1.kumpulan Pengertian Kloramfenikol
1.kumpulan Pengertian Kloramfenikol
dengan spektrum luas dan memiliki daya anti mikroba yang kuat maka penggunaan obat
ini meluas dengan cepat, ketika diketahui bahwa obat ini dapat menimbulkan anemia
untuk infeksi berat akibat meningitis dan abses otak. Bentuk tetes mata sangat bermanfaat
untuk konjuntivitis bakterial. Kloramfenikol merupakan kristal putih yang sangat sulit
larut dalam air dan rasanya sangat pahit,maka untuk anak-anak diberi dalam bentuk
esternya yang tidak pahit rasanya dan dibuat dalam bentuk suspensi. Dalam tubuh bentuk
Kloramfenikol bekerja dengan menghambat sintesa protein kuman. Obat ini terikat pada
ribosom subunit dan menghambat enzim peptidil transferase sehingga ikatan peptida
tidak terbentuk pada proses sintesis protein kuman. Efek toksis kloramfenikol pada sistem
hemopoetik sel mamalia diduga berhubungan dengan mekanisme kerja obat ini.
b. Efek samping
Mekanisme resistensi terhadap kloramfenikol terjadi melalui inaktivasi obat oleh asetil
transferase yang diperantai oleh faktor-R. Resistensi terhadap proteus dan klebsiella
d. Penggunaan
Kloramfenikol merupakan drug of choice : obat pilihan untuk thypus abdominalis dan
infeksi parah meningitis, pneumonia. Sebaiknya tidak diberikan pada bayi prematur untuk
menghindari gray sindrome karena enzim perombakan dihati bayi belum aktif, ibu hamil
(http://akfarmycampus.blogspot.co.id/p/pharmacy.html)
pertama kali pada tahun 1947 dari Streptomyces venezuelae. Kloramfenikol mempunyai
daya antimikroba yang kuat maka penggunaan Kloramfenikol meluas dengan cepat
sampai pada tahun 1950 diketahui bahwa Kloramfenikol dapat menimbulkan anemia
aplastik yang fatal. Efek antimikroba dalam Kloramfenikol bekerja dengan jalan
menghambat sintesis protein kuman. Yang dihambat adalah enzim peptidil transferase
yang berperan sebagai katalisator untuk membentuk ikatan-ikatan peptida pada proses
sintesis protein kuman. Efek toksis Kloramfenikol pada sel mamalia terutama terlihat
(http://riskamegayanti06.blogspot.co.id/2013/05/pengelompokan-dan-pengenalan-
golongan.html)
Chloramphenicol 250 mg
Capsul
PT Indofarma
Obat Pencernaan
Indikasi:
1.Kloramfenikol merupakan obat pilihan untuk penyakit tifus, paratifus dan salmonelosis
lainnya. 2.Untuk infeksi berat yang disebabkan oleh H. influenzae (terutama infeksi
KontraIndikasi:
Penderita yang hipersensitif atau mengalami reaksi toksik dengan kloramfenikol. Jangan
Cara Kerja:
Kloramfenikol adalah antibiotik yang mempunyai aktifitas bakteriostatik, dan pada dosis
dengan jalan mengikat ribosom subunit 50S, yang merupakan langkah penting dalam
Pseudomonas mallei, Ps. cepacia, Vibrio cholerae, Francisella tularensis, Yersinia pestis,
Brucella,dan,Shigella.
Dosis:
berkala.
Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan ginjal, wanita hamil dan
menyusui, bayi prematur dan bayi yang baru lahir.
Efek Samping:
Interaksi Obat:
Cara Penyimpanan:
Kemasan:
(http://dechacare.com/Chloramphenicol-250-mg-P565-1.html)
Sabtu, 26 Februari 2011
KLORAMFENIKOL
Pendahuluan
Pertama kali diisolasi oleh David Gottlieb dari sampel tanah di Venezuela pada
tahun 1947.
Penggunaannya cepat meluas setelah diketahui obat ini efektif untuk berbagai
jenis infeksi.
Golongan Obat
Berspektrum luas.
protein bakteri.
Bayi < 2 minggu: 25 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis terbagi tiap 6 jam. Setelah
umur 2 minggu bayi dapat menerima dosis sampai 50 mg/kgBB/ hari dalam 4
Farmakokinetik
A. Absorbsi
Diabsorbsi secara cepat di GIT, bioavailability 75% sampai 90%.
B. Distribusi
Dapat juga ditemukan di pleura dan cairan ascites, saliva, air susu, dan aqueous
C. Metabolisme
Kloramfenikol terikat dengan plasma protein 50%; ↓pasien sirosis dan pada bayi.
D. Eliminasi
inaktif glukuronida.
Farmakodinamik
Mekanisme:menghambat sintesis protein kuman.
Penggunaan Klinis
1. Demam Tifoid
Dosis: 4 kali 500mg /hari sampai 2 minggu bebas demam. Bila terjadi relaps,
Anak:dosis 50-100 mg/kgBB sehari dibagi dalam beberapa dosis selama 10 hari
2.Meningitis Purulenta
Kloramfenikol+ampisilin
3. Ricketsiosis
Hanya digunakan untuk infeksi yang sudah jelas penyebabnya kecuali infeksi
berat.
Keamanan pada wanita hamil dan menyusui belum diketahui dengan pasti.
Penderita dengan gangguan ginjal, bayi prematur dan bayi baru lahir (< 2
minggu).
Efek Samping
1. Reaksi Hematologik
2. Reaksi Alergi
demam typhoid.
4. Syndrom Gray
Pada neonatus, terutama bayi prematur yang mendapat dosis tinggi (200
mg/kgBB).
5. Reaksi Neurologis
Depresi, bingung, delirium dan sakit kepala. Neuritis perifer atau neuropati optik
(http://farmainfo.blogspot.co.id/2011/02/kloramfenikol.html)