Anda di halaman 1dari 2

1.

KASUS HIRSCHSPRUNG
Bayi M, perempuan, aterm, usia 14 hari, panjang badan 50 cm, berat badan 2950 gram, berat lahir
3200 gram. Riwayat lahir melalui sectio caesaria dengan indikasi preeklampsia berat. Skor Apgar
didapatkan 7/8. Pasien dibawa ke RS karena perutnya terus membuncit dan muntah yang hari ini
berubah menjadi kehijauan. Bayi selama ini hanya diberikan ASI dan susu formula melalui dot.
Setelah menyusu bayi M sering muntah. Keadaan umum pasien tampak lemas dan rewel, TTV:
nadi 142x/menit, RR 40 x/menit. Abdomen mengalami distensi. Hasil pemeriksaan laboratorium
kadar hemoglobin 10 mg/dL, leukosit 25.700/cmm, elektrolit: kalium 6,54 dan natrium 130
mmol/L. Pasien kemudian dirawat di Perinatal Intensive Care Unit (PICU). Abdomen mengalami
distensi, bising usus positif normal, meteorismus positif. Genetalia dan anus dalam batas normal.
Hasil pemeriksaan foto thoraks dalam batas normal. Pada foto rongsen abdomen tampak disribusi
udara pada gaster, usus halus, dan kolon agak meningkat dan membesar. Dianosa medis:
Hirschsprung Disease. Keadaan umum pasien semakin memburuk. Abdomen semakin distensi
sehingga diputuskan dilakukan operasi eklsporasi laparotomi dan stoma sigmoid et causa penyakit
Hirschsprung segmen pendek. Operasi dilakukan dengan teknik anestesi general. Ibu pasien
tampak beberapa kali pingsan dan menangis terus di dekat bayinya dan mengatakan takut jika
anaknya meninggal.
Setelah operasi kondisi umum pasien membaik, tampak luka stoma dengan diameter 3 cm yang
terpasang kantong stoma, stoma berwarna merah, tidak ada discharge, warna kulit sekitar luka
kemerahan. Distensi Abdomen menurun. Hasil TTV dan Lab darah normal, dokter telah
memberikan cairan elektrolit tambahan. Pasien diberikan ASI melalui NGT sebanyak 5cc setiap
2jam sekali.

Tugas:
Buatlah asuhan keperawatannya
2. KASUS ATRESIA ANI
An. Y, laki-laki, 3 tahun, datang ke RSSA Malang, untuk dijadwalkan pembuatan lubang anus.
Pada usia 2 hari pasien pernah operasi pembuatan lubang stoma untuk mengeluarkan feses. Luka
stoma selama ini dirawat seadaanya hanya dibersihkan dengan handuk basah saat feses keluar.
Pasien berasal dari keluarga kurang mampu tidak mempunyai biaya untuk berobat merawat luka
stoma. BAK normal, 5-6x/hari, kuning jernih, dan tidak nyeri. Tidak ada keluhan lain yang
dirasakan saat ini. Makan dan minum normal. Hanya saja An.Y terlihat rewel, minta digendong
dan merengek ingin pulang. TTV: nadi 92x/mnt, RR 20x/mnt, suhu 36,6 C. tanda anemis (-),
pemeriksaan kepala, leher, thorak normal, pemeriksaan abdomen: distensi uterus (-), luka stoma
colostomy (+), infeksi stoma (-), BU: 20x/mnt. Pemeriksaan genitalia dan anus: vagina normal (+),
anus (-). Pemeriksaan ekstrimitas: normal, akral hangat, CRT < 2”. HB: 11,3 g/dl, WBC: 16,41
x103/µl, RBC: 5,26 x106/µl, HCT: 34, 2%, MCV: 65,0 fL, MCH: 21,5 pg, MCHC : 33,0 g/dl, PLT : 487
x103/µl. Pasien direncanakan operasi PSARP dan businasi, pasien malam ini akan dipuasakan.
Perawat akan melakukan perawatan luka colostomy, dan memberikan penjelasan persiapan dan
prosedur operasi kepada orangtua.

Tugas:
Buatlah asuhan keperawatannya

Anda mungkin juga menyukai