Diet ketogenik atau diet keto adalah diet rendah karbohidrat tinggi lemak.
Pembatasan karbohidrat bertujuan untuk membuat tubuh dalam keadaan ketosis.
Kekurangan karbohidrat akan membuat kadar glukosa dalam tubuh turun, seingga
tubuh akan menggunakan lemak untuk sumber energi. Pemecahan lemak sebagai
energi akan menyebabkan penumpukan benda keton dalam tubuh sehingga terjadi
keadaan ketosis. Keadaan ketosis ini lah yang dicari dalam diet ketogenik. Nah,
amankah diet keto bagi tubuh?
Diet keto telah ada sejak tahun 1920 dan saat ini muncul kembali, pada
awalnya merupakan diet untuk mencegah epilepsi pada anak. Mekanisme efek
ketosis untuk mengcegah epilepsi belum diketahui secara pasti. Beberapa
hipotesis mengatakan bahwa keton mempunyai efek penstabil (stabilizing effect)
pada sistem saraf pusat. Keadaan ketosis juga disebut dapat merubah
keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga dapat mengurangi kejang. Selain itu
perubahan pada kadar lemak pada diet memiliki efek antikejang (kalbemed).
Diet keto memiliki prinsip rendah karbohidrat, tinggi protein, dan lemak.
Presentase konsumsi karbohidrat ≤ 20%, protein 25-40%, ≥55-60%. Hal ini akan
menyebabkan penurunan berat badan yang cepat, terjadi ketosis, rendahnya
asupan karbohidrat vitamin mineral dan serat. Serupa dengan diet keto, terdapat
beberapa diet yang memiliki prinsip seperti diet ketogenik yaitu Atkins New Diet
Revolution, Protein Power, Stillman Diet, The Carbohydrate Addict Diet.
Pemilihan makanan pada diet rendah karbohidrat tinggi lemak harus selektif,
lemak yang dipilih biasanya berasal dari daging, telur, minyak nabati dari
alpukat, minyak zaitun, minyak ikan, lemak dari susu, lemak dari keju dan
lainnya.
Nah sebenarnya bagaimana sih keadaan ketosis bisa terjadi? Benda keton
akan terbentuk ketika asupan karbohidrat yang akan dirubah menjadi glukosa
darah hanya sedikit atau tidak mencukupi kebutuhan untuk pembentukan energi.
Benda keton diproduksi di dalam hati sebagai hasil sampingan dari metabolisme
lemak untuk pembentukan energi. Pada keadaan ketosis tubuh akan memunculkan
beberapa gejala diantaranya flu-like symptoms, lelah, nyeri kepala, gangguan
tidur, kram pada kaki, kostipasi, dada berdebar, mulut kering, rasa haus,
peningkatan frekuensi buang air kecil, dan nafas keton. Tanda pada nafas keton
adalah nafas yang berbau seperti buah atau aseton. Benda keton pada keadaan
ketosis diet ketogenik jarang mencapai lebih dari 3 mmol, pada kelaparan jangka
panjang yaitu keadaan tanpa makanan sama sekali dalam seminggu benda keton
akan mencapai 6-7 mmol, dan pada keadaan ketoasidosis benda keton sebanyak
10 mmol lebih sering 15 mmol pada darah. Pada keadaan ketoasidosis dapat
terjadi mual, muntah, nyeri perut, bahkan penurunan kesadaran.
Diet keto dapat dilakukan dengan cara konsumsi kurang dari 50 gram
karbohidrat per hari, tetap konsumsi serat, konsumsi lemak dalam jumlah cukup,
menghindari mengemil, dan bila perlu ditambah dengan berpuasa 16 jam per hari.
Selama 3-4 hari diet keto, tubuh akan mulai memecah protein dan lemak sebagai
energi dan terjadi ketosis yang akan membuat berat badan berkurang.
source:
https://www.dietdoctor.com/low-carb/keto