi fungsi intelektual dan kemampuan menyesuaikan diri, dapat juga ditemukan
gejala lain sebagai bagian dari penyakit. Contohnya kejang setelah trauma atau cedera berat
pada kepala.

PENYEBAB
Terjadinya retardasi mental dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk genetik dan
lingkungan. Sekitar 30-50% penyebab dari retardasi mental tidak diketahui penyebabnya.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya retardasi mental :

1. Kelainan anatomis pada otak;

2. Kekurangan oksigen selama di dalam kandungan atau saat proses persalinan yang lama dan
susah.Otak memerlukan oksigen untuk dapat berfungsi dengan baik. Apabila terjadi
kekurangan oksigen selama lebih dari 5 menit dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada
otak. Kerusakan pada otak dapat menyebabkan terjadinya retardasi mental dan gangguan
pada kemampuan motorik;

3. Kerusakan otak yang luas akibat trauma atau cedera kepala berat;

4. Kanker ganas pada otak;

5. Infeksi selama di dalam kandungan, yaitu toksoplasma, sitomegalovirus (CMV), rubella,


herpes simpleks, dan sifilis. Penyakit-penyakit tersebut sudah terbukti sebagai penyebab dari
terjadinya kelainan atau cacat bawaan dari lahir dan retardasi mental. Apabila infeksi terjadi
pada trimester awal kehamilan, umumnya kelainan yang dialami lebih berat daripada
trimester akhir;

6. Ibu demam lama selama mengandung;

7. Penggunaan obat anti kejang dan alkohol selama kehamilan. Beberapa obat anti kejang
tidak aman untuk ibu hamil dan dapat menyebabkan kecacatan pada janin. Pemilihan obat
anti kejang yang aman dan kontrol dokter yang teratur dapatmengurangi resiko ini. Alkohol
yang dikonsumsi ibu dapat masuk ke dalam sirkulasi janin dan mempengaruhi janin.
Konsumsi alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan terjadinya sindroma fetal alkohol;

8. Kekurangan yodium selama di dalam kandungan dan di awal kehidupan sehingga terjadi
kekurangan hormon tiroid. Yodium merupakan bahan yang diperlukan untuk membuat
hormon tiroid. Hormon tiroid berfungsi untuk membantu pertumbuhan termasuk
pertumbuhan dari otak. Apabila kekurangan hormon ini dapat menyebabkan terjadinya
retardasi memtal;

9. Sindroma Down, terjadi kelainan genetik berupa trisomi pada kromosom 21;

10. Sindroma DiGeorge, terjadi kelainan genetik berupa delesi pada kromoson 22.

Karena penyebabnya yang disebabkan oleh berbagai faktor, maka untuk mendiagnosis dan
mencari penyebab dari retardasi mental diperlukan :

1. Riwayat penderita dan kelurga penderita

2. Riwayat selama penderita dalam kandungan dan riwayat persalinan


3. Riwayat penggunaan obat-obatan, merokok, dan alkohol yang dikonsumsi ibu penderita
selama hamil.

4. Riwayat dan pemeriksaan tumbuh kembang penderita

5. Pemeriksaan fisik

6. Pemeriksaan penunjang dapat berupa laboratorium, CT-scan atau MRI, atau analisis
genetik.

7. Tes fungsi intelektual dan kemampuan menyesuaikan diri

PENGOBATAN
Hingga saat ini belum ada pengobatan yang dapat diberikan untuk mengobati retardasi
mental. Penting bagi orang tua untuk menyadari adanya keterlambatan tumbuh kembang dari
anaknya agar dapat diberikan intervensi sedini mungkin. Seringkali ditemukan orang tua
yang menganggap ketelambatan dalam tumbuh kembang bukan sebuah masalah. Contohnya
ayah penderita juga terlambat dalam berjalan tetapi sehat-sehat saja sampai dewasa sehingga
tidak perlu khawatir.

Penderita dengan retardasi mental memerlukan perhatian dan bantuan dalam hal kemampuan
belajar dan mengurus diri. Latihan yang berulang-ulang terhadap sesuatu kemampuan yang
ingin dipelajari, baik bahasa maupun kemampuan mengurus diri, dapat membantu proses
belajar, bahkan terkadang dapat penderita lakukan sendiri tanpa bantuan.

Penderita yang telah memasuki masa remaja dan dewasa memerlukan dukungan dari
keluarga agar dapat bersosialisasi dan menjalankan fungsinya sebagai bagian dari anggota
keluarga dan masyarakat secara independen. Selain itu, masalah-masalah lain tentang
seksualitas, rencana untuk berkeluarga, tempat tinggal, dan penanggung jawab penderita juga
harus dibahas dalam keluarga.

Sumber
1. Moeschler, JB. Shevell, M. Clinical Genetic Evaluation of the Child with
Mental Retardation or Developmental Delays. American Academy of Pediatrics.
2013.
2. Daily, DK. Ardinger, HH. Holmes, GE. Identification and Evaluation of
Mental Retardation. 2000.

BACA JUGA
 Cari : retardasi mental
 Sindroma down
 Gagal ginjal
 Kanker otak
 Insomnia
inShare

Facebook

Newsletter

Subscribe to our email newsletter.

Enter your

1. Populer

Download lagu anak anak

22/04/2015

Download whatsapp terbaru

27/12/2013

Download video lagu anak

22/04/2015

Brownies kukus

30/05/2017

Anda mungkin juga menyukai