Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

TERAPI NYERI

Dibuat sebagai pemenuhan tugas mata kuliah ilmu keperawatan dasar

Dosen pengampu : Andi Mursyidah S.kep. Ns. M,kes

Oleh :

Nama : Jarwati Eka Saputri

NIM : 841417105

Kelas : C Keperawatan

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2017
TERAPI NYERI

RELAKSASI

A. Pengertian relaksasi

Relaksasi adalah proses melepaskan ketegangan dan

mengembalikan keseimbangan baik pikiran maupun tubuh. Teknik

relaksasi sangat penting dalam mengelola stres. Karena stres dikenal untuk

berkontribusi bagi perkembangan banyak penyakit, orang perlu penangkal

pertempuran stres. Bahkan, relaksasi mungkin menjadi salah satu faktor

yang paling penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Relaksasi

yang profesional sangat penting untuk kesehatan dan disarankan terapis

harus menggunaan teknik relaksasi untuk mengelola stress, stres tidak

hanya dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga stres yang disebabkan oleh

kondisi kesehatan tiap pasien. Teknik relaksasi dapat menguntungkan baik

kesehatan psikologis dan fisik.

B. Tujuan relaksasi

a. Membantu menurunkan intensitas skala nyeri dengan teknik relaksasi

b. Membantu menurunkan tingkat kecemasan yang berpengaruh

terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi

c. Tehnik relaksasi pernapaasaan diafragma ini dapat dilakukan selama5-

15 menit, sebanyak2 sampai dengan 3 kali per harinya (2010). Serta

dapat menurunkan tekanan darah 5-10 (Ethical Digest, 2010:19) atau

10-15mmHg Menurut artikel rubianto (2010)


d. Tujuan teknik relaksasi napas dalam adalah untuk meningkatkan

ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi

paru, meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi stress baik stress

fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan

menurunkan kecemasan Smeltzer & Bare (2012).

C. Prosedur relaksasi

1. Persiapan fisik dan mental dengan komunikasi efektif

2. Langkah-langkah

a. Mengemukakan tujuan dan prosedur singkat pelaksanaan

relaksasi, serta konfirmasi tentang kesediaan / kesungguhan

konseli menggunakan strategi ini.

b. Ciptakan lingkungan yang tenang

c. Usahakan tetap rileks dan tenang

d. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan

udara melalui hitungan 1,2,3

e. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil

merasakan ekstrimitas atas dan bawah rileks

f. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali

g. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui

mulut secara perlahan-lahan 4

h. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks

i. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam

j. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri.


k. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa

berkurang

l. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5

kali.

m. Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara dangkal

dan cepat.
TERAPI NYERI

DISTRAKSI

A. Pengertian distraksi

Distraksi adalah mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain

sehingga dapat menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri, bahkan

meningkatkan toleransi terhadap nyeri. Teknik distraksi dapat mengatasi

nyeri berdasarkan teori aktivasi retikuler, yaitu menghambat stimulus

nyeri ketika seseorang menerima masukan sensori yang cukup atau

berlebihan, sehingga menyebabkan terhambatnya impuls nyeri ke otak

(nyeri berkurangatau tidak dirasakan oleh klien). Stimulus sensori yang

menyenangkan akan merangsang sekresi endorfin, sehingga stimulus

nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi berkurang. Distraksi bekerja

memberi pengaruh paling baik untuk jangka waktu yang singkat, untuk

mengatasi nyeri intensif hanya berlangsung beberapa menit, misalnya

selama pelaksanaan prosedur invasif atau saat menunggu kerja analgesik.

Perawat dapat mengkaji aktivitas-aktivitas yang dinikmati klien sehingga

dapat dimanfaatkan sebagai distraksi. Aktivitas tersebut dapat meliputi

kegiatan menyanyi, berdoa, menceritakan foto atau gambar dengan suara

keras, mendengarkan musik, dan bermain. Sebagian besar distraksi dapat

digunakan di rumah sakit, di rumah, atau pada fasilitas perawatan jangka

panjang.

B. Tujuan distraksi
Tujuan penggunaan teknik distraksi dalam intervensi keperawatan

adalah untuk pengalihan atau menjauhi perhatian terhadap sesuatu yang

sedang dihadapi, misalnya rasa sakit (nyeri). Sedangkan manfaat dari

penggunaan teknik ini, yaitu agar seseorang yang menerima teknik ini

merasa lebih nyaman, santai, dan merasa berada pada situasi yang lebih

menyenangkan.

Teknik distraksi ini dapat digunakan untak memusatkan perhatian anak

menjauhi rasa nyeri. Teknik distraksi pada anak dapat sangat efektif dalam

mengurangi nyeri. Teknik distraksi yang paling disukai oleh anak-anak,

seperti melihat gambar di buku, meniup gelembung (blowing bubbles),

atau menghitung. Sentuhan, usapan, tepukan, atau mengayun dapat

menjadi teknik distraksi yang baik pada anak yang sedang dalam

distres.Orangtua harus diajarkan teknik distraksi dan didorong untuk

mempertahankan anak mereka agar nyaman selama mungkin. Melatih

orang tua akan memberi mereka jalan untuk berpartisipasi dalam nyeri

anaknya, serta memberi manfaat dalam mengurangi kecemasan dan

ansietas orangtua.

C. Prosedur distraksi

Prosedur Teknik Distraksi berdasarkan jenisnya, antara lain

1. Distraksi visual

Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran, melihat

pemandangan, dan gambar termasuk distraksi visual.

2. Distraksi pendengaran
Mendengarkan musik yang disukai, suara burung, atau gemercik air.

Kliendianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik yang

tenang, sepertimusik klasik. Klien diminta untuk berkosentrasi pada

lirik dan irama lagu. Klien juga diperbolehkan untuk menggerakkan

tubuh mengikuti irama lagu, seperti bergoyang, mengetukkan jari atau

kaki (Tamsuri, 2007).

Musik merupakan salah satu teknik distraksi yang efektif. Musik dapat

menurunkan nyeri fisiologis, stress, dan kecemasan dengan

mengalihkan perhatian seseorang dari nyeri. Musik terbukti

menunjukkan efek antara lain menurunkan frekuensi denyut jantung,

mengurangi kecemasan dan depresi, menghilangkan nyeri,

menurunkan tekanan darah, dan mengubah persepsi waktu. Perawat

dapat menggunakan musik dengan kreatif di berbagai situasi klinik.

Klien umumnya lebih menyukai menampilkan suatu kegiatan

(memainkan alat musik, menyanyikan lagu atau mendengarkan

musik). Musik yang sejak awal sesuai dengan suasana hati klien,

biasanya merupakan pilihan yang paling baik.

Musik klasik, pop, dan modern (musik tanpa vokal) digunakan pada

terapimusik. Musik menghasilkan perubahan status kesadaran melalui

bunyi, kesunyian, ruang dan waktu. Musik harus didengarkan minimal

15 menit supaya dapat memberikan efek teraupetik. Di keadaan

perawatan akut, mendengarkan musik dapat memberikan hasil yang

sangat efektif dalam upaya mengurangi nyeri pascaoperasi klien.


Berdasarkan penelitian Moeloek (2005) dan A. Suci E., (2005), musik

dapat meningkatkan dan menstimulasi endorphin (hormon yang

berguna untuk menurunkan nyeri) serta mengatur hormon yang

berkaitan dengan stress yaitu adrenalin dan kortisol. Musik

memberikan stimulasi sensori yang menyenangkan sehingga

menyebabkan pelepasan endorphin.

Salah satu jenis musik yang banyak digunakan adalah musik

klasik,seperti musik Mozart. Dari sekian banyak karya musik klasik,

sebetulnya ciptaan milik Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791)

yang paling dianjurkan. Beberapa penelitian sudah membuktikan.

Menurut penelitian Dr. Alfred Tomatis dan Don Campbell, musik

mozart dapat mengurangi tingkat ketegangan emosi atau nyerifisik.

Mereka mengistilahkan sebagai “Efek Mozart”. Dibanding musik

klasiklainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi pada karya-karya

Mozart mampu merangsang dan memberdayakan daerah kreatif dan

motivatif di otak. Yang tak kalah penting adalah kemurnian dan

kesederhaan musik Mozart itu sendiri. Namun, tidak berarti karya

komposer klasik lainnya tidak dapat digunakan (Andreana, 2006).

Sebenarnya bukan hanya musik karya Mozart saja yang mempunyai

efek mengagumkan, tetapi semua musik yang berirama lembut serta

mampu menenangkan suasana juga diidentifikasi memiliki efek

Mozart (Alatas,2007). Selain itu, penelitian A. Suci E. (2005) juga

membuktikan bahwa teknik distraksi musik dengan menggunakan


musik anak-anak memiliki efektivitas yang lebih tinggi dalam

menurunkan nyeri pada anak-anak, terutama pada saat pemasangan

infus. Cara-cara yang dianjurkan dalam menggunakan musik untuk

mengontrol nyeri secara efektif :

Pilih musik yang sesuai dengan selera klien, perawat

mempertimbangkan usia dan latar belakang

Gunakan earphone supaya tidak mengganggu klien atau staf yang lain

dan membantu klien berkonsentrasi pada musik

Pastikan tombol-tombol kontrol di radio atau pesawat tape mudah

ditekan, dimanipulasi, dan dibedakan

Minta anggota keluarga untuk membawa pesawat tape dari rumah

Apabila nyeri yang klien rasakan akut, kuatkan volume musik.

Apabila nyeri berkurang volumenya dapat dikurangi

Apabila tersedia musik latar, pilih jenis musik umum yang sesuai
TERAPI NYERI

BENSON

A. Pengertian benson

Relaksasi benson merupakan pengembangan metode respon

relaksasi denganmelibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat

menciptakan suatu lingkunganinternal sehingga dapat membantu pasien

mencapai kondisi kesehatan dankesejahteraan lebih tinggi

(Purwanto,2006).Relaksasi Benson yaitu suatu tehnik pengobatan untuk

menghilangkan nyeri,insomnia (tidak bisa tidur) atau kecemasan.

Cara pengobatan ini merupakan

bagian pengobatan spiritual. Pada tehnik ini pengobatan sangat fleksibel d

apat dilakukandengan bimbingan mentor, bersama-sama atau sendiri.

Tehnik ini merupakan upayauntuk memusatkan perhatian pada suatu fokus

dengan menyebut berulang-ulangkalimat ritual dan menghilangkan

berbagai pikiran yang mengganggu. Tehnik pengobatan ini dapat

dilakukan setengah jam dua kali sehari.Relaksasi Benson adalah salah satu

cara untuk mengurangi nyeri denganmengalihkan perhatian kepada

relaksasi sehingga kesadaran klien terhadap nyeri-

nya berkurang, relaksasi ini dilakukan dengan cara menggabungkan relaks

asi yangdiberikan dengan kepercayaan yang dimiliki klien.Relaksasi

benson merupakan teknik relaksasi yang digabungkan dengankeyakinan

yang dianut oleh pasien. Kata atau kalimat tertentu yang dibaca berulang-
ulang dengan melibatkan unsur keimanan dan keyakinan akan

menimbulkan responrelaksasi yang lebih kuat dibandingkan dengan

relaksasi tanpa melibatkan unsurkeyakinan. Ungkapan yang di pakai dapat

berupa nama tuhan atau kata-kata lain yangmemiliki makna menenangkan

bagi pasien. (Benson & Proctor, 2000).

Relaksasi Benson merupakan relaksasi menggunakan teknik pernapasan

yang biasa digunakan di rumah sakit pada pasien yang sedang mengalami

nyeri ataumengalami kecemasan. Dan, pada relaksasi Benson ada

penambahan unsur keyakinandalam bentuk kata-kata yang merupakan rasa

cemas yang sedang pasien alami.Kelebihan dari latihan teknik relaksasi

dibandingkan teknik lainnnya adalah lebihmudah dilakukan dan tidak ada

efek samping apapun (Solehati & Kosasih, 2015).

B. Tujuan benson

a. Ketentraman hati, Berkurangnya rasa cemas, khawatir dan gelisah

b. Tekanan dan ketegangan jiwa menjadi rendah

c. Detak jantung lebih rendah, Mengurangi tekanan darah

d. Ketahanan yang lebih besar terhadap penyakit

e. Tidur lelap

f. Kesehatan mental menjadi lebih baik

g. Daya ingat lebih baik

h. Meningkatkan daya berpikir logis

i. Meningkatkan kreativitas

j. Meningkatkan keyakinan
k. Meningkatkan daya kemauan

l. Meningkatkan kemampuan berhubungan dengan orang lain

C. Procedure benson

Menurut Purwanto (2006) adalah:

a. Membentuk suasana sekitar tenang, menghindarkan dari kebisingan

b. Menarik nafas dalam melalui hidung, dan jaga mulut tetap tertutup,

hitungan sampai 3 tahan selama inspirasi

c. Kemudian hembuskan lewat bibir seperti meniup dan ekspirasi secara

perlahan dan lewat sehingga terbentuk suara hembusan tanpa

mengembungkan dari pipi

d. Membaca kalimat – kalimat sesuai keyakinan, misalnya jika beragama

Islam membaca istighfar

e. Lakukan sebanyak 5 – 7 kali

Menurut benson :

a. Pilihlah kalimat spiritual yang akan digunakan.

b. Duduklah dengan santai.

c. Tutup mata.

d. Kendurkan otot-otot.

e. Bernapaslah secara alamiah. Mulai mengucapkan kalimat spiritual

yang dibaca secara berulang-ulang dan khidmat.

f. Bila ada pikiran yang mengganggu, kembalilah fokuskan pikiran.

g. Lakukan 10 sampai 20 menit.


Untuk berhenti jangan langsung, duduklah dulu dan

beristirahat.Buka pikiran kembali. Barulah berdiri dan melakukan

kegiatan kembali. Menurut Benson, yang menemukan tehnik ini, cara ini

bisa diubah misalnya tidak dengan posisi duduk tapi dilakukan sambil

melaksanakan gerakan jasmani.

Anda mungkin juga menyukai