Anda di halaman 1dari 12

JURNAL PENA MEDIKA

Nur Susanti, Hartiyah, Daniek Kuntowato


Vol 5, No. 1, Desember 2015: 60 – 70

HUBUNGAN BERDIRI LAMA DENGAN KELUHAN NYERI


PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PEKERJA KASIR DI
SURAKARTA

Nur Susanti1, Hartiyah2, Daniek Kuntowato3

(1) Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pekalongan


(2) Fisioterapis di Klinik Fisioterapi Jakarta
(3) Fisioterapis di Klinik Fisioterapi Surakarta
Korespondensi: susantiimoto@yahoo.co.id

ABSTRACT

Background: Stand up is both phisically and mentally. So the activities of the work done faster,
stonger, and thoroughly. Stand for a long time is the most common from discomfort and fatigue low
back pain myogenic in touch stress/back strain muscle, tendon, ligament, that usual do daily activities
more like stand for a long time. Pain is blunt, the intensity is varies, often become chronic, it is
localized or spread, around glutea. This pain is not accompanied by parestesi, the deficit, neurology. If
you cough or sneeze, pain did’n spread to the limbs, back pain problems that aries due to stand for a
long time to be a phenomenon often happens to workers, especially over the chasier right now. When
standing are likely to be static in one the same position more than 20 minutes therefore use a little
work while standing in a long timecaused the decline in efficiency, reduced work, and the fatigue. The
purpose of this research is to find out if there is to do stand for a long timewith complaints of low
back pain myogenic on the chasier at a shopping mall of goro assalam surakarta.
Method : research design which use correlasi design with 30 people sample. The result of statistic
parametric data analysis. By correlasi product moment method with computer program SSPS support.
Resulth : the result is indicating that the relation standing by long time with low back pain myogenic
complaints the chasier. By value P count < P value (0,013 < 0,05). It is suggested for workers to use a
rest a possible. For example, relaxing or stretcing for a moment and doing sport when holiday. For a
company, more attantion with the healthy of workers, especially about detection early complaint.
Conclusions: there is a relation among standing long time and low back pain myogenic complaints
the chasier in surakarta.
Key word : standing long time, low back pain myogenic, chasier.

PENDAHULUAN ngilu, atau tidak enak pada daerah lumbal

Nyeri punggung bawah (low back berikut sakrum. Nyeri punggung bawah

pain) adalah sindroma nyeri yang terjadi diklasifikasikan kedalam 2 kelompok, yaitu

pada regio punggung bawah dengan kronik dan akut. Kondisi akut akan terjadi

penyebab yang bervariasi antara lain: dalam waktu kurang dari 12 minggu.

degenerasi, inflamasi, infeksi, metabolisme, Sedangkan kondisi kronik terjadi dalam

neoplasma, trauma, konginetal, waktu 3 bulan. Nyeri punggung bawah

muskuloskletal, viserogenik, vaskuler, dan adalah nyeri punggung bawah yang berasal

psikogenik, serta paska operasi (Sinaki dan dari tulang belakang, otot, saraf atau struktur

Morki, 1996). Nyeri punggung bawah lain pada daerah tersebut (Rachma, 2002).

menyebabkan timbulnya rasa pegal, linu, Dengan demikian nyeri punggung bawah

60
Hubungan Berdiri Lama Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Miogenik Pada Pekerja Kasir Di
Surakarta

adalah gangguan muskuloskeletal pada kasus berdiri dalam jangka waktu yang lama,
daerah punggung bawah yang disebabkan sebenarnya tubuh hanya bisa mentolerir tetap
oleh berbagai penyakit dan aktivitas tubuh berdiri dengan satu posisi hanya selama 20
yang kurang baik. menit. Jika lebih dari batas tersebut,
Insiden nyeri punggung bawah yang perlahan-lahan elastisitas jaringan akan
paling banyak dijumpai pada pekerja atau berkurang dan akhirnya tekanan otot
karyawan sebagai akibat dari kelainan meningkat dan timbul rasa tidak nyaman
mekanika gerak atau postural yang pada daerah punggung bawah (Arnita,
berlangsung dalam jangka waktu lama 2006).
(Brown and Makckler, 1999). Nyeri
punggung bawah miogenik berhubungan
dengan stress atau strain otot-otot
punggung, tendon dan ligamen yang
biasanya ada bila melakukan aktivitas
sehari-hari secara berlebihan, seperti duduk
atau berdiri terlalu lama juga mengangkat Gambar 1. Area Otot yang Sering
benda berat dengan cara yang salah. Mengalami Nyeri dan Ketegangan Otot
Kebanyakan kejadian nyeri punggung bawah Gambar diatas adalah area otot yang
tidak mengakibatkan kecacatan tapi sering mengalami keluran nyeri dan
menyebabkan gangguan aktivitas kerja. Di ketegangan otot daerah punggung bawah
Inggris tahun 1993 menyebabkan 11% yaitu otot-otot paravertebra dan otot-otot
populasi kerja terganggu akt ivit as abdominal (Subotta, 2000). Ada dua tipe
kerjanya sampai 4 minggu karena nyeri yang menyebabkan seseorang mulai
punggung. mengalami nyeri punggung atau cedera saat
Faktor resiko terjadinya nyeri bekerja. Pertama, cedera non-kecelakaan.
punggung bawah karena tegangnya postur Pada tipe ini, nyeri timbul sebagai hasil dari
tubuh, obesitas, kehamilan, faktor aktivitas normal dan keperluan kerja.
psikologi dan beberapa aktivitas yang Kurangnya gerak badan, aktivitas jangka
dilakukan dengan tidak benar seperti panjang, dan letih merupakan kontributor
mengangkat barang yang berat dan berdiri utama dalam menyebabkan cedera ini.
yang lama. Otot yang tegang terus menerus Cedera tipe ini bisa saja terjadi akibat duduk
akan menimbulkan rasa pegal (dull ache), di sebuah kursi kantor atau berdiri hanya
misalnya sikap duduk, tidur, berjalan, atau pada satu posisi untuk jangka waktu yang
berdiri yang salah (berdiri lama). Untuk lama. Adapun tipe yang kedua adalah
cedera karena kecelakaan. Cedera ini
61
Nur Susanti, Hartiyah, Daniek Kuntowato

terjadi saat ada insiden mendadak ketika diatas jelas terlihat bahwa sebagian besar
bekerja. Misalnya saja, beban yang aktivitas kasir dihabiskan dengan posisi
sedang diangkat bergeser atau meluncur, berdiri yang lama saat bekerja. Hal ini
tergelicir dan jatuh menimpa badan. Salah merupakan faktor risiko terjadinya nyeri
satu pemicu nyeri punggung adalah posisi punggung bawah miogenik pada pekerja
duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama, kasir.
atau suatu gerakan yang sama yang dilakukan Berdiri lama dengan posisi yang
terus menerus, yang mengakibatkan otot salah akan menyebabkan otot-otot punggung
kaku (spasme) (Arda, 2007). menjadi tegang dan dapat merusak jaringan
Fenomena diatas sekarang ini juga lunak sekitarnya. Dan, bila ini berlanjut
terjadi pada para pekerja. Lamanya jumlah terus, akan menyebabkan penekanan pada
jam bekerja mengakibatkan aktivitas kasir bantalan saraf tulang belakang yang
lebih banyak dihabiskan dengan berdiri. mengakibatkan hernia nukleus pulposus.
Hasil dari wawancara kepada para Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
pekerja kasir di goro assalaam untuk mengetahui secara spesifik apakah ada
(hypermarket) rata-rata 6 – 8 jam mereka hubungan posisi berdiri lama saat bekerja
bekerja dalam sehari. Jadwal masuk kerja dengan prevalensi keluhan nyeri punggung
secara umum dimulai dari jam 7 pagi sampai bawah pada kasir di Goro Assalam
dengan jam 9 malam, tapi dalam selang Surakarta.
waktu tersebut dibagi dalam empat shif.
METODE PENELITIAN
Yaitu shif pertama dari jam 7 pagi sampai
jam 3 sore, shif ke dua dari jam 9 pagi sampai
Penelitian dilakukan di pusat
jam 5 sore, shif ke tiga dari jam 11 pagi
perbelanjaan Goro Assalaam Surakarta
sampai jam 7 malam, dan shif ke empat dari
selam 6 bulan (Juni – Desember 2009).
jam 1 siang sampai jam 9 malam. Selama
Desain penelitian yang digunakan adalah
bekarja diberikan waktu istirahat selama 2
deskriptif korelatif berdasarkan kriteria
kali dalam empat shif tersebut. Hari sabtu
inklusi yaitu seorang kasir yang sedang
dan minggu customer yang datang lebih
bekerja dipusat perbelanjaan Goro Assalaam
banyak, hal ini menyebabkan pekerja kasir
Hypermarket berusia 20 – 40 tahun, yang
bekerja dengan posisi berdiri lebih lama
bersedia menjadi responden dan bekerja
dari hari biasanya. Situasi tersebut
selama kurang lebih 3-6 jam sehari dengan
merupakan salah satu penyebab terjadinya
posisi lebih dominan berdiri serta subyek
keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja
yang kooperatif. Subyek keluar (dieksklusi)
kasir semakin bertambah. Dari gambaran
jika subyek bekerja sebagai kasir di goro

62
Hubungan Berdiri Lama Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Miogenik Pada Pekerja Kasir Di
Surakarta

assalam namun tidak bersedia mengikuti berupa pertanyaan lama berdiri 17 item. Alat
program ini dan subyek yang tidak mengeluh ukur lama berdiri menggunakan kuesioner
nyeri punggung bawah saat bekerja. skala Guttman (Alimul, 2002). Bentuk
Definisi operasional dalam penelitian kuesioner yang digunakan adalah
ini berdiri lama dan nyeri punggung bawah. pertanyaan Benar (B) dan Salah (S). 2)
Berdiri lama didefinisikan sebagai Kuesioner Keluhan Nyeri Punggung Bawah
posisi tubuh tegap dan cenderung statis Miogenik berupa pertanyaan keluhan nyeri
saat melakukan aktivitas dalam bekerja, punggung miogenik 18 item serta pertanyaan
sikap kerja statis yang di lakukan dalam tentang derajat atau tingkatan nyeri. Alat
waktu lebih dari 20 menit dengan posisi ukur keluhan nyeri punggung bawah
yang sama tanpa adanya rileksasi dan miogenik ini menggunakan kuesioner skala
penguluran otot. Nyeri punggung bawah Guttman (Alimul, 2002). Bentuk kuesioner
miogenik adalah suatu kelainan pada yang digunakan adalah pertanyaan Benar
sistem muskuloskeletal terutama pada (B) dan Salah (S) dengan alternatif
daerah punggung bawah, yang berhubungan jawaban A, B, C, dan D.
dengan stress/strain otot yang ditandai Teknik analisis data tahap pertama
dengan keluhan nyeri tumpul, dapat melakukan uji normalitas data
terlokalisir atau dapat meluas sekitar glutea, menggunakan kolmogorov-smirnov dan
nyeri tidak disertai parestesi, tidak menjalar hasilnya normal. Kemudian dilakukan
sampai ke tungkai, terdapat spasme otot, dan analisis data statistik parametrik dengan
keterbatasan gerak lumbal. metode Correlasi product moment dengan
Instrumen dalam penelitian ini adalah bantuan SPSS.
kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai
HASIL
berdiri lama saat bekerja dengan keluhan
nyeri punggung bawah miogenik. Kuesioner
1. Gambaran Hasil Penelitian
penelitian ini dibuat peneliti sendiri yang
a. Karakteristik Responden menurut
mengadopsi dari penelitian oleh Wulandari
Usia
dan sebagian mengadopsi dari buku tentang
Tabel 4.1 Distribusi Responden Menurut
nyeri punggung miogenik. Daftar Usia
pertanyaan ini bersifat tertutup yaitu Usia Jumlah %
responden tinggal memberi tanda terhadap 20-25 12 40
26-30 11 37
alternatif jawaban yang dipilih. Instrumen 31-35 6 20
>36 1 3
terbagi menjadi 2 bagian pertanyaan yang Jumlah 30 100

berisi tentang : 1) Kuesioner Lama Berdiri


Karakteristik responden menurut usia
63
Nur Susanti, Hartiyah, Daniek Kuntowato

terbanyak berusia 20-25 tahun yaitu 12 lama kerja 11 tahun ke atas sebanyak
responden (40%), selanjutnya usia 26 – 30 1 responden (3%).
tahun sebanyak 11 responden (37%), usia
31 – 35 tahun sebanyak 6 responden d. Karakteristik Responden menurut
(20%), dan usia 36 tahun ke atas sebanyak 1 Lama Berdiri
responden (3%). Tabel 4. Distribusi Responden Menurut
Berdiri Lama
b. Karakteristik Responden menurut
Jenis kelamin Berdiri >20’ Jumlah %
Ya 28 93
Tabel 2. Distribusi Responden Menurut Tidak 2 7
Jenis Kelamin Jumlah 30 100

Karakteristis responden
Jenis Jumlah %
Kelamin menurut lama berdiri sebagian besar
Perempuan 20 66
Laki-laki 10 34 responden dalam menjalankan
Jumlah 30 100 aktivitas berdiri dengan posisi yang
sama lebih dari 20 menit yaitu
Karakteristik responden
sebanyak 28 responden (93%),
menurut jenis kelamin terbanyak
sedangkan sisanya 2 responden (7%)
berjenis kelamin perempuan yaitu 20
berdiri tidak dengan posisi yang sama
responden (67%), dan responden
lebih dari 20 menit.
berjenis kelamin laki-laki berjumlah
10 responden (33%).
e. Karakteristik Responden berdasarkan
Derajat Keluhan Nyeri
c. Karakteristik Responden menurut
Tabel 5. Distribusi Responden
Lama Kerja Berdasarkan Derajat Keluhan Nyeri
Tabel 3. Distribusi Responden Menurut Lama
Kerja Derajat Nyeri Jumlah %
Lama Kerja Jumlah % Tidak nyeri 0 0
0-5 thn 12 40 Kurang nyeri 11 37
6-10 thn 17 57 Sedang 18 60
>11 thn 1 3
Jumlah 30 100 Nyeri keras 1 3
Jumlah 30 100

Karakteristik responden
Karakteristik Responden
menurut lama kerja terbanyak
berdasarkan Derajat Keluhan Nyeri
memiliki lama kerja 6 – 10 tahun
sebagian besar responden yaitu 18
sebanyak 17 responden (57%),
responden (60%) mengalami
selanjutnya lama kerja 0 – 5 tahun
keluhan nyeri pada derajat
sebanyak 12 responden (40%), dan
moderat, selanjutnya 11 responden
64
Hubungan Berdiri Lama Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Miogenik Pada Pekerja Kasir Di
Surakarta

(37%) mengeluh nyeri pada derajat artinya layak dipakai sebagai


mild, 1 responden (3%) mengeluh instrumen penelitian.
nyeri pada derajat severe. b. Angket Nyeri Punggung Bawah
Miogenik
2. Hasil Analisa Uji Validitas Angket tentang nyeri
Hasil uji coba kuisioner (try out), punggung bawah miogenik terdiri dari
dilaksanakan terhadap 9 orang diluar 23 pertanyaan, selanjutnya hasil
anggota sample penelitian. Skor hasil uji pengujian validitas diperoleh nilai
coba kuisioner tentang pemahaman berdiri korelasi product moment.
lama dan nyeri punggung bawah
miogenik selanjutnya diuji validitasnya Hasil pengujian validitas
menggunakan uji korelasi product tahap I diketahui bahwa item
moment. Suatu item dinyatakan valid pertanyaan 7, 12, 16, 19, 20 dan 22
jika nilai korelasi product moment tidak valid, karena nilai rhitung < rtabel,
yang dihasilkan lebih besar dari nilai sehingga instrumen-instrumen
rtabel pada signifikansi 5% dan jumlah pertanyaan tersebut dihilangkan. Pada
sampel (N=9) yaitu sebesar 0,666. pengujian validitas tahap II diketahui
a. Angket Pemahaman Tentang Berdiri bahwa 18 item pertanyaan
Lama mempunyai nilai rhitung > rtabel,
Angket tentang berdiri lama sehingga instrumen-instrumen
terdiri dari 21 pertanyaan, selanjutnya pertanyaan tersebut valid, yang
hasil pengujian validitas diperoleh artinya layak dipakai sebagai
nilai korelasi product moment. Hasil instrumen penelitian.
pengujian validitas tahap I diketahui
bahwa item pertanyaan 1, 3, 5, 7, dan 3. Hasil Uji Analisis
20 tidak valid, karena nilai rhitung < a. Uji Normalitas Data
rtabel, sehingga instrumen- instrumen Hasil uji normalitas
pertanyaan tersebut dihilangkan. Pada data dalam penelitian ini
pengujian validitas tahap II diketahui menggunakan uji Normalitas
bahwa 17 item pertanyaan Kolmogorov-Smirnov Test.
mempunyai nilai rhitung > rtabel,
sehingga instrumen-instrumen
pertanyaan tersebut valid, yang

65
Nur Susanti, Hartiyah, Daniek Kuntowato

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov


Variabel Lobs p-value Kesimpulan
Berdiri lama 0,126 0,200 Normal
Keluhan nyeri 0,126 0,200 Normal

Hasilnya diperoleh kesimpulan responden (40%) dan responden paling


bahwa kedua data penelitian yaitu sedikit berusia di atas 36 tahun ke atas yaitu 1
berdiri lama dan keluhan nyeri responden (3%). Pada umumnya keluhan
punggung bawah miogenik musculoskeletal mulai dirasakan pada usia
berdistribusi normal. Berdasarkan kerja yaitu 25-65 tahun. Keluhan pertama
hasil tersebut, maka teknik analisis biasanya dirasakan pada umur 35 tahun
yang digunakan untuk menguji dan tingkat keluhan akan terus meningkat
hipotesis penelitian adalah teknik sejalan dengan bertambahnya umur. Hal ini
parametrik yaitu uji korelasi product disebabkan karena pada umur setengah baya,
moment. kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun
b. Uji Analisis Data sehingga risiko terjadinya keluhan otot
Hasil Uji Korelasi Product meningkat (Tarwaka, dkk, 2004). Hal ini
Moment Hubungan berdiri lama juga dapat ditunjukan bahwa di negara
dengan keluhan Nyeri Punggung industri seperti Indonesia, nyeri punggung
Bawah Miogenik merupakan hasil uji bawah banyak menyerang pekerja usia
statistik dengan uji korelasi product produktif sekitar 20 - 40 tahun (Arda,
moment hubungan berdiri lama 2007).
dengan keluhan nyeri punggung Karakteristik responden menurut
bawah miogenik didapatkan nilai P = jenis kelamin menunjukkan bahwa
0,013. Nilai ini berarti P < 0,05 responden terbanyak berjenis kelamin
sehingga diputuskan Ho ditolak dan perempuan yaitu 20 responden (67%), dan
Ha diterima, yang berarti ada responden berjenis kelamin laki- laki 10
hubungan antara berdiri lama dengan responden (33%). Walaupun masih ada
keluhan nyeri punggung bawah perbedaan pendapat beberapa ahli tentang
miogenik. pengaruh jenis kelamin terhadap risiko
keluhan muskuloskeletal, namun beberapa
PEMBAHASAN peneliti secara signifikan menunjukan bahwa
jenis kelamin sangat mempengaruhi tingkat
Berdasarkan usia menunjukkan
risiko keluhan otot. Hal ini terjadi karena
bahwa, responden terbanyak adalah berusia
secara fisiologis, kemampuan otot wanita
antara 20-25 tahun yaitu sebanyak 12
memang lebih rendah dari pada pria.
66
Hubungan Berdiri Lama Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Miogenik Pada Pekerja Kasir Di
Surakarta

Kekuatan otot wanita hanya sekitar 2/3 dari dikelompokkan ke dalam 2 bagian dan
kekuatan otot pria. Sehingga daya tahan otot didapatkan hasil responden berdiri
pria lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. dengan posisi yang sama lebih dari 20
Rerata kekuatan otot wanita kurang lebih menit 93% dan responden yang berdiri
hanya 60% dari kekuatan otot pria, tidak dengan posisi yang sama lebih
khususnya otot lengan, punggung, dan kaki dari 20 menit 7%. Menurut Arnita (2006)
(Tarwaka, dkk, 2004). untuk kasus berdiri dalam jangka waktu
Sedangkan karakteristik responden yang lama, sebenarnya tubuh hanya
menurut lama kerja, menunjukan bisa mentolerir tetap berdiri dengan
responden terbanyak memiliki lama kerja 6- satu posisi hanya selama 20 menit.
10 tahun yaitu 17 responden (57%), dan Jika lebih dari batas tersebut,
responden paling sedikit dengan lama kerja perlahan- lahan elastisitas jaringan akan
11 tahun ke atas sebanyak 1 responden berkurang dan akhirnya tekanan otot
(3%). Semakin lama masa kerja seseorang, meningkat dan timbul rasa tidak nyaman
semakin tinggi risiko terjadinya penyakit pada daerah punggung. Apabila otot-otot
akibat kerja. Melakukan pekerjaan yang punggung tersebut menerima beban
sama selama bertahun-tahun tanpa adanya statis saat berdiri dalam jangka waktu
rotasi pekerjaan tersebut membebani otot dan lama, maka dapat menyebabkan keluhan
jaringan lunak yang sama dalam jangka berupa kerusakan pada sendi, ligamen,
waktu tersebut (Hill, 2006). dan tendon. Keluhan hingga kerusakan
1. Berdiri Lama inilah yang biasanya diistilahkan dengan
Sikap tubuh dalam bekerja harus keluhan musculoskeletal disorders
merupakan sikap tubuh yang alamiah (MSDs) atau cedera pada sistem
dan tidak dipaksakan serta tidak muskuloskeletal (Grandjean, 1993;
canggung sehingga dicapai efisiensi Lemasters, 1996). Dengan demikian,
dan produktifitas kerja yang optimal jika dilihat dari lama berdiri rata-rata
dan memberikan kenyamanan waktu pada pekerja kasir di pusat perbelanjaan
kerja. Apabila hal ini tidak Goro Assalaam Hypermarket dapat
memungkinkan maka harus diusahakan disimpulkan bahwa sebagian besar
beban statis sekecil-kecilnya. responden pada penelitian ini dapat
Berdasarkan hasil pengolahan mengalami nyeri punggung bawah
data didapatkan data yang berhubungan miogenik oleh karena posisi mereka
dengan variabel berdiri lama saat saat bekerja lebih dominan berdiri.
bekerja bahwa data lama berdiri 2. Tingkatan atau Derajat Nyeri Punggung
67
Nur Susanti, Hartiyah, Daniek Kuntowato

Bawah Miogenik hal itu akan menjadi berat bagi orang


Pengolahan data penelitian tersebut. Oleh karena itu terdapat
kemudian dilakukan pada variabel perbedaan tingkatan nyeri yang dirasakan
nyeri. Dari 30 responden didapatkan oleh responden menurut persepsi
data bahwa responden mengalami nyeri masing-masing responden (Idyan, 2007).
punggung bawah akibat berdiri lama Nyeri punggung bawah pada
dengan rincian 11 reponden mengalami pekerja disebabkan jenis pekerjaan
mild (kurang nyeri), 18 responden yang dilakukan oleh responden
mengalami moderat (nyeri yang sedang merupakan pekerjaan yang monoton
), dan 1 responden severe (nyeri keras). (aktivitas berulang). Aktivitas berulang
Tingkatan nyeri yang dirasakan pada merupakan salah satu penyebab
kasir sangat dipengaruhi oleh sikap atau terjadinya keluhan otot skeletal yang
posisi berdiri pada saat bekerja. salah satunya adalah nyeri punggung
Semakin sering para pekerja kasir bawah. Keluhan otot ini terjadi karena
merubah posisi pada saat berdiri, otot menerima tekanan akibat beban
maka tingkatan nyeri yang dirasakan kerja secara terus menerus tanpa
akan semakin ringan, karena perubahan memperoleh kesempatan rileksasi.
posisi dapat merelaksasikan otot-otot Kontraksi otot yang berlebihan akan
punggung yang mengalami tekanan menyebabkan peredaran darah ke otot
akibat berdiri dalam jangka waktu lama. berkurang, sehingga suplai oksigen ke
Disamping itu tingkatan nyeri otot menurun, menghambat proses
juga dipengaruhi oleh persepsi nyeri dari metabolisme karbohidrat sehingga
masing-masing responden. Semakin terjadi penumpukan asam laktat yang
sering seseorang terpapar dengan nyeri, menimbulkan nyeri pada otot. Pada
maka seseorang tersebut akan posisi kerja berdiri seperti yang
terbiasa dengan nyeri yang dilakukan oleh responden, menyebabkan
dirasakannya, dan ketika suatu saat kontraksi musculoskeletal untuk
terpapar dengan nyeri yang lebih mengimbangi gaya gravitasi tubuh. Sikap
ringan dari yang sering dia rasakan, hal kerja yang tidak alamiah dapat
itu tidak menjadi keluhan lagi buat menyebabkan risiko terjadinya
seseorang tersebut. Sebaliknya jika keluhan dan cidera musculoskeletal
seseorang tidak pernah menerima (Tarwaka, dkk. 2004).
stimulus nyeri, jika suatu saat terpapar Lamanya jumlah jam bekerja
dengan nyeri yang sangat ringan, maka mengakibatkan aktivitas kasir lebih
68
Hubungan Berdiri Lama Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Miogenik Pada Pekerja Kasir Di
Surakarta

banyak dihabiskan dengan berdiri. posisi yang sama selama 20 menit. Jika
Berdiri dalam waktu yang lama lebih dari batas tersebut perlahan-lahan
merupakan penyebab paling umum elastisitas jaringan akan berkurang,
timbulnya ketidaknyamanan kerja dan tekanan otot meningkat, dan timbul
kelelahan. Oleh karena itu bekerja sambil rasa tidak nyaman pada punggung
berdiri dalam waktu lama, akan (Arnita, 2006).
menimbulkan nyeri pada punggung Selama bekerja, kebutuhan
bawah sekaligus menambah spasme peredaran darah dapat meningkat
pada otot. Kemungkinan besar sepuluh sampai dua puluh kali.
aktivitas pekerja kasir tersebut akan Meningkatnya peredaran darah pada
terganggu, sehingga terjadi penurunan otot-otot yang bekerja, memaksa
efisiensi, penurunan produktivitas kerja, jantung untuk memompa darah lebih
penurunan kualitas kerja, dan banyak. Saat berdiri lama, otot
timbulnya ketidakyamanan waktu cenderung bekerja statis, kerja otot statis
bekerja. Masalah-masalah tersebut ini ditandai oleh kontraksi otot yang lama
secara tidak langsung memberikan yang biasanya sesuai dengan sikap tubuh.
dampak negatif bagi pihak perusahaan Tidak dianjurkan untuk meneruskan
untuk jangka waktu lama kerja otot statis dalam jangka waktu
3. Hubungan Berdiri Lama dengan yang lama karena akan menimbulkan
Keluhan Nyeri Punggung Bawah rasa nyeri (Effendi, 2007). Disebutkan
Miogenik juga bahwa salah satu pemicu nyeri
Dari uji hubungan diperoleh nilai punggung adalah posisi duduk atau
p = 0,013 (p < 0,05), dari hasil tersebut berdiri dalam jangka waktu lama, atau
menunjukkan bahwa ada hubungan yang suatu gerakan yang sama yang
bermakna antara berdiri lama dengan dilakukan terus menerus,yang
keluhan nyeri punggung bawah mengakibatkan otot kaku (spasme)
miogenik pada pekerja kasir di pusat (Arda, 2007)
perbelanjaan Goro Assalaam
SIMPULAN DAN SARAN
Hypermarket. Hal ini disebabkan
dalam bekerja sebagian besar responden
Ada hubungan antara berdiri lama
melakukan aktivitas berdiri lama dalam
dengan keluhan nyeri punggung bawah
satu posisi yang sama lebih dari 20 menit,
miogenik pada kasir di pusat
sedangkan tubuh hanya mampu
perbelanjaan Goro Assalaam
mentolerir tetap berdiri dalam satu
69
Nur Susanti, Hartiyah, Daniek Kuntowato

Hypermarket Surakarta. Dari 30 responden punggung ketika tidak sedang bekerja


didapat hasil responden berdiri dengan (libur kerja). Hal ini untuk meningkatkan
posisi berdiri statis yang sama lebih dari 20 kemampuan fisik dan kelenturan saat
menit sebanyak 93% dan responden yang bekerja.
berdiri statis tidak dengan posisi yang
DAFTAR PUSTAKA
sama lebih dari 20 menit sebanyak 7%.
Karakteristik nyeri punggung bawah Alimul, A. Azis. 2003. Riset Keperawatan dan
yang dialami dari 30 responden yang Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba
Medika.
terbanyak adalah moderat (nyeri yang Arda, A. 2007. http://id.shvoong.com/medicine-
sedang) sebanyak 60%, mild (kurang and-health/1650679-waspada- nyeri-pinggang-
dapat-akibatkan.
nyeri) sebanyak 37% dan severe (nyeri keras) Arnita, 2006. Majalah farmacia edisi
januari 2006. halaman : 23.
sebanyak 3% . Kualitas nyeri punggung http://www.majalah-
bawah pegal dan tumpul sebanyak 27 orang farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=1
3
serta rasa tajam 3 orang. Berdasarkan hasil Brown, A. and Mackeler, L.S. 1999. Diagnose of
penelitian ternyata ada hubungan yang Mechanical LBP in a laborer jornal Of
Orthopaedic & Sport Physical Therapy,
bermakna antara berdiri lama dengan Volume 29 (9), American Physical Therapy
Association. Crystal City : 595 – 601.
kejadian nyeri punggung bawah pada kasir di
Effendy, F. 2007. Ergonomi bagi pekerja sektor
pusat perbelanjaan Goro Assalaam informal. FKUI, Jakarta.
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/154_07_
Hypermarket Surakarta. Ergonomibagipekerjainfor
mal.pdf/154_07_Ergonomibagipekerjainformal
Perusahaan supaya lebih .html
memperhatikan fasilitas di tempat kerja, Hills, E.C. 2006. Mechanical low back pain;
Retrieved Desember,10,2006, from http://
seperti tinggi meja kerja yang tepat dan www.emedicine.com.
ergonomi, meningkatkan perhatian terhadap Idyan, Zamna. 2007. Hubungan Lama Duduk Saat
Perkuliahan Dengan Keluhan Low Back
kesehatan pekerja khususnya mengenai Pain. In
http://www.innappni.or.id/index.php?name=
deteksi dini terhadap keluhan News&file=article&sid=130.
muskuloskeletal. Hal ini penting bagi Rachma, Noer. 2002. Aspek Klinis Nyeri
Punggung Bawah; Simposium Pelantikan
peningkatan produktivitas kerja. Dokter Periode 142, Surakarta, 21 Desember.
Bagi pekerja kasir, memanfaatkan Sinaki, M. Mokri, B. 1996. Low back pain and
disorders of the lumbar spine ; dalam
waktu istirahat sebaik mungkin, seperti Braddom RL, Physical Medicine and
Rehabilitation, WB Sounders Company,
melakukan peregangan atau rileksasi Philadelphia, Hal. 813 – 850.
sejenak untuk mengurangi ketegangan Sobotta, 2000. Cetakan kedua.

terhadap otot-otot punggung, Melakukan Tarwaka, Solichul, dan Lilik, S. 2004. Ergonomi
Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
kegiatan olah raga sebagai sarana rileksasi, Produktivitasnya. Uniba Press, Surakarta.

penguatan dan penguluran otot-otot


70
Hubungan Berdiri Lama Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Miogenik Pada Pekerja Kasir Di
Surakarta

Anda mungkin juga menyukai