Anda di halaman 1dari 2

CARA PENGGUNAAN BUBUK ABATE

Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat dicegah dengan memberantas jentik-jentik nyamuk Demam
Berdarah (Aedes aegypti) dengan cara melakukan PSN (Pembersihan Sarang Nyamuk) Upaya ini
merupakan cara yang terbaik, ampuh, murah, mudah dan dapat dilakukan oleh masyarakat, dengan cara
sebagai berikut:
1. Bersihkan (kuras) tempat penyimpanan air (seperti : bak mandi / WC, drum, dan lain-lain)
sekurang-kurangnya seminggu sekali. Gantilah air di vas bunga, tempat minum burung, perangkap
semut dan lain-lain sekurang-kurangnya seminggu sekali
2. Tutuplah rapat-rapat tempat penampungan air, seperti tampayan, drum, dan lain-lain agar nyamuk
tidak dapat masuk dan berkembang biak di tempat itu.
3. Kubur atau buanglah pada tempatnya barang-barang bekas, seperti kaleng bekas, ban bekas, botol-
botol pecah, dan lain-lain yang dapat menampung air hujan, agar tidak menjadi tempat berkembang
biak nyamuk. Potongan bambu, tempurung kelapa, dan lain-lain agar dibakar bersama sampah
lainnya
4. Tutuplah lubang-lubang pagar pada pagar bambu dengan tanah atau adukan semen
5. Lipatlah pakaian/kain yang bergantungan dalam kamar agar nyamuk tidak hinggap disitu
6. Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras, taburkan bubuk ABATE ke dalam
genangan air tersebut untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Ulangi hal ini setiap 2-3 bulan sekali

ABATE

Abate adalah jenis obat bukan untuk dikonsumsi secara langsung. Obat dalam bentuk serbuk ini adalah obat
tabur.

Bubuk atau serbuk Abate ini biasa digunakan orang untuk mencegah demam berdarah atau mencegah
berkembangbiaknya nyamuk dalam genangan air.

Abate merupakan jenis obat bebas yang bisa dengan mudah didapat dan penggunaannya dapat diaplikasikan
kapan saja sesuai dengan kebutuhan.

KEGUNAAN ABATE

Serbuk Abate ini berguna untuk menghindarkan pestisida khususnya nyamuk berkembangbiak dalam
genangan air, seperti bak mandi, ember, got, dan sebagainya.

Pemberian serbuk Abate pada air dapat membuat jentik nyamuk khususnya Aedes Egypti yang ada di air
tidak berkembang. Manfaat mengaplikasikan bubuk ini adalah terhindarnya kita dari penyakit demam
berdarah.

KELEBIHAN ABATE :

1. Sangat efektif untuk mengendalikan semua jentik nyamuk pada dosis rendah
2. Petahanan pertama terhadap penyakit yang disebabkan oleh nyamuk
3. Tidak menimbulkan residu
4. Daya racun yang rendah bila digunakan sesuai petunjuk

MENGAPA MENGGUNAKAN ABATE ?

Sudah mendapatkan rekomendasi dari WHO, Kementerian Kesehatan secara nasional menggunakan
Abate untuk kegiatan larvasidasi,

BAGAIMANA ABATE BEKERJA ?

Melakukan treatment menggunakan abate pada air tergenang akan membunuh jentik nyamuk sebelum
tumbuh dewasa dan mampu bereproduksi, ini ditujukan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk
sebagai serangga pembawa penyakit sehingga dapat meminimalkan penyebaran penyakit.

DOSIS PENGGUNAAN ABATE


Takaran penggunaan bubuk ABATE adalah sebagai berikut:
- Untuk 10 liter air cukup dengan 1 gram bubuk ABATE. Contoh:
- Untuk 10 liter air, ABATE yang diperlukan = (100/10) x 1 gram = 10 gram ABATE
- Untuk menakar ABATE digunakan sendok makan. Satu sendok makan berisi 10 gram ABATE.
Bila memerlukan ABATE kurang dari 10 gram, maka dapat dilakukan sebagai berikut:
- Ambil 1 sendok makan ABATE dan tuangkan pada selembar kertas
- Lalu bagilah ABATE menjadi 2, 3, atau 4 bagian sesuai dengan takaran yang dibutuhkan

Setelah dibubuhkan ABATE maka:


- Selama 3 bulan bubuk ABATE dalam air tersebut mampu membunuh jentik Aedes Aegypti
- Selama 3 bulan bila tempat penampungan air tersebut akan dibersihkan/diganti airnya, hendaknya
jangan menyikat bagian dalam dinding tempat penampungan air tersebut
- Air yang telah dibubuhi ABATE dengan takaran yang benar, tidak membahayakan dan tetap
aman bila air tersebut diminum.

AMANKAH PEMAKAIAN ABATE PADA AIR YANG DIKONSUMSI?


Penggunaan bubuk abate sangat baik dilakukan untuk membunuh jentik-jentik nyamuk tersebut. Namun
apakah air yang tercampur oleh bubuk abate tersebut layak untuk diminum oleh manusia? Sebuah
percobaan sederhana dapat dilihat bahwa ikan yang berenang di dalam air yang bersih kemudian kita
campurkan bubuk abate di dalam air tersebut, maka dapat dipastikan ikan tersebut akan mabuk lantas mati.
Hal inilah yang membuat banyak orang ragu akan pemakaian abate pada air yang dikonsumsi.

UJI KLINIS TERHADAP ABATE

Abate sebenarnya adalah merk dagang dari sebuah bahan kimia yang disebut sebagai temephos. Temephos
termasuk ke dalam golongan organophophorus ( organofosfat). Senyawa ini tidak dapat diserap oleh tubuh
dan akan dikeluarkan melalui keringat ataupun urine.
Pada penelitian yang dilakukan oleh sebuah laboratorium di Amerika Serikat (AS) tahun 1967, tikus yang
diberi makanan dengan campuran abate setiap hari tidak mengalami gangguan klinis apapun. Di tahun yang
sama, kelompok peneliti yang lain juga melakukan percobaan terhadap beberapa sukarelawan. Selama
beberapa hari, 256 mg bubuk abate dicampurkan ke dalam makanan yang mereka konsumsi. Percobaan ini
pun tidak menunjukkan terjadinya gangguan klinis pada sukarelawan. Percobaan yang lebih ‘berani’
dilakukan pada 1968, di AS juga, dengan mencampurkan abate di bak persediaan air penduduk sebanyak
1% dari total volume air. Di sini pun tidak ditemukan gangguan klinis akibat konsumsi abate pada penduduk
yang dimaksud.

KONTRAINDIKASI ( ! )
Abate tidak boleh digunakan pada pada wadah air rumah tangga dan wadah yang digunakan untuk
menyimpan air minum apabila diketahui memiliki riwayat alergi terhadap kandungan zat dalam abate.

BEBERAPA ALASAN MENGAPA ABATE DIANGGAP AMAN BAGI TUBUH ANTARA LAIN :

Pada percobaan, seekor tikus jantan baru akan mati jika mengkonsumsi abate sebanyak 8, 6 gr abate/kg
berat badan tubuhnya. Pada manusia yang mempunyai berat badan 10 kg (orang dewasa rata-rata 50 kg)
mungkin baru akan meninggal jika mengkonsumsi 86 gr abate.
Dosis abate yang dibutuhkan untuk membunuh jentik nyamuk dalam air minum adalah 10 gr untuk 100
liter air. Untuk mencapai kadar 86 gr abate, dibutuhkan 860 liter air. Jadi, seorang manusia berberat badan
10 kg (balita) baru akan meninggal jika mengkonsumsi sebanyak 860 liter air mengandung abate dengan
dosis sesuai aturan pakai. Dan untungnya lagi, tidak seperti DDT (dikloro difenil tetrakloroetana), abate
tidak terakumulasi di dalam tubuh.

DOSIS DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ABATE


Memang benar bahwa bubuk abate memang aman untuk dikonsumsi selama dalam takaran yang sesuai.
Pemakaian abate yang aman adalah 1 gram untuk setiap 10 liter air. Sebenarnya setelah ditaburkan, bubuk
abate akan segera menempel di dinding penampung air, sehingga kadarnya di dalam air minum lebih rendah
dibanding di dinding penampung air. Daya tempelnya mampu bertahan 2 sampai 3 bulan. Penaburan abate
dapat diulangi setiap 2-3 bulan sekali.
Abate sebaiknya hanya diaplikasikan pada wadah penampungan air yang sulit dan jarang dikuras. Pada
penampungan air yang bisa dikuras sekali seminggu, tidak perlu diberi abate karena jentik nyamuk juga
keburu tewas saat pengurasan (perkembangan dari telur sampai nyamuk dewasa butuh waktu sekitar 9 hari).

Sebagaimana fungsinya, penggunaan abate ditujukan untuk membunuh larva-larva nyamuk yang doyan
dengan air bersih yang menggenang. Sebenarnya, untuk membunuh larva-larva tersebut, tidak selalu harus
menggunakan abate. Genangan-genangan air sering ditemukan di botol-botol tanpa tutup, ban, kaleng, dan
penampungan air. Oleh karena itu, mencegah pertumbuhan larva-larva nyamuk dapat dilakukan dengan
mengubur ban, kaleng, serta botol-botol tanpa tutup. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan menguras bak
penampungan air secara teratur. Jika bak penampungan kamu terbuat dari keramik/plastik yang dikuras
secara teratur, maka penggunaan bubuk abate tidak lagi diperlukan karena pengurasan akan menghilangkan
tujuan penggunaan bubuk abate. Apalagi, dengan bak berbahan licin seperti itu, bubuk abate hanya akan
mengendap di dasar bak. Lain halnya jika bak penampungan kamu terbuat dari permukaan yang kasar
seperti semen. Penggunaan bubuk abate sangat bermanfaat karena bubuk abate yang terlarut dalam air akan
terperangkap di pori-pori bak.

Anda mungkin juga menyukai