ABSTRACT
Background: Stand up is both phisically and mentally. So the activities of the work done faster,
stonger, and thoroughly. Stand for a long time is the most common from discomfort and fatigue low
back pain myogenic in touch stress/back strain muscle, tendon, ligament, that usual do daily activities
more like stand for a long time. Pain is blunt, the intensity is varies, often become chronic, it is
localized or spread, around glutea. This pain is not accompanied by parestesi, the deficit, neurology. If
you cough or sneeze, pain did’n spread to the limbs, back pain problems that aries due to stand for a
long time to be a phenomenon often happens to workers, especially over the chasier right now. When
standing are likely to be static in one the same position more than 20 minutes therefore use a little
work while standing in a long timecaused the decline in efficiency, reduced work, and the fatigue. The
purpose of this research is to find out if there is to do stand for a long timewith complaints of low
back pain myogenic on the chasier at a shopping mall of goro assalam surakarta.
Method : research design which use correlasi design with 30 people sample. The result of statistic
parametric data analysis. By correlasi product moment method with computer program SSPS support.
Resulth : the result is indicating that the relation standing by long time with low back pain myogenic
complaints the chasier. By value P count < P value (0,013 < 0,05). It is suggested for workers to use a
rest a possible. For example, relaxing or stretcing for a moment and doing sport when holiday. For a
company, more attantion with the healthy of workers, especially about detection early complaint.
Conclusions: there is a relation among standing long time and low back pain myogenic complaints
the chasier in surakarta.
Key word : standing long time, low back pain myogenic, chasier.
Nyeri punggung bawah (low back berikut sakrum. Nyeri punggung bawah
pain) adalah sindroma nyeri yang terjadi diklasifikasikan kedalam 2 kelompok, yaitu
pada regio punggung bawah dengan kronik dan akut. Kondisi akut akan terjadi
penyebab yang bervariasi antara lain: dalam waktu kurang dari 12 minggu.
muskuloskletal, viserogenik, vaskuler, dan adalah nyeri punggung bawah yang berasal
psikogenik, serta paska operasi (Sinaki dan dari tulang belakang, otot, saraf atau struktur
Morki, 1996). Nyeri punggung bawah lain pada daerah tersebut (Rachma, 2002).
menyebabkan timbulnya rasa pegal, linu, Dengan demikian nyeri punggung bawah
60
Hubungan Berdiri Lama Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Miogenik Pada Pekerja Kasir Di
Surakarta
adalah gangguan muskuloskeletal pada kasus berdiri dalam jangka waktu yang lama,
daerah punggung bawah yang disebabkan sebenarnya tubuh hanya bisa mentolerir tetap
oleh berbagai penyakit dan aktivitas tubuh berdiri dengan satu posisi hanya selama 20
yang kurang baik. menit. Jika lebih dari batas tersebut,
Insiden nyeri punggung bawah yang perlahan-lahan elastisitas jaringan akan
paling banyak dijumpai pada pekerja atau berkurang dan akhirnya tekanan otot
karyawan sebagai akibat dari kelainan meningkat dan timbul rasa tidak nyaman
mekanika gerak atau postural yang pada daerah punggung bawah (Arnita,
berlangsung dalam jangka waktu lama 2006).
(Brown and Makckler, 1999). Nyeri
punggung bawah miogenik berhubungan
dengan stress atau strain otot-otot
punggung, tendon dan ligamen yang
biasanya ada bila melakukan aktivitas
sehari-hari secara berlebihan, seperti duduk
atau berdiri terlalu lama juga mengangkat Gambar 1. Area Otot yang Sering
benda berat dengan cara yang salah. Mengalami Nyeri dan Ketegangan Otot
Kebanyakan kejadian nyeri punggung bawah Gambar diatas adalah area otot yang
tidak mengakibatkan kecacatan tapi sering mengalami keluran nyeri dan
menyebabkan gangguan aktivitas kerja. Di ketegangan otot daerah punggung bawah
Inggris tahun 1993 menyebabkan 11% yaitu otot-otot paravertebra dan otot-otot
populasi kerja terganggu akt ivit as abdominal (Subotta, 2000). Ada dua tipe
kerjanya sampai 4 minggu karena nyeri yang menyebabkan seseorang mulai
punggung. mengalami nyeri punggung atau cedera saat
Faktor resiko terjadinya nyeri bekerja. Pertama, cedera non-kecelakaan.
punggung bawah karena tegangnya postur Pada tipe ini, nyeri timbul sebagai hasil dari
tubuh, obesitas, kehamilan, faktor aktivitas normal dan keperluan kerja.
psikologi dan beberapa aktivitas yang Kurangnya gerak badan, aktivitas jangka
dilakukan dengan tidak benar seperti panjang, dan letih merupakan kontributor
mengangkat barang yang berat dan berdiri utama dalam menyebabkan cedera ini.
yang lama. Otot yang tegang terus menerus Cedera tipe ini bisa saja terjadi akibat duduk
akan menimbulkan rasa pegal (dull ache), di sebuah kursi kantor atau berdiri hanya
misalnya sikap duduk, tidur, berjalan, atau pada satu posisi untuk jangka waktu yang
berdiri yang salah (berdiri lama). Untuk lama. Adapun tipe yang kedua adalah
cedera karena kecelakaan. Cedera ini
61
Nur Susanti, Hartiyah, Daniek Kuntowato
terjadi saat ada insiden mendadak ketika diatas jelas terlihat bahwa sebagian besar
bekerja. Misalnya saja, beban yang aktivitas kasir dihabiskan dengan posisi
sedang diangkat bergeser atau meluncur, berdiri yang lama saat bekerja. Hal ini
tergelicir dan jatuh menimpa badan. Salah merupakan faktor risiko terjadinya nyeri
satu pemicu nyeri punggung adalah posisi punggung bawah miogenik pada pekerja
duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama, kasir.
atau suatu gerakan yang sama yang dilakukan Berdiri lama dengan posisi yang
terus menerus, yang mengakibatkan otot salah akan menyebabkan otot-otot punggung
kaku (spasme) (Arda, 2007). menjadi tegang dan dapat merusak jaringan
Fenomena diatas sekarang ini juga lunak sekitarnya. Dan, bila ini berlanjut
terjadi pada para pekerja. Lamanya jumlah terus, akan menyebabkan penekanan pada
jam bekerja mengakibatkan aktivitas kasir bantalan saraf tulang belakang yang
lebih banyak dihabiskan dengan berdiri. mengakibatkan hernia nukleus pulposus.
Hasil dari wawancara kepada para Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
pekerja kasir di goro assalaam untuk mengetahui secara spesifik apakah ada
(hypermarket) rata-rata 6 – 8 jam mereka hubungan posisi berdiri lama saat bekerja
bekerja dalam sehari. Jadwal masuk kerja dengan prevalensi keluhan nyeri punggung
secara umum dimulai dari jam 7 pagi sampai bawah pada kasir di Goro Assalam
dengan jam 9 malam, tapi dalam selang Surakarta.
waktu tersebut dibagi dalam empat shif.
METODE PENELITIAN
Yaitu shif pertama dari jam 7 pagi sampai
jam 3 sore, shif ke dua dari jam 9 pagi sampai
Penelitian dilakukan di pusat
jam 5 sore, shif ke tiga dari jam 11 pagi
perbelanjaan Goro Assalaam Surakarta
sampai jam 7 malam, dan shif ke empat dari
selam 6 bulan (Juni – Desember 2009).
jam 1 siang sampai jam 9 malam. Selama
Desain penelitian yang digunakan adalah
bekarja diberikan waktu istirahat selama 2
deskriptif korelatif berdasarkan kriteria
kali dalam empat shif tersebut. Hari sabtu
inklusi yaitu seorang kasir yang sedang
dan minggu customer yang datang lebih
bekerja dipusat perbelanjaan Goro Assalaam
banyak, hal ini menyebabkan pekerja kasir
Hypermarket berusia 20 – 40 tahun, yang
bekerja dengan posisi berdiri lebih lama
bersedia menjadi responden dan bekerja
dari hari biasanya. Situasi tersebut
selama kurang lebih 3-6 jam sehari dengan
merupakan salah satu penyebab terjadinya
posisi lebih dominan berdiri serta subyek
keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja
yang kooperatif. Subyek keluar (dieksklusi)
kasir semakin bertambah. Dari gambaran
jika subyek bekerja sebagai kasir di goro
62
Hubungan Berdiri Lama Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Miogenik Pada Pekerja Kasir Di
Surakarta
assalam namun tidak bersedia mengikuti berupa pertanyaan lama berdiri 17 item. Alat
program ini dan subyek yang tidak mengeluh ukur lama berdiri menggunakan kuesioner
nyeri punggung bawah saat bekerja. skala Guttman (Alimul, 2002). Bentuk
Definisi operasional dalam penelitian kuesioner yang digunakan adalah
ini berdiri lama dan nyeri punggung bawah. pertanyaan Benar (B) dan Salah (S). 2)
Berdiri lama didefinisikan sebagai Kuesioner Keluhan Nyeri Punggung Bawah
posisi tubuh tegap dan cenderung statis Miogenik berupa pertanyaan keluhan nyeri
saat melakukan aktivitas dalam bekerja, punggung miogenik 18 item serta pertanyaan
sikap kerja statis yang di lakukan dalam tentang derajat atau tingkatan nyeri. Alat
waktu lebih dari 20 menit dengan posisi ukur keluhan nyeri punggung bawah
yang sama tanpa adanya rileksasi dan miogenik ini menggunakan kuesioner skala
penguluran otot. Nyeri punggung bawah Guttman (Alimul, 2002). Bentuk kuesioner
miogenik adalah suatu kelainan pada yang digunakan adalah pertanyaan Benar
sistem muskuloskeletal terutama pada (B) dan Salah (S) dengan alternatif
daerah punggung bawah, yang berhubungan jawaban A, B, C, dan D.
dengan stress/strain otot yang ditandai Teknik analisis data tahap pertama
dengan keluhan nyeri tumpul, dapat melakukan uji normalitas data
terlokalisir atau dapat meluas sekitar glutea, menggunakan kolmogorov-smirnov dan
nyeri tidak disertai parestesi, tidak menjalar hasilnya normal. Kemudian dilakukan
sampai ke tungkai, terdapat spasme otot, dan analisis data statistik parametrik dengan
keterbatasan gerak lumbal. metode Correlasi product moment dengan
Instrumen dalam penelitian ini adalah bantuan SPSS.
kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai
HASIL
berdiri lama saat bekerja dengan keluhan
nyeri punggung bawah miogenik. Kuesioner
1. Gambaran Hasil Penelitian
penelitian ini dibuat peneliti sendiri yang
a. Karakteristik Responden menurut
mengadopsi dari penelitian oleh Wulandari
Usia
dan sebagian mengadopsi dari buku tentang
Tabel 4.1 Distribusi Responden Menurut
nyeri punggung miogenik. Daftar Usia
pertanyaan ini bersifat tertutup yaitu Usia Jumlah %
responden tinggal memberi tanda terhadap 20-25 12 40
26-30 11 37
alternatif jawaban yang dipilih. Instrumen 31-35 6 20
>36 1 3
terbagi menjadi 2 bagian pertanyaan yang Jumlah 30 100
terbanyak berusia 20-25 tahun yaitu 12 lama kerja 11 tahun ke atas sebanyak
responden (40%), selanjutnya usia 26 – 30 1 responden (3%).
tahun sebanyak 11 responden (37%), usia
31 – 35 tahun sebanyak 6 responden d. Karakteristik Responden menurut
(20%), dan usia 36 tahun ke atas sebanyak 1 Lama Berdiri
responden (3%). Tabel 4. Distribusi Responden Menurut
Berdiri Lama
b. Karakteristik Responden menurut
Jenis kelamin Berdiri >20’ Jumlah %
Ya 28 93
Tabel 2. Distribusi Responden Menurut Tidak 2 7
Jenis Kelamin Jumlah 30 100
Karakteristis responden
Jenis Jumlah %
Kelamin menurut lama berdiri sebagian besar
Perempuan 20 66
Laki-laki 10 34 responden dalam menjalankan
Jumlah 30 100 aktivitas berdiri dengan posisi yang
sama lebih dari 20 menit yaitu
Karakteristik responden
sebanyak 28 responden (93%),
menurut jenis kelamin terbanyak
sedangkan sisanya 2 responden (7%)
berjenis kelamin perempuan yaitu 20
berdiri tidak dengan posisi yang sama
responden (67%), dan responden
lebih dari 20 menit.
berjenis kelamin laki-laki berjumlah
10 responden (33%).
e. Karakteristik Responden berdasarkan
Derajat Keluhan Nyeri
c. Karakteristik Responden menurut
Tabel 5. Distribusi Responden
Lama Kerja Berdasarkan Derajat Keluhan Nyeri
Tabel 3. Distribusi Responden Menurut Lama
Kerja Derajat Nyeri Jumlah %
Lama Kerja Jumlah % Tidak nyeri 0 0
0-5 thn 12 40 Kurang nyeri 11 37
6-10 thn 17 57 Sedang 18 60
>11 thn 1 3
Jumlah 30 100 Nyeri keras 1 3
Jumlah 30 100
Karakteristik responden
Karakteristik Responden
menurut lama kerja terbanyak
berdasarkan Derajat Keluhan Nyeri
memiliki lama kerja 6 – 10 tahun
sebagian besar responden yaitu 18
sebanyak 17 responden (57%),
responden (60%) mengalami
selanjutnya lama kerja 0 – 5 tahun
keluhan nyeri pada derajat
sebanyak 12 responden (40%), dan
moderat, selanjutnya 11 responden
64
Hubungan Berdiri Lama Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Miogenik Pada Pekerja Kasir Di
Surakarta
65
Nur Susanti, Hartiyah, Daniek Kuntowato
Kekuatan otot wanita hanya sekitar 2/3 dari dikelompokkan ke dalam 2 bagian dan
kekuatan otot pria. Sehingga daya tahan otot didapatkan hasil responden berdiri
pria lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. dengan posisi yang sama lebih dari 20
Rerata kekuatan otot wanita kurang lebih menit 93% dan responden yang berdiri
hanya 60% dari kekuatan otot pria, tidak dengan posisi yang sama lebih
khususnya otot lengan, punggung, dan kaki dari 20 menit 7%. Menurut Arnita (2006)
(Tarwaka, dkk, 2004). untuk kasus berdiri dalam jangka waktu
Sedangkan karakteristik responden yang lama, sebenarnya tubuh hanya
menurut lama kerja, menunjukan bisa mentolerir tetap berdiri dengan
responden terbanyak memiliki lama kerja 6- satu posisi hanya selama 20 menit.
10 tahun yaitu 17 responden (57%), dan Jika lebih dari batas tersebut,
responden paling sedikit dengan lama kerja perlahan- lahan elastisitas jaringan akan
11 tahun ke atas sebanyak 1 responden berkurang dan akhirnya tekanan otot
(3%). Semakin lama masa kerja seseorang, meningkat dan timbul rasa tidak nyaman
semakin tinggi risiko terjadinya penyakit pada daerah punggung. Apabila otot-otot
akibat kerja. Melakukan pekerjaan yang punggung tersebut menerima beban
sama selama bertahun-tahun tanpa adanya statis saat berdiri dalam jangka waktu
rotasi pekerjaan tersebut membebani otot dan lama, maka dapat menyebabkan keluhan
jaringan lunak yang sama dalam jangka berupa kerusakan pada sendi, ligamen,
waktu tersebut (Hill, 2006). dan tendon. Keluhan hingga kerusakan
1. Berdiri Lama inilah yang biasanya diistilahkan dengan
Sikap tubuh dalam bekerja harus keluhan musculoskeletal disorders
merupakan sikap tubuh yang alamiah (MSDs) atau cedera pada sistem
dan tidak dipaksakan serta tidak muskuloskeletal (Grandjean, 1993;
canggung sehingga dicapai efisiensi Lemasters, 1996). Dengan demikian,
dan produktifitas kerja yang optimal jika dilihat dari lama berdiri rata-rata
dan memberikan kenyamanan waktu pada pekerja kasir di pusat perbelanjaan
kerja. Apabila hal ini tidak Goro Assalaam Hypermarket dapat
memungkinkan maka harus diusahakan disimpulkan bahwa sebagian besar
beban statis sekecil-kecilnya. responden pada penelitian ini dapat
Berdasarkan hasil pengolahan mengalami nyeri punggung bawah
data didapatkan data yang berhubungan miogenik oleh karena posisi mereka
dengan variabel berdiri lama saat saat bekerja lebih dominan berdiri.
bekerja bahwa data lama berdiri 2. Tingkatan atau Derajat Nyeri Punggung
67
Nur Susanti, Hartiyah, Daniek Kuntowato
banyak dihabiskan dengan berdiri. posisi yang sama selama 20 menit. Jika
Berdiri dalam waktu yang lama lebih dari batas tersebut perlahan-lahan
merupakan penyebab paling umum elastisitas jaringan akan berkurang,
timbulnya ketidaknyamanan kerja dan tekanan otot meningkat, dan timbul
kelelahan. Oleh karena itu bekerja sambil rasa tidak nyaman pada punggung
berdiri dalam waktu lama, akan (Arnita, 2006).
menimbulkan nyeri pada punggung Selama bekerja, kebutuhan
bawah sekaligus menambah spasme peredaran darah dapat meningkat
pada otot. Kemungkinan besar sepuluh sampai dua puluh kali.
aktivitas pekerja kasir tersebut akan Meningkatnya peredaran darah pada
terganggu, sehingga terjadi penurunan otot-otot yang bekerja, memaksa
efisiensi, penurunan produktivitas kerja, jantung untuk memompa darah lebih
penurunan kualitas kerja, dan banyak. Saat berdiri lama, otot
timbulnya ketidakyamanan waktu cenderung bekerja statis, kerja otot statis
bekerja. Masalah-masalah tersebut ini ditandai oleh kontraksi otot yang lama
secara tidak langsung memberikan yang biasanya sesuai dengan sikap tubuh.
dampak negatif bagi pihak perusahaan Tidak dianjurkan untuk meneruskan
untuk jangka waktu lama kerja otot statis dalam jangka waktu
3. Hubungan Berdiri Lama dengan yang lama karena akan menimbulkan
Keluhan Nyeri Punggung Bawah rasa nyeri (Effendi, 2007). Disebutkan
Miogenik juga bahwa salah satu pemicu nyeri
Dari uji hubungan diperoleh nilai punggung adalah posisi duduk atau
p = 0,013 (p < 0,05), dari hasil tersebut berdiri dalam jangka waktu lama, atau
menunjukkan bahwa ada hubungan yang suatu gerakan yang sama yang
bermakna antara berdiri lama dengan dilakukan terus menerus,yang
keluhan nyeri punggung bawah mengakibatkan otot kaku (spasme)
miogenik pada pekerja kasir di pusat (Arda, 2007)
perbelanjaan Goro Assalaam
SIMPULAN DAN SARAN
Hypermarket. Hal ini disebabkan
dalam bekerja sebagian besar responden
Ada hubungan antara berdiri lama
melakukan aktivitas berdiri lama dalam
dengan keluhan nyeri punggung bawah
satu posisi yang sama lebih dari 20 menit,
miogenik pada kasir di pusat
sedangkan tubuh hanya mampu
perbelanjaan Goro Assalaam
mentolerir tetap berdiri dalam satu
69
Nur Susanti, Hartiyah, Daniek Kuntowato
terhadap otot-otot punggung, Melakukan Tarwaka, Solichul, dan Lilik, S. 2004. Ergonomi
Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
kegiatan olah raga sebagai sarana rileksasi, Produktivitasnya. Uniba Press, Surakarta.