Anda di halaman 1dari 2

Surat Perjanjian Hutang Piutang

Pada hari ini, Senin, 05 Juni 2017 telah ditandatangani suatu perjanjian hutang piutang uang antara kedua pihak :

1. Hj. FARIDA ENDANG WURYANI, bertempat tinggal di Kp. Kaum Tengah RT.002/ RW.001, Ds. Simpangan,
Kec. Cikarang Utara, Kab. Bekasi; dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. NANANG ABDUL KADIR, Perum Kancil V/103, Ds. Sertajaya, Kec. Cikarang Timur, Kab. Bekasi; dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA.

Terlebih dahulu PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menerangkan bahwa :


1. Para pihak menerangkan terlebih dahulu bahwa PIHAK PERTAMA telah memijam dari PIHAK KEDUA
sejumlah uang sebesar Rp. 950.000.000,- (Sembilan Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).
2. Bahwa dengan uang pinjaman dari PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA tersebut, telah membeli dari PIHAK
KETIGA sebuah bangunan rumah tinggal berikut turutan dan pekarangannya yang beralamat
di Jl. Ciherang Timur 2 Blok QQ No.2, Ds. Simpangan, Kec. Cikarang Utara, Kab. Bekasi berikut dengan segala
hak-hak dan kepentingan diatas sebidang tanah dimana didirikan bangunan/ rumah tinggal tersebut.
3. Bahwa mengenai pinjaman uang tersebut dan sekalian mengenai pemberian jaminan atas bangunan rumah
tinggal berikut dengan bidang tanahnya tersebut kedua belah pihak bermaksud hendak menetapkan dalam
suatu perjanjian.

Pasal 1
JUMLAH PINJAMAN

PIHAK PERTAMA dengan ini telah meminjam dari PIHAK KEDUA uang sejumlah Rp. 950.000.000,- (Sembilan Ratus
Lima Puluh Juta Rupiah) untuk dapat membeli dalam keadaan kosong bangunan rumah tinggal berikut dengan
turutan yang beralamat di Jl. Ciherang Timur 2 Blok QQ No.2, Ds. Simpangan, Kec. Cikarang Utara, Kab. Bekasi
berikut dengan segala hak-hak dan kepentingan-kepentingan di atas bidang tanah tersebut.

Pasal 2
PENYERAHAN PINJAMAN

PIHAK KEDUA telah menyerahkan uang sebagai pinjaman sebesar Rp. 950.000.000,- (Sembilan Ratus Lima Puluh
Juta Rupiah) tersebut melalui transfer bank dan sekaligus kepada PIHAK PERTAMA pada saat perjanjian ini dibuat
dan ditandatangani dan PIHAK PERTAMA menyatakan telah menerimanya dengan bukti transfer bank/ transaksi
buku tabungan.

Pasal 3
BUNGA

Atas hutang yang tersebut pada Pasal 1, PIHAK PERTAMA tidak dikenakan bunga pinjaman oleh PIHAK KEDUA.

Pasal 4
SISTEM PENGEMBALIAN

1. PIHAK PERTAMA wajib membayar kembali hutangnya tersebut kepada PIHAK KEDUA dengan cara pembayaran
sekaligus paling lambat pada 31 Desember 2017.
2. Apabila hingga batas waktu yang sudah ditentukan, PIHAK PERTAMA belum bisa mengembalikan hutang yang di
pinjamkan oleh PIHAK KEDUA, maka kedua pihak sepakat untuk mengalihkan proses hutang-piutang ini melalui
Bank Syariah Mandiri.
Pasal 5
JAMINAN

Untuk menjamin pembayaran dengan tertib dan sebagaimana mestinya atas segala sesuatu yang berdasarkan pada
perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA menjaminkan sebuah rumah (tanah, bangunan, dan pekarangannya) kepada
PIHAK KEDUA, yang beralamat di Perum. Metro Harmoni Residence 2 Blok F No.1, Jl. Wates KM.3, Kec. Kasihan, Kab.
Bantul. Yogyakarta dengan Nomor Sertifikat 13.01.0000.6.00854.

Pasal 6
KUASA

1. PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan kuasa kepada PIHAK KEDUA untuk mengambil dan menguasai rumah
dan tanah serta turutannya sebagaimana disebut pada pasal 5 untuk menjual atau melakukan lelang atau
memiliki sendiri atas benda jaminan tersebut dalam rangka melunasi hutang PIHAK PERTAMA.
2. Kuasa yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA didalam atau berdasarkan perjanjian ini,
merupakan bagian yang terpenting dan tidak terpisahkan dari perjanjian ini, dimana kuasa tidak dapat ditarik
kembali dan juga tidak akan berakhir karena meninggal dunianya PIHAK PERTAMA atau karena sebab apapun
juga.

Pasal 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila ada hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam perjanjian ini dan juga jika terjadi perbedaan penafsiran
atas seluruh atau sebagian dari perjanjian ini maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara
musyawarah untuk mufakat.
2. Jika penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat juga ternyata tidak menyelesaikan perselisihan tersebut
maka perselisihan tersebut akan diselesaikan secara hukum yang berlaku di Indonesia dan oleh karena itu kedua
belah pihak memilih penyelesaian perselisihan ini di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bekasi.

Pasal 8
LAIN-LAIN

Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan diatur lebih lanjut dalam bentuk surat
menyurat dan atau addendum perjanjian yang ditandatangani oleh para pihak yang merupakan salah satu kesatuan
dan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

Pasal 9
PENUTUP

Perjanjian Hutang Piutang uang ini dibuat rangkap 2 (dua) di atas kertas bermaterai cukup untuk masing-masing
pihak yang mempunyai kekuatan hukum yang sama dan ditanda tangani oleh kedua belah belah pihak dalam
keadaan sehat jasmani dan rohani, serta tanpa unsur paksaan dari pihak manapun.

Bekasi, 05 Juni 2017

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Hj. FARIDA ENDANG WURYANI NANANG ABDUL KADIR

Anda mungkin juga menyukai