Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN

KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA PASIEN DENGAN NAUSEA

OLEH:
NAMA : LUH ADE REGINA AMANDASARI
NIM : P07120016033
KELAS : 2.1

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2017
Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik
pada Pasien dengan Nausea

A. Kondisi Klien
Ny. R berusia 36 tahun merupakan seorang Ibu Rumah Tangga berasal
dari Banjar Sekar Desa Subagan, Karangasem, dan merupakan tamatan SMA.
Ny. R datang ke RSU Karangasem ditemani suami kemarin malam dengan
keluhan merasa mual, muntah terus menerus, serta tidak berminat untuk makan.
Ny. R mengatakan beberapa waktu ini sering terlambat makan karena sibuk
akan kegiatan upacara di desanya. Ia juga mengatakan sejak kemarin malam
perut sebelah kiri terasa perih diikuti mual. Berdasarkan pemeriksaan yang
dilakukan oleh perawat diperoleh pasien tampak pucat, saliva meningkat,
diaphoresis, serta tubuh tampak lemah.
B. Diagnosa Keperawatan
Nausea berhubungan dengan iritasi lambung ditandai dengan merasa
mual, muntah, nafsu makan berkurang, tampak pucat, saliva meningkat,
diaphoresis, serta tubuh tampak lemah.
C. Tujuan
Setelah diberikan tindakan tindakan keperawatan selama 3x15 menit
diharapkan dapat membantu mengurangi efek mual dan muntah.
D. Rencana Keperawatan
Kolaborasi pemberian antiemetik: sukralfat sirup 3x1 sendok makan
sebelum makan (per oral).
E. Implementasi Keperawatan
Strategi pelaksanaan komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.
1) Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Perawat : “Selamat Pagi, Ibu.”
Pasien : “Pagi, Sus.”
Perawat : “Apa benar dengan Ibu R?”
Pasien : “Iya benar, Sus.”
Perawat : “Perkenalkan, Bu. Saya perawat Regina. Saya akan
membantu Ibu pagi ini untuk minum obat.”
b. Evaluasi dan Validasi
Perawat : “Sebelum saya membantu Ibu minum obat, bagaimana
keadaan Ibu hari ini?”
Pasien : “Saya masih merasa mual dan ingin muntah, Sus.”
Perawat : “Sejak kapan Ibu merasa mual dan ingin muntah?”
Pasien : “Sejak kemarin malam Sus. Tiba-tiba perut saya terasa perih
dan saya merasa mual.”
Perawat : “Sudah berapa kali Ibu muntah sejak kemarin? Muntahnya
banyak atau sedikit Bu?”
Pasien : “Sekitar lebih dari 3 kali Sus. Muntahnya sedikit-sedikit dan
itu hanya muntah cair saja.”
Perawat : “Bagaimana dengan mualnya Bu? Terus menerus atau
hilang timbul?”
Pasien : “Mualnya hilang timbul Sus.”
Perawat : “Bagaimana dengan nafsu makan Ibu?”
Pasien : “Saya tidak ingin makan Sus, karena perut saya masih terasa
perih. Saya takut nanti muntah lagi.”
Perawat : “Apa ibu memiliki riwayat alergi obat?”
Pasien : “Tidak Sus.”
Perawat : “Untuk minum obatnya, Ibu ingin minum secara mandiri
atau dibantu oleh saya?”
Pasien : “Tolong dibantu Sus.”
c. Kontrak
1. Topik
Perawat : “Baiklah, Ibu. Karena Ibu mengalami mual dan muntah
sejak kemarin malam, saya akan membantu Ibu meminum
obat yang telah diresepkan oleh dokter.”
Pasien : “Baik, Sus.”
2. Waktu dan Tempat
Perawat : “Saya akan membantu Ibu untuk minum obat dan
memerlukan waktu sekitar 15 menit. Saya akan membantu
Ibu minum obat disini ya Bu, di kamar Ibu. Apa Ibu bersedia?
Pasien : “Iya, Sus.”
2) Fase Kerja
a. Menjaga privasi pasien
Perawat : “Ibu saya tutup tirainya ya, dan untuk keluarga Ibu yang lain
yang sedang menunggu di dalam bisa menunggu di luar, biar
Bapaknya saja yang menunggu di dalam, agar Ibu bisa
minum obat dengan nyaman.”
Pasien : “Baik, Sus.”
Perawat : “Untuk posisi minum obatnya Ibu mau bagaimana? Duduk
atau setengah duduk?”
Pasien : “Setengah duduk saja Sus.”
Perawat : “Kalau begitu saya benarkan sedikit posisinya ya Bu.”
Pasien : “Baik Sus.”
b. Menyiapkan peralatan (obat, sendok obat, gelas berisi air minum) dan
cuci tangan.
c. Mengkaji kemampuan pasien apakah mampu untuk minum obat per
oral.
Perawat : “Ibu obat yang diresepkan dokter adalah obat sirup. Apa Ibu
bisa minum obat sirup?”
Pasien : “Bisa, Sus.”
d. Memeriksa kembali order pengobatan (nama pasien, nama obat, dosis
obat, waktu dan cara pemberian), memeriksa tanggal kadaluarsa obat.
Perawat : “Ini obat yang diresepkan oleh dokter, Ibu. Ini obat sukralfat
sirup diminum 3x1 sendok makan, sebelum makan ya Bu.
Obat ini dapat membantu mengurangi rasa perih di lambung
dan meringankan mual muntah Ibu.”
Pasien : “Baik, Sus.”
Perawat : “Ibu minum air hangat dulu sebelum minum obat ya.”
Pasien : “Iya, Sus.”
e. Mengambil dan menyiapkan obat yang diberikan pada pasien.
f. Memutar obat atau bolak balikan agar tercampu rata sebelum
dituangkan.
g. Membuka penutup botol dan meletakkan menghadap ke atas.
h. Memegang botol obat sehingga sisi labelnya akan berada pada telapak
tangan dan menuangkan obat ke arah menjauh dari label.
i. Menuangkan obat ke sendok obat atau sendok makan sesuai dengan
dosis yang diberikan.
Perawat : “Ibu ini obatnya sudah siap, sekarang Ibu minum obatnya
ya.”
Pasien : “Iya, Sus.”
Perawat : “Bagaimana Ibu? Apa obatnya sudah ditelan?”
Pasien : “Sudah Sus. Rasanya agak pahit.”
Perawat : “Memang sedikit pahit Bu. Sekarang Ibu minum air ya
(memberi minum).
Pasien : “Baik, Sus.”
Perawat : “Saya bersihkan bibir Ibu dengan tissue ya.”
Pasien : “Iya Sus.”
j. Sebelum menutup botol, usap bagian bibir botol dengan tissue.
k. Memberikan obat pada waktu dan cara yang benar, serta catat obat yang
sudah diberikan.
3) Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif dan Objektif
1. Evaluasi Subjektif
Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu? Apa perut Ibu masih terasa
perih?”
Pasien : “Sudah berkurang dari sebelumnya Sus.”
Perawat : “Bagaimana dengan mualnya? Apa masih terasa?”
Pasien : “Sudah tidak begitu terasa, Sus.”
Perawat : “Baik Bu. Karena rasa perih di perut Ibu, rasa mual dan
muntahnya sudah berkurang, Ibu bisa mulai makan perlahan-
lahan ya, Bu. Dimulai dari makan yang hangat-hangat dulu.”
Pasien : “Baik, Sus. Saya akan coba makan sedikit dan perlahan-
lahan.”
2. Evaluasi Objektif
Pasien tampak dapat meminum obat dengan baik melalui per oral.
Obat yang telah diminum sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.
b. Rencana Tindak Lanjut
Perawat : “Ya, Ibu sekarang saya sudah selesai membantu Ibu
meminum obat. Untuk makan selanjutnya saya akan
membantu Ibu untuk meminum obat kembali sebelum
makan ya, Bu.”
Pasien : “Baik, Sus.”
c. Kontrak yang Akan Datang
Perawat : “Untuk makan siang nanti, jadwal makan siang pukul
12.00. Saya akan kembali membantu Ibu minum obat 15
menit sebelum jam makan ya Bu.”
Pasien : “Baik Sus saya akan menunggu disini. Terimakasih atas
bantuannya Sus.”
Perawat : “Sama-sama Ibu.”

Anda mungkin juga menyukai