Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan Tugas Makalah ini untuk memenuhi dalam bidang penilaian mata
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik itu
dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya, maka kami sangat mengharapkan
kritikan dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah untuk hari yang akan
datang.
tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca. Atas semua ini
kami mengucapkan ribuan terima kasih yang tidak terhingga, semoga segala
bantuan dari semua pihak mudah – mudahan mendapat amal baik yang diberikan
KELOMPOK 1
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
BAB II ..................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 7
PENUTUP ............................................................................................................. 26
ii
3.2 SARAN .................................................................................................. 27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
hal – hal yang baru yang kita temui dalam kehidupan sehari – hari. Diantaranya
salah satu perkembangan TI, telekomunikasi dan komputer adalah lahirnya model
transaksi yang tidak perlu bertemu secara langsung atau face to face. Transaksi
Tren berbisnis atau berjualan dengan menggunakan koneksi internet saat ini
sudah semakin marak dan semakin banyak di gandrungi oleh para custrumer
karena banyak sekali kemudahan-kemudahan yang bisa kita dapat saat kita
melakukan jual beli online di internet, selain keuntungan yang akan didapat
semakin bertambah bagi para seller juga keuntungan yang akan didapat oleh
4
custrumer adalah pengefisienan waktu, sekarang pembeli tak perlu menghabiskan
internet pembeli bisa dengan mudah mencari barang yang diinginkan tentunya
dengan spesifikasi dan harga yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Hal ini juga ditunjang dengan berbagai aplikasi yang dengan mudah bisa
shopee dan bisnis yang sejenis lainya, yang tentunya aplikasi ini menawarkan
ini tentunya menimbulkan peluang penipuan dalam bertransaksi sangat besar oleh
karena itu perlu adanya hukum yang mengatur dalam jual beli semacam ini agar
keamanan?
1.3 Tujuan
5
c. Mengetahui Sistem E-Commerce Di Indonesia
keamanan
6
BAB II
PEMBAHASAN
mengglobal. Internet bukan lagi suatu hal yang baru dalam fase pertumbuhan dan
konsumen).
juga dapat didefinisikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara
online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat
7
c. Otomasi account Pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun
transaksi.
pengguna internet pada bulan februari 2008 mencapai 25 juta pengguna dan
diprediksi akan mencapai 40 juta pengguna pada akhir tahun 2008. Sebelum
nomor 12 tahun 2002 tentang Hak Cipta, Undang-undang nomor 14 tahun 2001
transaksi yang dilakukan secara online (internet). Akan tetapi ada beberapa hukum
yang bisa menjadi pegangan untuk melakukan transaksi secara online atau
8
catatan, dan atau keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh perusahaan dalam
rangka pelaksanaan kegiatannya, baik tertulis di atas kertas atau sarana lain
maupun terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat dilihat, dibaca, atau
didengar.
Legalisasi PASAL 12 ayat 1 dan PASAL 15 ayat 1 dan 2 yang isinya berturut-
lainnya. Dokumen perusahaan yang telah dimuat dalam mikrofilm atau media
lainnya sebagaimana dimaksud dalam PASAL 12 Ayat 1 dan atau hasil cetaknya
merupakan alat bukti yang sah. Apabila dianggap perlu dalam hal tertentu dan
untuk keperluan tertentu dapat dilakukan legalisasi terhadap hasil cetak dokumen
perusahaan yang telah dimuat dalam mikrofilm atau media lainnya. Jadi kita dapat
Dokumen perusahaan (data atau bukti transaksi jual beli) adalah sah dengan syarat
dapat dilihat, dibaca atau didengar dengan baik. Dan data dalam bentuk media
elektronik, email dan lain sebgainya yang dapat dikatakan sebagai Dokumen
PASAL 1233 KUHP, yang isinya sebagai berikut Perikatan, lahir karena
suatu persetujuan atau karena undang-undang. Berarti dengan pasal ini perjanjian
dalam bentuk apapun dperbolehkan dalam hukum perdata Indonesia. Dapat sering
kita jumpai ketika kita menggunakan fasilitas gratisan seperti email ada Term of
9
PASAL 1338 KUHP, yang isinya mengarah kepada hukum di Indonesia
para pihak yang sepakat untuk membentuk suatu perjanjuan untuk menentukan
sendiri bentuk serta isi suatu perjanjian. jadi pelaku kegiatan e-commerce dapat
masalah-masalah seperti :
alat bukti;
dan Transaksi Elektronik (UU ITE) memberikan dua hal penting yakni, pertama
10
dapat terjamin dan yang kedua diklasifikasikannya tindakan-tindakan yang
e-commerce masih perlu untuk dikaji lebih dalam, apakah UU ITE sudah mampu
oleh pelaku usaha perlu dicermati secara seksama. Pada era globalisasi dan
perdagangan bebas saat ini, banyak bermunculan berbagai macam produk barang
atau pelayanan jasa yang dipasarkan kepada konsumen, baik melalui promosi,
konsumen hanya akan menjadi objek eksploitasi dari pelaku usaha yang tidak
biasa kepada konsumen, karena konsumen tidak perlu keluar rumah untuk
relatif lebih murah. Hal ini menjadi tantangan yang positif dan sekaligus negatif.
11
sesuai dengan Universitas Sumatera Utarakebutuhannya. Dikatakan negatif karena
kondisi tersebut menyebabkan posisi konsumen menjadi lebih lemah dari pada
Jika dilihat lebih lanjut, konsumen ternyata tidak hanya dihadapkan pada
konsumen tidak mendapatkan penjelasan tentang manfaat barang atau jasa yang
dikonsumsi. Lebih dari itu, konsumen ternyata tidak memiliki bargaining position
(posisi tawar) yang berimbang dengan pihak pelaku usaha. Hal ini terlihat sekali
pada perjanjian baku yang siap untuk ditandatangani dan bentuk klausula baku
atau ketentuan baku yang tidak informatif dan tidak bisa ditawar-tawar lagi.
konsumen akan haknya. Tentunya, hal ini terkait erat dengan rendahnya
kesadaran dari pelaku usaha terlebih dahulu. Karena prinsip yang dianut oleh
12
modal seminimal mungkin. Artinya, dengan pemikiran umum seperti ini, sangat
mungkin konsumen akan dirugikan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam UU ITE ini diatur mengenai transaksi elektronik dimana salah satunya
adalah kegiatan mengenai online shop ini. Sebelum membahas lebih lanjut
ada baiknya kita mengerti terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan transaksi
elektronik.
pengertian diatas, maka kegiatan jual beli yang dilakukan melalui komputer
lengkap dan benar. Kewajiban tersebut terdapat dalam PASAL 9 UU ITE yang
harus menyediakan informasi yang lengkap dan benar berkaitan dengan syarat
disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “informasi yang lengkap dan benar”
adalah meliputi :
13
a. Informasi yang memuat identitas serta status subjek hukum dan
perantara;
b. Informasi lain yang menjelaskan hal tertentu yang menjadi syarat sahnya
Saat ini banyak pelaku usaha di Indonesia yang tidak mengetahui mengenai
kewajibannya sebagai pelaku usaha. Masih banyak pelaku usaha yang tidak
deskripsi mengenai barang atau jasa yang ditawarkan tidak lengkap sehingga
dapat merugikan konsumen. Masalah lain yang dapat terjadi dalam suatu transaksi
jual beli secara online ini adalah masalah mengenai kapan saat terjadinya transaksi
jual-beli.
memesan barang yang akan dijual, namun pada saat barang tiba, pembeli
terjadi kesepakatan sehingga terjadi kerugian bagi pihak penjual. Hal inipun telah
ditentukan lain oleh para pihak, transaksi elektronik terjadi pada saat penawaran
transaksi yang dikirim oleh pengirim telah diterima dan disetujui oleh penerima”.
Hal ini sesuai dengan prinsip hukum perdata dimana suatu perjanjian terjadi
pada saat tercapainya kata sepakat. Oleh karena itu, setelah penjual dan pembeli
14
sepakat untuk melakukan perjanjian jual-beli, maka penjual dan pembeli tersebut
sudah terikat dan memiliki kewajiban untuk mematuhi perjanjian tersebut. Untuk
itu ada baiknya bahwa pernyataan “sepakat” tersebut disimpan sehingga dapat
digunakan sebagai alat bukti untuk menyatakan bahwa telah terjadi kesepakatan
online shop ini adalah baik penjual dan pembeli kekurangan informasi antara satu
online shop ini dikarenakan penjual dan pembeli tidak bertemu secara langsung
pada saat transaksi jual beli terjadi. Masing-masing pihak baik itu penjual maupun
pembeli merasa khawatir bahwa salah satu pihak tidak akan melaksanakan
kewajibannya dan menyebabkan kerugian bagi pihak lainnya. Salah satu contoh
kasus yang sering terjadi pada sistem perdagangan online adalah bahwa penjual
Pada dasarnya penipuan secara online tidak jauh berbeda dengan penipuan
Karena itu, penipuan secara online dapat dikenakan PASAL 378 KUHP yang
berbunyi “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau
orang lain dengan melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat
orang lain untuk menyerahkan sesuatu benda kepadanya, atau supaya memberi
15
hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan pidana
UU ITE juga telah mengatur bentuk penipuan secara online ini. Dalam
PASAL 28 ayat 1 UU ITE disebutkan bahwa : “Setiap Orang dengan sengaja dan
ITE menyebutkan bahwa ancaman pidana dari penipuan secara online ini adalah
penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 Milyar.
yang mungkin terjadi dalam perdagangan melalui sistem online ini, namun pada
UU ITE ini saja. Saat ini, belum ada mekanisme pengaduan yang mudah bagi
pihak yang menderita kerugian. Mekanisme yang ada saat ini hanyalah sistem
Mekanisme ini dinilai kurang cocok jika diterapkan pada sistem pengaduan dalam
perdagangan online. Nilai transaksi yang tidak terlalu besar menjadi salah satu
kerugian itu kepada aparat penegak hukum. Terlebih lagi, terdapat paradigma
bahwa biaya untuk pelaporan tersebut lebih besar daripada kerugiannya itu
sendiri.
Untuk itu, dibutuhkan suatu sistem pengaduan yang cepat, mudah dan
terutama harus secara online juga. Ada baiknya aparat penegak hukum juga
16
mengeluarkan daftar hitam atau blacklist bagi pengguna perdagangan secara
online ini yang telah terbukti merugikan pihak lain. Dengan cara ini, maka para
pelanggan akan semakin merasa aman dan tidak menimbulkan ke khawatiran akan
berbelanja secara online. Namun, belum ada aturan hukum yang mengatur
hukum.
yang diresmikan hari ini, Kamis (3/5/2012) di Jakarta. "Selama ini transaksi e-
17
kebutuhannya. Empat bisnis model yang paling banyak digunakan di Indonesia
a. Marketplace
b. ClassifiedAds
Yakni transaksi yang terjadi karena adanya iklan baris di website. Model
bisnis seperti ini yang paling sulit dilacak karena transaksinya yang
kebanyakan terjadi secara offline. Iklan baris secara online hanya berfungsi
c. DailyDeals
diskon dan penawaran menarik setiap hari. Semakin banyak calon pembeli,
d. OnlineRetail
Selain aturan yang belum jelas karena banyaknya bisnis model, kendala e-
pelanggan. Untuk itulah asosiasi ini initnya berfungsi. "Asosiasi ini akan
18
menetapkan standar keanggotaan bagi perusahaan e-commerce. Perusahaan yang
standarnya seperti apa. Tapi harapan kami adalah, anggota asosiasi akan menjadi
semakin tinggi melakukan jual beli secara online. Berdasarkan data dari
ide belanja online. Jumlah bisnis yang didirikan secara online pun terus bertambah
tiap hari. Direktur Berniaga.com Jullian Gafar mengakui, disadari atau tidak,
bisnis online atau e-commerce di Indonesia memiliki potensi pasar yang besar.
Hal ini karena masyarakat sebagian besar telah dapat mengakses internet dengan
mudah serta siapa pun bisa menggunakan teknologi tersebut, kapan pun dan di
mana pun. “Alasan utama bisnis online di Indonesia bisa berkembang pesat,
Jakarta, akhir pekan lalu. Menurutnya, bisnis online bisa tumbuh dengan subur,
lantaran tidak ada campur tangan pemerintah. Tetapi, yang dikhawatirkan justru
transaksi yang terjadi sudah berkisar Rp 30 triliun. Bahkan, lembaga riset Nielsen
19
menyebutkan selama kuartal pertama 2012 kepercayaan konsumen online dari
sebesar 118 poin atau setara dengan Filipina. Optimisme itu meningkat satu poin
dibanding kuartal keempat 2011 yaitu 117 poin. Survei yang dilakukan Nielsen
selama 10-27 Februari 2012 mengambil objek 28.000 konsumen online di Asia-
Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Utara. Hal ini
berarti konsumen Indonesia masuk dalam jajaran tiga besar negara dengan
optimisme keuangan di bawah India (123) dan Arab Saudi (119). Menurut Jullian,
tempat. Kemudian, pihak pembeli bisa melakukan cek kondisi barang dan
mengetahui kualitas barang yang akan dibelinya. Setelah itu, barulah transaksi
secara tunai atau bisa juga transfer melalui ATM terdekat. Kata dia, dengan
metode tersebut, paling tidak bisa meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Tokopedia.com. “Harapan kami dengan forum ini, kami bisa berdiskusi dengan
20
IdEA juga akan menjalin hubungan baik dengan instansi terkait, termasuk
semakin tinggi pula kepentingan untuk menciptakan industri yang sehat. Selain
itu, sebagai sarana komunikasi yang terpadu antara para pelaku dengan mitra
Berkaitan dengan rencana jangka panjang, idEA ingin turut serta dalam
Saat ini pun sedang direncanakan untuk melakukan proses pengaturan berkaitan
dengan regulasi e-commerce tahun ini. Regulasi sudah masuk dalam tahap legal
Kabarnya, kini UU Perdagangan telah masuk ke DPR untuk drafting dan para
konsultan sudah mulai merancang peraturan pemerintah (PP) terkait yang akan
mengatur perdagangan elektronik di Indonesia. Tentu saja, dalam proses ini, juga
Kementerian Dalam Negeri agar tidak tercipta peraturan yang tumpang tindih.
US$ 1,8 miliar pada 2015. Saat ini, besarnya masih US$ 230 juta. Bersamaan
21
IPR (Intellectual Property Rights) serta memperbesar usaha dalam mengurangi
dengan daya jangkau yang tidak hanya lokal tapi juga bersifat global. Beberapa
alat bukti;
22
tercipta apabila suatu card digunakan untuk melakukan pembayaran. Dalam
Selain itu Millet juga berpendapat, dalam penggunaan kartu, secara serempak
bekerja tiga perjanjian yang satu sama lain saling terpisah, yaitu:
rawan dari penyalahgunaan. Kerawanan ini terjadi sebab pihak merchant dapat
memperoleh nomor kartu kredit beserta masa berlakunya yang tentunya dapat
ini, konsumen tidak memiliki pilihan lain selain tinggal meng-click icon
23
website-nya, tanpa adanya posisi yang cukup fair bagi konsumen untuk
memang telah mengatur hak dan kewajiban bagi produsen dan konsumen, namun
kurang tepat untuk diterapkan dalam e-commerce. Untuk itu perlu dibuat
namun masih ada celah hukum yakni pada syarat “Kesepakatan” rentan adanya
unsur penipuan dan “Kecakapan” ini sulit diketahui, dan untuk pembuktiannya
menggunakan alat bukti berupa “Print out” dengan mendasarkan pada 1866 KUH
24
persoalan hukum yang timbul. Ada beberapa peraturan perundangan yang terkait
antara lain :
1999 UU,
No.39/TU/88/102/Pid, dan
25
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
di luar negeri semakin maju pesat. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran
bagi para pihak. Harapan yang dikehendaki, dengan pengaturan hukum maka
transakasi ecommerce itu sendiri. Oleh karena itu dengan adanya Asosiasi
Ecommerce Indonesia (idEA) ini dharapkan dapat membantu semua pihak dalam
pemecahan masalah yang ada terkait dengan transaksi ecommerce itu sendiri.
baik dalam dunia transaksi. Pengawasan semua pihak tentunya juga diharapkan
memahami akan bisnis e-commerce dihapkan tidak menjadi korban penipuan oleh
penduduk Indonesia.
26
3.2 SARAN
ini akan dapat memproduksi hasil – hasil yang optimal. Palaku – pelaku e-
konsument.
27
DAFTAR PUSTAKA
http://tekno.kompas.com/read/2012/05/03/20252612/E.commerce.Indonesia.
Masih.Mencari.Jati.diri
http://techno.okezone.com/read/2012/05/03/55/623392/bisnis-online-di-
indonesia-miliki-potensi-besar
http://defryprastya.blogspot.co.id/2014/06/aspek-hukum-dalam-bisnis-online-
uu-no.html
28