NIM : 155020301111076
BAB 3
stategis harus memahami hak-hak sah dari phak yang memiliki klaim atas perusahaan.
Para pihak ini tidak hanya mencakup pemegang saham dan karyawan, melainkan juga
pihak luar yang terpengaruh dengan oleh tindakan perusahaan. Pihak luar semacam ini
lokal, dan masyarakat umum. Masing masing kelompok kepentingan ini memiliki alasan
untuk mengharapkan (dan sering kali menuntut) agar perusahaan memenuhi tuntutan
kelompok tersebut dalam penyataan misi, maka general;isasi yang yang bersifat luas
pihak dalam dan pihak luar. Pihak dalam adalah individu atau kelompok pemegang
saham atau karyawan perusahaan. Pihak luar merupakan individu atau kelompok lain
yang dipengaruhi oleh tindajkan perusahaan. Pihak luar yang jumlahnya banyak
membuat klaim umum bahwa perusahaan harus beratnggung jawab secara sosial.
pemegang saham
2. Tanggung jawab Hukum
Kewajiban perusahaan untuk mematuhi undang-undang yang mengatur aktifitas bisnis
3. Tanggung jawab etika
Gagasan manager stretegis mengenai prilaku bisnis yang layak
4. Tanggung jawab diskresi
Tanggung jawab yang secara suka rela diambil oleh suatu bisnis seperti hubungan
masyarakat, kewarganegaraan yang baik, dan tanggung jawab sosial secara penuh.
Memang saat ini belum tersedia formula yang dapat memperlihatkan hubungan
keuntungan perusahaan sehingga banyak kalangan dunia usaha yang bersikap skeptis dan
menganggap CSR tidak memberi dampak atas prestasi usaha, karena mereka memandang
bahwa CSR hanya merupakan komponen biaya yang mengurangi keuntungan. Praktek
CSR akan berdampak positif jika dipandang sebagai investasi “jangka panjang”. Karena
dengan melakukan praktek CSR yang berkelanjutan, perusahaan akan mendapat “tempat
di hati dan ijin operasional” dari masyarakat, bahkan mampu memberikan kontribusi bagi
pembangunan berkelanjutan.
panjang sehingga semua biaya dan manfaat dicapai, laba dapat tidak diklaim
dikenal dengan Sarbanes-Oxley Act 2002 (Sarbox) pada tanggal 30 Juli 2002. Undang-
undang ini diprakarsai oleh Senator Paul Sarbanes dan Representative Michael Oxley dan
merupakan salah satu contoh tidak adanya Good Corporate Governance pada perusahaan-
perusahaan tersebut
· CEO dan CFO harus menjamin tiap-tiap perusahaan berisi laporan laporan keuangan
· Dibatasi kontrol perusahaan dari eksekutif, firma akunting, komite auditing, dan jaksa
· Tetapkan bea dengan perusahaan akuntansi umum yang terdaftar pengaturan audit
· Pengaturan dari komite audit dan tanggungjawab spesifik
· Ketentuan untuk manajemen ahli hukum/pengacara
· Periode-periode pernyataan yang ditetapkan
· Hukuman lebih tegas untuk pelanggaran
2002), juga dikenal sebagai "Perusahaan Publik Reformasi Akuntansi dan Investor
Protection Act" (di Senat ) dan 'Perusahaan dan Audit Akuntabilitas dan Tanggung Jawab
Undang-Undang '(di Rumah ) dan biasanya disebut Sarbanes-Oxley, Sarbox atau SOX,
adalah hukum federal Amerika Serikat yang berlaku pada tanggal 30 Juli 2002. Hal ini
G. Oxley ( R - OH ).
Pernyataan misi tidak hanya mengidentifikasi produk atau jasa yang di hasilkan
oleh perusahaan, bagaimana perusahaan menghasilkannya, dan pasa yang dilayani oleh
Audit Sosial
Audit sosial adalah mencoba untuk mengukur kinerja sosial aktual perusahaan
dibandingkan tujuan sosial yang ditetapkan oleh perusahaan untuk dirinya sendiri. Audit
sosial dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan, namun audit sosial yang dilakukan oleh
konsultan luar yang memeiliki bis yang minimal akan lebih bermanfaat bagi perusahaan
kinerja social perusahaan. Manajer juga menggunakan audit sosial untuk memindai
perusahaan.
Saat ini perusahaan dihadapkan pada paradigma yang relatif masih baru di
Indonesia, yaitu paradigma yang melihat antara pihak perusahaan dan masyarakat
bukanlah dua pihak yang berbeda dan bertolak belakang, namun merupakan bagian yang
tak terpisahkan.
membawa sumberdaya, kapabilitas atau aset lain yang sulit dan tidak mudah diperoleh
sendiri.
tantangan kebijakan penting, bertahan lama dan mereka berpartisipasi memberi solusi
jangka panjang.
2. Mengkontribusikan apa yang kami lakukan
Perusahaan memaksimalkan manfaat semua kontribusi perusahaan ketika mereka
mengangkat kapabilitas inti dan mengkontribusikan produk dan jasa yang bedasarkan
sangat berarti.
5. Menyusun dan menilai total paket manfaat
Perusahaan akan memperoleh manfaat paling besar dari kontribusi sosial mereka ketika
Dari kelima komponen di atas perinsip yang paling penting adalah perinsip kedua.
sumbangan yang mudah tetapi juga harus menghindariri komitmen-komitmen yang tidak
terjangkau.
Masa Depan CSR
Dalam perspektif bisnis jangka panjang tanggung jawab sosial adalah setumpuk
mana organisasi beroperasi dan di mana para pelanggannya berada yang merupakan
jantung bisnis itu sendiri. Suka tidak suka serta mau tidak mau tanggung jawab tersebut
mesti mendapat perhatian yang lebih besar. Tanggung jawab sosial dunia bisnis bukanlah
bentuk tanggung jawab yang dipaksakan apalagi atas dasar tekanan, ancaman, atau
paksaan, melainkan sebuah tanggung jawab yang didasari kaidah moral, komitmen sosial,
ETIKA MANAJEMEN
yang responsif secara sosial untuk kepentingan seluruh pemangku kepentingan adalah
keyakinan bahwa manajer akan berprilaku secara etis. Kata etika berasal dari bahasa
Yunani yaitu “ Ethos” yang berarti adat, akhlak, waktu perasaan, sikap dan cara berfikir
atau adat-istiadat. Etik adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan
pilihan moral yang dilakukan oleh seseorang. Etika adalah tuntutan mengenai perilaku,
sikap dan tindakan yang diakui, sehubungan suatu jenis kegiatan manusia. Etika dalam
bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam
Ada tiga pendekatan etika mendasar yg perlu dipertimbangkan oleh para eksekutif:
1. Pendekatan utilitarian
terlibat langsung.
dengan pemeliharaan hak-hak dasar dan hak-hak istimew individu dan kelompok.
banyak asosiasi profesi dan perusahaan menetapkan kode etik atau aturan-aturan prilaku
etis dan stekholder mempunyai kode etik standar masing-masing yang ditetapkan.
Tren pertama semakin meningkatnya perhatian terhadap kodifikasi etika bisnis telah
mengarah pada pembuatan pernyataan formal. Biasa hanya ditemukan dalam buku saku
karyawan, tetapi sekaramg sudah di gambarkan secara besar dan di pajang di ruangan