Diketahui :

Lebar peluap = 35 m
Volume daerah Penampungan = 500,000 m³
Kenaikan tiap 1 m = 25,000 m²

Ditanyakan :
Hitung Debit Banjir Bendungan ?

Penyelesaian :

Nilai debit dihitung dengan menggunakan tabel.

Tabel 1.1 perhitungan nilai Aliran masuk perdetik dan aliran keluar perdetik
besarnya Aliran
Aliran Aliran Aliran Besarnya Volume Daerah Kenaikan Aliran keluar
penampungan masuk
Jam Masuk Masuk keluar penampungan penampungan permukaan perdetik
yang dikurangi perdetik
(m³/detik) perjam (m³) perjam (m³) akumulatif (m³) (m³) air (m³/detik)
(m³) (m³/detik)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 5 18000 18000 18000 500,000 0.0360 0.7969 5
2 10 36000 2868.81829 33131.181707 51131.1817067 500,900.00 0.1021 2.2596 10
3 21 75600 8134.58383 67465.416171 118596.597878 503,451.97 0.2356 7.3744 21
4 41 147600 26547.8728 121052.12717 239648.725043 509,341.14 0.4705 20.8302 41
5 71 255600 74988.8867 180611.11333 420259.838375 521,103.82 0.8065 47.2325 71
6 121 435600 170036.906 265563.09418 685822.932554 541,265.82 1.2671 93.0242 121
7 101 363600 334887 28713.004997 714535.93755 572,942.63 1.2471 91.5603 101
8 81 291600 329617.168 -38017.167886 676518.769665 604,120.97 1.1198 82.2149 81
9 71 255600 295973.498 -40373.498265 636145.2714 632,116.96 1.0064 70.4461 71
10 51 183600 253605.927 -70005.926762 566139.344638 657,276.28 0.8613 57.1998 51
11 41 147600 205919.357 -58319.356572 507819.988066 678,809.82 0.7481 46.8387 41
12 21 75600 168619.272 -93019.271675 414800.71639 697,512.41 0.5947 32.2449 21

Dari nilai aliran masuk dan aliran keluar perdetik maka di dapatkan grafik hubungannya seperti pada gambar 1.1

Aliran Masuk dan Aliran Keluar

140.0000

120.0000 121

100.0000 101
93.024291.5603

80.0000 82.2149
81
71 71
70.4461
60.0000 57.1998
51
47.2325 46.8387
40.0000 41 41
32.2449

20.0000 21 20.8302 21
10
5 2.2596 7.3744
0.0000 0.7969
0 2 4 6 8 10 12 14

Gambar 1.1 Hubungan Aliran masuk dan Aliran keluar perdetik

Debit yang melimpah pada bangunan air menggunkan persamaan sebagai beriku :
�=𝐶.𝐵.𝐻^(3/2)

dengan
Q = Debit (m³/detik)
C = Koefisien limpahan (2.0 s/d 2.1)
B = Lebar peluap (m)
H = Dalamnya peluapan (m)

Berdasarkan persamaan diatas diperoleh hasil sebagi berikut :

diketahui :
B = 35 m
C = 2.0 (koefisien limpahan)

Tabel 1.2 Nilai perbandingan Permukaan Air dan Debit Peluap

H H^ 3/2 Q
0.00 0.0000 0.0000 Perbandingan nilai Q dan H
0.10 0.0316 2.2136
1.6
0.20 0.0894 6.2610
1.5
0.30 0.1643 11.5022 1.4
0.40 0.2530 17.7088 1.3
0.50 0.3536 24.7487 1.2
1.1
0.60 0.4648 32.5331 1
0.70 0.5857 40.9963 0.9
0.80 0.7155 50.0879 0.8
0.7
0.90 0.8538 59.7670
0.6
1.00 1.0000 70.0000 0.5
1.10 1.1537 80.7583 0.4
1.20 1.3145 92.0174 0.3
0.2
1.30 1.4822 103.7560 0.1
1.40 1.6565 115.9552 0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105 110 115 120 125 130 135
1.50 1.8371 128.5982
Gambar 1.2 Permukaan Air (m) dan Debit Peluap (m³/detik)
 PENYELESAIAN :

Diketahui Data Perencanaan :

1. PETA
Peta Topografi Berskala 1 : 1000

2. TANAH DASAR
Jenis Tanah Alluvium Ts : 0.5
V : 1.10
Daya Dukung Tanah : 0.40 Kg/cm²
Sifat Fisik & Mekanik Φ : 26.00 °
C : 0.30
ϒ : 1.70 ton/m³

3. TYPE BENDUNGAN
Bendungan Urugan : Homogen

4. WADUK
Fungsi : Mengontrol debit puncak banjir
Volume : 500,000 m³
Kec. Angin diatas Permukaan : 20.00 m/s
Panjang Lintasan Ombak : 200.00 m
Muka Air Waduk Saat Penuh : 96.00 m
Penambahan Luas Daerah dengan
kenaikan air 1 m : 25000 m²

5. BANGUNAN PELIMPAH
Jenis bangunan pelimpah TEBUKA : 0.20
Koefesien Limpahan : 2.00

6. DATA LAINNYA
Luas DAS : 200 km²
Durasi Terjadinya Banjir Abnormal : 1 jam
Percepatan dasar gempa : 100 tahun
M.A.B : 96 + 20= 116
Elevasi Dasar Waduk : 91 + 20 = 111
Luas Permukaan Air Waduk ( A ) : 500000 m²
A. PERENCANAAN DIMENSI BENDUNG

a. Menghitung Kedalaman Air Waduk

ha = Elv. Muka Air Banjir - Elv. Dasar Waduk
= 116.00 - 111.00
= 5.00 m

b. Menghitung Intesitas Seismis Horizontal (koefesien zona pada zona = D)

e = z . Ac. V/g
1.10
= 0.9  190 
981
= 0.19

c. Meghitung tinggi ombak yang disebabkan gempa

e .Ʈ
he = x ( g . h0 )0.5
ττ
= 0.192  1   0.50
9.81 5
3.14
= 0.428 m

Maka tinggi puncak ombak rata-rata :

he 0.428
2
 2
 0.21 m

d. Menentukan tinggi jagaan pada bendungan

Hf ≥ ∆h + (hw atau he/2) + h0 + h1

atau
Hf ≥ hw + he/2 + ha + h1

Tinggi kenaikan permukaan air karena banjir abnormal :

2   Q0 h
h   
3 Q A h
1
Q T

Q0 = 200 m³/s
Q = 210 m³/s
h = 5.00 m
A = 500000 m²
T = 2 Jam = 7200 dtk
2  0.20  200  5
∆h =
3 210 500000  5
1 
210  7200
∆h = 0.24 m
Tinggi kemungkinan kenaikan permukaan air waduk, apabila terjadi kemacetan pada
pintu pelimpah ( ha ) = 0.5 s/d 1.00 m

Tinggi tambahan yang didasarkan pada tingkat urgensi waduk ( hi ) = 1 m

Jadi tinggi jagaan dapat dihitung dengan rumus :

Hf ≥ ∆h + (hw atau he/2) + h0 + hi

Hf ≥ 0.239  0.214  0.50  1.00

Hf ≥ 1.95 m → 116
= 117.95

Gambar 1.3 Perhitungan Grafis Tinggi Jagaan Bendungan Urugan

H = Ha + Hf
= 5.00  1.95
= 6.95 m
e. Menentukan lebar mercu bendung
Tinggi bendung ditentukan, sehingga didapat H= 6.95

B = 3.6 x H1/3 - 3.0

= 3.6 x 6.95^1/3 - 3.00

= 3.87 m ~ 387 cm
Tabel 1. kemiringan lereng hulu dan hilir bendungan
No. Material Timbunan Slope Hulu Slope Hilir
1 Homogen Well graded 1 : 2.5 1 : 2.0
2 Homogen Course Silt 1 : 3.0 1 : 2.5
3 homogen Silty Clay
H<15 m 1 : 2.5 1 : 2.5
H>15m 1 : 3.0 1 : 3.0
4 Sand atau Sand Gravel 1 : 2.5 1 : 2.0

Gambar 1.4 Potongan Melintang Bendungan Urugan (Tipe Homogen Well Graded)
Gambar 1.5 Potongan Memanjang Bendungan Urugan (Tipe Homogen Well Graded)

Gambar 1.6 Peta Kontur

Mengontrol debit puncak banjir

m
m
izontal (koefesien zona pada zona = D)
ukaan air waduk, apabila terjadi kemacetan pada

ada tingkat urgensi waduk ( hi ) = 1 m

 1.95
m

gi Jagaan Bendungan Urugan

m
 Slope Hilir

ndungan Urugan (Tipe Homogen Well Graded)

endungan Urugan (Tipe Homogen Well Graded)

ar 1.6 Peta Kontur

B. Perhitungan Stabilitas Bendungan Terhadap Aliran Filtrasi

1. Perhitungan Aliran Filtrasi dengan menggunakan model drainase

Gambar 1.7 garis depresi pada bendungan homogen

Nilai panjang ditentukan menggunakan bantuan Software AutoCad,

adapun nilainya seperti dibawah ini :

h= 5.00 m
l1 = 12.50 m
l2 = 6.81 m
0.3l1= 3.75 m
d= 10.56 m d  ( 0 . 3 xl 1 )  l 2

y0  h2  d 2
 d

yo = (5.00^2 + 10.56^2)^0.5 - 10.56

= 1.12 m
Y0/2 = 1.12
2
= 0.562 m

Maka Parabola bentuk Dasarnya Adalah:

2
y 2. y0 .x  y0

Уo
α + ∆α =
1-cosα
1.12
α + ∆α =
α + ∆α =
1- cos 26

1.12
=
1 + 0.899

= 0.592 m
Dan di peroleh koordinat parabola pada tabel di bawah
x (m) y (m)
0 1.12 Garis Depresi
1 1.87 6.00
2 2.40
5.00
3 2.83
4 3.20 4.00
y (m)
5 3.54
3.00
6 3.84
7 4.12 2.00

8 4.39 1.00
9 4.64
0.00
10 4.87 12 10 8 6 4 2 0
10.56 5.00

2. Perhitungan Aliran Filtrasi dengan menggunakan model tanpa drainase

Gambar 1.8 Garis depresi pada bendungan homogen

Nilai panjang ditentukan menggunakan bantuan Software AutoCad,

adapun nilainya seperti dibawah ini :

h= 5.00 m
L1 = 12.50 m
L2 = 23.00 m
0.3L1= 3.75 m
d= 26.75 m d  ( 0 . 3 xl 1 )  l 2
 y0  h2  d 2
 d

yo = (5.00^2 + 26.75^2)^0.5 - 26.75

= 0.46 m

Y0/2 = 0.46
2
= 0.232 m
Maka Parabola bentuk Dasarnya Adalah:
2
y  2. y 0 . x  y 0

Уo
α + ∆α =
1-cosα
0.46
α + ∆α =
1- cos 26

0.46
=
1+1

= 0.23 m

Dan di peroleh koordinat parabola pada tabel di bawah

x (m) y (m)
-0.23 0.0 Garis Depresi
0 0.46 6.0
1 1.07
5.0
2 1.44
3 1.73 4.0
4 1.98
5 2.20 3.0
6 2.40
2.0
7 2.59
8 2.76 1.0
9 2.92
10 3.08 0.0
30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00 -5.00
11 3.23
12 3.37
13 3.50
14 3.63
15 3.76
16 3.88
17 4.00
18 4.11
 19 4.22
20 4.33
21 4.44
22 4.54
23 4.64
24 4.74
25 4.84
26.75 5.00
C. Perhitungan Stabilitas Bendungan Terhadap Longsoran
1. Perhitungan longsoran saat kondisi kering
Diketahui :
γ kering = 1.20 (t/m³) γ terendam = 0.68 (t/m³)
c = 0.30 kg/cm² γ jenuh = 1.68 (t/m³)
Ө = 26.00 ⁰ γ air = 1.00 (t/m³)
L parbola = 23.62 m

Tabel 2. Perhitungan stabilitas tubuh bendungan kondisi baru selesai dikerjakan bagian hulu
Irisan A (m²) γ (t/m³) W (t) c (t/m²) cL (t/m) α (⁰) Cos α Ө (⁰) tan Ө N (t) sin α T(t)
1 2 3 4=2x3 5 6=5xL 7 8 9 10 11=4x8x10 12 13=4x12
1 2.42 1.20 2.90 3.00 -7.00 0.99 26.00 0.49 1.41 -0.12 -0.35
2 5.76 1.20 6.91 3.00 9.00 0.99 26.00 0.49 3.33 0.16 1.08
3 8.68 1.20 10.42 3.00 18.00 0.95 26.00 0.49 4.83 0.31 3.22
4 9.54 1.20 11.45 3.00 27.00 0.89 26.00 0.49 4.97 0.45 5.20
5 9.41 1.20 11.29 3.00 38.00 0.79 26.00 0.49 4.34 0.62 6.95
6 6.90 1.20 8.28 3.00 41.00 0.75 26.00 0.49 3.05 0.66 5.43
Jumlah 70.86 21.93 21.53

ƩcL + ƩN
F =
ƩT
70.86 + 21.93
F =
21.53
F = 4.31
…………> 1.25 (AMAN)
2. Perhitungan longsoran saat kondisi kering
Diketahui :
γ kering = 1.20 (t/m³) γ terendam = 0.68 (t/m³)
c = 0.30 kg/cm² γ jenuh = 1.68 (t/m³)
Ө = 26.00 ⁰ γ air = 1.00 (t/m³)
L parbola = 19.28 m

Tabel Perhitungan stabilitas tubuh bendungan kondisi baru selesai dikerjakan bagian hilir
Irisan A (m²) γ (t/m³) W (t) c (t/m²) cL (t/m) α (⁰) Cos α Ө (⁰) tan Ө N (t) sin α T(t)
1 2 3 4=2x3 5 6=5xL 7 8 9 10 11=4x8x10 12 13=4x12 3.595
1 3.10 1.20 3.72 3.00 3.00 1.00 26.00 0.49 1.81 0.05 0.19 3.562
2 7.50 1.20 9.00 3.00 10.00 0.98 26.00 0.49 4.32 0.17 1.56 3.669
3 12.87 1.20 15.44 3.00 19.00 0.95 26.00 0.49 7.12 0.33 5.03 3.995
4 16.28 1.20 19.54 3.00 29.00 0.87 26.00 0.49 8.33 0.48 9.47 4.458
5 14.02 1.20 16.82 3.00 40.00 0.77 26.00 0.49 6.29 0.64 10.81 19.279
Jumlah 57.84 27.88 27.07

F = ƩcL + ƩN
ƩT
F = 57.84 + 27.88
27.07
F = …………>
3.17 1.25 (AMAN)
3. Perhitungan longsoran saat kondisi waduk penuh
Diketahui :
γ kering = 1.20 (t/m³) γ terendam = 0.68 (t/m³)
c = 0.30 kg/cm² γ jenuh = 1.68 (t/m³)
Ө = 26.00 ⁰ γ air = 1.00 (t/m³)
L parbola = 23.62 m

Tabel Perhitungan stabilitas tubuh bendungan kondisi waduk penuh

Irisan A (m²) γ (t/m³) W (t) c (t/m²) cL (t/m) α (⁰) Cos α Ө (⁰) tan Ө N (t) sin α T(t)
1 2 3 4=2x3 5 6=5xL 7 8 9 10 11=4x8x10 12 13=4x12
1 2.42 0.68 1.65 3.00 -7.00 0.99 26.00 0.49 0.80 -0.12 -0.20
1' 14.97 1.00 14.97 3.00 -7.00 0.99 26.00 0.49 7.25 -0.12 -1.82
2 5.76 0.68 3.92 3.00 9.00 0.99 26.00 0.49 1.89 0.16 0.61
2' 10.12 1.00 10.12 3.00 9.00 0.99 26.00 0.49 4.88 0.16 1.58
3 8.68 0.68 5.90 3.00 18.00 0.95 26.00 0.49 2.74 0.31 1.82
3' 5.30 1.00 5.30 3.00 18.00 0.95 26.00 0.49 2.46 0.31 1.64
4 9.54 1.68 16.03 3.00 27.00 0.89 26.00 0.49 6.96 0.45 7.28
4' 0.52 1.20 0.62 3.00 27.00 0.89 26.00 0.49 0.27 0.45 0.28
5 9.41 1.20 11.29 3.00 38.00 0.79 26.00 0.49 4.34 0.62 6.95
6 6.90 1.20 8.28 3.00 41.00 0.75 26.00 0.49 3.05 0.66 5.43
Jumlah 70.86 34.63 23.58

ƩcL + ƩN
F =
ƩT
70.86 + 34.63
F =
23.58
F = 4.47
…………> 1.25 (AMAN)
4. Perhitungan saat kondisi penurunan tiba-tiba
Diketahui :
γ kering = 1.20 (t/m³) γ terendam = 0.68 (t/m³)
c = 0.30 kg/cm² γ jenuh = 1.68 (t/m³)
Ө = 26.00 ⁰ γ air = 1.00 (t/m³)
L parbola = 23.62 m

Tabel Perhitungan stabilitas tubuh bendungan kondisi waduk penuh

Irisan A (m²) γ (t/m³) W (t) c (t/m²) cL (t/m) α (⁰) Cos α Ө (⁰) tan Ө N (t) sin α T(t)
1 2 3 4=2x3 5 6=5xL 7 8 9 10 11=4x8x10 12 13=4x12
1 2.42 1.68 4.07 3.00 -7.00 0.99 26.00 0.49 1.97 -0.12 -0.50
2 5.76 1.68 9.68 3.00 9.00 0.99 26.00 0.49 4.66 0.16 1.51
3 8.68 1.68 14.58 3.00 18.00 0.95 26.00 0.49 6.76 0.31 4.51
4 9.54 1.68 16.03 3.00 27.00 0.89 26.00 0.49 6.96 0.45 7.28
4' 1.86 1.20 2.23 3.00 27.00 0.89 26.00 0.49 0.97 0.45 1.01
5 7.32 1.20 8.78 3.00 38.00 0.79 26.00 0.49 3.38 0.62 5.41
6 6.90 1.20 8.28 3.00 41.00 0.75 26.00 0.49 3.05 0.66 5.43
Jumlah 70.86 27.75 24.65

ƩcL + ƩN
F =
ƩT
70.86 + 27.75
F =
24.65
F = …………> 1.25 (AMAN)
4.00
5. Perhitungan saat kondisi gempa
Diketahui :
γ = 1.20 (t/m³) n = 1.56 ad = n.(ac.z)^m
c = 0.30 kg/cm² m = 0.89 ad = 213.97896 cm/s²
Ө = 26.00 ⁰ z = 0.9 ad 213.979
E = = = 0.22
L parbola = 23.62 m ac = 280 cm/s² g 980
g = 980 cm/s²
Ket : E : Koefisien Gempa
g : Gaya Grafitasi 980 cm/s²
z : Faktor Letak Geografis
ac : Percepata Dasar Gempa(1000 th)280 cm/s²
ad : Percepatan Gempa Rencana cm/s²

Tabel Perhitungan stabilitas tubuh bendungan kondisi gempa

Irisan A (m²) γ (t/m³) W (t) c (t/m²) cL (t/m) α (⁰) Cos α Ө (⁰) tan Ө N (t) sin α T(t)
1 2 3 4=2x3 5 6=5xL 7 8 9 10 11=4x8x10xE 12 13=4x12
1 2.42 0.68 1.65 3.00 -7.00 0.99 26.00 0.49 0.17 -0.12 -0.20
1' 14.97 1.00 14.97 3.00 -7.00 0.99 26.00 0.49 1.58 -0.12 -1.82
2 5.76 0.68 3.92 3.00 9.00 0.99 26.00 0.49 0.41 0.16 0.61
2' 10.12 1.00 10.12 3.00 9.00 0.99 26.00 0.49 1.06 0.16 1.58
3 8.68 0.68 5.90 3.00 18.00 0.95 26.00 0.49 0.60 0.31 1.82
3' 5.30 1.00 5.30 3.00 18.00 0.95 26.00 0.49 0.54 0.31 1.64
4 9.54 1.68 16.03 3.00 27.00 0.89 26.00 0.49 1.52 0.45 7.28
4' 0.52 1.20 0.62 3.00 27.00 0.89 26.00 0.49 0.06 0.45 0.28
5 9.41 1.20 11.29 3.00 38.00 0.79 26.00 0.49 0.95 0.62 6.95
6 6.90 1.20 8.28 3.00 41.00 0.75 26.00 0.49 0.67 0.66 5.43
Jumlah 70.86 7.56 23.58

F = ƩcL + ƩN
ƩT
F = 70.86 + 7.56
23.58
F = …………>
3.33 1.25 (AMAN)
6. Perhitungan saat kondisi gempa
Diketahui :
γ = 1.20 (t/m³) n = 1.56 ad = n.(ac.z)^m
c = 0.30 kg/cm² m = 0.89 ad = 213.979 cm/s²
Ө = 26.00 ⁰ z = 0.9 ad 213.979
E = = = 0.22
L parbola = 19.28 m ac = 280 cm/s² g 980
g = 980 cm/s²
Ket : E : Koefisien Gempa
g : Gaya Grafitasi 980 cm/s²
z : Faktor Letak Geografis
ac : Percepata Dasar Gempa(1000 th)280 cm/s²
ad : Percepatan Gempa Rencana cm/s²

Tabel Perhitungan stabilitas tubuh bendungan kondisi baru selesai dikerjakan bagian hilir
Irisan A (m²) γ (t/m³) W (t) c (t/m²) cL (t/m) α (⁰) Cos α Ө (⁰) tan Ө N (t) sin α T(t)
1 2 3 4=2x3 5 6=5xL 7 8 9 10 11=4x8x10 12 13=4x12
1 3.10 1.20 3.72 3.00 3.00 1.00 26.00 0.49 0.40 0.05 0.19
2 7.50 1.20 9.00 3.00 10.00 0.98 26.00 0.49 0.94 0.17 1.56
3 12.87 1.20 15.44 3.00 19.00 0.95 26.00 0.49 1.56 0.33 5.03
4 16.28 1.20 19.54 3.00 29.00 0.87 26.00 0.49 1.82 0.48 9.47
5 14.02 1.20 16.82 3.00 40.00 0.77 26.00 0.49 1.37 0.64 10.81
Jumlah 57.84 6.09 27.07

ƩcL + ƩN
F =
ƩT
57.84 + 6.09
F =
27.07
F = …………>
2.36 1.25 (AMAN)
D. Perhitungan Pelimpah

1. Perencanaan Mercu Oge Type Vertikal

Tabel 3. harga- harga k dan n

kemiringan dengan menggunakan persamaan sbb :
k n
permukaan hilir
n
vertikal 2.000 1.850 Y 1  X 
   
3:1 1.936 1.836 hd k  hd 
3:2 1.939 1.810
Sumber : KP 02

Diketahui :
hd = 1.247 m
B = 35.000 m
Q maks = 121.000 m³/s

Gambar 1. bentuk mercu oge

0.282.hd = 0.352 m
0.175.hd = 0.218 m
r1=0.2 hd = 0.249 m
r2=0.5hd = 0.624 m

Sehingga didapatkan rumus untuk mendapatkan titik-tik koordinat perhitungan mercu ogee
sebagai berikut :

X1.85
Y =
2 x hd0.85
 Tabel 4. Harga X da Y mercu ogee
X Y
0.000 0.000
0.100 0.006 mercu ogee
0.200 0.021 0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200 1.400 1.600 1.800
0.000
0.300 0.045
0.400 0.076 0.200
0.500 0.115
0.400
0.600 0.161
0.700 0.214 0.600
0.800 0.274
0.900 0.341 0.800
1.000 0.414
1.100 0.494 1.000

1.200 0.581
1.200
1.300 0.673
1.400 0.772
1.500 0.877 Gambar 9. Mercu Ogee Bendungan
1.600 0.989
1.700 1.106
1.800 1.229
1.900 1.359
2.000 1.494

2. Perhitungan Saluran Transisi

Diketahui :
B1 = 35.00 m
B2 = 24.50 m
w = 1.00 m (ketinggian hulu mercu)

Y = (b1-b2)/2
Y = 5.25 m

L = Y/0.222
L = 23.65 m
L= 23.65 m

B1 = 35.00 m B2 = 24.50 m

y = 5.25 m 12.52°
y = 5.25 m 12.52°
Gambar 2. Saluran transisi spillway
3. Perhitungan saluran peluncur
Diketahui :
w = 1.00 m (ketinggian hulu mercu)
y = 1.49 m (ketinggian hulu mercu ogee)

- perhitungan kecepatan di atas mercu (V)

Qmaks
V =
B x ( hd + w )
V = 1.54 m/s

- perhitungan energi kinetik

V2 1.54^2
= = 0.12 m
2g 2 x 9.81

- perhitungan tinggi energi di atas mercu (H1)

H1 = hd + v2/2g
H1 = 1.37 m

- perhitungan kecepatan peralihan dari spillway ke saluran peluncur (v1)

V1 = {(2g).[(½ . H1)+ y]}0.5
V1 = 6.54 m/s

- perhitungan debit persatuan lebar (q)

q = Q/B
q = 3.46 m²/s

yu = q/V1
yu = 0.53 m

- perhitungan kedalam kritis (yc)

yc = ( qeff2 / g)1/3
yc = 1.07 m …………..yu < yc (Aliran Super Kritis)

- perhitungan kecepatan kritis (vc)

Vc = q / yc
Vc = 3.24 m/s

4. Perhitungan saluran terompet

vc
F =
(g x yc )1/2
3.24
F =
( 9.81x1.07)^½
F = 1.00
 54.74
22.00
+ 112.00

+ 110.00

+ 109.00

+ 108.00

160 + 107.00

L = 23.65 m 300.00

Gambar 11. Mercu ogee, saluran transisi dan saluran strompet