Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
S DENGAN
REUMATIK PADA KELUARGA NY. S DI RT 05/RW 01
KELURAHAN BUNGKUTOKO TIMUR
Disusun Oleh:
A. Pengertian
Reumatik adalah suatu penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan
tulang rawan (kartilago) sendi dan tulang didekatnya, disertai proliferasi dari tulang dan
jaringan lunak di dalam dan sekitar daerah yang terkena (Bangun A.P., 2008).
Reumatik adalah berbagai kelompok penyakit dan sindrom yang semuanya
merupakan penyakit pada jaringan ikat sehingga biasanya ditemukan keluhan nyeri,
kaku, atau pembengkakan pada otot serta sendi (Cristine B, 2001 dalam Nango, 2012)
Pengertian reumatik yaitu cukup luas mencakup gejalanya seperti nyeri,
gangguan pada daerah tulang, sendi, dan otot disebut rematik yang sebagian besar
dari beberapa data penelitian menunjukkan bahwa pasien yang mengemban HLA-DR4
memiliki resiko relatif 4:1 untuk menderita penyakit ini. Rematik/pegal linu pada pasien
onset penyakit ini terjadi secara mendadak dan timbul dengan disertai oleh gambaran
inflamasi yang mencolok. Dengan demikian timbul dugaan kuat bahwa penyakit ini
sangat mungkin disebabkan oleh tercetusnya suatu proses autoimun oleh suatu antigen
tunggal atau beberapa antigen tertentu saja. Agen infeksius yang diduga sebagai
tertentu kendati masing-masing orang tidak mempunyai kisaran gerak yang sama pada
sendi-sendi yang dapat digerakkan. Pada sendi sinovial yang normal, kartilago artikuler
membungkus ujung tulang pada sendi dan menghasilkan permukaan yang licin serta
ulet untuk gerakan. Membran Sinovial melapisi dinding dalam kapsula fibrosa dan
sebagai peredam kejut (shock absorbber) dan pelumas yang memungkinkan sendi untuk
bergerak secara bebas dalam arah yang tepat (Brunner dkk, 2002).
Sendi merupakan bagian tubuh yang paling sering terkena inflamasi dan
mulai dari kelainan yang terbatas pada satu sendi hingga kalainan multisistem yang
sistemik, semua penyakit reumatik meliputi inflamasi dan degenerasi dalam derajat
tertentu yang bisa terjadi sekaligus. Inflamasi akan terlihat pada persendian sebagai
sinovitis. Pada penyakit reumatik inflamatori, inflamasi merupakan proses primer dan
degenerasi yang terjadi merupakan proses sekunder yang timbul akibat pembentukkan
pannus (proliferasi jaringan sinovial ). Inflamasi merupakan akibat dari respons imun.
Sebaliknya, pada penyakit reumatik degeneratif dapat terjadi proses inflamasi yang
sekunder. Sinovitis ini biasanya lebih ringan serta menggambarkan suatu proses reaktif,
dan lebih besar kemungkinannya untuk terlihat pada penyakit yang lanjut. Sinovitis
dapat berhubungan dengan pelepasan proteoglikan tulang rawan yang bebas dari
yaitu:
1. Arthritis Rematoid ( AR )
Penyakit ini terjadi karena sistem imun menyerang lapisan atau membran sinovial
sendi. Proses ini pada umumnya melibatkan seluruh tubuh, sehingga adapat
menyebabkan kelelahan, kehilangan berat badan, dan kurang darah atau anemia.
Serta menyerang organ paru, jantung, dan mata. Lebih serius lagi, AR dapat
pemeriksaan serum.
2. Gout
Biasanya penyakit ini timbulnya secara mendadak dan biasanya di jempol kaki atau
pada sendi lainnya. Gout disebabkan oleh gangguan metabolisme protein purin
yang menyebabkan asam urat darah meningkat dan kristal asam urat terbentuk
dalam sendi atau tempat lainnya. Biasanya penyakit menyerang pada umur 40-50
menjadi bantal tulang. Penyakit ini sering juga disebut arthritis degeneratif.
Biasanya menyerang sendi kaki, lutut, pangkal paha, dan jari tangan. Penderita OA
bagian tubuh lainnya. Bila menyerang kulit disebut arthritis psoriasis, yang bersifat
menahun atau kronis, yaitu sekitar 5 %. Arthritis jenis ini lebih sering menyerang
jari-jari tangan dan tulang belakang. Kebanyakan gejalanya ringan, tetapi dapat
baik diagnosa dan perawatannya. Pada beberapa anak, penyakit ini dapat sembuh
pada tulang belakang secraa kronis. Tulang belakang yang terkena dapat menjadi
rapuh atau menyatu secara perlahan dari atas ke bawah, sehingga gerakan penderita
seperti robot. Penderita tidak bisa membungkuk maupun menoleh. Dalam keadaan
yang sangat ekstrim, bentuk tubuh penderita menjadi melengkung seperti “ tanda
tanya”. Khusus pada wanita, umumnya ringan dan sulit didiagnosa. Penyakit ini
bertendensi genetik.
E. Manifestasi Klinis
Adapun manifestasi klinis dari penyakit reumatik adalah :
2. Pada umumnya terjadi pada sendi penopang beban tubuh, seperti panggul, tulang
bentuk)
5. Rasa sakit bertambah hebat terutama pada sendi pinggul, lutut, dan jari-jari
7. Gerakan terbatas
F. Diagnosis
berikut :
istirahat yang tidak memadai, nutrisi yang tidak memadai, stress emosional/
depresi.
gangguan gerak.
6. Koping tidak efektif yang berhubungan dengan gaya hidup atau perubahan peranan
G. Penatalaksanaan
1. Konsep pengobatan
2. Terapi non-farmakologi
b. Istirahat yang cukup dan menghindari trauma pada sendi yang berulang.
d. Fisioterapi dan olah raga yang tepat (peregangan dan penguatan) untuk
dan kekakuan.
berdasarkan uji klinik dapat mengurangi gangguan sendi (Soni P., 2010).
I. PENGKAJIAN TAHAP I
Hari/Tanggal Pengkajian : Jumat/2 Februari 2018
Puskesmas : Nambo
Nama KK : Ny. S
Alamat : RT 05/RW 02 Kelurahan Bungkutoko Timur Ling. Padang
Pasir
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
A. Struktur Keluarga
Nama Anggota
Imunisasi
No.
Umur (th)
KesehatanKeadaan
KB
L/P
Hub. Keluarga
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Keluarga
1. - - - - - - - - - -
2. - - - - - - - - - -
3. - - - - - - - - - -
C. Genogram (3 generasi)
Generasi I
Generasi II
61 Generasi III
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Meninggal dunia
: Hubungan pernikahan
: Hubungan saudara
: Pasien
: Tinggal serumah
D. Tipe Keluarga
Dirumah terdiri dari ibu dan anaknya yang sudah menikah sehingga ibu
Keluarga Ny. S bersuku Bugis dan beragama Islam. Lingkungan tempat tinggal
keluarga secara etnis juga sama. Kegiatan yang sering dilakukan keluarga disore hari
yaitu bahasa bugis dan bahasa Indonesia. Kebiasaan berpakaian responden biasanya
memakai pakaian yang tertutup dan berjilbab dan tidak terdapat tanda-tanda pengaruh
etnis tertentu yang berkaitan dengan budaya keluarga. Keluarga memiliki budaya yang
Ny. S merupakan istri pensiunan pegawai negeri sipil, suaminya Tn. B telah
meninggal kurang lebih 8 tahun yang lalu karena sakit. Penghasilan keluarga yang
diperoleh dari gaji pensiun suami tiap bulannya sebesar Rp. 1.500.000. Ny. S
Biasanya pada waktu libur. Keluarga Ibu S biasanya hanya menonton TV di rumah
kerabat.
H. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Pada tahap perkembangan saat ini, keluarga Ny. S sudah berada pada tahap
perkembangan dengan lansia. Dimana Ny. S sudah memasuki usia lansia dan anak-
anaknya sudah menikah dan memiliki anak. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
pada keluarga Ny. S adalah penataan kembali peran orang tua dan kegiatan di rumah.
Untuk riwayat keluarga inti, Ny. S mengatakan tidak memiliki penyakit yang
berat hanya saja suaminya meninggal karena penyakit kanker yang dideritanya.
mengatakan sudah 7 tahun memiliki penyakit reumatik ini namun Ny. S mengatakan
jika dilihat dari riwayat keluarga Ny. S tidak memiliki panyakt reumatik
I. Lingkungan Keluarga
1. Karakteristik Rumah
Luas rumah 96m2 L = 6 x 13m. Tipe rumah permanen dengan lantai keramik, terdiri
dari 1 ruangan tamu, 1 ruang makan, 1 dapur, 1 kamar mandi, dan 4 kamar tidur
serta 4 jendela kayu. Tampak sinar matahari memasuki ruang tamu rumah Ny. S,
namun semua kamar memiliki jendela. Jendela setiap harinya selalu dibuka pada
pagi dan siang hari. Sumber air minum berasal dari sumur gali. Warna air jernih,
tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Teras depan cukup asri, dengan
adanya bunga dan pohon mangga yang besar dan membuat cukup sejuk bila siang
hari. Dibawah pohon mangga tersebut terdapat tempat duduk-duduk santai pada
sore hari.
Denah Rumah
U S
T
swasta dan buruh serta nelayan namun hanya sebagian kecil. Masyarakat
sekitar termasuk masyarakat yang aktif selalu berkumpul apabila ada kegiatan.
Lingkungan cukup bersih, tempat sampah umum tersedia, namun warga lebih
Pelindo. Didekat rumah Ny. S juga terdapat Pustu setiap hari Rabu masyarakat
Ny. S sampai saat ini merupakan ketua RT 05 dan saat ini merupakan
periode ketiganya Ny. S menjabat sebagai ketua RT. Interaksi dengan masyarakat
baik terlihat dari keikutsertaan anggota keluarga dalam arisan kampung yang
dilaksanakan sebulan sekali. Dan jika ada anggota masyarakat atau tetangga dekat
punya hajat keluarga ikut datang membantu. Ny. S juga aktif dalam kegiatan
majelis ta’lim.
Yang merupakan sistem pendukung keluarga adalah anak dari Ny. S yaitu
Tn. H, karena dia merupakan anak tertua dan lebih mampu menyelesaikan masalah
yang dihadapi keluarga baik materiil atau moril. Di masyarakat setempat juga ada
kebiasaan yang baik dimana apabila ada anggota masyarakat yang mempunyai
J. Struktur Keluarga
bahasa Bugis dan kadang bahasa Indonesia. Komunikasi terbuka satu sama lain
rumah tangga. Akan tetapi jika ada masalah selalu dimusyawarahkan bersama.
Pada struktur peran, memiliki dua peran yakni secara informal, Ny. S
menjalankan perannya sebagai kepala rumah tangga mengingat Ny. S adalah single
parent sejak suaminya meninggal beberapa tahun yang lalu. Sementara peran
formal Ny. S dipercaya oleh warganya untuk menjabat sebagai ketua RT 05 dan ini
4. Nilai-Nilai Keluarga
yang terkandung dalam agama tersebut. Dalam keluarga Ny. S tidak mempunyai
menanamkan kepada anaknya untuk selalu menghargai orang lain jika ingin
dihargai.
K. Fungsi Keluarga
Tapi bila ada anggota keluarga yang sakit pegal-pegal biasa, keluarga Ny. S
biasanya hanya minum obat warung saja namun bila tambah parah Keluarga
terasa sakit.
diberi obat warung, tapi apabila keadaannya tidak semakin membaik, keluarga
pensiunan suami. Keluarga juga memiliki tabungan untuk berjaga-jaga jika ada
kebutuhan yang tidak terduga. Anak-anaknya juga yang sudah bekerja dan
Yang dianggap sebagai stressor jangka pendek dan jangka panjang adalah
masalah kesehatan Ny. S yaitu tentang penyakit Reumatiknya. Hal ini dikarenakan Ny.
S sudah lama menderita penyakit rematik ini. Respon kepala keluarga baik terhadap
stressor dengan Ny. S mengikuti kegiatan majelis ta’lim dan aktif ikut kegiatan senam
lansia.
Koping yang digunakan jika ada masalah adalah musyawarah dengan anggota
keluarga yang lain dan mancari penghasilan tambahan. Ny. S tidak diperkenankan oleh
M. Pemeriksaan Fisik
Keluarga Ny. S menghaparkan agar petugas kesehatan lebih peduli pada orang
tempat kerabat
7) Kebiasaan buruk :-
8) Psikologis : Kondisi psikologis Ny. S baik,
9) Sosial
Hubungan antar keluarga : Hubungan Ny. S dengan anak-anaknya
sangat baik.
usia, yang penting rajin diobati dan diberikan balsam saja, maka akan
Tingkat kemandirian keluarga terdiri dari tujuh kriteria kemampuan keluarga yang
telah dicapai.
1. Kriteria I : Keluarga menerima perawat
2. Kriteria II : Keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana
keperawatan keluarga
3. Kriteria III : Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya
secara benar
4. Kriteria IV : Keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan sesuai anjuran
5. Kriteria V : Keluarga melakukan tindakan keperawatan sederhana yang sesuai
anjuran
6. Kriteria VI : Keluarga melakukan tindakan pencegahan secara aktif
7. Kriteria VII : Keluarga melakukan tindakan promotif secara aktif
Tanggal/ Diagnosa
Tindakan Evaluasi TTD
Jam Keperawatan
5 Februari 2018 Kode : 00099 1. Memberikan pendidikan kesehatan; pengajaran S:
Pkl 15.00 WITA Diagnosa : Ketidakefektifan proses penyakit yang dialami kepada keluarga Keluarga mengatakan memahami cara
pemilharaan kesehatan 2. Memberikan pengajaran; proses penyakit kepada manajemen rematik
keluarga Ny. S mengatakan memahami diet
3. Memberikan pengajaran; diet yang tepat/dianjurkan rematik seperti apa saja
kepada keluarga Ny. S mengatakan memahami regimen
4. Memberikan pengajaran; pengobatan yang pengobatan yang digunakan untuk
ditentukan/diresepkan rematik
5. Memberikan dukungan membuat keputusan kepada Keluarga mengatakan akan membantu
keluarga Ny. S dalam perawatan kesehatannya
6. Memberikan dukungan emosional kepada keluarga Keluarga mengatakan siap sebagai
7. Mendukung keluarga selaku care giver care giver dalam perawatan dirumah
8. Membantu membangun harapan klien dan keluarga untuk Ny. S
9. Membantu keluarga dalam memanajemen nutrisi Keluarga percaya Ny. S akan sembuh
yang tepat Keluarga mengatakan akan turut
10. Mengajarkan cara memanajemen nyeri berperan serta dalam pengobatan Ny. S
11. Meningkatkan dukungan keluarga termasuk mengantar ke Puskesmas
12. Meningkatkan keterlibatan keluarga O:
13. Mengajarkan cara mencegah jatuh Ny. S nampak tenang dan bersemangat
14. Mengajarkan cara manajemen lingkungan; rumah Keluarga nampak mulai paham dengan
yang aman penjelasan yang diberikan
15. Memberikan panduan pelayanan kesehatan A : Masalah teratasi
16. Menganjurkan klien mengunjungi fasilitas P : Lanjutkan intervensi 9-16
kesehatan/puskesmas
8 Februari 2018 Kode : 00099 9. Membantu keluarga dalam memanajemen nutrisi S:
Pkl 15.00 WITA Diagnosa : Ketidakefektifan yang tepat Keluarga mengatakan akan
pemilharaan kesehatan 10. Mengajarkan cara memanajemen nyeri menghindari makanan pemicu rematik
11. Meningkatkan dukungan keluarga Keluarga mengatakan akan melakukan
12. Meningkatkan keterlibatan keluarga tindakan yang tepat mengatasi rematik
13. Mengajarkan cara mencegah jatuh Ny. S mengatakan mencoba kontrol
14. Mengajarkan cara manajemen lingkungan; rumah nyeri
yang aman Keluarga mengatakan memberikan
15. Memberikan panduan pelayanan kesehatan perawatan secara mandiri
16. Menganjurkan klien mengunjungi fasilitas Keluarga akan mendeteksi resiko jatuh
kesehatan/puskesmas Keluarga dan Ny. S memahami tentag
tentang pencegahan jatuh
Keluarga dan Ny. S mengaplikasikan
perilaku pencegahan jatuh
Keluarga mengatakan menyiapkan
lingkungan rumah yang aman
Keluarga memahami tentang sumber
kesehatan
Keluarga mengatakan akan ke
Puskesmas
O:
Keluarga nampak tenang
Ny. S mulai latihan mengontrol
nyerinya
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Tanggal/ Diagnosa
Tindakan Evaluasi TTD
Jam Keperawatan
6 Februari 2018 Kode : 00099 S:
Pkl 15.00 WITA Diagnosa : Ketidakefektifan 1. Pendidikan kesehatan; pengajaran proses penyakit Keluarga mengatakan memahami
pemilharaan kesehatan yang dialami proses terjadinya penyakit rematik
2. Pengajaran; proses penyakit Keluarga mengatakan mengerti cara
3. Pengajaran; diet yang tepat/dianjurkan memanajamen penyakit rematik
4. Pengajaran; pengobatan yang ditentukan/diresepkan Ny. S mengatakan memahami diet
5. Manajemen nutrisi yang tepat rematik seperti apa saja
6. Pencegahan jatuh Ny. S mengatakan memahami jenis
7. Manajemen lingkungan; rumah yang aman pengobatan yang digunakan untuk
8. Mengunjungi fasilitas kesehatan rematik
Keluarga mengatakan akan membantu
Ny. S dalam menyiapkan makanan agar
tidak terkena rematik
Keluarga dan Ny. S memahami dan
sama-sama akan menghindari
penyebab jatuh di rumah
Keluarga mengatakan akan turut
berperan serta dalam pengobatan Ny. S
termasuk mengantar ke Puskesmas
O:
Keluarga nampak mulai paham dengan
penjelasan yang diberikan
Ny. S nampak tenang dan bersemangat
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi dihentikan