FARMAKOTERAPI
“STUDI KASUS DEMAM TIPHOID”
OLEH
KELOMPOK IV NIM
1. FREDY TALEBONG (O1A115089)
2. IJAH ANIZA AMIR (O1A115095)
3. KARLINDA (O1A115102)
4. LINDAH WAHYUNI (O1A115107)
5. NISA ARYANTI (O1A115117)
KELAS : 2015 C
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
KENDARI
2017
PHARMACEUTICAL CARE
1. Kasus
Demam Tiphoid
2. Penyelesaian kasus menggunakan metode SOAP
A. Identitas Pasien :
a) Nama : Fatimah
b) Umur : 14 tahun
c) BB/ Tinggi Badan : 135 kg / 145 cm
d) Jenis Kelamin : Perempuan
e) Alamat : Brebes
f) Tgl masuk RS : 4 Juli 2013 jam 02.30 WIB
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan mulai merasa demam dan kedinginan disertai
mual-mual sejak seminggu yang lalu, orang tua pasien mengatakan pasien
sudah berobat jalan di Puskesmas Kluwut dan belum ada perubahan
sehingga pasien dibawa ke puskesmas pada tanggal 4 Juli 2013. Saat dikaji
pasien panas dengan suhu 39,2oC, pasien juga mengatakan badannya
panas, kedinginan, mual, muntah-muntah, nyeri perut kanan atas.
C. Riwayat Penyakit Terdahulu
Kurang lebih sebulan yang lalu pasien pernah mengalami sakit
yang sama dengan berobat jalan pasien sembuh dan juga sebelumnya
belum pernah dirawat
D. Riwayat Keluarga
Kakak pasien pernah mengalami sakit dengan keluhan yang sama
tetapi belum pernah dirawat dan biasanya dengan berobat jalan di
Puskesmas, kakak pasien sembuh
E. Riwayat Sosial
Menurut keluarga pasien, pasien hidup dalam lingkungan tinggal
yang mempunyai saritasi dan pencahayaan yang cukup baik. Riwayat
tumbuh kembang yaitu tinggi badan 145 cm dengan berat badan 35 kg.
tingkatan yang sudah bias dicapai yaitu pasien mampu menghubungkan
antara informasi yang baru dan informasi yang dimiliki sebelumnya sesuai
dengan tahap perkembangan anak usia sekolah.
a) Aktivitas
Sebelum sakit : pasien dapat melakukan kegiatan sehari-hari,
masih sekolah dan berangkat dan puang sekolah sendiri, dan juga
selalu mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada disekolah
Selama sakit : segala aktivitas rutin pasien dibantu oleh keluarga
pasien karema kondisi pasien yang masih lemah, tirah baring dan juga
belum mandi selama 2 hari.
b) Nutrisi
Sebelum sakit : pasien biasa makan dirumah 3 kali sehari dengan
menu sayur dan lauk pauk yang disediakan, pasien sangat suka dengan
makanan pedas, pasien biasa minum air putih 3-5 gelas per hari.
Selama sakit : pasien baru makan sekali makan dengan menu
bubur, sayur, lauk pauk yang disediakan dipuskesma dan pasien hanya
makan 2-3 sendok makan bubur yang telah disediakan karena saat
makan pasien merasa mual dan tidak ada nafsu makan, pasien sudah
minum 2-3 gelas air putih sejak masuk puskesmas. Pada saat
pengkajian terpasang infus Ringer Laktosa dengan 20 tetes permenit.
c) Eliminasi
Sebelum sakit : pasien buang air besar 3 hari sekali, dengan
konsistensi feses agak padat, bau dan warna kuning khas feses. Tidak
ada darah atau lendir. Pasien juga mengatakan bias buang air kecil 5-6
kali sehari dengan bau dan warna khas urin.
Selama sakit : pasien belum buang air besar, pasien sudah buang
air kecil 2 kali dan tidak mengalami gangguan dengan warna dan bau
khas urin.
d) Istirahat/tidur
Sebelum sakit : istirahat pasien cukup, biasa tidur malam pukul
21.00 WIB dan bangun pada pukul 05.30 WIB. Pasien juga kadang-
kadang-kadang tidur siang pukul 13.30 – 15.00 WIB dan pasien
mengatakan biasa tidur dengan posisi miring.
Selama sakit : pasien mengatakan tidur kurang nyenyak, pasien
hanya tidur sekita 5-6 jam dari pukul 11.00 WIB dan bangun pukul
04.00 WIB lalu susah tidur lagi karena pasien merasa sakit pada
perutnya.
Pr 0 – 15 mm/jam
Leukosit 5.900 4000 – 10.000 mm Normal
Hematokrit 37 Lk 40 – 50 % Normal
Pr 37 – 443 %
Trombosit 150.000/mm3 150.000 – Normal
300.000/mm3
Widal :
Salmonella typii O 1/80 Negatif Positif
3. Evaluasi
a) Evaluasi hari pertama tanggal 4 Juli 2013 jam 14.00 WIB
Nama : An. F
Ruang : Cempaka Puskesmas Kluwut
No Subjektif Objektif Assesment Plan
1 keluarga Tekanan darah Masalah Lanjutkan Intervensi
pasien 90/60 mmhg belum Monitor suhu
mengatakan Suhu 380C teratasi sesering mungkin
badan klien Nadi 90 x/menit Monitor warna dan
masih agak Rr 30 x/menit suhu kulit
panas Infus rl terpasang Monitor tekanan
kemerahan kesadaran
4. Planning
a) Terapi Farmakologi
- Infus Ringer Laktat (RL) dengan 20 tetes permenit (TPM)
- Injeksi Cefotaxim 2 x 1 gram
- Ranitidine 2 x 50 mg perintravena (perIV)
- Obat peroral : Lokev 2 x 20 mg, Scopma 3 x 10 mg, Sanmag syr 3 x 5
mL, Sanmol 3 x 500 mg\
b) Terapi Non-Farmakologi
- Tetap memperbanyak istirahat. Istirahat selama demam sampai 2
minggu setelah suhu normal kembali (istirahat total), kemudian boleh
duduk, jika tidak panas lagi boleh berdiri kemudian berjalan diruangan
- Menjaga pola makan, dengan makanan yang bergizi serta dianjurkan
makan makanan yang cukup cairan, kalori, vitamin, dan protein serta
tidak mengandung serat, tidak merangsang dan menimbulkan gas. Bila
kesadaran menurun diberikan makan cair, melalui sonde lambung, jika
kesadaran dan nafsu makan anak baik dapat juga diberikan makanan
lunak
- Melakukan teknik nafas dalam jika timbul nyeri
- Memberikan kompres hangat pada daerah sekitar nyeri