Dalam kbbi, kata gigih diartikan sebagai sifat ulet dalam berusaha. Jika kita
diartikan secara luas, hal ini berhubungan dengan sifat kerja keras disertai dengan
sifat pantang menyerah.
Thomas Alva Edison merupakan seorang tokoh yang paling sering dijadikan
contoh dari sifat pekerja keras dan gigih. Sejarah mencatat Thomas Alva Edison
sudah mengalami sembilan ribu kali kegagalan saat menciptakan lampu pijar.
Pertama adalah menetapkan tujuan. Banyak orang putus asa dalam hidup
karna merasa kerja keras mereka sia-sia. Ini merupakan hal yang ironis, karena sudah
mengerahkan energi yang besar tetapi tidak merasakan hasil yang bermakna. Ibarat
hamster yang berlari pada roda putarnya, berlari terus sekuat tenaga tetapi tidak
menghasilkan kemajuan yang nyata.
Ketika menyadari hasil kerja keras dan usaha sia-sia, yang datang hanya rasa
putus asa, depresi, bosan, dan rendah diri. Oleh karena itu, memiliki tujuan adalah hal
yang sangat penting dalam hidup, agar kegigihan itu menjadi bermakna. Menetapkan
tujuan juga membantu agar kita bisa melihat gambaran yang jelas dari masa depan.
Ketiga adalah bersikap positif. Tentu saja dalam mencapai tujuan tidak semulus
yang kita bayangkan. Selalu ada halangan, rintangan, ataupun hal-hal yang
mematahkan semangat, bahkan kegagalan. Misalnya seseorang mempengaruhi kita
untuk segera menghentikan usaha yang sudah kita lakukan, karena suatu tujuan
tersebut sangat sulit untuk diraih.
Orang yang berpikir negatif pasti akan langsung menyerah dan segera
mengubah tujuannya begitu mendengar pengaruh-pengaruh negatif. Begitu
seterusnya, mengubah arah dan tujuan, sehinga tidak satupun yang dijalani. Alhasil,
tak satupun yang dicapai.
Berbeda dengan orang yang selalu berpikir positif, ketika orang-orang mulai
menyerah dan enggan untuk melanjutkan, hal ini justru dijadikan kesempatan untuk
membuktikan diri. Termasuk dalam kompetisi, seorang yang berpikir positif,
menganggap semakin banyak orang yang menyerah, maka semakin besar peluang
meraih kemenangan.
Sama hal nya dengan kegagalan, seseorang yang berpikir negatif akan
mengatakan kegagalan adalah akhir dari semuanya. Sedangkan orang yang berpikir
positif mengatakan, kegagalan merupakan kesempatan untuk belajar.
Ketiga hal yang menjadikan kita seorang yang gigih, baik itu tujuan, motivasi,
dan pikiran positif, tidak bisa lepas satu sama lain. Kegigihan bukan anugrah yang
datang begitu saja, tetapi kegigihan adalah suatu kebiasaan. Dan setiap orang yang
terlahir pasti memiliki keinginan yang melahirkan tujuan dan motivasi.
Dengan kata lain, masing-masing dari kita sudah memiliki dua poin untuk
menjadi seorang yang gigih, tergantung bagaimana kita mengolahnya. Sehingga
setiap orang memiliki potensi untuk menjadi seorang yang gigih. Tak ada alasan untuk
tidak gigih dalam hidup, terlebih dalam pekerjaan.