Anda di halaman 1dari 5

Skripsi

Judul: Motivasi dan Persepsi Konsumen Media Streaming Music Spotify dan Joox.

Dhana Arissetio, 2017 FIA UB, Pemasaran.

Pembimbing: Brillyanes Sanawiri

Kata pengantar

Puja dan Puji Syukur kami haturkan kapada Allah SWT yang telah memberikan
banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
hasil penelitian kami yang mengacu kepada skripsi yang berjudul ‘Motivasi dan
Persepsi Konsumen Media Streaming Music Spotify dan Joox’ yang disusun oleh
Saudara Dhana Arissetio. Mahasiswa Konsentrasi Manajemen Pemasaran Fakultas
Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya 2013.

Namun penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dalam pembahasan materi. Namun demikian kami merasa berbesar
hati dan merasa bangga atas penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini
memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Malang, Februari 2018

Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menurut Schiffman dan Kanuk (2000) “Motivation can be described as the


driving force within individuals that impels them to action”. Artinya motivasi adalah
kekuatan pendorong dalam diri seseorang yang memaksanya untuk melakukan suatu
tindakan. Setiadi (2003) mendefinisikan bahwa motivasi konsumen adalah sebuah
keadaan di dalam diri seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiata-kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Dengan adanya motivasi di
dalam diri seseorang akan mengarahkan seseorang untuk melakukan suatu perilaku
yang bertujuan untuk mencapai sasaran kepuasan.

Menurut Kotler dalam Ramadhan (2013) menyatakan, bahwa persepsi adalah


proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan
menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan gambaran yang memiliki arti.
Menurut Kotler dan Keller dalam Fadila (2013) menyatakan, bahwa persepsi tidak
hanya bergantung pada rangsangan dalam bentuk fisik, namun juga terhadap kondisi
seseorang dan rangsangan yang ada disekitarnya.

Perkembangan teknologi yang pesat dalam industri musik di Indonesia


membuat perubahan besar dalam rilisan musik dari analog/fisik (vinyl, kaset, CD)
menuju digital. Namun saat ini rilisan musik dari analog/fisik mulai berubah trend-
nya menjadi rilisan musik yang berupa streaming music.

Streaming music atau yang lebih spesifik streaming audio, adalah salah satu
media untuk mendengarkan musik tanpa harus men-download file tersebut atau
dengan format audio yang berbeda.Kemunculan streaming music membawa
perubahan yang signifikan sekaligus menjadi inovasi dalam perkembangan di industri
musik. Bekaca kepada data yang dirilis oleh IFPI (International Federation of
Phonographic Industries) pada tahun 2015, Penjualan industri musik digital yang
terdiri dari layanan streaming music, penjualan metode unduh album atau single dan
youtube menyumbang angka Rp. 191,4 triliun, atau sama dengan 45% dari total
pendapatan industri musik pada tahun 2015. Sedangkan penjualan fisik yang berupa
vinyl dan CD hanya menyumbang 39% dari total pendapatan industri musik pada
tahun 2015.

Selain itu banyaknya perusahaan penyedia layanan streaming music yang


hadir juga menjadi indikator bahwa pasar streaming music sangat berpotensi di
Indonesia. Di Indoensia sendiri sudah banyak media yang memberikan layanan
streaming music seperti Spotify dan Joox. Berdasarkan hal tersebut, kami tertarik
untuk mengangkat hasil penelitian tentang “Motivasi dan Persepsi Konsumen Media
Streaming Music Spotify dan Joox”. Dengan tujuan untuk mengetahui persepsi
konsumen mengenai perbedaan antara brand Spotify dan Joox serta mengetahui
motivasi konsumen dalam pemilihan salah satu dari media tersebut melalui atribut
produk.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana motivasi konsumen dalam pemilihan media streaming music


Spotify dan Joox?
2. Bagaimana persepsi konsumen terkait atribut produk Spotify dan Joox?

Tujuan Penelitian

1. Untuk menjelaskan perbedaan persepsi konsumen terkait atribut produk


Spotify dan Joox.
2. Untuk menjelaskan motivasi konsumen dalam pemilihan media streaming
music Spotify dan Joox.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan


1. Spotify
1.1 Sejarah Spotify
Spotify adalah layanan musik streaming, podcast dan video
komersial yang berasal dari Negara Swedia yang menyediakan hak
digital manajemen yang dilindungi konten dari label rekaman dan
perusahaan media. Spotify dikembangkan pada tahun 2006 oleh
sebuah tim di Spotify AB, di Stockholm, Swedia. Didirikan oleh
Daniel Ek, Martin Lorentzon, dan Maria Giovani Anggasta Santosa.
Spotify pertama kali diluncurkan pada September 2008, dan
berhasil menarik banyak minat konsumen. Hingga Juni 2015, Spotify
sudah memiliki lebih dari 75 juta pegguna aktif, yang diantaranya
sekitar 20 juta pengguna berbayar. Dan pada bulan Maret 2016,
pengguna berbayar Spotify meningkat menjadi 30 juta pengguna.
Berbasis model bisnis freemium, Spotify menawarkan dua jenis
streaming, yaitu; Spotify Gratis, dan Spotify Premium. Kelebihan
Spotify Premium sendiri adalah pengguna produk ini dapat mengakses
streaming music Spotify tanpa adanya iklan, kualitas audio yang lebih
baik dari Spotify Gratis, dan memungkinkan pengguna untuk dapat
mengunduh musik secara legal sehingga pengguna dapat memutarnya
secara offline, tanpa koneksi internet. Spotify tersedia di berbagai
macam platform, seperti; Android, iOS, Windows Phone, BlackBerry,
Microsoft Windows, Samsung Smart TV, Playstation 3, Playstation 4,
dll..
Pada tahun 2017, Spotify sudah menyediakan lebih dari 30 juta
lagu yang dapat di dengarkan oleh pengguna. Spotify memberikan
akes yang memungkinkan pengguna untuk dapat mencari artis
(penyanyi), judul, album, label, dan genre. Pengguna Spotify juga
dapat membuat playlist sesuai dengan keinginan mereka dan
membaginya dengan pengguna lain. Spotify juga memberikan fitur
radio, yang berfungsi untuk menciptakan playlist lagu secara acak
yang dipilih berdasarkan genre musik.

1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Anda mungkin juga menyukai