Format Baru
Format Baru
PENDAHULUAN
1
BAB II
DASAR TEORI
2
(C/m2). Keempat persamaan tersebut dikaitkan dalam 4 persamaan maxwell
(persamaan II.1).
B
E
t
D
H i (II.1)
t
B 0
D c
Persamaan (II.1) dapat direduksi dengan menggunakan hubungan-hubungan
tensor tambahan sehingga diperoleh persamaan yang hanya berkait dengan medan
E dan H saja (Grant and West, 1965. p496). Apabila diasumsikan medan E dan H
tersebut hanya sebagai fungsi waktu eksponensial, akan diperoleh persamaan
vektorial sebagai;
2E iE 2E
(II.2)
2H iH 2E
dengan permitivitas dielektrik (F/m), permeabilitas magnetik (H,m), dan
kondukivitas listrik (S/m). Bagian kiri pada sisi kanan persamaan (II.2)
menunjukkan arus konduksi, sedangkan bagian kanannya menunjukkan
sumbangan arus pergeserannya.
Di dalam VLF (pada frekuensi < 100 KHz), arus pergeseran akan lebih
kecil daripada arus konduksi karena permitivitas dielektrik batuan rata-rata cukup
kecil (sekitar 100dengan 0sebesar 910-12 F/m) dan konduktivitas target VLF
biasanya 10-2 S/m. Hal ini menunjukkan bahwa efek medan akibat arus
konduksi memegang peranan penting ketika terjadi perubahan konduktivitas
medium (Sharma, 1997).
3
e
s
S S cos
R R sin
P
0
R cos S sin
4
sama dengan perbandingan Hz/Hx dari komponen in-phase-nya, sedangkan
besarnya eliptisitas (%) sama dengan perbandingan komponen kuadraturnya.
Jika medan magnet horisontal adalah Hx dan medan vertikalnya sebesar Hx
ei (gambar 2), maka besar sudut tilt diberikan sebagai;
H
2 z cos
tan( 2 ) x 2
H
(II.4)
H
1 z
Hx
dan eliptisitasnya diberikan sebagai;
b H z H x sin
(II.5)
i
a H z e sin H x cos 2
a
H
b z
x
H
x
Gambar II. 2. Parameter polarisasi elips
0.205𝐻+3 (II.6)
5
Persamaan filter linear (Karous dan Hjelt) di atas adalah persamaan untuk
menentukan rapat arus ekuivalen dan merupakan filter terpendek yang
memberikan kesalahan kurang dari 8% untuk medan dari lintasan arus tunggal.
2
1 / 504 ( / f ) (II.7)
0
Implementasi praktis persamaan (II.7) dapat dilihat pada Tabel II.1.
Tabel II.1. Variasi skin depth dengan frekuensi gelombang bidang pada medium
homogen dengan resistivitas
6
SkinDepth (m)
F (Hz) Resistivitas (Ohmm)
0.01 1 102 104
0.01 500 5000 5104 5105
10 16 160 1600 16000
103 1.6 16 160 1600
4
10 0.5 5 50 500
105 0.16 1.6 16 160
(II.8)
Dimana :
MA tilt: moving average tilt
MA elipt : moving average elipt
Elipt : data elipt
Tilt : data tilt
(n-1) : data sebelumnya
(n+1) : data selanjutnya
Moving average elipt adalah nilai rata – rata pengolahan data yang di
jumlahkan kemudian dibagi 4. Biasanya data yang diolah yaitu data tilt dan elipt.
Dengan perhitungan sebagai berikut :
(II.9)
Dimana :
MA tilt: moving average tilt
7
MA elipt : moving average elipt
Elipt : data elipt
Tilt : data tilt
(n-1) : data sebelumnya
(n+1) : data selanjutnya
8
BAB III
METODOLOGI
Mulai
Interpretasi
Kesimpulan
Selesai
9
III.2. Pembahasan Diagram Alir
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
11
20 M 40M 60 80
Jarak RAE Jarak RAE JARAK RAE JARAK RAE
50 -32.715
70 -35.069
90 -34.5889 100 -35.4988
110 -35.5768 120 -34.5825
130 -37.3385 140 -35.2025 140 -35.7619
150 -38.1365 160 -38.4059 160 -38.4678
170 -37.8859 180 -38.1888 180 -37.6008
190 -30.8718 200 -29.8598 200 -35.7488 200 -29.7738
210 -31.5958 220 -30.8878 220 -22.5377 220 -24.6337
230 -35.6758 240 -37.2087 240 -28.9826 240 -22.9406
250 -35.2927 260 -42.7306 260 -28.5417 260 -41.3607
270 -37.0646 280 -28.1447 280 -38.471 280 -41.175
290 -37.1397 300 -26.225 300 -42.8157 300 -41.0687
310 -42.781 320 -36.1237 320 -42.9034 320 -44.0604
330 -24.3657 340 -38.4494 340 -32.9003 340 -31.1983
350 -37.6624 360 -36.7193 360 -32.9469 360 -30.8719
370 0.5627 380 -4.6499 380 -0.2588 380 -31.8008
390 -77.0369 400 -75.7898 400 -75.899 400 -1.925
410 -65.3818 420 -76.052 420 -74.6998
430 -66.28 440 -59.0038 440 -69.6898
450 -62.4438 460 -47.8908
470 -34.3608 480 -35.8295
490 -34.0235 500 -36.6054
510 -32.8364
530 -31.1106
550 -43.6376
12
13
Tabel IV.1Tabel Data
14
IV.2. Grafik Analisa
IV.2.1. Grafik Tilt Vs Elipt Australia
15
IV.2.2. Grafik MA Tilt Vs MA Elipt Australia
16
IV.2.3. GrafikTilt Vs DF Australia
17
IV.2.4. Grafik Tilt Vs Elipt Jepang
18
IV.2.2. Grafik MA Tilt Vs MA Elipt Jepang
19
IV.2.3. GrafikTilt Vs DF Jepang
20
IV.3. Pembahasan Penampang Rapat Arus
IV.3.1. Penampang Rapat Arus Menggunakan Matlab
21
Gambar IV.5. Penampang Rapat Arus Menggunakan Matlab Pemancar Australia
22
IV.3.2. Penampang Rapat Arus Menggunakan Surfer
23
Gambar IV.5. Penampang Rapat Arus Menggunakan Surfer Pemancar Australia
24
IV.3.3. Penampang Rapat Arus Menggunakan KHfilt
25
Gambar IV.6. Penampang Rapat Arus Menggunakan Khfilt Australia
26
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
V.2. Saran
27
28