PERENCANAAN PELABUHAN
Berdasarkan Nilai Gross Tonnage dari soal sebesar = 10000 ton, untuk kapal barang
(kapal Cargo) dapat diperoleh nilai panjang, lebar dan draft (karajteristik kapal) yang dapat
dilihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel 2.1 Karakteristik Kapal
Panjang Lebar Draft
No Bobot Ket
Loa ( m ) (m) (m)
1 700 58 9.7 3.7
2 1,000 64 10.4 4.2
3 2,000 81 12.7 4.9
4 3,000 92 14.2 5.7
5 5,000 109 16.4 6.8
6 8,000 126 18.7 8
7 10,000 137 19.9 8.5 Dipakai
8 15,000 153 22.3 9.3
9 20,000 177 23.4 10.00
10 30,000 186 27.1 10.9
9 40,000 201 29.4 11.7
10 50,000 216 31.5 12.4
(Sumber: Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan, Hal.37)
a e
6.0 15.0
7.8 12.6
9.0 10.5
10.8 9.0
12.9 7.5
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai e= 12.25 m (Hasil dari interpolasi)
Rumus Umum : d = Lp - 2e
3 xA
b=
(d - 2e)
Dengan:
A : Luas Gudang
L : Panjang Kapal yang ditambat
b : Lebar Gudang
a : Lebar Apron
e : Lebar Jalan
(Sumber Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan, Hal 215)
Berdasarkan rumus diatas, diperoleh nilai d sebagai berikut:
d= 316 - 2 x 12.25
= 291.50 m
Direncanakan Luas Gudang = 5000 m² maka, Lebar Gudang (b) :
3 xA
b=
(d -2e)
3 x 5000
=
291.50 - 24.50
=13.7 m 56.18 ≈ 57 m 13.7 m
137 m 137 m 13.7 m
Sehingga, Lebar Minimum Dermaga (L) adalah Kapal Barang (Cargo) = 10000 ton Kapal Barang (Cargo) = 10000 ton
L = Lebar apron + lebar gudang + lebar jalan + lebar parkir + lebar area bebas
Bollard Bitt
Fender 20 m
= 20 + 57 + 12.25 + 50 + 50
= 189.25 m
92 m
20 m
Garis Pantai Garis Pantai
Gudang Gudang
57 m
Kantor
50 m Area Parkir Area Parkir
50 m Musholah
Pos Jaga
50 m Musholah
Pos Jaga
draft
8,5 m
draft 8,5 m
8,5 m
- 9,75 m
- 10,75 m 1,0 m
Dimana, taraf dermaga (0,5 - 1,5), maka diambil yang taraf dermaga terbesar
1,5 m yang merupakan taraf dermaga maksimum.
Lebar
Lebar keaman Leb
keam an ar
anan
Elevasi dermaga = HWL antar
+ Taraf dermagakea
man
150% kapal
B = 1.25 180%
+ B 1.50 an
150
= 2.75 m %B
2.3 Dimensi
d Alur (Lebar Alur Di Depan dan Di Luar Pelabuhan)
2.3.1 Lebar alur di depan pelabuhan
Lebar kapal (B) = 19.90 m ≈ 20.0 m
Lebar keamanan B = 1.5 xB B = 29.9 m ≈ 30.0 m
Jalur gerak
1,5.B 1,8.B =
1,0.B 1.8 1,8.B
x B = 35.81,5.B m ≈ 36.0 m
Lebar keamanan antar kapal = 1.0 x B = 19.9 m ≈ 20.0 m
total panjang 7,6.B
d
Sehingga, total lebar alur di depan pelabuhan adalah
d
= 2 x lebar keamanan + 2 x jalur gerak + lebar keamanan antar kapal
= 2 x 30.0 + 2 x 36.0 + 20.0
= 152.0 m B B
10.B
Karena alur di luar pelabuhan maka harus lebih besar dari pada di depan pelabuhan
agar kapal bisa bermanuver dengan aman di bawah pengaruh gelombang arus
topografi.
d
Maka, direncanakan lebar alur di luar pelabuhan adalah 10.B atau
= 10 x BG
= 10 x 19.9
P
= 199 m R
S
2.3.3 Kedalaman Alur Pelayaran
K
Untuk mendapatkan kondisi operasi yang ideal kedalaman air di laur masuk harus cukup
besar untuk memungkinkan pelayaran pada muka air terendah dengan kapal bermuatan
penuh. Kedalaman air dalam alur pelayaran dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar dibawah ini:
Dengan:
d : Draft kapal
G : Gerak vertikal kapal karena
gelombang dan squat
R : Ruang kebebasan bersih
P : Ketelitian pengukuran
S : Pengendapan sedimen antara
dua pengerukan
K : Toleransi pengukuran
(Sumber: Bambang Triatmodjo Perencanaan Pelabuhan, Hal. 147)
Luas kolam putar yang digunakan untuk mengubah arah kapal minimum adalah
luasan lingkaran dengan jari-jari 1,5 kali panjang kapal total (Loa) dari kapal terbesar
yang menggunakannya.
Gambar Squat
= 0.0164
Maka nilai Squat (z) adalah
Δ Fr²
z = 2.4 x
Lpp2 1- Fr²
9756.10 0.0164 2
= 2.4 x
127.447 2 1- 0.0164 2
= 0.00039 m
Pengaruh Squat sangat kecil, sehingga elevasi dasar laut nominal dapat langsung
menggunakan draft terkoreksi ditambah dengan clearance.
Dari perhitungan sebelumnya diketahui :
» Draft kapal terkoreksi = 8.80 m
» Clearence = 1.00 m
2.5 Perencanaan Konstruksi Pelat Lantai (Apron Dermaga) dan Balok Dermaga
Diketahui :
» ɣbeton = 2400 kg/m3 = 2.40 t/m3
» ɣair = 1000 kg/m3 = 1.00 t/m3
» Panjang dermaga = 316.0 m
» Lebar dermaga = 189.3 m
» Lebar apron = 20.0 m
45°45° 45°45° 15 15
cmcm 45°45° 45°
45° 1515
cmcm
30 30
cmcm 30 30
cmcm
15 15
cmcm 1515
cmcm
15 15
cmcm 30 30
cmcm 15 15
cmcm 15 15
cmcm 50 50
cmcm 1515
cmcm
60 60
cmcm 80 80
cmcm
DiDi
s tsrtirbus
i bus
i iT egangan
T egangan R oda
R oda AA r ah
r ah MM em
em anj
anj ang
ang DiDi
s tsrt irbus
i bus
i iT egangan
T eganganR R odaA A
oda r ahMM
r ah elel i nt
i nt ang
ang
45°45° 45°45° 15 15
cmcm 45°45° 45°
45° 1515
cmcm
30 30
cmcm 30 30
cmcm
15 15
cmcm 1515
cmcm
15 15
cmcm 30 30
cmcm 15 15
cmcm 15 15
cmcm 50 50
cmcm 1515
cmcm
60 60
cmcm 80 80
cmcm
DiDi
s tsrtirbus
i bus
i iT egangan
T egangan R oda
R oda AA r ah
r ah MM em
em anj
anj ang
ang DiDi
s tsrt irbus
i bus
i iT egangan
T eganganR R odaA A
oda r ahMM
r ah elel i nt
i nt ang
ang
Distribusi Tegangan Roda Arah Memanjang Distribusi Tegangan Roda Arah Melintang
WLL3 = P
A
15
=
4.0 ∙ 4.0
= 0.938 t/m2
Sehingga diperoleh :
Mlx = + 0.001 · qu · Lx2 · x
= + 0.001 · 35.933 · 4.0 2 · 21
= + 12.074 ton.m
● Koefisien Tahanan ( Rn )
Mu 120736000
Rn = = = 1.770 N/mm2
Ø . b . d2 0.8 1000 292 2
● Rasio tulangan
1.4 1.4
ρmin = = = 0.0035
fy 400
ρmax = 0.75 ρb
Dimana :
0.85 ·fc' · β1 600
ρb = x
fy 600 + fy
0.85 · 30 · 0.85 600
= x
400 600 + 292
= 0.036
Jadi,
ρmax = 0.75 . 0.036
= 0.0273
● As perlu = ρ · b · d
= 0.0046 · 1000 · 292
= 1340 mm2
● Koefisien Tahanan ( Rn )
Mu 298965333.3
Rn = = 2
= 4.474 N/mm2
Ø . b . d2 0.8 1000 289
● Rasio tulangan
1.4 1.4
ρmin = = = 0.0035
ρmin = = = 0.0035
fy 400
ρmax = 0.75 ρb
Dimana :
0.85 · fc' · β1 600
ρb = x
fy 600 + fy
0.85 · 30 · 0.85 600
ρb = x
400 600 + 400
= 0.033
● Luas tulangan
Ast = ¼ · π · Ø tul. 2
= ¼ · π · 22 2
= 379.94 mm2
● As perlu = ρ · b · d
= 0.0124 · 1000 · 292
= 3618 mm2
T1 < ζ · n
Dimana : ζ = Koefisien gempa
Koefisien gempa untuk wilayah 4 = 0.17
n = Jumlah tingkat= 1
Sehingga,
T1 = ζ · n
= 0.17 · 1
= 0.17
2) Menentukan koefisien Gempa Dasar
Dari Grafik Respon Spektrum Gempa Rencana dengan T = 0.17
diperoleh C = 0.67
3) Faktor Keamanan (I)
Kategori Gedung dan Bangunan, diperoleh nilai I untuk kategori gedung umum
seperti untuk penghunian, perniagaan dan perkantoran, mempunyai faktor
keamanan (I) = 1.0
Tabel distribusi gaya geser horizontal akibat gaya gempa sepanjang tinggi pelabuhan
dalam arah X dan Y
hi Wi Wi ∙ hi Fi (xi , yi) Untuk tiap portal
Tingkat
(m) (kN) (kN.m) (kN)
1
/6 ∙ Fix 1
/80 ∙ Fiy
1 13.50 586382.912 7916169.312 46220.8 7703.462 577.760
Σ 7916169.312 46220.8 7703.462 577.760
Fiy
● Akibat beban gempa arah Y (Viy) =
n kolom
577.760
=
6
= 96.293 kN
2.00 m
A B
2.00 m
4.00 m
● Luas segitiga
A = ½ · a · t n n = Jumlah bangun
= ½ · 4 · 2 2
= 8.00 m 2
● Beban Segitiga
Beban mati = A . WDL
= 8.00 · 7.70
= 61.600 kN
2.00 m
A Q B 0.90 m
L = 4 m
2 m
» Beban Mati
Q = ½ · a · t n · WDL
= ½ · 2 · 2 2 · 7.70
= 30.800 kN
» Beban Hidup
Q = ½ · a · t n · WLL
= ½ · 2 · 2 2 · 218.81
= 875.233 kN
qLL = qek LL
= 583.489 kN/m'
● Nilai m
fy 400
m = = = 15.686
0.85 · fc' 0.85 · 30
● Rasio penulangan
1.4 1.4
ρmin = = = 0.00350
fy 400
1 2 · m · k
ρperlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 · 15.686 · 5.440
= 1 - 1 -
15.686 400
= 0.01548
ρmax = 0.75 ρb
Syarat: MR > MU
4195260000.000 N.mm > 1153970000.000 N.mm
● Nilai m
fy 400
m = = = 15.6862745098
0.85 · fc' 0.85 · 30
● Rasio penulangan
1.4 1.4
ρmin = = = 0.00350
fy 400
1 2 · m · k
ρperlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 · 15.686 · 2.066
= 1 - 1 -
15.686 400
= 0.00539
ρmax
= 0.75 ρb
1 1
fc' · b · d = 30 · 600 · 835.5
3 3
= 915244.394 N
= 915.244 kN
Cek : 1
Vs < fc' · b · d
3
2927.611 kN > 915.244 kN
4) Penulangan Torsi
Dik : ▪ Dimensi balok :
Lebar balok (b) = 600 mm
Tinggi balok (h) = 900 mm
▪ Diameter sengkang (Øsengkang) = 12 mm
▪ Tebal selimut beton (ts) = 40 mm
▪ Torsi ultimate (Tu)
Mu lapangan 1153970000.000
Tu = =
Ø 0.6
= 1923283333.333 N.mm
▪ Mutu beton (fc') = 30 MPa
▪ Mutu baja (fy) = 400 MPa
▪ Øtorsi = 0.6
● b1 = b - 2 . ts - 2 ½ ∙ Øsengkang
= 600 - 2 ∙ 40 - 2 ½ ∙ 12
= 508 mm
● h1 = h - 2 ts - 2 ½ ∙ Øsengkang
= 900 - 2 ∙ 40 - 2 ½ ∙ 12
= 808 mm
fc'
● Tc = x b2 x h
15
30 2
= x 600 x 900
15
= 118308072.421 N.mm
● Ø Tc = 0.6 ∙ 118308072.421
= 70984843.45 N.mm
Syarat : Ø Tc < Tu
70984843.45 N.mm < 1923283333.333 N.mm Perlu tulangan torsi
● Ø Ts = Tu - Ø Tc
= 1923283333.333 - 70984843.453
= 1852298489.881 N.mm
b1 + h1 2 ∙ Tu - Ø Tc
At = x
b1 ∙ h1 αt x Ø ∙ fy
508 + 808 2 ∙ 1852298489.881
= x
508 ∙ 808 1.20 ∙ 0.6 ∙ 400
= 0.00321 x 12897034.442
= 41349.539 mm2
Dipasang tulangan memanjang pada kedua sisi. Untuk tiap sisinya direncanakan
menggunakan 4 tulangan, sehingga :
At
▪ Perkiraan luasan total tulangan =
4
41349.539
=
4
= 10337.385 mm2
Untuk keseragaman dan nilai estetika (keindahan serta kemudahan) dalam pengerjaannya, maka
direncanakan dengan penamapang yang sama. Ditinjau Pile Cap yang menerima beban paling
besar yaitu di tengah bentang.
Balok Arah Y
Pile Cap
4.0 m
4,6 m
Balok Arah X
4.0 m
4,6 m
4.0 m 4.0 m
4,6 m 4,6 m
4,6 m 4,6 m
Balok Arah Y
Pile Cap
2.0 mm
2,3
Balok Arah X
2,3
2.0 mm
2.0 m 2.0 m
2,3 m 2,3 m
Total beban mati (PDL) = Berat sendiri PC + berat genangan air hujan + berat sendiri pelat + berat
sendiri balok
● Rasio tulangan :
» ρg = Rasio penulangan, dimana : 0.01 < ρg < 0.08
Digunakan, ρg = 0.08
Ast
» ρg = Ast = ρg · Ag
Ag
» Ast = ρg · Ag
= 0.08 · 250000
= 20000 mm2
Dapat disimpulkan, bahwa dimensi Pile Cap (PC) yang direncanakan tersebut aman terhadap
beban aksial yang terjadi.
Gaya yang bekerja akibat beban merata (q) pada Pile Cap :
Vu
W ∙ (Vx) 2
E = ∙ Cm ∙ Ce ∙ Cs ∙ Cc
2 ∙ g
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 218)
Keterangan :
E = Energi benturan (ton.m)
Vx = Komponen tegak lurus sisi dermaga dari kecepatan kapal pada saat
membentur dermaga (m/det)
g = Gaya gravitasi bumi ( = 9.81 m/det2 )
W = Displacement tonage (ton)
Cm = Koefisien massa
Ce = Koefisien eksentrisitas
Cs = Koefisien kekerasan (diambil = 1.00 )
Cc = Koefisien bentuk dari tambatan (diambil = 1.00 )
Dimana :
π d
Cm = 1 + ∙
2 ∙ Cb B
W
Cb =
Lpp ∙ B ∙ d ∙ ɣo
Keterangan :
Lpp = Panjang garis air (m)
d = Draft kapal (m)
B = Lebar kapal (m)
ɣo = Berat jenis air laut (t/m3)
» Loa = 137 m
» B = 19.9 m
» d = 8.5 m
» ɣo = 1.025 t/m3
» Lpp = 0.846 ∙ Loa 1.0193
= 0.846 ∙ 137 1.0193
= 127.45 m
π d
Cm = 1 + ∙
2 ∙ Cb B
π 8.5
= 1 + ∙
2 ∙ 0.629 19.9
= 2.067
● Koefisien eksentrisitas
1 Dimana :
Ce =
l 2 l = Jarak sepanjang permukaan air
1 + dermaga dari pusat berat kapal sampai
r titik sandar kapal.
r =
Jari-jari putaran di sekeliling pusat
berat kapal pada permukaan air.
l = ¼ ∙ Loa
= ¼ ∙ 137
= 34.25 m
r = 0.232 ∙ Loa
= 0.232 ∙ 137
= 31.78 m
Jadi,
1
Ce =
l 2
1 +
r
1
=
34.25 2
1 +
31.78
= 0.46
Dimana :
» Qa = 0.063 ∙ (V)2
Keterangan :
» Rw = Gaya akibat angin (kg)
» Qa = Tekanan angin (kg/m2)
» V = Kecepatan angin (m/det)
» Aw = Proyeksi bidang yang tertiup angin (m2)
» Misalnya proyeksi bidang kapal yang tertiup angin adalah 70% dari luas bagian
kapal yang berada di atas permukaan air, maka gaya pada kapal adalah :
Pw = 1.10 ∙ Qa ∙ Aw
= 1.10 ∙ 100.8 ∙ 70% ∙ 99.50
= 7722.792 kg
= 7.722792 ton
Vc2
Ra = Cc ∙ gw ∙ Ac
2.g
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 2010, hal. 223)
Dengan :
» Ra = Gaya akibat arus (kg)
» Ac = Luas tampang kapal yang terendam air (m2)
» gw = Rapat massa air laut = 1025 kg/m3
» Vc = Kecepatan arus (m/det)
» Cc = Koefisien tekanan arus
Diketahui :
» 1 knots = 1.15 mil/jam
» 1 mil = 1.609 km
» V = 0.15 knots
= 0.1725 mil/jam
= 0.27755 km/jam
= 0.0771 m/det
» Panjang kapal (Loa) = 137 m
» Lebar kapal (B) = 19.9 m
» Draft (d) = 8.5 m
» Panjang garis air (Lpp) = 0.846 ∙ Loa 1.0193
= 0.846 ∙ 137 1.0193
= 127.45 m
» Koefisien tekanan arus (Cc) = 0.60 Perbandingan antara draft kapal dan
kedalaman air mendekati 1.
Dalam perencanaan ini, digunakan fender model KAF 200H, dengan parameter sebagai berikut:
» Energi serap = 1.0 ton.m
» Reaksi = 15.28 ton
» Panjang fender = 4.0 m (Dengan memperhitungkan HWL dan LWL
terhadap taraf dermaga)
Kontrol : Energi serap > Energi fender
1.0 ton.m > 0.230 ton.m
Jadi, fender yang digunakan aman terhadap perencanaan dermaga. Maka digunakan fender
tipe KAF 200H.
Dimana :
h = tinggi fender = 200 mm = 0.20 m
r = jari-jari kelengkungan sisi haluan kapal
Agar tidak mengganggu kelancaran kegiatan (bongkar muat barang) maka tinggi bollard tidak
boleh lebih dari 50 cm di atas lantai dermaga. (Sumber : Perencanaan Pelabuhan, Bambang
Triatmodjo, 2010, hal 283).
Berdasarkan tabel gaya tarik bollard dan jarak antar bollard, dengan displacement kapal
= 13900 ton, maka diperoleh :
» Gaya bolard (P) = 378 kN
» Jarak antar bolard = 16.95 m
Hasil Interpolasi
Hasil Interpolasi
» Gaya bolard tegak lurus tambatan = 21.95 kN/m
» Gaya bolard sepanjang tambatan = 16.95 kN/m
Digunakan kapasitas bollard 70 ton, dengan spesifikasi dimensi sebagai mana ditunjukan pada
tabel di atas.
Adapun jumlah Bollard yang digunakan berdasarkan jumlah kapal rencana yaitu 2 buah, maka
jumlah Bollard yang digunakan juga 2 buah.
● Perencanaan Bitt
Diketahui : Jumlah kapal (n) = 2 buah
Panjang dermaga (Lp) = 316.0 m
Gross tonnage (GT) = 10000 ton
Digunakan kapasitas bitt 50 ton, dengan spesifikasi dimensi sebagai mana ditunjukan pada tabel
di atas.
» Ket : r₁ = 0.3 m
r₂ = 0.25 m
t = 100 mm
D₁ = 600 mm
D₂ = 500 mm
● Jumlah tiang yang mendukung dermaga tampak samping adalah 6 buah untuk panjang 20 m,
bagian penampang tiang seperti :
» X1 = -10.00 m
» X2 = -6.00 m
» X3 = -2.00 m
» X4 = 2.00 m
» X5 = 6.00 m
» X6 = 10.00 m
∑ X2 = -10.00 2 + -6.00 2 + -2.00 2 + 2.00 2
+ 6.00 2 + 10.00 2
= 280.00 m2
● Gaya vertikal yang bekerja pada tiang dermaga, dihitung dengan rumus :
V ∑ M.X
P = +
n ∑ X2
maka :
419.371 567.237 x -10.00
» P1 = + = 84.584
4 280.00
419.371 567.237 x -6.00
» P2 = + = 92.688
4 280.00
419.371 567.237 x -2.00
» P3 = + = 100.791
4 280.00
419.371 567.237 x 2.00
» P4 = + = 108.894
4 280.00
419.371 567.237 x 6.00
» P3 = + = 116.998
4 280.00
419.371 567.237 x 10.00
» P4 = + = 125.101
4 280.00
Dari hasil perhitungan, digunakan gaya yang paling besar bekerja yaitu :
P6 = 125.101 ton
● Penulangan pondasi
Direncanakan menggunakan tiang pancang lingkaran, diame 600 mm
» Ag = ¼ ∙ π ∙ D2
= ¼ ∙ π ∙ 600 2
= 282743.339 mm2
Kontrol :
T = 11.82 ton > 0.7 ton
Gaya horizontal yang bekerja tersebut lebih besar daripada daya dukung yang diijinkan tiang,
maka tiang miring diperlukan.
Gaya horizontal tersebut lebih besar dari gaya dukung yang diizinkan tiang, maka tiang-tiang
pancang dipancang dengan rencana kemiringan sebagai berikut
ΣH
T =
T =
Jumlah Portal
-46.093
=
6
= -7.682 < 0.7 ton
Dari hasil sondir di atas, diketahui bahwa jenis tanah pada kedalaman 25 m adalah tanah keras
sehingga telah mampu memikul seluruh beban yang terjadi di atasnya.
Namun untuk memperoleh kedalaman/panjang tiang yang efisien maka perlu perhitungan gaya
geser tiang terhadap tanah dengan data sbb :
» Nilai SPT (N) = 18
» H (kedalaman pemancangan tiang pada tanah)
» Kedalaman tanah - kedalaman palung = 25 - -10.75
= 35.75 m
Luas tiang :
Ag = ¼ ∙ π ∙ D2
= ¼ ∙ π ∙ 600 2
= 282743.339 mm2
= 0.283 m2
mm
·
kN/m2
7202
ortal
1
/80 ∙ Fiy
577.760
577.760
kN/m3
ah bangun
15.686
5.440
batang
300
N.mm
ngan torsi
10
pelat + berat
4.0
an crane cup
fy . Ast
400
ikal dan
peralatan
benturan
(mooring
kan oleh
an air
kapal sampai
ing pusat
an air.
1.00
1.00
enyebabkan
menuju ke
ika arahnya
penambat.
pat dihitung
tertiup angin
s bagian
:
air juga
nambat
ikut :
kapal dan
1.
ebagai berikut:
WL dan LWL
kan fender
penambat
pada alat
g dermaga
kat kapal
a kondisi
erapat ke
bollard tidak
mbang
10000
20000
300
500
15
20
20
25
15
20
il Interpolasi
il Interpolasi
20China
kan pada
ah, maka
C%20China
pada tabel
l dan
)
Momen ke A
(ton.m)
0.000
12.960
7.776
2.592
-2.592
-7.776
-12.960
33.600
16.800
0.000
-16.800
-33.600
-6.000
-3.600
-1.200
1.200
3.600
6.000
0.000
0.000
ke A (ton.m)
.945
5.446
0.560
9.259
5.600
1.809
kN/m2
kN/m2
alian
ton
ton
ton
ton
ton
ton
an tiang,
8, maka
nah keras
ngan gaya
Dari hasil analisis SAP 2000, diperoleh nilai gaya dalam maksimum sebagai berikut :
● Momen tumpuan Max = 976.984 kN.m
● Momen lapangan Max = 867.978 kN.m
● Gaya geser (lintang) Max = 1461.059 kN
● Gaya normal Max = 2847.470 kN
● Nilai m
fy 400
m = = = 15.68627
0.85 · fc' 0.85 · 30
● Rasio penulangan
1.4 1.4
ρmin = = = 0.00350
fy 400
1 2 · m · k
ρperlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 · 15.686 · 6.773
= 1 - 1 -
15.686 400
= 0.02010
ρmax
= 0.75 ρb
Syarat: MR > MU
2412427500.000 N.mm > 867978300.000 N.mm
● Nilai m
fy 400
m = = = 15.6862745
0.85 · fc' 0.85 · 30
● Rasio penulangan
1.4 1.4
ρmin = = = 0.00350
fy 400
1 2 · m · k
ρperlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 · 15.6862745 · 3.43862
= 1 - 1 -
15.6862745098 400
= 0.00927
ρmax
= 0.75 ρb
1 1
fc' · b · d = 30 · 500 · 607
3 3
= 554112.654 N
= 554.113 kN
Syarat : 1
Vs < fc' · b · d
3
2158.042 kN > 554.113 kN
4) Penulangan Torsi
Dik : ▪ Dimensi balok :
Lebar balok (b) = 500 mm
Tinggi balok (h) = 700 mm
▪ Diameter sengkang (Øsengkang) = 10 mm
▪ Tebal selimut beton (ts) = 75 mm
▪ Torsi ultimate (Tu)
Mu lapangan 867978300.000
Tu = =
Ø 0.8
= 1084972875.000 N.mm
▪ Mutu beton (fc') = 30 MPa
▪ Mutu baja (fy) = 400 MPa
▪ Øtorsi = 0.6
● b1 = b - 2 . ts - 2 ½ ∙ Øsengkang
= 500 - 2 ∙ 75 - 2 ½ ∙ 12
= 338 mm
● h1 = h - 2 ts - 2 ½ ∙ Øsengkang
= 700 - 2 ∙ 75 - 2 ½ ∙ 12
= 538 mm
fc'
● Tc = x b2 x h
15
30 2
= x 500 x 700
15
= 63900965.042 N.mm
● Ø Tc = 0.6 ∙ 63900965.042
= 38340579.025 N.mm
Syarat : Ø Tc < Tu
38340579.025 N.mm < 1084972875.000 N.mm Perlu tulangan torsi
● Ø Ts = Tu - Ø Tc
= 1084972875.000 - 38340579.025
= 1046632295.975 N.mm
b1 + h1 2 ∙ Tu - Ø Tc
At = x
b1 ∙ h1 αt x Ø ∙ fy
338 + 538 2 ∙ 1046632295.975
= x
338 ∙ 538 1.20 ∙ 0.6 ∙ 400
= 0.00482 x 7285043.576
= 35094.357 mm2
Dipasang tulangan memanjang pada kedua sisi. Untuk tiap sisinya direncanakan
menggunakan 4 tulangan, sehingga :
At
▪ Perkiraan luasan total tulangan =
4
35094.357
=
4
= 8773.589 mm2
Pile Cap
4,6 m
Balok Arah X
4,6 m
4,6 m 4,6 m
Balok Arah Y
Pile Cap
2,3 m
Balok Arah X
Pile Cap
2,3 m
Balok Arah X
2,3 m
2,3 m 2,3 m
● Berat genangan air hujan = Lpelat ∙ bpelat ∙ tinggi genangan air hujan ∙ ɣair
= 3.5 ∙ 3.5 ∙ 0.05 ∙ 10
= 6.13 kN
Total beban mati (PDL) = Berat sendiri PC + berat genangan air hujan + berat
sendiri pelat + berat sendiri balok
= 1.50 + 6.13 + 88.20 + 33.60
= 129.43 kN
Total beban hidup (PLL) = Beban hidup di atas dermaga + Beban truck +
(Beban crane cup + forklift)
= 13.48 + 100 + 150
= 263.48 kN
● Rasio tulangan :
» ρg = Rasio penulangan, dimana : 0.01 < ρg < 0.08
Digunakan, ρg = 0.03
Ast
» ρg = Ast = ρg · Ag
Ag
Ast = ρg · Ag
= 0.03 · 250000
= 7500 mm2
Dapat disimpulkan, bahwa dimensi Pile Cap (PC) yang direncanakan tersebut aman terhadap
beban aksial yang terjadi.
Dimensi Pile Cap (PC) :
» Panjang Pile Cap (LPC) = 500 mm
» Lebar Pile Cap (b PC
) = 500 mm
» Tinggi Pile Cap (hPC) = 250 mm
q = 700,480 kN/m'
Gaya yang bekerja akibat beban merata (q) pada Pile Cap :
Vu
Vu
● Momen yang terjadi akibat pembebanan ekstrim pada Pile Cap (M)
M = Vu maks ∙ L
= 1160.951 ∙ 3.5
= 4063.328 kN.m
300
Perlu tulangan torsi
Berat sendiri PC + berat genangan air hujan + berat
sendiri pelat + berat sendiri balok
3.5
400