Anda di halaman 1dari 9

ISSN 1410-9859

PENGARUH MEKANISME INTERNAL CORPORATE GOVERNANCE


TERHADAP PEMILIHAN AUDITOR EKSTERNAL

Febrina Nafasati P
Dian Indudewi
Universitas Semarang

Abstrak

Mekanisme Corporate Governance memiliki pengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal


oleh perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mekanisme Corporate Governance
yang diproksikan dengan kepemilikan saham terbesar, ukuran dewan komisaris, efektivitas komite audit,
dan proporsi dewan komisaris independen terhadap pemilihan auditor eksterna pada perusahaan non
perbankan . Penelitian ini menggunakan auditor Big 4 dan auditor Non Big 4 sebagai proksi dari
pemilihan auditor eksternal yang akan dipilih oleh perusahaan.
Metode analisis yang digunakan adalah Logistic Regresion. Dimana jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non perbakan yang terdaftar di Burs Efek Indonesia
tahun 2013 sebanyak 177 perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dewan komisaris dan efektivitas komite audit
berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal sedangkan komisaris independen dan kepemilikan
saham terbesar tidak berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal.

Kata Kunci : Mekanisme Corporate Governance, pemilihan auditor eksternal,

Abstract

Internal Coporate Governance Mechanism influence for Auditor Choice. The research is to know of
the impact of Internal Corporate Governance Mechanism on auditor choice by non-financial companies,
where the proxies of Internal Corporate Governance Mechanism used are the largest shareholder, audit
committee’s effectivenese, the number of board of commissioner and the proportion of independent
commissioner. This study used Top 4-non Top 4 auditor segregation as a proxy of auditor quality that
will be chosen by the company.
This study used Logistic Regresion and used 177 of non financial companies listed on the Indonesia
Stock Exchange 2013.
The Result showed that there are significant of the number of board of commissioner and audit
committee’s effectivenese on auditor choice by company. Therea are not significant of the largest
shareholder and the proportion of independent commissioner on auditor choice by company.

Keywords : Corporate Governance Mechanism, Eksternal Auditor Choice

PENDAHULUAN laporan posisi keuangan pada akhir


periode, laporan laba rugi komprehensif
Menurut Pernyataan Standar selama periode, laporan perubahan
Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 1 ekuitas selama periode, laporan arus kas
(Revisi 2009) tentang Penyajian Laporan selama periode, catatan atas laporan
Keuangan, laporan keuangan terdiri dari keuangan, dan laporan posisi keuangan

48 Pengaruh Mekanisme Internal Corporate Governance Terhadap Pemilihan Auditor Eksternal


pada awal periode komparatif. Di antara Corporate Governance). Mekanisme tata
kelima laporan keuangan tersebut, kelola perusahaan (Good Corporate
laporan laba rugi merupakan laporan Governance) adalah syarat-syarat
keuangan yang sering digunakan dalam pelaksanaan sistem dalam suatu
pengambilan keputusan oleh pihak perusahaan dimana berbagai pihak yang
internal maupun eksternal perusahaan. berkepentingan terhadap perusahaan
Statement of Financial tersebut dapat memastikan pihak
Accounting Concept (SFAC) No.1- manajer dan pihak internal perusahaan
Objectives of Financial Reporting by lainnya dapat memenuhi kepentingan
Business Enterprises yang menyatakan stakeholders ( Sanda, et al., 2005 dalam
bahwa informasi laba merupakan Obe, 2012 ). Dennis dan McConnell
indikator untuk mengukur kinerja atas (2003) dalam Ferry (2010) membedakan
pertanggungjawaban manajemen dalam mekanisme Good Corporate
mencapai tujuan operasi dan membantu Governance menjadi dua bagian yaitu
pemilik memperkirakan earning power internal dan eksternal. Mekanisme
perusahaan di masa mendatang. internal dilakukan oleh dewan direksi,
Dikarenakan Laporan Keuangan khusus- dewan komisaris, komite audit serta
nya Laporan Laba Rugi digunakan struktur kepemilikan, sedangkan
sebagai alat untuk pengambilan mekanisme eksternal lebih kepada
keputusan maka dibutuhkan adanya pengaruh dari pasar untuk pengendalian
keandalan terhadap informasi yang pada perusahaan tersebut dan sistem
disajikan dalam laporan Keuangan. hukum yang berlaku (Dennis dan
Adapun cara untuk meningkatkan McConnell (2003) dalam Ferry (2010)).
keandalan Laporan Keuangan yang Auditor Eksternal memegang
dihasilkan oleh perusahaan adalah peranan di dalam menentukan kredibi-
dengan mempergunakan jasa audit atas litas suatu informasi Laporan Keuangan
Laporan Keuangan. Auditor akan maka kualitas audit merupakan hal yang
melaksanakan fungsi pengawasan serta sangat penting. Kualitas audit merupa-
menguji kredibilitas dari informasi kan faktor yang sangat sulit untuk diukur
akuntansi yang disediakan oleh secara langsung, dimana salah satu
manajemen (Abdel-khalik, 2001; proksi yang biasa digunakan untuk
Asbaugh & Warfield, 2003). mengukur kualitas audit adalah ukuran
Ashbaugh dan Warfield (2003) dari kantor akuntan publik (DeAngelo,
menyatakan bahwa auditor ekternal 1981; dalam Lin dan Liu (2009)).
memainkan sebuah peran dalam tata Semakin besar ukuran suatu kantor
kelola perusahaan sebagai alat akuntan publik, maka akan lebih baik
pengawasan yang penting dalam proses pula kualitas audit yang disediakan oleh
pelaporan keuangan. Audit yang kantor akuntan publik tersebut. Kualitas
independen dari auditor ekternal adalah dari audit yang independen memiliki
komponen penting dalam tata kelola pengaruh terhadap tata kelola perusaha-
perusahaan. Tata kelola perusahaan yang an. Hal ini menyebabkan pemilihan
baik salah satunya diwujudkan dalam auditor merupakan keputusan penting
bentuk transparasi keuangan perusahaan. dan harus dipertimbangkan secara
Tata kelola perusahaan yang baik dapat matang oleh perusahaan.
dilihat dari mekanisme tata kelola Menurut Lin dan Liu (2009)
perusahaan yang diterapkan (Good selalu ada trade-off bagi perusahaan

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Juni 2015 : 48 - 56 49


antara menggunakan auditor eksternal perusahaan mengakibatkan peluang
yang berkualitas tinggi untuk meningkat- perusahaan tersebut untuk memilih
kan tata kelola perusahaan dengan auditor Big 4 semakin tinggi.
menggunakan auditor berkualitas rendah Forker (1992) dalam Ho dan
untuk meneruskan opaqueness gains dari Wong (2001) serta Nofsinger dan Mohr
mekanisme tata kelola perusahaan yang (2010) mengungkapkan bahwa semakin
relative rendah. Opoueness gains adalah tinggi persentase dari dewan komisaris
pengungkapan yang kurang transparan, independen meningkatkan pengawasan
misalkan melalui praktik earning dari kualitas pengungkapann laporan
management. Berdasarkan Kondisi keuangan dan mengurangi keuntungan
tersebut maka tujuan penelitian ini untuk dari informasi tersembunyi. Penelitian
melihat pengaruh mekanisme internal Liu dan Lu (2007) dan Cornett (2006)
Corporate Governance suatu perusahaan juga menemukan bahwa komisaris inde-
terhadap pemilihan auditor eksternal penden secara signifikan berpengaruh
berkualiats yang termasuk dalam negatif terhadap praktek earning
kategori auditor Big Four. management. Jadi, komisaris independen
Wardhani (2006) menyebutkan berpengaruh terhadap meningkatnya
bahwa dewan direksi dalam suatu pengawasan dalam tata kelola
perusahaan akan menentukan kebijakan perusahaan. Dengan meningkatnya
yang akan diambil atau strategi pengawasan, maka perusahaan akan
perusahaan tersebut secara jangka cenderung tidak menerapkan opaqueness
pendek maupun jangka panjang dan gain sehingga akan cenderung memilih
peran dewan komisaris dalam suatu auditor yang berkualitas tinggi,
perusahaan lebih ditekankan pada fungsi Berdasarkan penjelasan di atas,
monitoring dari kebijakan direksi. Chen dibentuklan hipotesisi sebagai berikut :
(2005) mengungkapkan bahwa ada H2 : Semakin besar proporsi
pengaruh positif antara ukuran dari komisaris independen di dalam dewan
dewan komisaris dengan level tata kelola komisaris suatu perusahaan mengakibat-
perusahaan karena semakin banyak kan perusahaan tersebut untuk memilih
jumlah anggota dewan komisaris maka auditor Big 4 semakin tinggi.
fungsi pengawasan dapat dilakukan Tugas utama dari komite audit
secara lebih efektif. Semakin sedikit pada prinsipnya adalah membantu
anggota dewan komisaris akan men- dewan komisaris dalam melakukan
cerminkan mekanisme CG yang semakin fungsi pengawasan atas kinerja
lemah sehingga akan memungkinkan perusahaan. Hal tersebut terutama ber-
adanya pengambilan keuntungan yang kaitan dengan sistem pengendalian
semakin besar oleh pemegang saham internal perusahaan, kemudian memasti-
pengendali dan kemungkinan untuk kan kualitas laporan keuangan dan
memilih auditor berkualitas pun akan meningkatkan efektivitas fungsi audit
semakin kecil karena pemegang saham yang kemudian diverifikasi oleh
tersebut ingin mempertahankan ke- eksternal auditor. Dalam gambaran
untungannya. Hipotesis yang di- tersebut, dapat dikatakan bahwa komite
kembangkan berdasarkan penjelasan di audit berfungsi sebagai jembatan
atas adalah: penghubung antara perusahaan dengan
H1: Semakin banyak jumlah anggota eksternal auditor (Balafif, 2010).
dewan komisaris dalam suatu

50 Pengaruh Mekanisme Internal Corporate Governance Terhadap Pemilihan Auditor Eksternal


Berdasarkan penjelasan di atas, dibandingkan dengan jumlah saham
dibentuklah hipotesis berikut ini: yang beredar. Sedangkan ukuran dewan
H3: Semakin tinggi skor efektivitas komisaris yang diukur dengan jumlah
komite audit dalam suatu perusahaan dewan komisaris yang dimiliki oleh
mengakibatkan peluang perusahaan perusahaan. Untuk variabel efektivitas
tersebut untuk memilih auditor Big 4 komite audit diukur dengan mengguna-
semakin tinggi. kan checklist yang dikembangkan oleh
Pemegang saham pengendali Hermawan (2009), meliputi faktor-faktor
dapat memiliki komitmen yang kredibel aktivitas, jumlah anggota, dan
untuk tidak melakukan ekspropriasi atas kompetensi komite audit. Checklist ini
kepentingan minoritas karena adanya terdiri dari 11 indikator yang masing-
tingkat kepemilikan yang tinggi masing akan dinilai menjadi good, fair,
(Gomes,2000). Lin dan Liu (2009) dan poor. Indikator yang mendapatkan
dalam studinya menemukan bahwa pe- nilai good akan diberi skor 3, fair diberi
rusahaan dengan persentase kepemilikan skor 2, dan poor diberi skor 1. Laporan
saham terbesar yang semakin tinggi akan tahunan yang tidak memuat informasi
memiliki kemungkinan yang lebih mengenai salah satu atau beberapa
rendah untuk memilih auditor ber- indikator pada checklist akan diberi skor
kualitas karena pemegang saham poor, yaitu 1.
pengendali ingin mempertahankan Variabel proporsi dewan
keuntungan yang mampu mereka komisaris independen menunjukkan
dapatkan lewat pelaporan keuangan yang persentase dewan komisaris independen
tidak transparan. Dari penjelasan di atas, dibandingkan dengan jumlah dewan
maka dibentuklah hipotesis berikut ini: komisaris secara keseluruhan. Sedang-
H4: Semakin tinggi persentase kan pemilihan auditor eksternal dalam
kepemilikan saham terbesar oleh penelitian ini diproksikan dengan KAP
perusahaan mengakibatkan peluang Big-4 dan KAP Non Big-4 . Variabel ini
perusahaan tersebut untuk memilih merupakan variabel dummy dimana
auditor Big 4 semakin rendah. angka 1 diberikan jika auditor yang
dipilih adalah auditor berkualitas tinggi
(proksi:KAP Big-4), sedangkan angka 0
METODE PENELITIAN jika auditor yang dipilih adalah auditor
Variabel penelitian dalam yang bukan berkualitas tinggi
penelitian ini terdiri dari (1) Variablel (proksi:KAP Non Big-4).
Independen yang meliputi Kepemilikan Populasi dalam penelitian ini
Saham Terbesar, Ukuran Dewan adalah seluruh perusahaan non
Komisaris, Efektivitas Komite Audit dan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Proporsi Dewan Komisaris Independen Indonesia pada tahun 2013. Untuk
(2) Variabel Dependen adalah Pemilihan menguji hipotesis di atas, maka dipilih
Auditor Eksternal.Untuk variable sampel berdasarkan kriteria perusahaan
kepemilikan saham terbesar diukur dari non perbankan yang mempublikasikan
persentase kepemilikan saham dari secara lengkap laporan keuangan yang
pemegang saham tersebesar yang telah diaudit dan laporan tahunan tahun
menunjukkan tingkat persentase dari 2013 serta memiliki data yang lengkap
kepemilikan lembar saham dari yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
pemegang saham tersebesar jika

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Juni 2015 : 48 - 56 51


Penelitian ini menggunakan bebas. Nilai -2LL awalnya adalah
model logistic Regresion karena variabel sebesar 243.331 dan setelah dimasukan
dependen yang digunakan merupakan keenam variabel independen, maka nilai
variabel binary atau dummy. Variabel ini -2LL akhir mengalami penurunan
membedakan pemilihan auditor eksternal menjadi sebesar 222.586. Penurunan
antara auditor eksternal yang berkualitas nilai -2LL ini menunjukkan bahwa
tinggi (KAP Big-4) dengan auditor model regresi yang baik atau dengan
eksternal yang berkualitas lebih rendah kata lain model yang dihipotesiskan fit
(KAP Non Big-4). dengan data. Besarnya nilai koefisien
determinasi pada model regresi logistik
HASIL DAN PEMBAHASAN ditunjukkan dengan nilai Nagelkerke R
square. Nilai Nagelkerke R square
Jumlah perusahaan non adalah sebesar 0,148 yang berarti
perbankan tahun 2013 yang terdaftar di variabilitas variabel dependen yaitu
Bursa Efek Indonesia sebanyak 400 pemilihan auditor eksternal dapat
perusahaan. Dari jumlah ini 223 dijelaskan oleh variabel independen
perusahaan tidak memiliki data lengkap yaitu variabel ukuran dewan komisaris
yang dibutuhkan dalam penelitian ini. (UDK), Proporsi Dewan Komisaris
Sehingga jumlah sampel yang digunakan Independen (KI), efektivitas komite
adalah sebanyak 177 perusahaan. audit (efektivitas), dan kepemilikan
Kelayakan model regresi dinilai saham (saham) adalah sebesar 14,8%
dengan menggunakan Hosmer and persen, sedangkan sisanya sebesar
Lemeshow’s Goodness of Fit Test. 86,2% dijelaskan oleh variabel-variabel
Hosmer and Lemeshow’s Goodness of lain diluar model penelitian.
Fit Test menguji hipotesis nol bahwa Hasil pengujian hipotesis untuk
data empiris cocok atau sesuai dengan Hipotesis pertama hasil pengujian
model (tidak ada perbedaan antara model menunjukkan tingkat signifikansi 0,005
dengan data sehingga model dapat yang berarti lebih kecil dari 0,05. Yang
dikatakan fit). Hasil Hosmer and berarti variabel ukuran dewan komisaris
Lemeshow’s Goodness of Fit Test berpengaruh terhadap pemilihan audit
diperoleh nilai Chi-square sebesar 9,557 eksternal. Hasil ini sesuai dengan teori
dengan nilai signifikan 0,297 dan derajat keagenan dimana terdapat perbedaan
bebas (df) 8. Dari hasil tersebut terlihat kepentingan antara principal dalam hal
bahwa nilai signifikansi lebih besar dari ini pemilik dan investor dengan agen
a = 0,05 Sehingga dapat disimpulkan yaitu pihak manajemen perusahaan.
bahwa pada model regresi logistik yang Beda kepentingan ini dijembatani
telah digunakan memenuhi kecukupan dengan adanya dewan komisaris sebagai
data (fit). pihak yang bertugas mengawasi mana-
Penilaian keseluruhan model jemen perusahaan agar meminimalkan
dilakukan dengan membandingkan nilai asimetris informasi yang terjadi antara
antara -2 Log Likelihood (-2LL) pada pihak principal dengan agen sehingga
awal (Block Number = 0), dimana model semakin besar anggota dewan komisaris
hanya memasukkan konstanta dengan maka perusahaan akan memilih auditor
nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada eksternal yang berasal dari KAP Big 4
akhir (Block Number = 1), dimana model yang lebih berkualitas, dan sebaliknya
memasukkan konstanta dan variabel semakin sedikit anggota dewan

52 Pengaruh Mekanisme Internal Corporate Governance Terhadap Pemilihan Auditor Eksternal


komisaris maka perusahaan cenderung hanya sekedar memenuhi ketentuan
akan memilih auditor eksternal dari KAP formal dan peraturan Bapepam dan tidak
Non Big 4. Hasil peneelitian ini dimaksud untuk menegakkan Good
konsisten dengan hasil penelitian yang Corporate Governance dalam suatu
dilakukan oleh Lin Ming (2007) dan badan usaha (Ujiyantho dan Pramuka,
Giuseppe (2013) yang menunjukkan 2007). Hasil ini mendukung penelitian
bahwa ukuran dewan komisaris yang dilakukan oleh Obe (2012)
berpengaruh terhadap pemilihan auditor menyatakan komisaris independen tidak
berkualitas. berpengaruh terhadap pemilihan auditor
Hipotesis kedua hasil pengujian eksternal.
menunjukkan tingkat signifikansi 0,213 Hasil pengujian hipotesis ketiga
yang berarti lebih besar dari 0,05. menunjukkan tingkat signifikansi 0,003
Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang berarti lebih kecil dari 0,05.
variabel komisaris independen tidak Berdasarkan hal tersebut dapat disimpul-
berpengaruh terhadap pemilihan auditor kan bahwa variabel efektivitas komite
eksternal. Hasil ini menunjukan bahwa audit berpengaruh terhadap pemilihan
jumlah komisaris independen yang audit eksternal .Semakin efektif komite
dimiliki oleh suatu perusahaan tidak audit maka komite audit akan menunjuk
mempengaruhi di dalam pemilihan auditor eksternal yang berkualitas
auditor eksternal. Sehingga dapat (Auditor Big Four). Hal ini disebabkan
dikatakan bahwa pada perusahaan yang karena komite audit ingin menjalankan
memiliki jumlah komisaris independen fungsinya, diantaranya mengawasi
lebih besar maka perusahaan cenderung proses pelaporan keuangan dengan baik
untuk memilih auditor non big four. yang kemudian akan berimplikasi pada
Sesuai dengan pernyataan Giuseppo penunjukan auditor eksternal berkualitas
(2013) bahwa auditor berkualiats salah (Balafif, 2010). Fungsi dari komite audit
satunya dilihat dari independensi auditor. adalah memastikan bahwalaporan
Dengan auditor non big four yang keuangan yang disajikan untuk pihak
independensinya bisa dipengaruhi maka eksternal telah melalui proses audit
manajemen perusahaan dapat mem- eksternal yang memadai. Selain itu
pengaruhi independensi auditor non Big fungsi dari komite audit juga meng-
Four di dalam melaksanakan pekerjaan- evaluasi atas lingkup kerja, keakuratan,
nya sehingga perusahaan akan efektiitas biaya, independensi dan
cenderung menerapkan opaqueness gain obyektivitas dari auditor ekternal.
dalam pelaporan keuangannnya karena Sehingga semakain efektif komite audit
penunjukkan dewan komisaris inde- suatu perusahaan maka komite audit
penden dalam suatu badan usaha akan menunjuk auditor eksternal yang
dilakukan oleh pihak manajemen masuk kategori Big Four. Karena
perusahaan sehingga jika seorang Auditor Big Four dapat diartikan sebagai
komisaris independen tidak setuju audit yang berkualitas, dimana kualitas
dengan keputusan yang dibuat oleh audit tergantung pada kompetensi
pihak manajemen maka perusahaan professional dan independensi auditor.
dapat menggantikan posisi komisaris Dengan memilih auditor Big Four maka
independen tersebut dengan orang lain akan memberikan jaminan kepada
(Murhadi, 2009). Atau penempatan komite audit bahwa audit laporan
anggota dewan komisaris independen keuangan perusahaan dilakukan dengan

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Juni 2015 : 48 - 56 53


baik. Hasil penelitian ini mendukung independensi dari auditor non big four
hasil peneltian Balafif (2010) yang diragukan. Sehingga dikarenakan peme-
menyatakan bahwa efektivitas komite gang saham terbesar berusaha memper-
audit berpengaruh terhadap pemilihan tahankan keuntungan yang mereka
auditor eksternal yang berkualitas. peroleh dengan melalui ketidak
Pada Hipotesis keempat hasil transparannya laporan keuangan
pengujian ini menunjukkan tingkat perusahaan dengan memilih auditor yang
signifikansi 0,693 yang berarti lebih tidak berkualitas atau auditor non Big
besar dari 0,05. Ini berarti bahwa Four. Hasil penelitian ini mendukung
variabel struktur kepemilikan saham hasil penelitian Liu (2007) yang
terbesar tidak berpengaruh terhadap menyatakan semakin besar persentase
pemilihan auditor eksternal. Hasil ini kepemilikan maka auditor eksternal yang
mengindikasikan bahwa baik besar dipilih adalah auditor kecil.
ataupun kecil kepemilikan saham tidak
dijadikan dasar bagi perusahaan dalam
memilih auditor eksternal. Hal ini SIMPULAN DAN SARAN
dikarenakan pemegang saham lebih Berdasarkan hasil penelitian
menitikberatkan kepada tingkat maka secara umum dapat disimpulkan
pengembalian yang dapat mereka bahwa tidak semua mekanisme internal
peroleh bukan pada berkualitas tidaknya Corporate Governance dapat mem-
auditor yang mengaudit laporan pengaruhi perusahaan di dalam
keuangan. Dikarenakan pemegang pemilihan auditor eksternal. Dari empat
saham menitikberatkan kepada tingkat mekanisme internal Corporate
pengembalian yang akan mereka peroleh Governance yang digunakan dalam
maka pemegang saham terbesar penelitian ini, ukuran dewan komisaris
berusaha mempertahankan keuntungan dan efektivitas komite audit berpengaruh
yang mereka peroleh dengan melalui terhadap pemilihan auditor eksternal
ketidak tranparannya laporan keuangan (Big Four) sedangkan komisaris inde-
perusahaan. Giuseppe (2013) menyata- penden dan kepemilikan saham terbesar
kan bahwa klasifikasi auditor big four tidak berpengaruhi terhadap pemilihan
dan auditor non big four berhubungan auditor eksternal (Big Four).
dengan kualitas, auditor big four Hasil ini sesuai dengan teori
memiliki kualitas yang lebih tinggi keagenan dimana terdapat perbedaan
dibandingkan dengan auditor non big kepentingan antara principal dalam hal
four. De Angelo (1981) dalam Giuseppe ini pemilik dan investor dengan agen
(2013) mendefinisikan kualitas audit yaitu pihak manajemen perusahaan.
sebagai kemungkinan auditor men- Beda kepentingan ini dijembatani
deteksi adanya kesalahan atau ke- dengan adanya dewan komisaris dan
curangan dan melaporkan hal tersebut efektivitas komite audit sebagai pihak
kepada publik melalui laporan audit. yang bertugas mengawasi manajemen
Dengan kata lain kualitas audit perusahaan agar meminimalkan
tergantung pada kompetensi professional asimetris informasi yang terjadi antara
dan independensi auditor. Ini berati pihak principal dengan agen sehingga
auditor non Big Four dapat diartikan perusahaan akan memilih auditor
sebagai audit yang tidak berkualitas eksternal yang berkualitas (Big Four).
dimana kompetensi professional dan Sedangkan komisaris independen dan

54 Pengaruh Mekanisme Internal Corporate Governance Terhadap Pemilihan Auditor Eksternal


kepemilikan saham terbesar tidak bisa DAFTAR PUSTAKA
menjembatani adanya beda kepentingan
antara principal dan agen. Abdel-khalik, A. R. (2001). Reforming
Sehubungan dengan hasil pene- Corporate Governance after Enron:
litian yang berkaitan dengan pemilihan Shareholders' Board of Trustees
auditor eksternal agar manajemen and the Auditor. Journal of
perusahaan dalam menjalankan Accounting Public Policy , 97-119.
operasional perusahaan sebaiknya juga Asbaugh, H., & Warfield, T. D. (2003).
memperhatikan tata kelola perusahaan. Audits as a Corporate Governance
Auditor eksternal adalah komponen Mechanism : Evidence from the
penting dalam tata kelola perusahaan. German Market. Journal of
Dimana fungsi dari auditor eksternal International Accounting Research
adalah memberikan keyakinan mengenai , 121.
laporan keuangan yang dihasilkan oleh Arens (2011). Jasa Audit dan Assurance.
perusahaan. Sehingga sangatlah penting Terjemahan. Pendekatan Terpadu
memperhatikan dalam hal pemilihan (Adaptasi Indonesia). Salemba
auditor eksternal yang berkualitas. Empat. Jakarta
Meskipun penelitian ini sudah Balafif, S. (2010). Pengaruh Efektifitas
berusaha secara maksimal untuk melihat Komite Audit, Ukuran Perusahaan,
faktor-faktor apa saja yang mem- Kepemilikan Keluarga, dan
pengaruhi pemilihan auditor internal, Kepemilikan Asing terhadap
namun masih tetap memiliki keter- Pemilihan Auditor Eksternal
batasan dalam penelitian ini, diantara- Berkualitas. Tesis FEUI.
nya adalah sebagai berikut : Claessens, S., Djankov, S., Fan, J. P., &
1. Adanya unsur subyektivitas dalam Lang, L. H. (2002). Disentangling
mengukur indikator efektivitas the Incentive and Entrenchment
komite audit sehingga dimungkin- Effects of Large Shareholdings.
kan terjadi bias dalam penelitian. Journal of Finance 57 , 2741-
2. Penelitian ini masih memiliki hasil 2771.
Nagelkerke R Square yang kecil
yaitu 14,8%. Hasil ini menunjukkan
bahwa masih banyak faktor lain yang Cornett. M. M., Allan J. M., Anthony S.,
dapat digunakan oleh perusahaan dan Hasan T (2006). [Online].
dalam memilih auditor eksternal. Earning Management, Corporate
3. Tahun pengamatan yang digunakan Governance, and True Financial
hanya 1 tahun yaitu 2013 Performance. Available :
Adanya keterbatasan pada http://papers.ssrn.com/sol3/papers.
penelitian ini, maka untuk agenda cfm? Abstract_id=886142.
penelitian yang akan datang diharapkan Giuseppe Ianniello et.al (2013).
agar dapat menambah jumlah sampel Corporate Governance And
supaya hasilnya lebih akurat serta Auditor Choice. Paper.
memasukkan variabel lain untuk Bicentenary Coference- Lecce,
memprediksi pemilihan auditor eksternal Italy, September 19-21, 2013.
seperti kepemilikan manajerial. Gomes, A. (2000). Going Public without
Governance: Managerial

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Juni 2015 : 48 - 56 55


Reputation Effects. The Journal of
Finance Vol LV, No. 2 , 615-646.
Lin, Z. J., & Liu, M. (2009). The Impact
of Corporate Governance on
Auditor Choice:Evidence from
China. Journal of International
Accounting, Auditing and Taxation
18 ,44-59.
LIU Ming (2007). Corporate
Governance, Auditor Choice And
Auditor Switch. Thesis. Hongkong
Baptist University.
Mulyadi (2002). Auditing. Edisi ke-6.
Cetakan ke-1. Maret 2002.
Salemba Empat. Jakarta
Schleifer, A., & Vishny, R. W. (1996). A
Survey of Corporate Governance.
National Bureau of Economis
Researh .
Wardhani, R. (2006). Mekanisme
Corporate Governance dalam
Perusahaan yang Mengalami
Permasalahan Keuangan.
Simposium Nasional Akuntansi .

56 Pengaruh Mekanisme Internal Corporate Governance Terhadap Pemilihan Auditor Eksternal

Anda mungkin juga menyukai