Anda di halaman 1dari 9

INTRUKSI KERJA MENGAKTIFKAN

UNIT DEMINERALISASI

1. Ruang Lingkup

Intruksi kerja ini digunakan untuk pelaksanaan mengaktifkan unit


demineralisasi sebagai penunjang kebutuhan supplay boiler.

2. Definisi

2.1 Demineralisasi
Adalah proses penyerapan kandungan ion-ion mineral di dalam air dengan
menggunakan resin ion exchange.

2.2 Turbidity
Adalah kotoran yang tidak larut didalam air yang mengakibatkan kekeruhan.

2.3 N.T.U (Nephelometri Turbidity Unit)


Adalah Satuan Turbidity mengukur cahaya partikel dari suspensi.

2.4 PH (Derajat Keasaman)


Adalah suatu tingkat keasaman atau kebasaan dari suatu larutan , disebut
derajat keasaman yang disebut dengan PH.

2.5 Conductivity
Adalah jumlah DS (mineral yang larut dalam air). Tidak tergantung jenis DS
Tersebut.
2.6 Raw Water
Adalah air baku yang akan digunakan sebagai air proses..

2.7 Resin.
Adalah media yang digunakan untuk menyerap kandungan-kandungan ion
pada proses demin.

2.8 Total Disolved Solid (TDS).


Adalah benda padat yang terlarut dalam air seperti : mineral, garam, logam,
serta kation-kation yang terlarut dalam air.

2.9 Drain
Adalah proses mengeluarkan sebagian air yang berada didalam tangki.

2.10 Back Wash


Adalah proses mengeluarkan kotoran yang mengendap diatas filter dengan
menggunakan arus air yang berlawanan.

2.11 Air Scouring


Adalah proses pembersihan kotoran yang melekat diatas media filter dengan
Menggunakan udara bertekanan.

2.12 Rinse
Adalah pembilasan resin untuk penyempurnaan.

2.13 Flushing
Adalah metode yang digunakan untuk mengkondisikan bahwa tangki siap
untuk dioperasikan.

2.14 Regenerasi
Adalah proses pengembalian fungsi kinerja resin dengan cara menginjeksikan
larutan asam untuk tangki kation dan larutan basa untuk tangki anion, dan
larutan asam basa pada tangki mix bed.
2.15 Exchause
Adalah suatu metode yang digunakan untuk membuang udara yang terjebak
didalam tangki.

3. Ketentuan Umum
Demineralisasi adalah proses penyerapan kandungan ion-ion mineral didalam
air dengan menggunakan resin ion exchange.

4. Tanggung Jawab
Kegiatan mengaktifkan proses demineralisasi secara menyeluruh merupakan
tanggung jawab kepala bagian, dan pelaksanaannya dibantu oleh foreman ,operator
HMI dan operator lapangan.

5. Operasi
5.1 Persiapan operasi
5.1.1 Yakinkan air baku telah tersedia.
5.1.2 Yakinkan tenaga listrik tersedia.
5.1.3 Yakinkan instrumen air tersedia.
5.1.4 Yakinkan alat-alat instrumentasi layak dioperasikan.
5.1.5 Yakinkan bahan kimia tersedia.
5.1.6 Yakinkan pompa-pompa siap dioperasikan
5.1.7 Yakinkan tangki-tangki dalam keadaan siap dioperasikan.
5.1.8 Yakinkan supplay udara dari kompressor baik.
5.1.9 Yakinkan alat komunikasi baik.
5.1.10 Yakinkan alat untuk menguji sample dalam keadaan baik.
5.1.11 Yakinkan sensor dan alat ukur dalam keadaan baik.
5.1.12 Yakinkan lampu indikasi pada panel bekerja dengan baik.

5.2 Pelaksananaan Tenaga listrik.


5.2.1 Connectivity pada keadaan setiap panel baik.
5.2.2 Distribusi arus merata sesuai dengan kebutuhan.
5.2.3 Pastikan tidak ada arus bebas.
5.2.4 Pastikan instrumen listrik dalam keadaan baik.
5.3 Instrumentasi
5.3.1 Periksa tekanan pada pneumatik setiap panel yang ada, untuk
kebutuhan instrumen tekanan yang di perlukan sebesar 4-6 barr.
5.3.2 Periksa tekanan pada air storage tank operasi (P8-801) pressure yang di
butuhkan sebesar maksimal 2 barr.

5.4 Produksi air demineralisasi.


5.4.1 sebelum menyalakan pompa raw water buka valve dari 2 tangki mmf,2
tangki kation, 4 tangki anion dan 2 tangki mix bed yang akan digunakan
untuk produksi dan 1 tangki mmf,1 tangki kation,2 tangki anion , dan 1
tangki mixbed dalam keadaan stand by, valve yang dibuka diantaranya
adalah valve 7,dan valve 1 untuk masing-masing tangki yang akan
dioperasikan.
5.4.2 Cara manual pertama untuk membuka valve pada setiap tengki adalah
dengan memastikan pada setiap panel untuk menggunakan mode manual,
caranya pilih stereo yang terdapat tanda baca auto atau manual, puter
stereo kea rah manual, dan cara untuk membuka valve pun sama dengan
memutar stereo tersebut, pilih valve yang akan di buka kemudian putar
stereo kea rah on, setelah valve terbuka maka lampu indikasi warna hijau
pada panel akan menyala, dan indikasi lampu warna merah menandakan
valve dalam keadaan tertutup.
5.4.3 Pastikan manual valve pada pompa raw water, input dalam keadaan
terbuka full , dan output dalam keadaan setengah terbuka.
5.4.4 Start pompa raw water, lalu air dipompakan mengalir dan masuk kedalam
tangki mmf melalui jalur valve 1,tunggu air sampai memenuhi tangki
dengan indikasi air keluar dari valve 7.
5.4.5 Setelah tangki tersebut terisi penuh oleh raw water dan air keluar dari
valve 7, buka valve 6 untuk melakukan flushing untuk memastikan
kualitas air, setelah air keluar dari valve 6, lalu tutup valve 7.
5.4.6 Setelah kualitas air dirasa cukup memenuhi standar , maka buka valve 2
untuk mengalirkan air ketangki-tangki selanjutnya.
5.4.7 Lakukan hal serupa pada tangki kation, anion dan mix bed, Namun
parameter kualitas air pada jenis tangki berbeda-beda. Untuk tangki MMF
yang perlu diperhatikan dalam kualitas airnya adalah ( turbidity = 0 ,
warna = <50 ), tangki kation ( pH = 2-3, hardness = 0, Na = < 0,5 ), tangki
µs
anion I (conductivity = 7-8 /cm, PH = 7-9 , Silika = 10-20), tangki
anion II (conductivity = 5-6 µs/cm, PH = 7-9 , Silika = 10-20), tangki mix
Bed (conductivity = 0-0,2 µs/cm, PH = 7-9 , Silika = 10-20, Na= <50).
5.4.8 Sebelum air masuk kedalam tangki soften, nyalakan blower pada coloum
CO2 removal untuk menghilangkan kandungan CO2 yang terlarut pada air,
setelah tangki soften terisi, maka untuk produksi air demin diteruskan
dengan menghidupkan pompa booster untuk di alirkan kedalam tangki
anion I, anion II, dan mix bed hingga menjadi air demineralisasi.
5.4.9 Cek keadaan themperature air demin jangan sampai melebihi 70 oC dengan
menggunakan parameter alat yang sudah terpasang diatas tangki air
demineralisasi.
5.4.10 Dan air demineralisai pun siap untuk di supplay ke user demin (Boiler, BF,
dan COP)
5.4.11 Dan untuk pengambilan sample pada setiap tangki bisa dilakukan pada
setiap awal produksi,dan berikutnya dilakukan pengecekan setiap 1 jam
sekali untuk menjaga kualitas air yang diproduksi.
5.4.12 Setiap 1 jam periksa pressure gauge pada setiap pompa normal 0,4-0,6 Msi
dan tangki yang beroperasi ∆P < 0,5 bar.

5.5 Back Wash


5.5.1 Back wash adalah metode yang digunakan untuk mengembalikan fungsi
Dari filter untuk melakukan penyaringan, metode ini biasanya dilakukan
setelah terjadi perubahan perbedaan tekanan antara input dan output atau
yang biasa disebut dengan ∆P, Perbedaan tekanan tersebut disarankan< 0,5
bar, jika melebihi batas tersebut baru dilakukan tindakan back wash.
5.5.2 Tahapan-tahapan pada back wash adalah 1. Drain, 2. Air scouring, 3. Back
wash , 4. Exhaust, 5. Flushing.
5.5.3 Tahapan back wash pertama adalah drain, cara-cara untuk melakukan
drain dalah buka valve 7 terlebih dahulu, kemudian buka valve 6 pada
tangki yang akan dilakukan tindakan back wash.
5.5.4 Setelah valve 7 dan 6 terbuka maka tunggu sampai air keluar dari tengki
sampai dengan batasan air berada 10 cm diatas media filter, setelah itu
tutup kembali valve 6 dan valve7.
5.5.5 Setelah itu kita lanjut ke tahapan air scouring dengan cara membuka valve
4 kemudian buka valve 5 untuk memasukan udara dalam waktu 3-5 menit,
setelah itu tutup kembali valve 5 dan valve 4 tetap dibiarkan dalam posisi
terbuka untuk tahapan selanjutnya tindakan back wash.
5.5.6 Back wash : setelah air scouring selesai dilakukan dan valve 4 masih
dalam posisi terbuka, kemudian kita buka valve 3 untuk inlet air back
wash, setelah itu start pompa back wash kemudian atur manual valve agar
volume dan pressure yang masuk kedalam tengki dalam keadaan stabil,
setelah itu tunggu sekitar 15-20 menit untuk tahapan back wash , dan
setelah waktu tercapai setelah itu matikan pompa back wash, kemudain
tutup valve 3 dan valve 4.selanjutnya adalah tahapan exhaust dan flushing.
5.5.7 Tahapan exchaust dilakukan dengan cara membuka valve 7 dan valve 1
setelah itu nyalakan pompa raw water, setelah air dipompa dan memenuhi
tangki maka air akan keluar melalui valve 7, dan setelah air keluar melalui
valve 7 ,maka selanjutnya buka valve 6 untuk melakukan tahapan flushing,
setelah valve 6 terbuka maka tutup kembali valve 7, dan lakukan flushing
sampai kualitas air dan kondisi tangki siap untuk dioperasikan lagi.

5.6 Regenerasi
5.6.1 Regenerasi adalah metode yang di gunakan untuk mengembalikan fungsi
dari kinerja resin yang terdapat pada tangki kation, anion I , Anion II, dan
mix bed. Tahapan-tahapan regenerasi pada tangka kation dan anion adalah
small back wash,drain, regenerasi, rinse, exchause, flushing. Sedangkan
pada tangki mix bed adalah
5.6.2 Cara-cara melakukan regenarasi pada tangka kation dan anion adalah
5.6.3 Pertama lakukan tindakan small back wash dengan membuka valve
4,kemudian buka valve 8, air akan mengalir masuk melalui valve 8 dan
keluar melalui valve 4.
5.6.4 Setelah small back wash dirasa cukup, tutup kembali valve 8 terlebih
dahulu kemudian valve 4. Untuk selanjutnya adalah tahapan drain.
5.6.5 Cara melakukan drain adalah dengan membuka valve 7 kemudian dilanjut
dengan membuka valve 9,lalu air akan keluar melalui valve 9 sampai air
pada batas pipa keluar air melalui valve 9.
5.6.6 Setelah tahapan drain selesai, tutup valve 7 dan biarkan valve 9 tetap pada
posisi terbuka,setelah itu buka valve 5 untuk memulai tahapan regenerasi,
untuk tangka kation regenerasi dilakukan dengan cara menginjeksikan
larutan HCl dengan konsentrsi 3- 4%, sedangkan pada tangki anion dengan
menggunakan larutan NaOH konsentrasi 1 – 1,5 % sebagai bahan yang
diinjeksikan.
5.6.7 Sebelum tahapan regenarasi dimulai, larutan Hcl dan NaOH yang akan
diinjeksikan harus melalui tahapan pengenceran terlebih dahulu. Dari
konsentrasi awal HCl sebesar 32 % dan NaOH sebesar 40 % dirubah
menjadi HCl 1- 1,5 dan NaOH 3-4 %. caranya yaitu dengan mengisi
masing-masing buffer tank ( matering tank) yang ada untuk buffer tank
HCl diisi sebanyak 40 cm larutan HCl dengan membuka valve A1, dan
untuk Buffer tank (Matering tank) NaoH diisi sebanyak 120 cm larutan
NaOH dengan membuka valve B1 . Kemudian buka valve untuk jalur air
demin yang akan digunakan sebagai media pengenceran setelah itu
nyalakan pompa regenerasi, setelah air demin mengalir kemudian buka
valve chemical untuk regenerasi kation berarti yang dibuka adalah valve
HCl ,(A4) namun untuk regenerasi anion maka valve NaOH (B4) yang
dibuka, lalu setelah valve chemical sudah dalam posisi terbuka kemudian
lihat parameter konsentrasi yang ada, setelah itu perhatikan nilainya, jika
nilai konsntrasi terlalu tinggi maka valve lajur chemical diperkecil
pembukaannya begitu sebaliknya jika nilai konsentrasi terlalu rendah maka
valve chemical diperbesar untuk bukaanya.setelah itu larutan akan
mengalir dari valve 5 dan keluar dari valve 9, proses regenerasi
berlangsung hingga larutan pada masing-masing tangka buffer
habis.kemudian tutup kembali valve chemical dan tetap biarkan pompa
regenerasi pada posisi on untuk melakukan tahapan rinse.
5.6.8 Setelah proses regenerasi selelsai, kita lanjutkan kepada tahapan rinse.
Tahapan rinse ini bertujuan untuk melakukan langkah pembilasan pada
resin yang telah diinjeksikan bahan kimia seperti diatas, agar kembali
kepada keadaan semula.
5.6.9 Setelah rinse selesai maka matikan kembali pompa regenerasi dan tutup
valve 5 dan valve 9 yang telah dibuka.
5.6.10 Untuk tahapan selanjutnya adalah exchaust, tahapan exhaust dapat
dilakukan dengan cara membuka valve 7 dan valve 1 , kemudian nyalakan
pompa raw water untuk tangka kation atau pompa booster untuk tangki
anion, setelah air penuh mengliri tengki anion atau kation, maka air
tersebut akan keluar melalui valve 7. Setelah valve 7 mengeluarkan air
,maka selanjutnya kita buka valve 6 untuk melakukan flushing, setelah
valve 6 terbuka maka tutup kembali valve 7 dan lakukan tahap flushing
sampai nilai pada masing-masig tangki tercapai. Untuk tangki kation
tangki ( pH = 2-3, hardness = 0, Na = < 0,5 ), tangki anion I (conductivity
= 7-8 µs/cm, PH = 7-9 , Silika = 10-20), tangki anion II (conductivity = 5-
µs
6 /cm, PH = 7-9 , Silika = 10-20).kemudian setelah tercapai angka
tersebut matikan pompa-pompa yang telah digunakan dan tutup kembali
valve 1 dan valve 6.
5.6.11 Untuk regenerasi pada tangki mix bed ada sedikit perbedaan, untuk
tahapan-tahapannya adalah back wash , drain, regenerasi, rinse, air mixing
dan terakhir flushing.
5.6.12 Untuk tahapan back wash caranya sama seperti halnya di tangki mmf,
bedanya setelah back wash selesai tutup kembali valve 3 dan valve 4,
kemudian buka valve 7 agar resin kation dan anion terpisah, untuk
posisinya yaitu resin anion berada di bawah dan resin kation berada di
atas.
5.6.13 Kemudian drain , tahap drain dapat dilakukan dengan membiarkan valve 7
yang telah terbuka sebelumnya kemudian buka valve 8 untuk membuang
sebagian air yang berada di dalam tangki sampai posisi air berada di kaca
tengah atau antara atas dan bawah, setelah itu tutup kembali valve 7.
5.6.14 Tahapan selanjutnya adalah proses regenerasi, untuk melakukan proses
regenerasi kita biarkan valve 8 yang telah terbuka, kemudian kita tambah
dengan membuka valve 5b dan 5a , setelah itu kita persiapkan chemichal
seperti HCl dan NaOH yang akan di gunakan kedalam tangki buffering
atau biasa juga disebut matering tank, dengan membuka valve B1 dan
valve A1, sampai volume larutan HCl berada pada ukuran 40 cm tinggi
tangki, dan volume NaOH berada pada ukuran 120 cm tinggi tangki.
Setelah itu tutup kembali valve B4 dan A4 kemudian start pompa
regenerasi dan atur flow nya masing-masing 10 m3 setelah flow sesuai
maka buka valve B5 dan A5 dan monitoring konsentrasi masing-masing
dari parameter yang ada.setelah konsentrasi masing-masing sesuai tunggu
sampai 16- 25 menit untuk regenerasi setelah selesai kita lakukan rinse
dengan menutup valve B5 dan A5 selama 10-15 menit. Setelah rinse
selesai dilakukan , maka selanjutnya matikan pompa regenerasi dan tutup
valve ditangki mixbed 5B , 5A, dan 8.
5.6.15 Tahap selanjutnya adalah Air mixing , caranya adalah dengan membuka
valve 7,4 dan buka valve 5 untuk memasukan udara tunggu sampai 3-5
menit,setelah selesai tutup valve 5, kemudian valve 4 dan 7.
5.6.16 Terakhir tahap flushing caranya sama seperti pada tangki-tangki yang
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai