Anda di halaman 1dari 4

KAWASAN KUMUH

Kawasan kumuh adalah sebuah kawasan


dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di
sebuah kota yang umumnya dihuni oleh
masyarakat miskin. Kawasan kumuh dapat
ditemui di berbagai kota besar di dunia.
Kawasan kumuh umumnya dihubung-
hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan
pengangguran tinggi. Kawasan kumuh dapat
pula menjadi sumber masalah sosial seperti
kejahatan, obat-obatan terlarang dan
minuman keras. Di berbagai negara miskin,
kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah
kesehatan karena kondisinya yang tidak higienis.
Di berbagai kawasan kumuh, khususnya di negara-negara miskin, penduduk tinggal di
kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat sulit untuk dilewati kendaraan seperti
ambulans dan pemadam kebakaran. Kurangnya pelayanan pembuangan sampah juga
mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk.
Peningkatan kawasan kumuh juga berkembang seiring dengan meningkatnya populasi
penduduk, khususnya di dunia ketiga.
Pemerintah-pemerintah di dunia sekarang ini mencoba menangani masalah kawasan kumuh
ini dengan memindahkan kawasan perumahan tersebut dengan perumahan modern yang
memiliki sanitasi yang baik (umumnya berupa rumah bertingkat).
Beberapa indikator yang dapat dipakai untuk mengetahui apakah sebuah kawasan tergolong
kumuh atau tidak adalah diantaranya dengan melihat : Tingkat kepadatan kawasan,
Kepemilikan lahan dan bangunan serta kualitas sarana dan prasarana yang ada dalam
kawasan tersebut.
Namun kondisi kumuh tidak dapat digeneralisasi antara satu kawasan dengan kawasan lain
karena kumuh bersifat spesifik dan sangat bergantung pada penyebab terjadinya kekumuhan.
Tidak selamanya kawasan yang berpenduduk jarang atau kawasan dengan mayoritas
penghuni musiman/liar masuk dalam kategori kumuh. Kerenanya penilaian tingkat
kekumuhan harus terdiri dari kombinasi dari beberapa indikator kumuh yang ada. Anak-anak
yang tinggal di kawasan yang kumuh akan terganggu kesehatan dan kenyamanan tempat
tinggal karena kelalaian pemerintah yang tidak memperhatikan dan memperdulikan akan
kebersihan lingkungan negaranya bagi rakyat-rakyat.

PERMUKIMAN KUMUH, PENGERTIAN DAN CIRI-CIRINYA


Di kota-kota besar di negara-negara dunia biasa ditemukan adanya daerah kumuh atau
pemukiman miskin. Adanya daerah kumuh ini merupakan pertanda kuatnya gejala
kemiskinan, yang antara lain disebabkan oleh adanya urbanisasi berlebih, di kota-kota
tersebut. Secara umum, daerah kumuh (slum area) diartikan sebagai suatu kawasan
pemukiman atau pun bukan kawasan pemukiman yang dijadikan sebagai tempat tinggal yang
bangunan-bangunannya berkondisi substandar atau tidak layak yang dihuni oleh penduduk
miskin yang padat. Kawasan yang sesungguhnya tidak diperuntukkan sebagai daerah
pemukiman di banyak kota besar, oleh penduduk miskin yang berpenghasilan rendah dan
tidak tetap diokupasi untuk dijadikan tempat tinggal, seperti bantaran sungai, di pinggir rel
kereta api, tanah-tanah kosong di sekitar pabrik atau pusat kota, dan di bawah jembatan.
Beberapa ciri-ciri daerah kumuh ini antara lain:
1. Dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel, baik karena pertumbuhan penduduk
akibat kelahiran mapun karena adanya urbanisasi.
2. Dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap, atau berproduksi
subsisten yang hidup di bawah garis kemiskinan.
3. Rumah-rumah yang ada di daerah ini merupakan rumah darurat yang terbuat dari bahan-
bahan bekas dan tidak layak.
4. Kondisi kesehatan dan sanitasi yang rendah, biasanya ditandai oleh lingkungan fisik
yang jorok dan mudahnya tersebar penyakit menular.
5. Langkanya pelayanan kota seperti air bersih, fasilitas MCK, listrik, dsb.
6. Pertumbuhannya yang tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur
dan tidak terurus; jalan yang sempit, halaman tidak ada, dsb.
7. Kuatnya gaya hidup “pedesaan” yang masih tradisional.
8. Secara sosial terisolasi dari pemukiman lapisan masyarakat lainnya.
9. Ditempati secara ilegal atau status hukum tanah yang tidak jelas (bermasalah).
10. Biasanya ditandai oleh banyaknya perilaku menyimpang dan tindak kriminal.

PENGERTIAN PEMUKIMAN KUMUH

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik berupa
kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
(UU No. 4 tahun 1992, tentang Perumahan dan Permukiman).
Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan
kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan, sehingga
fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna. Permukiman ini dapat berupa permukiman
perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang Tahun 1997).
Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap (Kamus Tata
Ruang 1997) Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga pengertian yaitu :
1. Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan
perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal
atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan.
2. Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat
tinggal yang dilengkapi dengan prasarana, sarana lingkungan dan tempat kerja yang
memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan
dan penghidupan sehingga fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan berhasil
guna.
3. Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap. Permukiman
adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja, struktur
perekonomian dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai
pemerataan dan penyebaran penduduk melainkan juga menyangkut kualitas manusia
yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto. D, 1986: 17 dalam Laode
Masrun diakses tanggal 16/02/2011).
Perumahan dan pemukiman adalah dua hal yang tidak dapat pisahkan dan berkaitan erat
dengan aktivitas ekonomi, industrialisasi dan pembangunan. Pemukiman dapat diartikan
sebagai perumahan atau kumpulan rumah dengan segala unsur serta kegiatan yang berkaitan
dan yang ada di dalam pemukiman. Pemukiman dapat terhindar dari kondisi kumuh dan tidak
layak huni jika pembangunan perumahan sesuai dengan standar yang berlaku, salah satunya
dengan menerapkan persyaratan rumah sehat.
Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai akibat.
Ditempatkan dimanapun juga, kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal yang bersifat
negative, pemahaman kumuh dapat ditinjau dari :
1. Sebab Kumuh (Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup) dilihat
dari:
 Segi fisik, yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan
udara,
 Segi masyarakat / sosial, yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri
seperti kepadatan lalulintas, sampah.
2. Akibat Kumuh (Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala) antara lain:
 Kondisi perumahan yang buruk,
 Penduduk yang terlalu padat,
 Fasilitas lingkungan yang kurang memadai,
 Tingkah laku menyimpang,
 Budaya kumuh,
 Apati dan isolasi. (Azmi : 2009 http://footballfun. azmi. blogspot. com diakses
tanggal 24/05/2011).
Pengertian Kumuh prasarana yang ada tidak sesuai, Kumuh adalah kesan atau gambaran
standar yang berlaku, baik standar secara umum tentang sikap dan tingkah laku yang rendah
dilihat dari standar hidup persyaratan rumah sehat, kepadatan bangunan, kebutuhan sarana
dan penghasilan kelas menengah. Dengan air bersih, sanitasi maupun persyaratan kata lain,
kumuh dapat diartikan sebagai kelengkapan prasarana jalan, ruang tanda atau cap yang
diberikan golongan terbuka, serta kelengkapan fasilitas sosial atas yang sudah mapan kepada
golongan bawah yang belum mapan, (Sri Kurniasih, diakses tanggal 10/10/2010).
Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia (1999) merupakan bagian yang terabaikan
dalam pembangunan perkotaan. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di
kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang tinggi, kondisi lingkungan yang tidak
layak huni dan tidak memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan, kesehatan dan
sarana prasarana sosial budaya. Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak
terbendungnya arus urbanisasi.
Kawasan kumuh menurut ILO 2008 dalam Edi Suharto 2009 : 69 adalah tempat tinggal yang
kumuh, pendapatan yang rendah dan tidak menentu, serta lingkungan yang tidak sehat dan
bahkan membahayakan dan hidup penuh resiko dan senantiasa dalam ancaman penyakit dan
kematian.
Kawasan kumuh adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah
kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin.
Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar di dunia. Kawasan kumuh umumnya
dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran tinggi. Kawasan kumuh
dapat pula menjadi sumber masalah sosial seperti kejahatan, obat-obatan terlarang dan
minuman keras. Di berbagai negara miskin, kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah
kesehatan karena kondisinya yang tidak higienis. Di berbagai kawasan kumuh, khususnya di
negara-negara miskin, penduduk tinggal di kawasan yang sangat berdekatan sehingga sangat
sulit untuk dilewati kendaraan seperti ambulans dan pemadam kebakaran. Kurangnya
pelayanan pembuangan sampah juga mengakibatkan sampah yang bertumpuk-tumpuk.
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak memenuhi
persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis. Suatu pemukiman kumuh
dapat dikatakann sebagai pengejawantahan dari kemiskinan, karena pada umumnya di
pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan banyak kita jumpai di kawasan
perkotaan. Kemiskinan merupakan salah satu penyebab timbulnya pemukiman kumuh di
kawasan perkotaan. Pada dasarnya kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pemerataan, peningkatan lapangan pekerjaan dan
pendapatan kelompok miskin serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan
pengembangan institusi penanggulangan kemiskinan. Peningkatan pelayanan dasar ini dapat
diwujudkan dengan peningkatan air bersih, sanitasi, penyediaan serta usaha perbaikan
perumahan dan lingkungan pemukiman pada umumnya.
Rumah kumuh dipandang sebagai suatu masalah terutama dilihat dari sisi penampilan
fisiknya. Rumah kumuh selalu menjadi kambing hitam bagi kumalnya wajah kota dan
menyiratkan terlalu vulgar tentang kegagalan pembangunan, sesuatu yang haram bagi
kebanyakan pemimpin. Lingkungan yang kotor, becek, sanitasi yang buruk, bangunan yang
semrawut, penampilan yang jorok, sumur yang tercemar, kepadatan bangunan dan hunian
yang tinggi, penggunaan bahan bangunan bekas dan murahan, dan sebagainya, merupakan
gambaran umum yang dikaitkan dengan eksistensi rumah kumuh, (Ngakan Putu Sueca :
2004).
Mengingatkan rumah layak huni adalah isu hak asasi manusia. Karena itu, semua pemimpin
dunia berpandangan perlu mengatasi masalah perumahan ini terutama dengan pembangunan
perumahan yang terjangkau (low cost housing).
Dalam pengertian yang luas, rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan (struktural),
melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat kehidupan yang layak,
dipandang dari berbagai segi kehidupan. Rumah dapat dimengerti sebagai tempat
perlindungan untuk menikmati kehidupan, beristirahat dan bersuka ria bersama keluarga. Di
dalam rumah, Secara garis besar, rumah memiliki empat fungsi pokok sebagai tempat tinggal
yang layak dan sehat bagi setiap manusia, yaitu:
 Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia.
 Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusi.
 Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit.
 Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar.

Sumber : Risna Dewi, (2011). Pengembangan Konsep Pemukiman Berkelanjutan (Studi


Kasus Di Pemukiman Kumuh Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe.
Skripsi S2, Program Studi Magister Studi Pembangunan Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan

Anda mungkin juga menyukai