I. Sistem Distribusi
Merupakan system listrik tenaga yang diawali dari sisi tegangan menengah pada
GI (GI - sisi sekunder) sampai dengan tiang akhir jaringan distribusi tegangan rendah
yang berfungsi untuk mendistribusikan tenaga listrik pada pemanfaat tenaga listrik.
BB-GI
PMT GD GD GD
JTM JTM JTM JTM
PBO
JTR JTR JTR
GI - SISI SEKUNDER
Keterangan :
BB-GI : Bus Bar Tegangan Menengah pada Gardu Induk
PBO : Pemutus Balik Otomatis
PMT : Pemutus Tenaga
JTM : Jaringan distribusi Tegangan Menengah
GD : Gardu Distribusi
JTR : Jaringan distribusi Tegangan Rendah.
1
V. Gangguan Pada Sistem Distribusi
Macam-macam gangguan (Fault) pada system distribusi SUTM adalah sebagai berikut :
1. Gangguan yang ber sifat temporer dimana dapat hilang dengan sendirinya atau dengan
memutuskan sesaat bagian yang terganggu dari sumber tegangannya.
70% sampai dengan 90% dari seluruh gangguan yang mengenai SUTM adalah bersifat
temporer (sementara).
Ditinjau secara umum jenis gangguan dibagi dua yaitu :
a. Gangguan hubung singkat (Short Circuit) meliputi hubung singkat antar fasa.
b. Gangguan fasa ke tanah (Ground Fault) melitputi gangguan satu fasa ke tanah,
gangguan dua fasa ke tanah dan gangguan tiga fasa ke tanah.
BB-GI
CT JTM
PMT
OVR
TC DGR
FR
- +
Storage Batery
PBO
(ROCLOSING
CC SWITCH)
2
b. Sistem Proteksi pada Jaringan Tegangan Menengah (JTM) :
- AVS (Automatic Vacum Swicth)
- ALS (Automatic Line Swicth)
- AVR (Automatic Voltage Relly)
- LBS (Load Break Swicth)
- CO (Fuse Cut Out)
- Arrester
VII. Sistem Operasi Jaringan 20 KV Dengan Memakai AVS & ALS PLN Distribusi Jawa
Timur Cabang Bnyuwangi.
BB-GI
A T B T C T D
Cara Kerja :
Titik B kita anggap terjadi gangguan, sehingga PMT trip dan seksi A, seksi B,
seksi C, seksi D tidak bertegangan. AVS 1, AVS 2, AVS 3 akan membuka setelah selang
waktu t-3 = 0,5 detik. PBO – 1 bekerja dan setelah mencapai waktu 60 detik, PMT
Penyulang masuk kembali (Reclose 1), kemudian selang waktu t-1 = 10 detik setelah
AVS 1 merasakan tegangan maka AVS 1 akan menutup. Karena di seksi B masih ada
gangguan maka PMT Penyulang trip lagi. AVS 1 & AVS 2 langsung mengunci karena
waktu merasakan tegangan cepat sekali (lebih kecil dari waktu t-2 = 5 detik). PBO – 2
bekerja dan setelah mencapai waktu 180 detik , PMT Penyulang masuk kembali
(Reclose 2) dan seksi A bertegangan. Seksi B, seksi C dan seksi D tidak bertegangan /
padam. Aliran daya dari Penyulang hanya pada seksi A saja.
Selain dipasang AVS yang dioperasikan secara otomatis juga banyak digunakan
LBS yang dioperasikan secara manual dan mempunyai fungsi yang sama yaitu sebagai
alat pemutus yang dapat melokalisir seksi jaringan yang terganggu sehingga tidak
mempengaruhi seksi jaringan yang lain.
3
VIII Diagram Line Trafo dan Komponen Utama
JTM 20 KV
CO Fuse
ARRESTER
Cara Pemasangan
TRAFO Pembumian Arrester
LV Panel MCB
NH Fuse
Kabel
Flexible
Line 1 Line 2
b. Fuse Cut Out berfungsi sebagai pengaman utama trafo dan merupakan pengaman
cadangan bila terjadi beban berlebihan atau gangguan hubung singkat pada LV
dan JTR.
c. NH Fuse berfungsi sebagai pengaman utama bila terjadi beban lebih atau terjadi
hubung singkat antar fasa atau fasa kebumi pada JTR.
BOOM
Pembumian Tanpa
Tiang JTM Pembumian
Tiang JTM