Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kolesterol merupakan salah satu jenis senyawa lipid yang terdapat pada

plasma darah. Lipid adalah senyawa organik yang memiliki sifat tidak larut

dalam air, dan dapat diekstraksi oleh larutan organik nonpolar. Lipid

merupakan salah satu zat makromolekul yang digunakan oleh tubuh untuk

proses metabolisme. Lipid mempunyai fungsi melindungi organ tubuh,

membentuk sel, penghasil panas dalam tubuh, sebagai sumber asam lemak

esensial, pelarut vitamin yang larut dalam lemak, pemberi rasa kenyang dan

kelezatan (Dewanti, 2010).

Lipid diperlukan oleh tubuh berasal dari dua sumber yaitu dari luar

dan dalam tubuh, dari makanan dan dari produksi hati. Kolesterol merupakan

bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid tetapi bila kolesterol dalam

tubuh berlebih akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan

menimbulkan sutu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan

atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal

terjadinya penyakit jantung dan struk. Kolesterol yang dibutuhkan tersebut,

secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat

(Dewanti, 2010).

1
Jantung adalah salah satu organ vital manusia yang memiliki

fungsi yang sangat besar bagi kelangsungan hidup manusia. Jantung

berperan dalam sistem sirkulasi dan berfungsi sebagai alat pemompa

darah Fungsi jantung yang sangat penting dan berkaitan erat dengan

organ-organ lain dalam tubuh, apabila dalam kerjanya jantung

mendapatkan masalah tentu akan menggangu fungsi tubuh yang lain

juga.( Kuswiyanto,2011)

Penyakit jantung banyak sekali macamnya, dan dipengaruhi oleh

banyak faktor seperti, menurunnya kemampuan pompa jantung, infeksi

kuman, penyempitan arteri koroner, trombus, hipertensi, atau karena

kelainan kongenital. Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit

dengan jumlah kasus tertinggi dan menjadi salah satu penyebab

kematian terbanyak di rumah sakit Indonesia saat ini. Laporan Hasil

Riset Kesehatan Dasar Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2008 menyatakan

bahwa sebanyak 16 provinsi di Indonesia memiliki nilai prevalensi

penyakit jantung di atas prevalensi nasional yaitu 7,2%.(

Kuswiyanto,2011)

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti mempunyai keinginan untuk

mengetahui “Gambaran hasil pemeriksaan kolestrol pada penderita yang di

dioagnosa penyakit jantung”.

2
1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana Gambaran hasil pemeriksaan kolestrol pada penderita

yang di dioagnosa penyakit jantung ?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk Gambaran hasil pemeriksaan kolestrol pada penderita yang


di dioagnosa penyakit jantung

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat secara


teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran
bagi dunia pendidikan khususnya dunia kesehatan.

2. Manfaat praktis
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti
mengenai tentang Gambaran hasil pemeriksaan kolestrol pada penderita
yang di dioagnosa penyakit jantung.

Anda mungkin juga menyukai