Perencanaan Sistem Mekanikal Dan Elektrikal
Perencanaan Sistem Mekanikal Dan Elektrikal
Daftar Isi
Daftar Isi
Page 2
KONSEP PERENCANAAN
Daftar Isi
Page 3
KONSEP PERENCANAAN
a. Sistem Elektrikal
c. Sistem Telekomunikasi
g. Security System
Page 4
KONSEP PERENCANAAN
b. Vertical Transportasion
- Passenger lift
- Service lift / Fireman lift
- Escalator
- Air bersih
- Water treatment
- Air limbah (Sewage Treatment Plant)
- Drainasi
- Talang air hujan
Fungsi instalasi listrik pada gedung bertingkat sangat berkaitan dengan seluruh
bidang teknik lainnya, maka pada tahap konsep perencanaan akan direncanakan:
- Sistem penerangan
- Pengelompokan jenis beban listrik
- Kebutuhan Daya Listrik
Page 5
KONSEP PERENCANAAN
Page 6
KONSEP PERENCANAAN
Dalam perencanaan akan digunakan type dan jenis lampu yang hemat energy, antara
lain:
- Lampu type TS
- Lampu LED
- Dan menggunakan ballast electronic
Page 7
KONSEP PERENCANAAN
Jenis lampu dan warna lampu ditentukan oleh Special Lighting dan Interior.
Fungsi dari pada penerangan tersebut di atas adalah sebagai penerangan sementara
pada saat Diesel Generating Set belum dapat mensupply daya listrik, ketika terjadi
gangguan pada jaringan perusahaan listrik / PLN.
Penerangan darurat ini sangat penting terutama pada bangunan bertingkat, yang dapat
mencegah kepanikan dan dapat juga berfungsi sebagai rambu – rambu dan tanda arah
jalah keluar / exit.
Sedangkan untuk arah penunjuk jalan keluar gedung dipasang lampu exit yang
dilengkapi battere.
Page 8
KONSEP PERENCANAAN
Jenis beban listrik pada gedung bertingkat terdiri dari, antara lain:
- Lampu-lampu penerangan
- Motor-motor (pompa, lift, AC dan lain-lain)
- Peralatan Listrik, seperti: Peralatan Unit Residential, Telepon, Tata Suara,
Sistem deteksi kebakaran dan lain-lain
Berdasarkan jenis beban listrik tersebut di atas, maka dapat disusun rencana sebagai
berikut:
a. Pengelompokan pemakaian
b. Prioritas pemakaian
c. Kebutuhan daya listrik
d. Sistem supply daya listrik
e. Rencana pengembangan
f. Sistem pengontrolan pemakaian daya listrik
Besarnya kebutuhan daya listrik ditentukan berdasarkan data-data beban listrik yang
terpasang, baik pada setiap lantai gedung maupun yang terpusat pada lantai-lantai
tertentu.
Page 9
KONSEP PERENCANAAN
Sebagai sumber daya listrik utama untuk kebutuhan gedung di supply dari
jaringan perusahaan listrik Negara / PLN.
Page 10
KONSEP PERENCANAAN
Karena tingkat kebutuhan daya listrik cukup besar, maka untuk memenuhi
kebutuhan tersebut direncanakan dengan menggunakan system tegangan
menengah.
Page 11
KONSEP PERENCANAAN
- Data-data Teknis
- Fire Resistant Cable / FRC
- Penggunaan Kabel
- Feeder lift kebakaran /service
- Feeder pompa hydrant / sprinkler
- Feeder pressurized fan
- Feeder panel control
- Feeder Fire Alarm
Sesuai fungsi gedung sebagai Strata, maka digunakan KWH meter pada setiap
unit Strata (apartement), sehingga pihak pengelola gedung dapat mencatat
jumlah pemakaian daya listrik / KWH.
KWH meter type electronic dilengkapi dengan billing system yang bisa dimonitor
oleh BAS.
Kerugiannya adalah:
- Memerlukan biaya lebih mahal pada saat investasi awal
Seluruh batasan (rating) dan tingkat kemampuan dan kepekaan dari komponen
proteksi dipilih sedemikian rupa sehingga karakteristik proteksinya mempunyai
selektivitas pengaman yang diinginkan dan bisa memback up system lainnya.
Komponen proteksi pada panel tegangan menengah 20 KV incoming dan outgoing
feeder dipergunakan circuit breaker SF6 rating 630 Ampere.
Page 13
KONSEP PERENCANAAN
Pengaman dari panel listrik dipergunakan jenis Moulded Case Circuit Breaker
(MCCB), ACB (Air Circuit Breaker) dan Miniature Circuit Breaker (MCB).
Page 14
KONSEP PERENCANAAN
Dalam rancangan terdiri dari 2 bagian system pengaman terhadap manusia, yaitu:
- Sistem Pentanahan / pembumian
- Sistem Penangkal Petir
Page 15
KONSEP PERENCANAAN
Untuk instalasi listrik gedung bertingkat di mana banyak terdapat beban-beban induktip
arus searah antara lain, motor-motor, kabel feeder, lampu fluorescent / TL dan lainnya.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomor: 023-PRT-
1978, tentang Peraturan Instalasi Listrik pasal 9 ayat 1, bahwa bagi suatu instalasi yang
menggunakan listriknya mengakibatkan turunnya factor kerja sehingga kurang dari 0.85
harus menggunakan Capasiror Bank, sehingga factor kerja mencapai sekurang-
kurangnya 0.85.
Dengan capasitor bank maka factor daya diperbaiki sehingga pergeseran fasa antara
arus dan tegangan pada fasa-fasa beban menjadi lebih kecil dan factor dayanya (Cos
Ø) menjadi lebih besar.
Page 16
KONSEP PERENCANAAN
2. Capasitor Bank yang direncanakan tipe high range 525 V dan menggunakan
AUTOMATIC FACTOR REGULATOR.
Untuk melingdungi gedung dan pemakai gedung dari bahaya sambaran petir, maka
dipasang penangkal petir yang effektif pada puncak / atap bangunan masing-
masing gedung.
Sistem instalasi penangkal petir yang dipakai adalah system non radioactive.
Data-data teknis penangkal petir.
- Type : Non radioactive lightning head
- Radius proteksi : 41 – 120 m
Pemasangan fire stop system berfungsi untuk melindungi kabel atau mencegah
menjalarnya api dari lantai ke lantai yang lainnya.
Fire stop biasanya dipasang pada tempat-tempat yang memungkinkan untuk
merambatnya api pada saat terjadi kebakaran baik lubang-lubang vertical (shaft
M&E) maupun lubang horizontal antar ruang.
Data-data teknis
- Temperatur s/d 1.000°C selama 2 jam
- Flexible dan tidak ada kesulitan pada penggantian ataupun penambahan kabel
yang baru
- Non toxic & non dusty
- Dan lain-lain
Page 17
KONSEP PERENCANAAN
5.1 UMUM
Page 18
KONSEP PERENCANAAN
6.1 UMUM
- Fungsi bangunan
- Sistem distribusi
Page 19
KONSEP PERENCANAAN
Dasar perencanaan ini disesuaikan dengan fungsi ruangan dan fungsi peralatan
serta dengan beberapa batasan sebagai berikut:
- Tingkat kebisingan unit Apartemen : 45 – 50 dB
- Public address
2. Parkir
a. Microphone
b. CD Player
Page 20
KONSEP PERENCANAAN
d. Digital Announcer
e. Amplifier
f. Program Selector
h. Program Timer
j. Volume Control
k. Junction Panel
Microphone
Amplifier
Horn Speaker
Page 21
KONSEP PERENCANAAN
1. Microphone car call ditempatkan pada reception desk, dekat entrance masing-
masing gedung, untuk pemanggilan mobil.
2. Perletakan horn speaker dipasang di tempat area parker mobil dan diutamakan
di dekat ruang sopir (driver room).
7 SISTEM KOMUNIKASI
Kebutuhan sarana komunikasi yang effektif diperlukan saluran telepon, baik yang
langsung (saluran Perumtel) maupun melalui system PABX / Key Telephone dan
Jaringan Komunikasi Data, sehingga dapat mendukung seluruh fungsi komunikasi
internal dan external.
Page 22
KONSEP PERENCANAAN
- Saluran Intercom
- Sistem Instalasi Komunikasi Data
Apartemen
Saluran Telkom dapat dihubungkan ke PABX atau langsung menuju ke Terminal
Box (IDF) yang selanjutnya didistribusikan ke setiap outlet telepon.
Sistem PABX digunakan untuk keperluan komunikasi pada Building Management.
Page 23
KONSEP PERENCANAAN
Sistem pengabelan saluran telepon dapat digunakan dengan 2 (dua) jenis kabel,
yaitu:
1. Kabel Standard (Serat tembaga)
2. Fibre Optic
Page 24
KONSEP PERENCANAAN
Pada tahap perancangan diadakan studi yang mendetail dan teliti, karena pada
gedung bertingkat banyak menampung penghuni dan barang-barang berharga.
Karena kebutuhan tersebut di atas, maka direncanakan memasang peralatan
system deteksi dan alarm kebakaran (Sistem Fire Alarm).
Fungsi system deteksi dan alarm kebakaran adalah system deteksi awal bila
terjadi kebakaran, di mana pada waktu terjadi bahaya kebakaran akan
memberikan indikasi secara audio maupun visual, dari mana asal kebakaran itu
dimulai, sehingga dapat diambil tindakan pencegahan lebih lanjut sedini mungkin.
Masing-masing Bangunan dilengkapi Master Control Fire Alarm dan Sistem
dilengkapi Interkoneksi.
Page 25
KONSEP PERENCANAAN
Setiap zone dari system yang memberikan signal ke Master Control, setiap zone
terdiri dari beberapa detector.
Page 26
KONSEP PERENCANAAN
a. Master Control Fire Alarm dipasang di ruang control di mana tempat tersebut
cukup strategis sehingga mudah dicapai oleh petugas Dinas kebakaran
c. Kapasitas zone pada Main Fire Alarm Control Panel sesuai gambar rencana
Page 27
KONSEP PERENCANAAN
1. Power supply untuk main fire alarm panel beroperasi pada tegangan 220
volt A.C. 1 phase, 50 Hz, dan dilengkapi dengan rectifier yang mengubah
tegangan menjadi D.C. yang diperlukan oleh system Fire Alarm
2. Untuk kelancaran operasi dari Main Fire Alarm Control Panel Power Supply
dilengkapi dengan battery nicad secara otomatis sehingga battery selalu
dalam keadaan penuh
3. Power supply unit, rectifier unit, battery maupun charger unit ditempatkan
pada satu cabinet dan merupakan satu kesatuan dengan Main Control Fire
Alarm Panel
a. Pemilihan Detector
Page 28
KONSEP PERENCANAAN
Type yang dipakai adalah air expansion, inverted bimetal, self restoring, rate
of rise and finxed temperature dengan kenaikan suhu 15°F permanent
maximum temperature 136°F atau sederajat.
Luas area yang diproteksi adalah 46 m².
3. Smoke Detector
4. Gas Detector
DETECTOR
ROR
FIXED KOMBINASI
ASAP NYALA API GAS
TEMP. FIXED
TEMP.
- - - - R. Perjamuan - R. Peralatan - Gudang - Ruang
Dap Control Material yang transformator
ur mudah / Diesel
terbakar
- Garasi mobil - R. Receptionis - R. control - Ruang yang
Instalasi berisi bahan
Page 29
KONSEP PERENCANAAN
Type yang dipakai adalah “Break Glass” di mana untuk menekan tombol kaca
harus dipecah. Perletakan call point disesuaikan dengan peraturan DKI.
Floor type
Type yang dipakai adalah sesuai dengan standard untuk “Fire Emergency
Telephone” lengkap dengan “Telephone Jack” dan 1 zone di tiap lantai, sesuai
dengan banyaknya Hydrant Box
Page 30
KONSEP PERENCANAAN
a. Pada waktu Fire Detector, Flow Switch untuk Sprinkler atau manual call point
beroperasi maka alarm bell akan berbunyi pada lokasi:
1. Zone di mana fire detector, flow switch (sprinkler alarm switch) untuk
sprinkler atau manual call point itu berada dan terangkai
2. Main fire alarm panel di mana selain bell berbunyi juga ditunjukkan secara
visual dari zone mana alarm itu berasal
b. Setelah zoning di mana detector, flow switch atau station itu berada dapat
dimonitor oleh petugas jaga, yang selalu stand by di ruang control, selanjutnya
dapat meng-cancel bunyi alarm beberapa saat. Selanjutnya petugas inspeksi
akan memeriksa ke area tersebut untuk memastikan apakah betul terjadi
kebakaran atau “fault alarm”.
Antara petugas jaga dengan petugas inspeksi dapat melakukan komunikasi
secara langsung melalui system FIRE FIGHTING TELEPHONE, sehingga
memungkinkan penanggulangan bahaya-bahaya kebakaran dengan cepat.
Apabila system, fire alarm bekerja karena terjadinya “fault alarm”, maka
petugas jaga akan tetap meng-cancel / reset bunyi alarm sampai penyebab
terjadinya fault alarm dapat diatasi. Apabila betul terjadi kebakaran dapat
dilakukan hal sebagai berikut:
1. Petugas jaga akan mengaktifkan kembali bunyi alarm dan berusaha untuk
memadamkan sumber kebakaran dengan fire extinguisher atau fire hose
cabinet hydrant yang terdapat di setiap lantai. Jika sumber api dapat diatasi
Page 31
KONSEP PERENCANAAN
maka alarm dapat direset dan fire alarm dapat bekerja seperti keadaan
normal kembali.
Pada saat ini dapat dilakukan hal-hal yang bersangkutan dengan evakuasi
melalui “ceiling speaker system public address” yang terpasang di lobby lift
dan tiap lantai.
Pada point b.2 sistem fire alarm akan menurunkan semua lift penumpang
ke lantai dasar dan lift tidak diaktifkan.
Pada saat ini petugas jaga lainnya dapat menghubungi dinas kebakaran
dan kepolisian setempat.
Selain itu secara manual petugas jaga dapat mematikan beban-beban listrik
yang tidak berkaitan untuk penanggulangan bahaya kebakaran.
Hal ini dapat dilakukan bertahap yaitu mulai dari lantai yang terjadi
kebakaran dan seterusnya sesuai dengan zoning yang dapat dimonitor dari
system Fire Alarm.
Mematikan daya listrik di atas dapat dilakukan melalui system Building
Automation System.
Page 32
KONSEP PERENCANAAN
Pada point b.3 dapat dilakukan seperti pada b.2 tetapi pada keadaan ini lift
penumpang tower dinon aktifkan.
8.6 LOKASI MANUAL CALL POINT, BELL, SIGNAL LAMP DAN JACK
TELEPHONE FIRE
9 CCTV SYSTEM
9.1 UMUM
CCTV system adalah suatu system yang memonitor serta mendeteksi adanya
bahaya ataupun menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, serta dapat
mengambil tindakan-tindakan pencegahan yang cepat dan tepat untuk
mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.
Page 33
KONSEP PERENCANAAN
10.1 UMUM
Page 34
KONSEP PERENCANAAN
Tujuan dari pada system Master Antene TV System ini adalah untuk memperkuat
signal yang ditangkap, sehingga gambar yang ada pada layar TV menjadi jelas.
Pada dasarnya perencanaan ini dibuat sesuai dengan perhitungan rugi-rugi / loss
yang telah ditentukan sinyal dari pemancar diterima oleh antene TV / parabola,
sinyal UHF & VHF yang diterima diperkuat oleh Booster Amplifier dan Head Line
Amplifier.
Sinyal yang telah diperkuat ini kemudian didistribusikan melalui splitter dan Port
Tap Offs 2 ways, 3 ways atau 4 ways sesuai dengan kebutuhan.
Melalui Port Tap Offs kemudian didistribusikan ke outlet-outlet TV.
Kabel instalasi dipergunakan kabel control yang mempunyai impedansi 75 Ohm,
untuk dalam bangunan. Kabel yang ditanam dalam tanah dipergunakan jenis
“Flooded Burial Cable”, yang dibungkus aluminium foil dam film (dua foil) cludding
yang tahan terhadap kelembaban.
11 ACCESS CONTROL
Access control adalah salah satu system yang berfungsi untuk mengamankan akses
jalan menuju ke dalam area / bangunan. Untuk Bangunan apartemen Access
Control direncanakan dipakai di pintu-pintu masuk ke dalam lobby lift.
Dengan adanya system tersebut di atas, maka lobby-lobby lift di Basement / Area
Parkir hanya bias diakses oleh penghuni gedung / orang-orang yang diberi otoritas
untuk masuk melalui lobby lift.
Khusus untuk tamu-tamu yang berkunjung ke apartemen harus melalui security di
lantai Ground.
Peralatan access ini juga direncanakan dapat dikembangkan untuk bisa mengakses
ke lift-lift yang ada.
Page 35
KONSEP PERENCANAAN
Modul finger print dipersiapkan untuk dapat menerima data sidik jari maupun
ditambah dengan nomor “pin”.
Page 36
KONSEP PERENCANAAN
Page 37
KONSEP PERENCANAAN
12.2.1 Apartemen
Sistem yang paling sesuai dan lebih menguntungkan adalah Air Cooled
Split Wall System. Ini dikarenakan beban pendinginan untuk apartemen
tidak terlalu besar dan jarak antara outdoor dan indoor unit tidak terlalu
jauh.
Dari segi investasi harga unit AC Split System relative murah. Mengenai
instalasi dapat dilakukan secara partial di mana pipa refrigerant dapat
dipasang terlebih dahulu, sedangkan indoor unit dan outdoor unit
dipasang oleh masing-masing Unit Apartemen.
Page 38
KONSEP PERENCANAAN
Ruang tangga darurat yang digunakan untuk evakuasi bila terjadi kebakaran perlu
dilindungi agar tidak dipenuhi asap bila terjadi kebakaran.
Untuk itu ruang tangga tekanan udaranya harus positif, maka dibuat sedemikian
rupa dengan cara memasukkan udara ke dalam ruang tangga, salah satunya
secara natural yaitu dengan memberikan bukaan-bukaan di sisi tangga.
Perbedaan tekanan antara ruangan tangga dengan ruangan di dalam gedung
adalah 40 – 50 pascal, di mana tekanan tersebut dimaksudkan agar dapat
membuka pintu tangga dengan mudah.
Sistem ini dimaksudkan untuk transportasi vertical, di mana lift akan berfungsi
sebagai alat transportasi utama pada kondisi normal, sedangkan pada kondisi
darurat seperti pada saat terjadi kebakaran semua penghuni harus menggunakan
tangga darurat.
Page 40
KONSEP PERENCANAAN
Lift akan segera turun ke lantai dasar dan hanya lift service / fireman’s lift yang bisa
dioperasikan oleh Barisan Pemadam Kebakaran dengan kunci khusus.
Waiting Time
No. BANGUNAN Handling Capacity (HC) (%)
(detik)
1. Apartemen 25 - 35 11 – 13
Jika power supply dari PLN padam / putus, lift tersebut akan disupply oleh
Diesel Generator Set.
Semua fasilitas lift yang ada (Standard lift) akan dilayani dan ditentukan
sesuai power yang disediakan (sesuai dengan normalnya operasi lift
tersebut).
Key switch pada panel akan mengontrol lift turun ke lantai yang terdekat
atau ke lift yang sudah ditentukan.
Panel Supervisor akan menentukan jumlah lift yang beroperasi dan
menentukan yang mana lift yang akan beroperasi.
Untuk lift penumpang atau Service Lift adalah type AC Variable Voltage /
Variable Frequency (AC-VVVF) memakai control micro processor
(computerized) baik untuk single lift maupun secara group.
Page 41
KONSEP PERENCANAAN
Jika sumber daya listrik mati, untuk lift yang sedang beroperasi secara
otomatis akan turun ke lantai yang terdekat dan pintu lift akan terbuka
dengan sendirinya secara otomatis.
Untuk pengaman lift jika terjadi kebakaran, lift tersebut secara control
dihubungkan dengan Master Control Fire Alarm (MCFA) sehingga jika
terjadi kebakaran maka seluruh lift secara otomatis akan turun ke lantai
ground (Basement), dan panggilan control dari semua lantai tidak akan
dilayani.
Page 42
KONSEP PERENCANAAN
a. Bahan kereta gondola harus dibuat dari besi galvanized, platform dari
plat aluminium dan pada sisi muka dan belakang dilapisi dengan
galvanized wire-mesh.
Page 43
KONSEP PERENCANAAN
- Tombol tekan untuk menggerakkan motor naik dan turun (hold and
run push button)
Page 44
KONSEP PERENCANAAN
Page 45
KONSEP PERENCANAAN
Air bersih diambil dari sumber utama PDAM, perkiraan kebutuhan air
bersih:
- Apartemen : 200 liter/orang/hari
- Kantor : 100 liter/orang/hari
- Restoran : 30 liter/pengunjung/hari
- Retail / Mini Market : 40 liter/orang/hari
- Sekolah : 40 liter/orang/hari
- Kantin : 30 liter/orang/hari
Page 46
KONSEP PERENCANAAN
Sumber utama air bersih akan menggunakan air dari PDAM, sedangkan air
dari Deepwell sebagai sumber air cadangan.
Page 47
KONSEP PERENCANAAN
Apartemen
Pembuangan air limbah dari alat Plumbing (sanitari) yaitu air bekas
dari Apartemen dan fasilitas umum akan disalurkan ke STP.
Untuk air kotor akan disalurkan ke instalasi STP melalui proses
pengolah limbah.
Air dari STP recycling akan dipergunakan untuk siram taman.
Pembuangan air dari dapur / kitchen, setelah melalui invidiual grease
trap pada masing-masing dapur disalurkan ke sentral grease trap yang
terletak di lantai Basement. Material pemipaan air limbah
menggunakan polyvinyl chloride (PVC) class 10 kg/cm². Material
pemipaan air limbah kitchen menggunakan cast iron class 10 kg/cm².
Page 48
KONSEP PERENCANAAN
Air olahan dari STP selanjutnya ada yang diolah kembali (recycling)
untuk memenuhi kebutuhan siram taman, flushing toilet, dan sisanya
dibuang ke saluran luar yang terdekat dengan bangunan Residential.
Pada bangunan Tower Apartemen di mana terdiri dari 29 lantai, maka seusai
dengan Peraturan yang berlaku harus dilengkapi dengan system pemadam
kebakaran antara lain:
Page 49
KONSEP PERENCANAAN
d. Keputusan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 877 dan 914 tahun
1981
Page 50
KONSEP PERENCANAAN
Sprinkler head dengan titik lebur 68°C dipasang pada jarak tertentu, yang telah
ditentukan sesuai dengan peraturan, dengan acuan ± 15 m² pertitik sprinkler
untuk light hazard dan ± 12 m² untuk ordinary hazard.
Beberapa penempatan pemadam api ringan jenis CO2 di lantai Basement antara
lain:
- Ruang Panel : Pemadam Api Ringan CO2, 7 Kg
- Ruang Genset : Pemadam Api Ringan CO2, 50 Kg
- Ruang Mekanikal Engineering : Pemadam Api Ringan CO2, 3 Kg
- Ruang Kitchen : Pemadam Api Ringan CO2, 7 Kg
b. Pompa utama akan melayani dua system (hydrant dan sprinkler) dari level
Lower Ground sampai ke roof
Page 51
KONSEP PERENCANAAN
d. Cadangan air untuk system ini pada tangki utama di level Basement akan
diperhitungkan untuk dapat melayani system selama 60 menit.
Pompa Pemacu (Jockey Pump) berfungsi untuk mengatasi kebocoran yang ada
pada mechanical seal pompa dan untuk mempertahankan tekanan air di dalam
jaringan pemipaan tetap konstan.
Pompa akan hidup/start apabila tekanan turun sampai pada batas yang ditentukan
dan akan mati/stop pada saat tekanan air kembali naik ke batas tekanan yang
telah ditentukan.
Pompa Utama pemadam kebakaran akan hidup/start apabila pompa pemacu
sudah tidak sanggup menangani penurunan tekanan pada jaringan pemipaan
akibat pecahnya kepala sprinkler atau dibukanya katup hidran sehingga tekanan
air turun sampai batas yang telah ditentukan. Dan pompa akan mati/stop secara
manual.
Apabila pompa utama ditidak bisa hidup/start dikarenakan sesuatu hal pada saat
tekanan air sudah turun pada batas yang telah ditentukan dan tekanan air terus
menurun, maka pompa cadangan akan hidup pada saat tekanan air sudah berada
pada batas yang telah ditentukan, dan pompa juga akan mati/stop secara manual.
Page 52
KONSEP PERENCANAAN
Kondisi / kualitas air dijaga dengan mensirkulasikan air kolam seanyak 6 kali / hari
(diperlukan waktu operasi 12 jam).
Sistem yang direncanakan adalah system over flow di mana di permukaan air kolam
renang selalu melimpah ke setiap flow rim di sekeliling kolam.
Air limpahan akan ditampung dalam tangki balancing tank, yang terletak di dekat
kolam renang. Air di balancing tank akan diflitrasi menggunakan pompa sirkulasi.
Untuk mendapatkan kualitas air yang baik digunakan filter-filter pada system
sirkulasinya.
Page 53