Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat
memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping
memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga
beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam
bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak
hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan
metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol berupa
pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan
pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan
dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah
dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6
macam kegiatan :
Manajemen Klasik :
2. Teori Prilaku
Tiga dekade, dimulai pada permulaan tahun 1950-an, penelitian mengenai
perilaku pemimpin telah didominasi oleh suatu fokus pada sejumlah kecil
aspek dari perilaku. Kebanyakan studi mengenai perilaku kepemimpinan
selama periode tersebut menggunakan kuesioner untuk mengukur perilaku
yang berorientasi pada tugas dan yang berorientasi pada hubungan.
Beberapa studi telah dilakukan untuk melihat bagaimana perilaku tersebut
dihubungkan dengan kriteria tentang efektivitas kepemimpinan seperti
kepuasan dan kinerja bawahan. Peneliti-peneliti lainnya menggunakan
eksperimen laboratorium atau lapangan untuk menyelidiki bagaimana
perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan dan kinerja bawahan. Jika kita
cermati, satu-satunya penemuan yang konsisten dan agak kuat dari teori
perilaku ini adalah bahwa para pemimpin yang penuh perhatian
mempunyai lebih banyak bawahan yang puas.
Hasil studi kepemimpinan Ohio State University menunjukkan bahwa
perilaku pemimpin pada dasarnya mengarah pada dua kategori yaitu
consideration dan initiating structure. Hasil penelitian dari Michigan
University menunjukkan bahwa perilaku pemimpin memiliki
kecenderungan berorientasi kepada bawahan dan berorientasi pada
produksi/hasil. Sementara itu, model leadership continuum dan Likert’s
Management Sistem menunjukkan bagaimana perilaku pemimpin terhadap
bawahan dalam pembuatan keputusan. Pada sisi lain, managerial grid,
yang sebenarnya menggambarkan secara grafik kriteria yang digunakan
oleh Ohio State University dan orientasi yang digunakan oleh Michigan
University. Menurut teori ini, perilaku pemimpin pada dasarnya terdiri dari
perilaku yang pusat perhatiannya kepada manusia dan perilaku yang pusat
perhatiannya pada produksi. Jadi prilaku yang menyimpang dari
kepemimpinan bangsa ini, hemat saya tidak mencitrakan kepribadian
seorang pemimpin yang humanis dan cendrung kepada Ambition of blind
bagi dirinya dan golongannya yang tidak dapat termanifestasi bagi
masyarakat keseluruhan. Pemimpin bukan hanya menjadi milik
segolongan orang tetapi milik semua golongan, termasuk pemimpin negeri
ini.
Sumber : media.kompasiana.com
3. Teori Kuantitatif (Riset Operasi dan Ilmu Manajemen)
Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif—
seperti statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi
komputer—untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan.
Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk
membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya analisis jalur
kritis (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat
penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan ekonomi
(Economic Order Quantity Model) membantu manajer menentukan tingkat
persediaan optimum dan lain-lain.
Sumber : http://wahyubintoro.blogspot.com/2010/11/teori-evolusi-
manajemen.html
4. Evolusi Teori Manajemen
Perkembangan teori manajemen pada saat ini telah berkembang dengan
pesat. Tapi sampai detik ini pula Belum ada suatu teori yang bersifat
umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang
dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Para manajemen
banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan berbeda tentang
manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya. Dimana setiap
pandangan hanya dapat diterapkan dalam berbagai masalah yang berbeda
pula, sedangkan untuk masalah-masalah yang sama belum tentu dapat
diterapkan.
Ada tiga teori pemikiran manajemen yaitu :
A. Teori Manajemen Klasik
Ada dua tokoh yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1. Robert Owen ( 1971 – 1858 )
2. Charles Babbage ( 1792 – 1871 )
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matemátika dari Inggris yang
menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Perhatiannya
diarahkan dalam hal pembagian kerja (Devision of Labour), yang
mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
• Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang
baru.
• Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu
pekerjaan ke pekerjaan lain, dan orang tersebut harus menyesuaikan
kembali pada pekerjaan barunya sehingga akan menghambat kemajuan dan
keterampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam
pekerjaannya.
• Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja
bekerja terus menerus dalam tugasnya.
• Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-
alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Sumber : (http://id.wikipedia.org)