Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


RUMAH SAKIT JIWA MUTIARA SUKMA
TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN
Infeksi Nosokomial yang saat ini disebut sebagai Healthcare Associated
Infections (HAI’s), merupakan masalah serius di seluruh dunia baik di negara
yang sudah maju maupun yang sedang berkembang, termasuk Indonesia. HAIs
sangat merugikan rumah sakit maupun pasien. HAIs mengakibatkan lama hari
rawat meningkat, meningkatkan angka kesakitan bahkan kematian sehingga
biaya bertambah, produktifitas pasien menurun, menurunkan mutu dan citra
rumah sakit, dimana pada masa mendatang akan muncul tuntutan hukum bagi
rumah sakit maupun pelayanan kesehatan lainnya. Namun sangat disayangkan
banyak pihak manajemen rumah sakit tidak menyadari hal ini, sehingga
program pencegahan dan pengendalian infeksi belum mendapatkan prioritas
penting

II. LATAR BELAKANG


Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman bermutu dan terjangkau (UU RI No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan).
Untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau,
maka Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan lainnya harus senantiasa
berorientasi pada patient safety setiap memberikan pelayanan kesehatan kepada
setiap individu dimanapun dan kapanpun pelayanan kesehatan diberikan.
Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya sudah saatnya
memperhatikan keamanan pasien sesuai dengan Undang- yang
mengedepankan keamanan pasien. Salah satu goal dari patient safety adalah
mengurangi kejadian infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
(Healtcare Associated Infections/HAIs).
Dalam SK Menkes No.270/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Manajerial
PPI di Rumah Sakitdan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya dan Pedoman
PPI di RS dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, Kesiapan Menghadapi
Emerging Infectius Disease (Depkes RI, 2011), dikatakan bahwa setiap rumah
sakit harus melaksanakan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI),

1
program dari Pencegahan dan Pengendalian Infeksi adalah pendidikan dan
pelatihan kepada seluruh staf rumah sakit, Pelaksanaan Surveilens, Penerapan
Kewaspadaan Isolasi, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi terkait tindakan
invasif, pengendalian Penggunakan Antimikroba Yang Rasional. Pelaksanaan
program PPI tersebut harus didukung oleh manajemen RS dengan terpenuhinya
sarana prasarana bagi terlaksananya program-program PPI tersebut dalam
upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di RS.
Kegiatan PPI ini menyangkut berbagai kegiatan yang melibatkan beberapa
personal dari semua unit pelayanan rumah sakit, maka agar tujuan
pengendalian infeksi dapat terpantau dengan baik dan terlaksana secara
sistematis, efektif dan efisien diperlukan penyusunan program yang jelas dan
terarah.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Menurunkan atau meminimalkan insiden rate infeksi berhubungan dengan
pelayanan kesehatan dan mengurangi potensi penularan penyakit infeksi
pada pasien , petugas dan pengunjung serta masyarakat sekitar rumah sakit
dengan mempertimbangkan cost effectiveness di Rumah Sakit Jiwa Mutiara
Sukma Tahun 2017.
B. Tujuan Khusus
1. Agar semua petugas rumah sakit dapat memahami dan menjalankan
program PPI dalam melayani pasien;
2. Memberikan pendidikan dan pelatihan tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi;
3. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial dengan beberapa
kegiatan dari program PPI
4. Menyiapkan data infeksi di rumah sakit melalui tindakan surveilans
5. Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada petugas rumah
sakit, pasien, penjaga pasien dan pengunjung
6. Membandingkan data yang ada di rumah sakit dengan rumah sakit lain
sehingga dapat mengukur tingkat keberhasilan dalam penanganan infeksi
di rumah sakit
7. Tersedianya fasilitas untuk mendukung petugas menjalankan program
PPI ini.

2
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. Kegiatan Pokok
1. Monitoring kewaspadaan isolasi
2. Melakukan Surveilans
3. Pendidikan dan pelatihan
4. Melaksanakan Langkah-Langkah Pencegahan Infeksi
5. Monitoring Penggunaan antibiotik yang rasional
6. Pengelolaan Ruang Isolasi Infeksi
B. Rincian Kegiatan
1. Sumber daya manusia
a. Pelatihan dan sosialisasi
1) Eksternal
Pelatihan Training of Trainer Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (TOT PPI). Diikuti oleh 2 orang anggota komite PPI pada
tanggal 11-15 Juli 2016 di Amaris Hotel Embong Malang,
Surabaya
2) Internal
a) Sosialisasi tentang program Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI) masuk dalam materi Orientasi umum pegawai
yang diadakan pada tanggal 22-24 Maret 2016
b) Sosialisasi tentang program Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI) yang diadakan khusus untuk petugas Keamanan
dan kebersihan dilaksanakan pada tanggal 23-24 Juni 2016
c) Bekerja sama dengan Instalasi Diklit melakukan sosialisasi
tentang PPI pada orientasi mahasiswa dari 12 institusi
pendidikan yang melakukan kegiatan praktek di RSJ Mutiara
sukma
d) Kegiatan Roadshow bersama komite PMKP, Tim K3 dan
Tim BHD ke seluruh ruangan pada bulan Mei –Juni 2016,
dengan agenda sosialisasi program-program PPI, seperti :
kebersihan tangan, etika batuk, dekontaminasi alat dan
permukaan, penggunaan APD, penanganan tumpahan.
e) Sosialisasi tentang program-program PPI, seperti : kebersihan
tangan, etika batuk, dekontaminasi alat dan permukaan,
penggunaan APD, penanganan tumpahan, di apel pagi

3
b. Evaluasi Pola Ketenagaan
1) Semua anggota Komite PPI sudah mendapatkan materi tentang
PPI dasar
2) Semua anggota Tim PPI sudah mendapatkan materi tentang PPI
dasar yang di berikan pada kegiatan Orientasi umum pegawai
3) Dokter PPI belum pernah mengikuti pelatihan IPCD
4) Di bulan Februari ketua Komite PPI, Dr. Lisa Putri Setiawati
digantikan oleh Dr. Harida Zahraini.
5) Dibulan Desember ketua Komite PPI Dr. Harida Zahraini
digantikan oleh Dr. Sindi Antika
6) IPCN sudah mendapatkan pelatihan PPI dasar dan IPCN
2. Pelayanan, Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kerja terkait
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
a. Pelayanan Kesehatan yang terkait dengan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
1) Menerapkan Kebersihan Tangan sesuai dengan standar
operasional prosedur.
2) Menggunakan Alat Pelindung Diri bagi penerapan pencegahan
dan pengendalian infeksi sesuai dengan indikasi penggunaannya.
3) Melakukan Pengelolaan Sampah dan Benda Tajam Rumah Sakit
sesuai dengan standar
4) Melakukan pengendalian Lingkungan
5) Lakukan koordinasi dengan bagian IPSRS untuk mutu air
b. Melakukan penempatan pasien sesuai dengan prosedur penanganan
pasien isolasi infeksi dengan menerapkan kewaspadaan berdasarkan
transmisinya di IGD. Lakukan sosialisasi/refresh ke petugas yang ada
di ruang perawatan dengan isolasi infeksi mengenai penatalaksanaan
pasien dengan infeksi berdasarkan transmisinya
c. Pelaksanaan Surveilens
Pengumpulan data surveilans infeksi Rumah Sakit sudah mulai ada,
namun masih banyak yang harus di perbaiki misalnya :
1. Menyamakan persepsi tentang definisi infeksi yang sudah
ditetapkan pada pedoman surveilans
2. Pengumpul data terlambat mengumpulkan data tiap bulannya

4
3. Pasien yang menggunakan alat medik di Rumah Sakit Jiwa sangat
terbatas, sehingga para pengumpul data kurang mendapatkan
pengalaman dalam hal pencatatan dan pelaporan surveilans. Hasil
pencatatan dan pelaporan surveilans infeksi rumah sakit pada tahun
2016 untuk Phlebitis dan Diare nihil.
Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma memiliki kebijakan untuk tidak
merawat pasien dengan diagnosa medis lain selain diagnosa psikiatri,
sehingga pasien yang membutuhkan perawatan tersebut akan di
rujuk ke rumah sakit lain. Oleh sebab itu pasien yang menggunakan
infus akan berada di rumah sakit kurang dari 24 jam dan selanjutnya
di rujuk ke rumah sakit lain. Itu lah yang menyebabkan angka HAIs
Phlebitis menjadi nol (0). Sedangkan di Rumah Sakit Jiwa yang
kami bandingkan, rumah sakit tersebut memiliki ruangan perawatan
Stroke yang sebagian pasiennya menggunakan alat medis.
d. Pelaksanaan ICRA renovasi/bagunan pada proyek pembangunan :
1) Gedung Ruang Mawar
2) Gedung Instalasi Gizi
3) Selasar
4) Pagar
5) Gedung Ruang Asoka
6) Blumbing
3. Fasilitas/ Peralatan
a. Membantu penyediaan alat, sarana dan prasarana bagi program PPI,
seperti
1) Pemenuhan kebutuhan dan pemeliharaan sarana dan prasarana di
Instalasi Gizi, laundry, rawat inap, IGD, dan lain-lain termasuk
pemeliharaan AC
2) Sterilisasi
Pemenuhan kebutuhan alat steril di poli Gigi
b. Penggantian/Penambahan
Untuk menjamin terlaksananya pencegahan dan pengendalian infeksi
rumah sakit, diperlukan pengadaan fasilitas yang diperlukan sesuai
standart pencegahan dan pengendalian infeksi, yaitu Pengadaan
fasilitas APD, kebersihan tangan, sterilisasi, penanganan tumpahan,
dan pengelolaan sampah secara rutin dan berkesinambungan

5
4. Mutu pelayanan
Peningkatan mutu pelayanan PPI dilaksanakan melalui Sasaran atau
Indikator mutu PPI yaitu :
a. Persentasi kepatuhan Kebersihan Tangan sesuai dengan prinsip 5
Moments
b. Persentasi ketepatan Kebersihan Tangan sesuai dengan tehnik
kebersihan tangan 6 langkah
c. Tersedianya fasilitas kebersihan tangan
d. Tersedianya fasilitas Alat Pelindung Diri bagi penerapan pencegahan
dan pengendalian infeksi sesuai dengan indikasi penggunaannya.
e. Kepatuhan pemilahan sampah
f. Kepatuhan pemilhan sampah tajam
g. Fasilitas Pengolahan Limbah
5. Kesehatan Karyawan
Bekerja sama dengan Tim K3 memberikan sosialisasi tentang
Penanganan pasca pajanan dan tertusuk jarum

6
V. KEGIATAN YANG SUDAH DI LAKSANAKAN
A. Sumber daya manusia
Plan Do Study Action
Rencana Pelaksanaan
Memberikan 1. Karyawan, petugas keamanan dan Pelaksana : Instalasi Diklit, Pada saat di susun jadwal Koordinasi dengan bagian penunjang medik
sosialisasi kepada kebersihan Kepegawaian, Penujang medik sosialisasi bagi petugas keamanan bila ada perubahan formasi ketenagaan di
karyawan baru, a. Melakukan koordinasi dengan dan Komite PPI dan kebersihan, semua petugas bagian keamanan dan kebersihan
petugas keamanan, bagian kepegawaian dan diklat. Peserta : mengikuti kegiatan sosialisasi. Koordinasi dengan bagian Diklit untuk
petugas kebersihan b. Memberikan informasi tentang 1. Petugas keamanan dan Namun beberapa waktu kemudian Membuat jadwal sosialisasi bagi petugas
dan mahasiswa jadwal kegiatan orientasi kepada petugas kebersihan pada petugas yang telah di latih baru.
praktek tentang Karyawan, petugas keamanan tanggal 23-24 Juni 2016, di mengalami perubahan, ada yang
program PPI RSJ dan kebersihan aula RSJMS di hadiri oleh 52 baru dan ada yang keluar.
Mutiara Sukma c. Siapkan materi termasuk daftar peserta
hadir.
d. Mendokumentasikan kegiatan
2. Mahasiswa praktek Diberikan pada mahasiswa dari Sosialisasi yang diberikan untuk Koordinasi dengan Instalasi diklit untuk
a. Lakukan koordinasi dengan 12 institusi pendidikan di hari siswa praktek dilakukan dalam melakukan sosialisasi program PPI bagi
diklat pertama kegiatan praktek jumlah yang banyak. Bila ada Mahasiswa praktek paling lambat 3 hari
b. Siapkan materi PPI dan daftar lapangan institusi yang mengirimkan siswa setelah dimulainya kegiatan praktek
hadir kurang dari 10 di waktu yang
c. Mendokumentasikan kegiatan bersamaan dengan institusi lain
maka sosialisasi akan digabung.

7
Bila tidak ada maka sosialisasi di
tunda sampai ada institusi lain
yang mengirimkan siswa untuk
praktek. Namun bila sampai akhir
mereka praktek tidak ada institusi
lain maka mahasiswa tersebut
tidak mendapatkan sosialisasi
Mereview kembali 1. Lakukan Mapping Pegawai dengan Pelaksana : Bagian Jadwal sudah dibagikan 1 Peserta mentaati jadwal yang sudah dibuat
pengetahuan, berkoordinasi dengan bagian kepegawaian, Diklit, Komite minggu sebelumnya sehingga panitia dan koordinasi dengan kepala
ketrampilan kepegawaian dan Tim PPI ruangan menyiapkan stafnya ruangan, bila bertukar jadwal harus seijin
seluruh karyawan 2. Susun TOR kegiatan Sosialisasi Peserta : agar dapat mengikuti kegiatan kepala ruangan
terkait prosedur / 3. Lakukan Koordinasi dengan Komite 300 orang dibagi dalam 3 sosialisasi tersebut dan
tindakan yang dan TIM PPI untuk persiapan kelompok, tiap kelompok terdiri diterbitkan surat tugas. Namun
sesuai dengan kegiatan baik sarana prasarana, dari 100 orang peserta. Kegiatan saat pelaksanaan banyak peserta
standar PPI materi, dan SDM pelaksana dilakukan pada tanggal 22 - 23 khususnya perawat saling
sosialisasi Maret 2016, pukul 08:00-13:00 bertukar jadwal sosialisasi, hal
4. Koordinasikan kegiatan dengan WITA, di Aula Lt. 2, RSJ ini saat mengganggu saat
bagian Diklat Mutiara Sukma registrasi ulang dan persiapan
5. Persiapkan administrasi sosialisasi : konsumsi.
undangan , materi, notulen, daftar Saat pelaksanaan beberapa
hadir, daftar peserta, daftar peserta tidak mengikuti kegiatan
fasilitator, dan panitia sampai selesai.

8
6. Persiapan tempat dan lokasi
7. Lakukan sosialisasi dan
dokumentasikan
1.Meningkatkan 1. Pelatihan Pelatihan Training of Trainer Persiapan pelatihan eksternal Menginformasikan kegiatan pelatihan
pemahaman ilmu Eksternal/Seminar/Workshop Pencegahan dan Pengendalian tidak dilakukan sesuai prosedur eksternal yang akan dilakukan sehingga
pengetahuan a. Lakukan koordinasi dengan Infeksi (TOT PPI). sehingga kegiatan yang persiapan, pendokumentasian dan laporan
terkait PPI yang bagian Diklit berhubungan Diselenggarakan oleh PPSDM, dilakukan tidak terdokumentasi pertanggungjawaban dapat diselesaikan
terkini dengan pendanaan bagi pada tanggal 11-15 Juli 2016, di dengan baik. sesuai dengan prosedur.
2.Update info pengembangan PPI Amaris Hotel Embong Malang,
terkini. b. Ajukan permohonan mengikuti Surabaya, diikuti oleh 2 orang
pelatihan ataupun
seminar/workshop ke bagian
Diklit RS dengan menyerahkan
undangan/brosur/leaflet
pelatihan/seminar ke bagian
umum.
c. Koordinasi dengan komite PPI
untuk menentukan calon peserta
yang dikirim
d. Lakukan persiapan administrasi
e. Kirim peserta sesuai anggaran
yang ada

9
f. Diseminasikan hasil pelatihan /
seminar / workshop ke bagian
yang terkait

B. Pelaksanaan Surveilens Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Phlebitis dan diare


Do
Plan Study Action
Rencana Pelaksanaan
Mengendalikan dan 1. Tetapkan target pencegahan infeksi Dilakukan oleh IPCLN dan 1. Pasien yang menggunakan alat 1. Melatih IPCLN untuk membuat
mencegah Insiden melalui Bundle’s phlebitis dikumpulkan dan di analisa oleh medik di Rumah Sakit Jiwa pencatatan dan pelaporan tiap bulan.
Rate Plebitis dan 2. Susun SPO dan Tool monitoring IPCN setiap bulan di buat RTL sangat terbatas, sehingga para 2. Koordinasi dengan komite keperawatan
diare yang 3. Sosialisasikan tentang Bundle’s yang utk masing-masing kejadian pengumpul data kurang untuk mensosialisasikan kembali SAK
termonitor secara berlaku di RSJ Mutiara Sukma didokumentasikan dan di mendapatkan pengalaman (Standar Asuhan Keperawatan) tentang
sistematis, 4. Lakukan monitoring penerapan laporkan tiap 3 bulan. dalam hal pencatatan dan KDM (Kebutuhan Dasar Manusia)
kontinue,dan Bundle’s pelaporan surveilans. tentang cara memasang infus
berkelanjutan. 5. Koordinasi dengan Ka Instalasi 2. Hasil pencatatan dan pelaporan 3. Koordinasi dengan manajemen untuk
untuk pelaksaannya bekerjasama surveilans infeksi rumah sakit kemungkinan membuka layanan rawat
denga IPCLN di unit masing-masing pada tahun 2016 untuk inap untuk pasien gangguan jiwa dengan
6. Lakukan pengumpulan data s/d ke Phlebitis dan Diare nihil. penyakit fisik.
analisa data 3. Rumah Sakit Jiwa Mutiara 4. Koordinasi dengan manajemen dan diklit
7. Di bandingkan dengan angka Sukma memiliki kebijakan untuk melaksanakan benchmarking ke
kejadian di rumah sakit lain dan untuk tidak merawat pasien rumah sakit jiwa lain yang sudah
dianalisa tentang kesenjangan yang dengan diagnosa medis lain akreditasi

10
ada selain diagnosa psikiatri,
8. Susun pelaporan secara rutin sehingga pasien yang
9. Diseminasikan hasil dan lakukan membutuhkan perawatan
tindak lanjut dari kesenjangan yang tersebut akan di rujuk ke
ada. rumah sakit lain. Oleh sebab
10. Evaluasi hasil monitoring itu pasien yang menggunakan
sebelumnya infus akan berada di rumah
11. Revisi tool jika diperlukan sakit kurang dari 3x24 jam dan
12. Lanjutkan koordinasi dengan IPCLN selanjutnya di rujuk ke rumah
13. Susun pelaporan sesuai pedoman sakit lain. Itu lah yang
14. Serahkan pelaporan sesuai prosedur menyebabkan angka HAIs
yang berlaku Phlebitis menjadi nol (0).
15. Lakukan tindak lanjut terhadap Sedangkan Rumah Sakit Jiwa
fedback dari hasil pelaporan (dari yang kami bandingkan, rumah
manajemen ataupun dari pihak luar : sakit tersebut memiliki
dinkes dll) ruangan perawatan Stroke
yang sebagian pasiennya
menggunakan alat medis.

11
SURVEILANS HAI’S RSJ MUTIARA SUKMA TAHUN 2016
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Septembe Nopembe
Maret April Mei Juni Juli Agustus Oktober Desember
r r
Phlebitis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Diare 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

C. Audit Kepatuhan Pelaksanaan Kewaspadaan Isolasi


1. Kepatuhan Cuci tangan oleh petugas
Do
Plan Study Action
Rencana Pelaksanaan
Mengupayakan 1. Menganalisa kebutuhan fasilitas Dilakukan oleh IPCLN dan 1. Tetap melakukan sosialisasi tentang
Kepatuhan Cuci kebersihan tangan untuk tiap-tiap dikumpulkan dan di analisa oleh 1. Angka kepatuhan belum kebersihan tangan, menambah poster
tangan oleh petugas unit IPCN setiap bulan di buat RTL stabil dan kegiatan-kegiatan yang
kesehatan ≥ 80% 2. Mendata Wastafel yang ada dan utk masing-masing kejadian 2. Belum dapat menjangkau berhubungan dengan kebersihan tangan
keefektifannya didokumentasikan dan di seluruh petugas (hanya 2. Membuat tools, instrumen pencatatan

12
3. Koordinasi dengan bagian laporkan tiap 3 bulan. terbatas perawat, dokter dan tentang angka kepatuhan kebersihan
pengadaan untuk menyiapkan petugas yang ada di ruangan tangan untuk tiap-tiap profesi
fasilitas yang dibutuhkan saat audit) 3. Sesama petugas saling mengingatkan
a. Bracket 3. Petugas yang berdinas shift untuk melakukan prosedur kebersihan
b. Botol hand rub kurang menyadari pentingnya tangan
c. Dispenser tissu kebersihan tangan 4. Koordinasi dengan IPSRS untuk
d. Dispenser sabun 4. Aliran air yang sering memperbaiki sarana dan prasarana
e. Tissu pengering tangan terganggu
f. sabun kebersihan tangan
4. Mendistribusikan ke unit terkait
sesuai kebutuhan
5. Koordinasi dengan IPSRS untuk
pemasangan dan perbaikan wastafel
yang rusak
6. Lakukan pengisian form monitoring
kebersihan tangan sesuai juknis
yang ada
a. Manual
b. SIRS
7. Kumpulkan hasil observasi ke
IPCN setiap tgl 5 bulan berikutnya
8. Rekap data soft dari SIRS

13
9. Lakukan pengolahan data dan
analisisnya
10. Buat laporan rutin

HAND HYGIENE RSJ MUTIARA SUKMA TAHUN 2016


100
95
90
85
80
75
70
65
60
55
50 HAND HYGIENE Patuh (%)
45
40 HAND HYGIENE Tepat (%)
35 HAND HYGIENE Fasilitas (%)
30
25
20
15
10
5
0

2. Angka kepatuhan pembuangan sampah medis dan benda tajam


14
Do
Plan Study Action
Rencana Pelaksanaan
1. Mengupayakan 1. Menganalisa kebutuhan tempat Dilakukan oleh IPCLN dan 1. Saat dilakukan audit di 1. Sosialisasi kembali penggunaan tempat
Angka sampah dan safety box untuk tiap- dikumpulkan dan di analisa oleh beberapa unit, sampah sampah infeksius, non infeksius dan
kepatuhan tiap unit IPCN setiap bulan di buat RTL infeksius dan non infeksius Safety Box
pembuangan 2. Koordinasi dengan bagian pengadaan utk masing-masing kejadian masih tercampur dengan 2. Tempat sampah infeksius diletakkan di
sampah medis untuk mengadakan tempat sampah, didokumentasikan dan di alasan pasien yang ruang tindakan , sehingga pasien dan
dan benda stiker, plastik pelapis dan safety box laporkan tiap 3 bulan. membuang sampah pengunjung tidak membuang sampah di
tajam 80 % yang dibutuhkan 2. Tempat sampah hilang dari tempat tersebut
3. Mendistribusikan tempat sampah, ruangan 3. Masing-masing ruangan bertanggung
stiker, plastik pelapis dan safety box 3. Sampah penuh dan belum di jawab atas tempat sampah yang sudah di
ke unit terkait sesuai kebutuhan kosongkan (dinas sore dan distribusikan, melaporkan bila ada
4. Lakukan pengisian form monitoring malam) karena petugas kerusakan dan kehilangan
fasilitas pengelolaan limbah sesuai keberihan hanya ada di shift 4. Koordinasi dengan manajemen dan pihak
juknis yang ada pagi ke-3 agar petugas kebersihan ada di sore
a. Manual 4. Tempat sampah yang di dan malam hari
b. SIRS sediakan kurang dari 5. Koordinasi dengan bagian pengadaan
5. Kumpulkan hasil observasi ke Tim kebutuhan karena untuk mengadakan Tempat sampah baru
IPCN setiap tgl 5 bulan berikutnya penambahan gedung dan
6. Rekap data soft dari SIRS ruangan baru (tempat sampah
7. Lakukan pengolahan data dan 12lt dan 100 ltr)
analisisnya

15
8. Buat laporan rutin

PENGELOLAAN LIMBAH RSJ MUTIARA SUKMA TAHUN 2016

100
95
90
85
80
75
70
65
60
55 LIMBAH Patuh (%)
50
LIMBAH Tajam (%)
45
40 LIMBAH Fasilitas (%)
35
30
25
20
15
10
5
0
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

3. Kelengkapan fasilitas APD

16
Do
Plan Study Action
Rencana Pelaksanaan
Mengupayakan 9. Menganalisa kebutuhan APD untuk Dilakukan oleh IPCLN dan 5. Saat dilakukan audit petugas 6. Melakukan sosialisasi kepada petugas
Kelengkapan tiap-tiap unit dikumpulkan dan di analisa oleh di beberapa unit tidak tentang APD, jenisnya, fungsinya,
fasilitas ADP tiap 10. Koordinasi dengan bagian IPCN setiap bulan di buat RTL mengetahui tentang APD, diletakan dimana jumlah yang
unit 80% pengadaan untuk mengadakan APD utk masing-masing kejadian diletakkan dimana dan dibutuhkan (effektif cost), kapan
yang dibutuhkan didokumentasikan dan di apasaja APD yang ada di digunakan dan kapan harus di dilepas.
11. Mendistribusikan APD ke unit laporkan tiap 3 bulan. ruangan 7. Masing-masing ruangan bertanggung
terkait sesuai kebutuhan 6. APD hilang dari ruangan jawab atas semua APD yang di
12. Lakukan pengisian form 7. APD yang di sediakan kurang distribusikan, membuat form permintaan
monitoring fasilitas APD sesuai dari kebutuhan (sepatu Boot, (untuk APD habis pakai) dan melaporkan
juknis yang ada masker, Sarung tangan) kerusakan atau kehilangan (APD yang
c. Manual karena petugas keberihan tidak habis pakai
d. SIRS (Pihak ke-3) tidak
13. Kumpulkan hasil observasi ke menyediakan APD bagi
Tim IPCN setiap tgl 5 bulan karyawannya sehingga
berikutnya menggunakan fasilitas yang
14. Rekap data soft dari SIRS ada di ruangan
15. Lakukan pengolahan data dan
analisisnya
16. Buat laporan rutin

17
FASILITAS ADP RSJ MUTIARA SUKMA TAHUN 2016
100
95
90
85
80
75
70
65
60
55
50
45 APD Fasilitas (%)
40
35
30
25
20
15
10
5
0
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

18
VI. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pelaporan atas pelaksanaan kegiatan program disampaikan berupa :
1. Laporan tiga bulanan
Sebagai laporan internal yang merupakan rekapitulasi hasil kerja
Komite/Tim PPI yang dilaporkan kepada Direktur.
2. Laporan Tahunan
Sebagai laporan internal yang merupakan rekapitulasi hasil kerja
Komite/Tim PPI yang dilaporkan kepada Direktur.

VII. PENUTUP
Dengan adanya Laporan Pelaksanaan Program Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Tahun 2016
diharapkan dapat menjadi acuan atau pedoman untuk melakukan perbaikan
dalam rangka peningkatan mutu dan keselamatan pasien dalam hal pelayanan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Jiwa Mutiara Jiwa di
tahun 2017.

Mengetahui, Mataram, 15 Januari 2017


DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA KETUA KOMITE PPI
MUTIARA SUKMA RUMAH SAKIT JIWA MUTIARA SUKMA

Dr. ELLY ROSILA WIJAYA, Sp.KJ., MM Dr. SINDI ANTIKA


Pembina Tk. I Penata Muda Tk. I
NIP. 19610131 198801 2 001 NIP. 19890508 201502 2 002

19

Anda mungkin juga menyukai