Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana setiap warganya memiliki hak yang
sama atau setara dalam pengambilan keputusan.
Untuk penjelasan lebih lengkap lagi, contohnya sejarah demokrasi bisa dilihat pada
artikel saya sebelumnya, silahkan kunjungi Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli
dan Sejarahnya.
Oke jika sobat semua sudah paham apa itu demokrasi, sekarang kita lihat terlebih
dahulu beberapa ciri ciri demokrasi sebelum kita melangkah ke macam-macamnya.
Ciri-Ciri Demokrasi:
Ciri Konstitusional adalah ciri demokrasi yang berhubungan dengan kehendak,
kepentingan maupun kekuasaan rakyat yang tertulis dalam konstitusi suatu negara
(Undang-Undang)
Ciri perwakilan adalah ciri ciri demokrasi yang mana penyampaian aspirasi dilakukan
melalui wakil-wakil rakyat yang duduk dipemerintahan
Ciri pemilihan umum adalah pemilihan wakil-wakil rakyat dipemerintahan dilakukan
melalui sebuah pemilihan umum
Ciri kepartaian adalah terdapat partai-partai sebagai wadah atau media dalam
pelaksanaan demokrasi
Ciri kekuasaan adalah adanya pembagian dan pemisahan kekuasaan (eksekutif,
egislatif, dan yudikatif)
Ciri tanggung jawab adalah ciri ciri demokrasi dimana terdapat tanggung jawab dari
pihak yang terpilih untuk melakukan kerja demi rakyat
Nah setelah mengetahui ciri ciri dari demokrasi, selanjutnya kita menuju ke macam-
macam demokrasi. Untuk lebih lengkapnya silahkan cek ulasan berikut:
Oh ya, untuk pembagiannya sendiri demokrasi dibagi menjadi 3 yaitu berdasarkan penyaluran
kehendak rakyat, hubungan antar kelengkapan negara, dan prinsip ideologi.
Nah untuk lebih detailnya silahkan simak ulasan berikut:
Nah dari beberapa demokrasi diatas, ada beberapa demokrasi yang pernah diterapkan di
negara kita ini, apa saja mereka? silahkan simak ulasan berikut…
Pemerintahan presidensil
Penyederhanaan partai
Diadakan Pemilihan Umum
Adanya lembaga negara
Pelaksanaan Otonomi Daerah
Jika dilihat praktik demokrasi di Amerika Serikat, sedikit banyak tidak dapat
dipungkiri bahwa negara ini telah menerapkan prinsip-prinsip dasar demokrasi dalam
praktik kenegaraannya. Semua hal yang berkaitan dengan kenegaraan telah diatur
dengan rinci dalam konstitusinya. Di samping itu, lembaga-lembaga negara yang ada
pun menjalankan tugas dengan mekanisme check and balances yang tinggi antara satu
lembaga dengan lembaga lainnya.
Tiga lembaga pemerintahan yaitu legislatif, eksekutif dan yudikatif, secara terpisah
antara satu dengan yang lain masing-masing memiliki kekuasaan untuk mengimbangi di
antara ketiga lembaga tersebut. Mekanisme check and balances yang terutama ditujukan
bagi lembaga legislatif yang memiliki kekuasaan tertinggi (HoR) yang diimbangi oleh
Senat yang dipilih oleh lembaga legislatif negara-negara bagian merupakan suatu cara
untuk membagi kekuasaan pemerintah dan menghindari terjadinya penyalahgunaan
kekuasaan.
Jika dilihat lagi lebih mendalam, prinsip-prinsip demokrasi yang dijalankan dapat
dipaparkan sebagai berikut:
Pemilihan Umum yang demokratis
Hal yang berkaitan erat dengan hak publik untuk tahu adalah media yang bebas
(surat kabar, radio dan televisi) yang bisa menginvestigasi jalannya pemerintahan dan
melaporkannya tanpa takut adanya penuntutan. Dalam hal ini, pers dianggap sebagai
penjaga yang baik dari demokrasi dan merupakan pengganti warga, melaporkan
kembali melalui media cetak dan penyiaran apa yang sudah ditemukannya sehingga
masyarakat bisa bertindak berdasarkan pengetahuan itu. Dalam demokrasi, masyarakat
bergantung pada pers untuk memberantas korupsi, untuk memaparkan kesalahan
penerapan hukum atau ketidakefisienan kerja sebuah lembaga pemerintah. Tak ada
negara yang bisa bebas tanpa adanya pers bebas dan satu pertanpa kediktatoran adalah
pembungkaman media.
2. Demokrasi Inggris
Meski mendatangkan keuntungan besar, barang bajakan dan tiruan akan mengancam
China kalau dunia kehilangan kepercayaan. Dunia pun sekarang tengah berspekulasi, ke
mana arah kemajuan China, apakah akan mengancam negara lain atau mendorong
kemakmuran dan perdamaian dunia. Di dalam negeri sedikitnya masih terdapat sekitar
300 juta petani miskin, sebanyak warga AS. Ini mesti diperhatikan agar tak menjadi
bom waktu. Namun, perlu diakui, dalam tiga dekade terakhir China mampu
mengentaskan penduduk miskin sedikitnya 400 juta.
Hubungan demokrasi dan ekonomi inovatif sangat erat. Inovasi sebagai buah pikiran
bebas, kreatif, dan berisiko selalu dilakukan oleh individu-individu yang hidup dalam
alam demokrasi. Inovator semacam Bill Gates dapat muncul karena iklim kebebasan
yang ada di AS. Akan tetapi, bangsa China sangat sadar, jika kekebasan dibuka
sedemikian lebar seperti di AS, negara itu bisa buyar seperti pengalaman Uni Soviet
dan Yugoslavia. Belajar dari negara tetangganya yang sama-sama menganut ideologi
sosialisme-komunisme yang ternyata berakhir dengan kegagalan,
China mengembangkan konsep demokrasi yang berakar pada sejarah dan tradisi
sendiri.
SUMBER :http://internasional.kompas.com
4. DEMOKRASI INDONESIA
UUD 1950 yang menetapkan berlakunya system parlementer dimana badan eksekutif
terdiri dari presiden sebagai kepala negara konstitusional beserta menteri-menterinya
yang mempunyai tanggung jawab politik. Karena fragmentasi politik-politik usia
kabinet pada masa ini jarang dapat bertahan cukup lama. Koalisi yang dibangun dengan
sangat gampang pecah. Hal ini mengakibatkan destabilisasi politik nasional. Sehingga
pada akhirnya Ir. Soekarno sebagai Presiden untuk mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli
yang menentukan berlakunya kembali UUD 1945 dan berakhirnya masa demokrasi
system parlementer.
2.Demokrasi pada Periode 1959-1965 (Demokrasi Terpimpin)
Ciri-ciri pada periode ini adalah dominasi dari presiden, terbatasnya peranan partai
politik, berkembangnya pengaruh komunis dan meluasnya peranan ABRI sebagai
unsure politik. Dekrit Presiden 5 Juli dapat dipandang sebagai sutu usaha untuk mencari
jalan keluar dari kemacetan politik melalui pembentukan kepemimpinan yang kuat.
UUD 1945 membuka kesempatan bagi seorang presiden untuk bertahan selama
sekurang-kurangnya lima tahun. Akan tetapi ketetapan MPRS No.III/1963 yang
mengangkat Ir. Soekarno sebgai presiden seumur hidup telah “membatalkan
pembatasan waktu lima tahun ini (UUD memungkinkan seorang presiden untuk dipilih
kembali) yang telah ditentukan oleh UUD 1945”. Selain itu banyak pula tindakan-
tindakan yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan UUD.
G. 30 S/PKI telah mengakhiri periode ini dan membuka peluang untul dimulainya
masa demokrasi pancasila. Dimana pada periode ini dikenal dengan nama Demokkrasi
Terpimpin. Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi yang mendasar pada demokrasi
kekeluargaan tanpa anarkisme, liberalism dan otokrasi dictator. Namun, sebenarnya
demokrasi terpimpin ini ingin menempatkan Ir. Soekarno sebagai ayah dalam keluarga
besar yang bernama Indonesia dengan kekuasaan tepusat berada di tangannya.
Badan eksekutif yang kuat tetapi tidaak “comitted” kepada suatu program
pembangunan justru dapat membawa kebobrokan oleh karena kekuasaan yang
dimilikinya disia-siakan untuk tujuan yang pada hakikatnya merugikan rakyat.
4.Demokrasi pada Periode 1998-Sekarang (Demokrasi Reformasi)
Runtuhnya rezim otoriter orde baru telah membawa harapan baru bagi tumbuhnya
demokrasi di Indonesia. Karena hal itu menjadikan awal bagi transisi demokrasi di
Indonesia. Sukses atau gagalnya suatu transisi demokrasi sangat bergantung pada
empat factor kunci, yaitu:
Komposisi elite positif
Desain institusi politik
Kultur politik atau perubahan sikap terhadap politik di kalangan elite dan non
elite
Peran civil society (masyarakat madani)
Keempat factor itu harus jalan secara sinergis dan berkelindan sebagai modal untuk
mengonsolidasikan demokrasi. Perlu diketahui bahwa transisi demokrasi merupakan
fase krusial yang kritis, karena dalam fase ini akan dituntut kemana arah demokrasi
yang akan dibangun. Selain itu dalam fase ini pula bisa saja terjadi pembalikkan arah
perjalanan bangsa dan Negara yang akan menghantar Indonesia kembali memasuki
masa otoriter seperti yang terjadi pada masa orde lama dan orde
baru. sumber;https://jumatunnikmah.wordpress.com
DEMOKRASI DI BERBAGAI NEGARA
Kelompok :
1. Lintang Widyawati
2. Novia Fitriani
3. Widi Astuti K.
4. Shinta Melisa Y.