Anda di halaman 1dari 1

BAB IV

PEMBAHASAN

Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. Q dikaji berdasarkan data obyektif dan subyektif.
Penerapan teori digunakan sebagai landasan dalam melakukan asuhan kebidanan, sehingga dapat diketahui
bila ada suatu perbedaan atau kesenjangan. Pembahasan pada kasus ini diuraikan sebagai berikut :
Pengkajian pada kasus ini dilakukan dengan anamnesis dan pemeriksaan. Anamnesis yang dilakukan
melipuri biodata, keluhan, riwayat menstruasi, riwayat kehamilan, persalinan, nifas, dan KB yang lalu dengan
hasil data Ny. Q usia 23 tahun mengeluh kaki bengkan dan nyeri luka perineum, riwayat persalinan tanggal
21-10-2017 secara normal, tidak ada penyulit, berat lahir bayi 3300 gram. Menurut sulistyawati (2009)
keluhan yang dapat dirasakan oleh ibu nifas diantaranya pasien akan mengeluhkan rasa nyeri, cemas dengan
perubahan bentuk badan, takut kencing karena luka jahitan perineum, dan merasa tidak percaya diri untuk
merawat bayinya. Maka dalam pengkajian data subyektif tidak terdapat kesenjangan. Pada pemeriksaan umum
diperoleh data yaitu BB 77 kg, tekanan darah 100/70 mmHg, Nadi 82x/menit, RR 20x/menit, Suhu 36 2 oC,
mata normal, mulut bersih dan gigi tidak karies, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, payudara bersih, aerola hiperpigmentasi, puting
menonjol, ASI (+/+), ekstremitas bawah oedama (+/+). Pada pemeriksaan abdomen TFU teraba pada
pertengahan pusat-symphisis, kontraksi uterus baik, lochea sanguinolenta, tidak berbau, luka jahitan belum
kering dan tidak ada tanda-tanda infeksi. Menurut sulistyawati (2009) ukuran uterus pada masa nifas akan
mengecil seperti sebelum hamil yaitu pada 7 hari postpartum TFU teraba pada pertenganan pusat dan
symphisis. Lokhea yang keluar pada hari ke 4-7 yang berwarna merah kecoklatan dan berlendir disebut lokhea
sanguinolenta. Maka dari pengkajian data obyektif tidak ditemukan kesenjangan.
Penegakan diagnosa dalam kasus ini adalah P1011 postpartum hari ke -4. Menurut Sarwono (2011)
masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, dimulai dari setelah persalinan sampai alat-alat
kandungan kembali seperti sebelum hamil. Masa nifas dimulai sejak 1 jam setelah kelahiran plasenta sampai
6 minggu (42 hari ) setelah itu. Maka dalam penegakan diagnosa ini tidak ditemukan kesenjangan.
Penaalaksanaan yang diberikan dalam kasus ini antara lain memberikan KIE tentang kebersihan diri,
laktasi, Gizi ibu nifas, istrihat dan tidur dan senam nifas. Penatalaksanaan yang diberikan pada kaki bengkak
antara lain menganjurkan ibu untuk meninggikan kaki saat tidur, melakukan kompres hangat pada kaki, dan
senam nifas. Menurut Risa dan Rika (2014) penanganan untuk kaki bengkak antara lain dengan meninggikan
kaki untuk mengurangi oedema, tirah baring, kompres kaki dengan air hangat, dan memberikan obat
antibiotika dan analgetik. Menurut Sulistyawati (2009) penanganan pada kaki bengkak dengan segera
anjurkan ibu untuk melakukan senam nifas karena dengan bergeraknya anggota tubuh maka akan mecegah
terjadinya pembengkakan pada kaki. Menurut Taufan (2014) penjahitan laserasi atau luka episiotomi akan
mengakibatkan perubahan pada perineum. Latihan otot perineum dapat mengembalikan tonus otot tersebut.
Untuk mencapai hasil pemulihan otot yang maksimal, sebaiknya latihan masa nifas dilakukan seawal mungkin
dengan catatan ibu menjalani persalinan dengan normal dan tidak ada penyulit postpartum. Sehingga dalam
penatalaksanaan yang diberikan pada kasus ini tidak terdapat kesenjangan.

Anda mungkin juga menyukai