Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap mesin atau peralatan diharapkan beroperasi secara maksimal, salah
satunya adalah dengan melakukan perawatan terhadap mesin dan peralatan
tersebut. Perawatan (maintenance) merupakan kegiatan untuk memelihara atau
menjaga fasilitas maupun mesin/peralatan produksi dan mengadakan perbaikan
ataupun penggantian yang diperlukan agar diperoleh keadaan operasi produksi
yang memuaskan sesuai apa yang telah direncanakan.
Jika melihat dari perspektif maintenance, sebagian besar kegiatan
maintenance adalah kegiatan operasional. Hal ini dikarenakan, objektif dari
maintenance itu sendiri adalah menjaga performa fasilitas operasional. Juga
didukung dengan meningkatkan availability dari sistem produksi, meningkatkan
keselamatan dan mengoptimalkan biaya. Namun sesungguhnya, terdapat kegiatan
maintenance yang pelaksanaannya dengan menghentikan plant. Hal ini
mengakibatkan terhentinya seluruh kegiatan lini produksi dan aktivitas lainnya.
Kemudian dilakukan maintenance secara keseluruhan, baik itu pembaharuan,
perawatan ataupun overhauling mesin.
PT. Asahimas Flat Glass Tbk merupakan perintis industri kaca di
Indonesia. Perusahaan ini memfokuskan kegiatan pada produksi kaca lembaran,
kaca pengaman dan produk-produk yang berkaitan dengan kaca. Dalam produksi
kaca banyak faktor yang mamapu mempengaruhi kualitas kaca, antara lain: bahan
baku yang digunakan, proses peleburan pasir, proses pencetakan, dan proses
pendinginan kaca. Laporan ini akan mefokuskan pada proses pendinginan yang
dilakukan sebelum proses pemotongan kaca.
Dalam proses kaca, salah satu hal paling penting adalah komposisi dari
kaca sendiri, yang biasa disebut dengan raw material. Material kaca sendiri
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu bahan baku utama, bahan pendukung dan
bahan campuran kimia. Dalam menunjang suplai raw material ke hot working
dibutuhkan beberapa komponen atau peralatan seperti chain conveyor, screw

1
conveyor, bucket elevator, belt conveyor dan beberapa alat lainnya. Dibalik
lancarnya proses suplai raw material, harus pula diiringi dengan peninjauan alat
penunjang tersebut, maka dilakukanlah maintenance. Karena jika salah satu
komponen penunjang tersebut rusak, bukan tidak mungkin prses produksi akan
terhambat. Misalkan pada chain conveyor soda ash jika chain sudah mulai
menimbulkan noise, harus segera diperiksa sebelum terjadi kerusakan yang
mengakibatkan suplai soda ash terganggu. Oleh sebab itu perlu dilakukan
pembahasan lebih lanjut tentang maintenance chain conveyor.

1.2 Tujuan Kegiatan

Berdasarkan latar belakang diatas maka didapatkan tujuan kegiatan praktik


industri di PT. Asahimas Flat Glass Tbk. sebagai berikut:

1. Menjelaskan tentang profil perusahaan PT. Asahimas Flat Glass Tbk.


2. Menjelaskan tentang proses produksi kaca di PT. Asahimas Flat Glass Tbk.
3. Menjelaskan tentang proses maintenance pada chain conveyor soda ash.

1.3 Batasan Masalah

Perlu adanya batasan pada pembahasan laporan praktik industri yang telah
dilakukan di PT. Asahimas Flat Glass Tbk. sehingga tidak terjadi kesalahpahaman
baik dari pihak industri maupun pihak universitas. Batasan masalah pada
pembahasan laporan praktik industri adalah sebagai berikut:

1. Proses pengamatan yang dilakukan difokuskan pada chain conveyor (CC7)


soda ash.
2. Proses pengamatan yang dilakukan adalah proses analisis hasil laporan
patrol check pada chain conveyor soda ash di PT. Asahimas Flat Glass
Tbk.

2
1.4 Manfaat Praktik Industri

Berdasarkan subyeknya manfaat praktik industri ini dapat bermanfaat bagi


beberapa pihak, antara lain:

1. Bagi Mahasiswa

Adapun manfaat bagi mahasiswa yang dirasakan setelah pelaksanaan


praktik industri antara lain:

a. Mahasiswa mampu mengapliksikan ilmu yang telah didapat di bangku


perkuliahan dan disesuaikan dengan kondisi dilapangan
b. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami kondisi dan hierarki dunia
industri yang sebenarnya
2. Bagi Universitas

Adapun manfaat bagi universitas yang dapat dirasakan dengan adanya


praktik industri antara lain:

a. Universitas memiliki tambahan relasi ke PT. Asahimas Flat Glass Tbk.


b. Universitas memiliki tambahan jaringan sehingga mampu mempermudah
proses penerimaan industri terhadap lulussan universitas
3. Bagi Indutri

Adapun manfaat bagi universitas yang dapat dirasakan dengan adanya


praktik industri antara lain:

a. Industri mampu menilai kualitas mahasiswa dari universitas


b. Industri mampu menganalisa kualitas mahasiswa dari universitas
c. Industri mampu mengkader mahasiswa sehingga ketika terdapat
mahasiswa yang mau untuk masuk dan menjadi karyawan perusahaan

Anda mungkin juga menyukai