Anda di halaman 1dari 19

EVALUASI GEOMETRIK PADA

JENIS TIKUNGAN SCS dan SS

1
Evaluasi Geometrik Jalan pada Jenis
Tikungan Spiral-Spiral dan Spiral-Circle-
Spiral
(Studi kasus : Jalan Tembus Tawangmangu Sta 2 + 223,92 – Sta 3
+ 391,88)

JURNAL PROYEK AKHIR


Putri Imawanti Hidayah
Universitas Negri Yogyakarta
2
Pendahuluan

• Jalan merupakan sarana transportasi yang sangat penting.


• Salah satu parameter dalam merencanakan jalan ialah jari-
jari kelengkungan, panjang lengkung peralihan, dan landai
relatif.

3
Parameter Jalan
• Jari – Jari tikungan

• Panjang Lengkungan Peralihan (Ls)

• Landai Relatif

4
Tikungan SCS

Spiral-Circle-Spiral – SCS yaitu, Lengkung terdiri atas bagian


lengkungan (Circle) dengan bagian peralihan (Spiral) untuk
menghubungkan dengan bagian yang lurus FC. Dua bagian lengkung
di kanan-kiri FC itulah yg disebut Spiral 5
Tikungan SS

Spiral-Spiral – SS yaitu, Lengkung yg hanya terdiri dari spiral-


spiral saja tanpa adanya circle. Ini merupakan model SCS tanpa
circle. Lengkung ini biasanya terdapat di tikungan dengan
kecepatan sangat tinggi. 6
Tujuan Penelitian

Menghitung data perhitungan yang ada pada


instansi dan membandingkannya dengan
standar perencanaan geometrik jalan Bina
Marga

7
Lokasi Penelitian
• Jalan tembus Tawamangu yang terletak di Kabupaten
Karanganyar, Jawa Tengah.
• STA 2+223.92 – STA 3+391.88

8
Data Geometrik

• Jumlah lajur : 2 lajur


• Lebar lajur : 3m
• Lebar Bahu : 2m
• Kemiringan melintang bahu :4 %
• Kemiringan melintang perkerasan
normal :2 %

9
Hasil Penelitian
• Jari – Jari Tikungan

10
Jari-jari Tikungan Minimum Rmin (m )
(emax = 6%)
di mana :
VR2 Rmin = Jari jari tikungan minimum (m),
R min 
127 (e max  f max ) VR = Kecepatan Rencana (km/j),
Emax = Superelevasi maximum (%),
F = Koefisien gesek, untuk perkerasan aspal
(f = 0,14 - 0,24)

VR
100 90 80 70 60 50 40 30
(km/h)
fmax 0,12 0,13 0,14 0,14 0,15 0,16 0,17 0,17
Rmin
435 335 250 195 135 90 55 30
(m)
Sumber : RSNI-T-14-2004
11
Hasil Penelitian
• Panjang Lengkung Peralihan

12
Lengkung Peralihan
• Besarnya Ls ditentukan berdasarkan beberapa
rumus di bawah ini dan diambil nilai yang
terbesar :
• 1. Berdasarkan waktu tempuh maksimum
dilengkung peralihan VR
Ls  T
3,6
Keterangan :
T = Waktu tempuh pada lengkung peralihan,
ditetapkan 3 detik
VR = Kecepatan rencana ( Km/jam )

13
• 2. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal
0,222 VR3 2,772VR e
Ls  
RcC C
Keterangan :
e = Superelevasi
C = Perubahan percepatan, diambil 1 - 3 m/det3
R = Jari-jari busur lingkaran ( m )

• 3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan


kelandaian
(e max  en )VR
Ls 
3,6 Re
Keterangan :
VR = Kecepatan rencana ( Km/jam )
em = Superelevasi maksimum
en = Superelevasi normal
re = Tingkat pencapaian perubahan kemiringan melintang jalan (m/m/detik )

14
• 4. Berdasarkan pada pencapaian kemiringan

Ls  Bme
Keterangan :
B = Lebar perkerasan ( jalur/arah )
e = Kemiringan melintang jalan
m = Seper landai relatif

15
Panjang Minimum Lengkung Peralihan
(Lsmin)

VR
100 90 80 70 60 50 40 30
(km/h)
Lsmin 56 50 44 39 33 28 22 17
Sumber : RSNI-T-14-2004

16
Hasil Penelitian
• Landai Relatif

17
Rumus landai relatif

18
Kesimpulan
• Jari jari kelengkungan memenuhi syarat dengan
nilai R > R min sehingga jalan ini aman untuk
dilewati.
• Nilai panjang lengkung peralihan pada jalan tembus
Tawangmangu STA 2+223.92 – STA 3+391.88
adalah Ls > Ls min sehingga tikungan peralihan
tersebut masih dalam kategori aman.
• Landai relatif jalan Tembus Tawangmangu STA
2+223.92 – STA 3+391.88 juga memenuhi syarat
peraturan Bina Marga dengan (1/m) kurang dari
sama dengan (1/m maks)
19

Anda mungkin juga menyukai