Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Catur Anggraheni
2. Devita Larasati
3. Istiqomah
4. Sakti Maulana
A. PENGERTIAN TARI
1. Menurut La Mery tari ialah ekspresi yang berbentuk simbolis dalam wujud
yang lebih tinggi yang harus diinternalisasikan untuk menjadi bentuk yang
nyata.
2. Menurut Kamala Devi Chattopadhyaya tari adalah suatu instinct atau
desakan emosi didalam diri kita yang mendorong kita untuk mencari
ekspresi pada tari.
3. Menurut Sussanne K Langer tari adalah gerak ekspresi manusia yang
indah. Gerakannya dapat dinikmati melalui rasa ke dalam penghayatan ritme
tertentu.
4. Menurut Corry Hamstrong tari merupakan gerak yang diberi bentuk dalam
ruang.
5. Menurut Suryodiningrat tari merupakan gerak dari seluruh anggota tubuh
yang selaras dengan irama musik (gamelan) yang diatur oleh irama yang
sesuai dengan maksud tertentu.
6. Menurut Judith Lynne Hanna tari adalah seni plastis dari gerak yang visual
terlihat sepintas.
7. Menurut Aristoteles tari adalah gerakan ritmis yang bertujuan untuk
menghadirkan karakter manusia, sebagaimana mereka bertindak dan
menderita.
8. Menurut Suadarsa Pringgo Broto tari adalah ketentuan bentuk-bentuk
gerakan tubuh dan ruang.
9. Menurut Jazuli irama musik sebagai pengiring dapat digunakan untuk
mengungkapkan maksud dan tujuan yang ingin disampaikan pencipta tari
melalui penari.
10.Menurut Hawkins tari ialah ekspresi perasaan manusia yang diubah ke
dalam imajinasi dalam bentuk media gerak sehingga gerak yang simbolis
tersebut sebagai ungkapan si penciptanya.
11.Menurut Soedarsono tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak
yang indah dan ritmis.
12.Menurut S. Humardani tari adalah ungkapan bentuk-bentuk gerak ekspresif
yang indah dan ritmis.
13.Menurut K M A Theodora Retno Maruh tari adalah suatu kesenian yang
tidak akan pernah bersifat kontemporer, baik yang pernah terlupakan
sekalipun.
14.Menurut Drs. I Gede Ardika tari adalah sesuatu yang bisa disatukan dalam
berbagai hal hingga semua orang dapat menyesuaikan diri atau
menyelaraskannya menurut caranya masing-masing.
15.Menurut Irmgrad Bartenieff & Forrestine Paulay tari adalah bentuk seni
yang ekspresionostis yang menjembatani reaksi jiwa seseorang dengan
konflik dan problem dunia modern.
16.Menurut C. Sachs seni tari adalah pengucapan jiwa manusia melalui gerak-
geri berirama yang indah. Dalam kebudayaan melayu terdapat berbagai-
bagai jenis tarian, sama ada tarian asli ataupun tarian yang telah dipengaruhi
oleh unsur – unsur modern.
17.Menurut Dr. J Verkuyl seni tari adalah gerak-gerak tubuh dan anggotanya
yang disusun sedemikian rupa, hingga berirama.
18.Menurut Walter Sarrel seni tari adalah gerakan badan yang seimbang
menurut irama tertentu dan dalam tempat tertentu.
19.Menurut Ensiklopedia seni tari adalah setiap mengoleng-olengkan tubuh
dan anggotanya asal hal ini dilakukan dengan irama tertentu, ada yang
diiringi musik dan ada yang tidak.
20.Menurut Yulianti Parami seni tari adalah gerak-gerak ritmis sebagian atau
seluruhnya dari tubuh yang terdiri dari pola individual atau kelompok yang
disertai ekspresi atau ide-ide tertentu.
21.Menurut Atik Sopandi S.Kar seni tari ialah ekspresi jiwa manusia melalui
gerak-gerak ritmis dan melodi yang indah.
22.Menurut John Martin tari adalah gerak sebagai pengalaman yang paling
awal kehidupan manusia.
23.Franz Boas menyatakan bahwa "tari adalah gerak-gerak ritmis setup bagian
tubuh, lambaian lengan, gerak dari torso atau kepala, atau gerak-gerak dari
tungkai serta kaki.”
24.Andre Levinson mengemukakan bahwa "tari adalah gerak tubuh yang
berkesinambungan melewati ruang yang telah ditentukan sesuai dengan
ritme tertentu serta mekanisme, yang radar"
25.H'Doubler menyatakan bahwa" tari adalah ekspresi gerak ritmis dari
keadaan-keadaan perasaan yang secara estetis dinilai, yang lambang-
lambang geraknya dengan sadardirancang untuk kenikmatan serta kepuasan
dari pengalaman-pengalaman ulang, ungkapan, berkomunikasi,
melaksanakan, serta dari penciptaan bentuk-bentuk".
26.Waterman mengungkapkan bahwa "tari terdiri dari gerak-gerak tubuh
secara artistik yang secara kultural dipola serta distilasi".
27.Kealiinomohoku, ahli antropologi tari menyatakan bahwa " tari adalah seni
sesaat dari ekspresi yang dipertunjukkan dengan bentuk serta gaga tertentu
lewat tubuh manusia yang bergerak di dalam ruang".
28.C. Sachs telah memberikan definisi seni tari sebagai gerakan yang berirama.
Seni tari adalah pengucapan jiwa manusia melalui gerak-geri berirama yang
sama ada tarian asli ataupun tarian yang telah dipengaruhi oleh unsure -
unsur modern.
Secara umum, tari adalah ungkapan perasaan jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak
ritmis yang indah dan diiringi musik.
Smith (1985: 290), mengungkapkan dalam suatu tulisan tentang manusia sebagai makhluk
yang mampu menggunakan simbol, menunjuk pentingnya konteks dalam makna simbol. Smith
(1985: 310), berpendapat bahwa “tanpa suatu kompleks simbol, pikiran relasional tidak akan
mungkin terjadi. Manusia memiliki kemampuan untuk mengisolasi hubungan hubungan dan
Ungkapan-ungkapan simbolis ini merupakan ciri khas manusia yang membedakannya dari
hewan. Cassirer menegaskan, bahwa manusia itu tidak pernah melihat, menemukan dan
mengenal dunia secara langsung kecuali melalui berbagai simbol. Hanya manusia yang dapat
berkomunikasi dengan sesamanya (Ahimsa dalam Sumandiyo, 2003). Penggunaan simbol dalam
wujud budaya, tentunya dilakukan penuh kesadaran, pemahaman, dan penghayatan yang tinggi,
Simbol atau tanda dapat dilihat sebagai konsep-konsep yang dianggap oleh manusia
sebagai pengkhasan sesuatu yang lain. Suatu simbol menstimulasi atau membawa suatu pesan
yang mendorong pemikiran atau tindakan. Simbol adalah objek, kejadian, bunyi bicara, atau
bentuk-bentuk tulis yang diberi makna oleh manusia. Bentuk primer simbolisasi oleh manusia
adalah melalui bahasa. Tetapi manusia juga berkomunikasi melalui tanda dan simbol dalam
bentuk lain seperti lukisan, tarian, musik, arsitektur, pakaian, perhiasan, dan lain lain. Begitu
juga yang terdapat pada masyarakat Suku Dayak Bakumpai yang penuh dengan simbol-simbol.
Salah satu contohnya pada tari Parang Maya ini banyak simbol-simbol yang muncul didalamnya.
Sesajen yang disajikanpun menandakan simbol-simbol yang bermakna. Dari bentuk busana
hingga properti yang digunakan di dalam tari Parang Maya ini juga mengandung makna tertentu.
Begitu juga dengan gerakan-gerakan tari yang dilakukan dalam Tari Parang Maya serta musik
pengiring khususnya syair pengiring tarian tersebut pun terdapat sebagai simbol yang bermakna.
dan kontekstual yang dilakukan oleh sejumlah orang yang karena memiliki perbedaan derajat
kepentingan, memberikan interpretasi dan harapan secara berbeda terhadap apa yang
disampaikan dalam bentuk prilaku tertentu sebagai makna yang diperlukan (Liliweri, 2003: 12-
13). Komunikasi interaktif adalah komunikasi yang dilakukan komunikator dan komunikan
dalam dua arah namun masih berada pada tahap rendah (Wahlstrom dalam Liliweri, 2003: 24).
Apabila masuk ketahap tinggi, misalnya saling mengerti perasaan dan tindakan bersama
maka komunikasi tersebut masuk ke dalam tahap komunikasi transaksional (Hybels dan Sandra
dalam Liliweri, 2003: 24). Manusia adalah makhluk budaya sekaligus bersimbol. Ia bebas
berbuat dan bertindak, berfikir dan menentukan suatu keputusan. Tanpa terkecuali bagi
Dalam suatu sistem budaya dapat ditemui empat perangkat simbol yang masing-masing
mempunyai fungsi tersendiri bagi manusia-manusia yang bersangkutan dalam tindakan antar
mereka. Keempat perangkat simbol tersebut dikemukakan oleh Hidajat (2011: 16), yaitu:
aturan; serta
Maya Suku Dayak Bakumpai baik dalam bentuk gerak, busana, properti dan iringan/musik tari
tersebut ke dalam simbol konstitutif, simbol kognitif, simbol penilaian moral dan simbol
ekspresif.
kemudian melahirkan berbagai macam kajian mengenai fungsi simbol dalam kehidupan
manusia. Menurut Hamburg dalam Hidajat (2011), setidaknya ada tiga fungsi simbol yaitu
sebagai:
dunia sains.
De Saussure dalam Sumandiyo (2003: 3-4) menyatakan bahwa hubungan antara bentuk dan
makna tidak bersifat pribadi, tetapi sosial, yakni didasari oleh kesepakatan (konvensi) sosial.
Para strukturalis, merujuk pada de Saussure, melihat tanda sebagai pertemuan antara bentuk dan
makna. De Saussure menggunakan istilah signifiant (signifier, ing.; penanda, Ind.) untuk segi
suatu tanda, dan signifié (signified, ing.; petanda, Ind.) untuk segi maknanya. Dengan demikian
mereka melihat tanda sebagai sesuatu yang menstruktur (proses pemaknaan berupa kaitan antara
penanda dan petanda) dan terstruktur (hasil proses tersebut) di dalam kognisi manusia.
Dalam teori de Saussure, signifiant bukanlah bunyi bahasa secara konkrit, tetapi merupakan
citra tentang bunyi bahasa (image acoustique). Dengan demikian, apa yang ada dalam kehidupan
kita dilihat sebagai bentuk yang mempunyai makna tertentu. Bahasa yang disampaikan,
diungkapkan dan digambarkan melalui bahasa gerak tubuh para penari. Secara umum gerak tari
yang dilakukan mengungkapkan suatu maksud di dalamnya. Gerakan-gerakan pada tari ini
memiliki makna yang berbeda apabila gerak-gerak tersebut dilakukan di daerah lain dengan
Jika mengkaji teori-teori yang dikemukakan di atas, maka setiap simbol akan senantiasa
memiliki makna, baik yang tersirat maupun yang tersurat, sehingga tari Parang Maya Suku
Dayak Bakumpai tentunya ada simbol dan makna yang menarik untuk dianalisis, ditafsirkan, dan
dijelaskan.
C. GERAK TARI
Banyak yang mengatakan bahwa tari itu adalah gerak, sehingga substansi yang paling
penting dalam tarian adalah gerak.
Gerak, pada dasarnya adalah proses perpindahan atau peralihan dari satu pose menuju pose
yang lainnya. Dalam pengertian ini berarti gerak juga merupakan sebuah pergeseran dari satu
tepat menuju tempat yang lainnya. Bila dilihat secara seksama, maka ada beberapa macam gerak
dalam kehidupan ini, yakni:
a. Gerak Keseharian, adalah gerak yang dilakukan manusia untuk melakukan aktivitas
kebutuhan sehari-hari, misalnya: berjalan, berkerja, makan/minum, dan sebagainya.
b. Gerak Reflek, adalah geraknya yang dilakukan seseorang atas reaksi seketika akibat terkena
sesuatu dari luar dirinya. Gerak ini sifatnya spontan atau tiba-tiba dan tidak terpikirkan lebih
dahulu sehingga bentuknya tidak terkontrol. Contonya ketika seseorang terkena sengatan aliran
listrik, tersetuh barang panas, terkejut ketika secara mendadak dicolek atau ditepuk bahunya oleh
orang lain, dan sebagainya
c. Gerak Kesegaran Jasmani, adalah gerak yang dilakukan seseorang untuk tujuan kesegaran
jasmani atau terapi fisik, misalnya senam, yoga, atau gerak-gerak terapi fisik lainya yang
dilakukan seorang tutor dalam penyembuhan sakit.
d. Gerak stilisasi, adalah gerak yang bertujuan untuk mengekspreskan perasaan seseorang yang
ingin dikomunikasikan kepada orang lain. Gerak ini telah mengalami stilisasi dari gerak wantah,
atau dapat pula merupakan hasil dari penyimbolan seseorang terhadap suatu peristiwa. Jadi yang
dimaksud gerak stilisasi disini adalah gerak yang sering kita saksikan dalam seni pertunjukan,
yaitu gerak untuk tujuan ungkapan estetik.
Gerak Dalam Pertunjukan Tari sangatlah berbeda dengan gerak pada umumya. Dalam tari
gerak sudah mengalami stilisasi atau bahkan distorsi, dan terpola dalam tatanan ritmis. Walau
demikian gerak dalam pertunjukan tari masih dapat dibedakan atas lima macam, yakni:
a. Gerak terpola, yakni gerak yang memiliki terpola baik bentuk, teknik, dan ritmenya. Gerak
semacam ini biasanya dalam tari disebut ragam, motif, atau kalimat. Berdasarkan pada kualitas
gerak, maka dapat dibedakan atas kualitas yang bergetar, mengayun, patah-patah, atau
mengalun.
b. Gerak spontan, gerak ini sering terjadi atau sering kita saksikan dalam seni pertunjukan
tradisi kita. Merupakan gerak yang dilakukan oleh seorang penari secara tiba-tiba dan biasanya
sesaat, sehingga bentuknya semacam gerak reflek. Hadir karena secara spontan menanggapi atau
merespon kajadian sesaat dalam sebuah adegan. Misalnya dalam adegan lawakan, seorang
pelawak membuat kejutan terhadap kawan bermainnya dan secara tiba-tiba kawan bermain
tersebut membuat gerak spontan, atau dalam adegan perang biasanya gerak ini sering muncul.
Karakter gerak ini biasanya tidak terpola baik bentuk, teknik, maupun ritmenya.
c. Gerak improvisasi, yakni gerak yang dilakukan oleh seorang penari secara tiba-tiba atas
upaya kreatifnya menanggapi situasi atau suasana adegan saat di atas panggung. Walaupun
dilakukan oleh seorang penari secara tiba-tiba, namun gerakan ini masih memiliki kontrol
terhadap bentuk, teknik, dan ritmenya.
d. Gerak maknawi, adalah gerak yang memiliki makna atau gerak yang mengandung arti.
Dalam jenis ini, gerakan seorang penari di atas panggung merupakan gerak yang
menggambarkan atau bahkan menyimbolkan sesuatu yang ingin disampaikan kepada penonton.
Kalau kita memilihat pertunjukan tari yang jenis dramatari, maka gerak-gerak manakwi ini akan
sering mucul. Hal ini disebabkan oleh karakter dramatari yang selalu ingin memperjelas pesan
atau isi yang dibawakan dalam tarian. Gerak maknawi ini adalah gerak yang diciptakan dari
usaha stilisasi atau bahkan distorsi dari gerak keseharian atau gerak wantah. Bentuk-bentuk
stilisasi misalnya dalam bentuk gerak tradisi kita adalah gerak ulap-ulap, wedi kengser, usap
rawis, lumaksana, dan sebagainya. Lebih jauh dari sebuah upaya stilisasi yaitu distorsi dapat
melahirkan gerak simbolis yang terkadang tidak dapat lagi diketahui asal atau maksud
penyimbolannya.
e. Gerak murni, adalah gerak yang diciptakan atas dasar pertimbangan gerak semata tanpa
memikirkan tema atau makna yang terlahir dari gerak tersebut. Gerakan ini sering kita saksikan
dalam komposisi tari yang memiliki bentuk gerak dan lagu. Seringkali gerak yang muncul
semata hanya penggabungan antara gerak dan ritme musik dengan tanpa memikirkan
kepentingan isi yang terkandung dalam tarian.
D. FUNGSI TARI
a. Concert Dance
Concert Damce memerlukan persiapan yang panjang dengan
pertanggung jawaban nilai artistik yang inggi juga dibutuhkan kerativitas
yang aktual dengan penonton orang-orang tertentu yang memang mengerti
pada bidang tari dan ada evaluasi sesudah pertunjukkan.
b. Show Dance
Show Dance biasanya dipentaskan dengan tujuan untuk memeriahkan suatu
resepsi atau acara tertentu dengan atraksi dipilih yang mudah dicerna,
mengesankan dan menarik penonton. Karena perkembangan jaman fungsi tari
banyak mengalami pergeseran misalnya tari upacara, tari hiburan beralih fungsi
menjadi tari pertunjukkan.
Ciri-ciri tari pertunjukkan yaitu :
a. Pola garapannya merupakan penyajian yang khusus untuk
dipertunjukkan.
b. Adanya faktor imaginatif dan kreativitas.
c. Adanya ide yang mengarah kepada bentuk pementasan yang profesional.
d. Tempat pementasan ditempat yang khusus atau teater.