Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

Program Kerja Instalasi Farmasi merupakan suatu pedoman, petunjuk arah,


dan penggerak yang menentukan semua aktivitas di Instalasi Farmasi yang ada di
Rumah Sakit. Berkembang atau tidaknya suatu Instalasi Farmasi sangat tergantung
pada program yang dibuat. Apabila Program Kerja Instalasi Farmasinya baik maka
Instalasi Farmasinya pun akan baik dan berkembang, dan begitu pula sebaliknya.
Perlu diketahui bahwa semua aktivitas pengembangan yang dilakukan di Instalasi
Farmasi merupakan realisasi dari Program Kerja Instalasi Farmasi yang telah dibuat,
semua itu harus bermuara pada satu titik yakni tercapainya tujuan pendidikan
sebagaimana yang diharapkan.
Berdasarkan pada uraian di atas tampak jelas bahwa Program Instalasi
Farmasi sangat penting. Oleh karena itulah, mengingat pentingnya Program Kerja
Instalasi Farmasi, maka untuk menjaga mutu dan pengembangannya ke arah yang
lebih baik, Program Kerja Instalasi Farmasi ini harus selalu dievaluasi secara
berkelanjutan. Sehingga dengan dilakukannya evaluasi yang kontinyu, dari waktu ke
waktu Program Kerja Instalasi Farmasi akan semakin bermutu. Dari hasil evaluasi
inilah, dapat dilakukan perbaikan-perbaikan, pengembangan, dan peningkatan
Program Kerja Instalasi Farmasi sehingga akan semakin sempurna sesuai dengan
tuntutan dan harapan dalam rangka mencapai tujuan. Evaluasi program Kerja
Instalasi Farmasi dapat berfungsi untuk dijadikan sebagai feed back dalam rangka
memperbaiki dan mengembangkan program, serta dapat memberikan informasi
tentang perkembangan dan ketercapaian program untuk selanjutnya digunakan
untuk meningkatkan mutu program berikutnya.

1
BAB II
TUJUAN

1. Sebagai analisa untuk mengetahui program-program yang tidak tepat yang


selanjutnya dijadikan dasar untuk melakukan perbaikan-perbaikan, dan
sekaligus untuk mengetahui program-program kerja Instalasi Farmasi yang
telah dipandang baik sehingga perlu terus dikembangkan.
2. Untuk mengetahui hambatan, kelemahan, dan masalah yang menyebabkan
tidak tercapainya program sehingga akan memudahkan langkah kerja tahun
berikutnya.
3. Untuk menjaga mutu program kerja Instalasi Farmasi agar semakin baik dan
tetap up to date sesuai dengan kebutuhan pasien dan juga relevan dengan
tuntutan masyarakat yang selalu berkembang dengan cepat.

2
BAB III
TARGET DAN SASARAN

Sasaran dalam pelaksanaan evaluasi ini adalah tertuju pada Program Kerja
Instalasi Farmasi.

3
BAB IV
MONITORING DAN PELAPORAN KEGIATAN EVALUASI

1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


a. Waktu Pelaksanaan.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan selama Januari s/d Desember 2017
b. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan kegiatan bersifat in-house dan eks-house
disesuaikan dengan materi kegiatan dan tatalaksana kegiatan di
lapangan.

2. Cara Pelaksanaan
a. Jika bersifat pengelolaan dan pengembangan SDM maka dilakukan
dengan koordinasi bagian Kesekretariatan dan Diklat untuk kegiatan in-
house dan atau ekshouse.
b. Jika berkenaan dengan Pengembangan Infrastruktur, maka dilakukan
upaya koordinasi dengan Direktur dan Dewan Pelaksana untuk perincian
pelaksanaan dan konsultais pekerjaan

4
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM

1. Program Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Instalasi Farmasi


Target :
a. Meningkatkan mutu kerja dan pelayanan
b. Mewujudkan komunikasi antar unit kerja lainnya.
Pencapaian :
a. Terlaksananya rapat rutin di setiap bulan di Instalasi Farmasi
b. Terlaksananya rapat koordinasi Penunjang Medik setiap bulan
c. Terlaksananya penilaian kinerja karyawan di Instalasi Farmasi
d. Terlaksananya kegiatan stock opname Instalasi Farmasi rutin tiap 3 bulan
Ketidaktercapaian :
a. Tidak terlaksananya kegiatan pelayanan visite apoteker bersama dokter,
dan tenaga kesehatan lainnya
Evaluasi dan Kesimpulan :
Secara garis besar program perencanaan dan evaluasi kinerja telah terlaksana
70%. Kegiatan pelayanan visite apoteker bersama dokter, dan tenaga
kesehatan lainnya belum bisa diterapkan di RS Bersalin Asih karena
keterbatasan jumlah apoteker hanya 1 (satu) orang. Semua tanggung jawab
dari bagian pengelolaan perbekalan, pelayanan farmasi klinik, serta manajemen
mutu dibebankan pada 1 (satu) orang apoteker saja, yang seharusnya minimal
ada 1 (satu) apoteker pendamping yang bisa membantu kinerja seorang kepala
instalasi farmasi untuk kejelasan pembagian tugas. Contohnya dibagi tugas
antara Rawat Jalan dan Rawat Inap, atau antara Bagian Pengadaan dan
Farmasi Klinik, sehingga semua program Instalasi Farmasi bisa berjalan sesuai
dengan semestinya.

2. Program Perbaikan Infrastruktur Instalasi Farmasi


Target :
a. Mewujudkan tempat Instalasi Farmasi yang nyaman dan efisien
Pencapaian :
Terlaksananya perbaikan Gudang Obat dan Alkes yang lebih baik
Ketidaktercapaian :

5
Belum sempurnanya perbaikan etalase obat di Instalasi Farmasi
Evaluasi dan Kesimpulan :
Secara garis besar program Perbaikan Infrastruktur Instalasi Farmasi telah
terlaksana 50 %. Belum sempurnanya perbaikan etalase obat di Instalasi
Farmasi akan dikerjakan kembali di tahun 2018.

3. Program Pendidikan atau Pelatihan Tenaga Teknis Instalasi Farmasi oleh


Kepala Instalasi Farmasi
Target :
Mengembangkan Sumber Daya Manusia Yang berkualitas
Pencapaian :
Terlaksananya kegiatan pendidikan dan pelatihan staf Instalasi Farmasi tentang
pemberian pelayanan informasi obat kepada pasien
Ketidaktercapaian : -
Evaluasi dan Kesimpulan :
Secara garis besar program pendidikan atau pelatihan Instalasi Farmasi telah
terlaksana 80 %

4. Program penyusunan laporan Instalasi Farmasi


Target :
Mewujudkan Sistem Pengelolaan dokumen Yang Efektif dan Efisien
Pencapaian :
a. Telah dibuat laporan harian pengeluaran Resep Rawat Jalan dan Rawat
Inap setiap hari
b. Telah dibuat laporan rekap jasa Resep Rawat Jalan dan Rawat Inap
setiap bulan
c. Telah dibuat laporan SIPNAP (Sistem Pelaporan Narkotik dan Psikotropik)
pada website resmi sipnap.kemkes.go.id setiap bulan
Ketidaktercapaian : -
Evaluasi dan Kesimpulan :
Secara garis besar Program penyusunan laporan Instalasi Farmasi
telah terlaksana 90 %

6
BAB VI
PENUTUP

Laporan evaluasi Program Kerja Instalasi tahun 2017 merupakan lembar


pertanggungjawaban kepada pemilik rumah sakit dan para stake holder lainnya yang
berperan dalam tumbuh kembang pelayanan RSB ASIH dari tahun ke tahun.
Laporan evaluasi Program Kerja Instalasi tahun 2017 adalah upaya perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kesehatan di RSB ASIH
terhadap pencapaian visi, misi serta renstra rumah sakit yang telah ditetapkan
sebelumnya sehingga dengan evaluasi ini diharapkan mampu memberikan
gambaran tindak lanjut terhadap arah kebijakan perencanaan dan pelaksanaan
program di RSB ASIH untuk periode tahun berikutnya, serta mengupayakan
peningkatan pencitraan pelayanan RSB ASIH melalui pelayanan bermutu dengan
tetap mengutamakan keselamatan pasien sebagai dasar pelaksanaan pelayanan.

Metro, 20 Januari 2018


Direktur Rsb Asih Ka. Instalasi Farmasi

dr. HL. Tobing, Sp.OG Amy Amanda Chitra P., S.Farm., Apt
NIK. 13122011007 NIK.

Anda mungkin juga menyukai