Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

HRT disebut juga terapi sulih/mengganti hormon. Terapi ini biasanya

diberikan kepada wanita yang sudah menopause sebagai pengganti dari

estrogen yang menurun drastis akibat menopause tersebut.

Terapi sulih hormon ini penting bagi kehidupan wanita, karena

pascamenopause, sebagian besar wanita tidak merasa percaya diri lagi

lantaran tidak bisa "melayani" lagi suaminya dengan baik. Selain itu, keluhan

akibat menopause yang disebabkan drastisnya penurunan estrogen dalam

tubuh wanita amat banyak dan hal tersebut menimbulkan ketidaknyamanan

bagi wanita.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian tentang Hormon Replacement Therapy

2. Untuk mengetahui jenis Hormon Replacement Therapy

3. Untuk mengetahui strategi pemberian Hormon Replacement Therapy

4. Untuk mengetahui tujuan pemeberian Hormon Replacement Therapy

5. Untuk mengetahui keuntungan dari Terapi Sulih Hormon

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hormone Replacement Therapy (HRT)

 Hormon (TSH) Hormone Replacement Therapy (HRT) atau Terapi

Sulih Hormon (TSH) adalah Terapi penggantian hormon mengacu

pada bentuk terapi hormon dimana pasien, dalam pengobatan medis,

menerima hormon, baik untuk menambah kekurangan hormon alami,

atau untuk mengganti hormon lain untuk alami hormon.

 Hormon Replacment Therapy (HRT) atau terapi sulih hormon adalah

pemberian terapi penggantian hormon untuk menggantikan hormon

yang kurang kadarnya karena tidak diproduksi secukupnya lagi akibat

kemunduran fungsi organ-organ endokrin hormon.

2.2 Tujuan Pemberian Hormon Replacement Therapy

1. Untuk mendapatkan hormon yang hilang saat menopause

2. Dapat mengurangi, mengatasi keluhan yang menyertai menopause

seperti keluhan psikologis, keluhan somatic serta keluhan

vasomotorik.

3. Untuk mempertahankan serta meningkatkan kualitas dan kuantitas

hidup wanita usia lanjut

4. Untuk pencegahan penyakit jantung koroner, dan perdarahan otak

2
2.3 Jenis Hormon Replacement Therapy

Adapun jenis HRT antara lain yaitu:

1. Combined Hormon Replacement Therapy (CHRT)

HRT dengan estrogen estradiol hemydrate drospirenone.

Drospirenone merupakan salah satu s progesterone. Pada CHRT

digunakan kmbinasi progesterone dan estrogen, sedangkan ERT

hanya estrogen saja, CHRT bersifat kontinu (C-CHRT) dan

sequensial (S-CHRT)

2. Estrogen Replacement Therapy (ERT)

Contohnya yaitu Estradiol Hemyhidrate yang memiliki beberapa

kelebihan yaitu merupakan estrogen alami yang lebih ditoleransi oleh

tubuh sehingga lebih efektif dan tidak memberatkan kerja liver.

Angeliq juga efektif untuk mengatasi gejala hot flush (gejolak panas),

menjaga kestabilan berat badan, dan membantu mengontrol tekanan

darah.

2.4 Prinsip Pemberian Hormon Replacement Therapy

Dalam terapi ini, diperlukan beberapa prinsip sebagai berikut:

1. Wanita yang masih memiliki uterus, diberikan kombinasi estrogen

dan progesterone, penambahan progesterone ini bertujuan untuk

menghindari resiko terkena kanker endometrium.

2. Wanita yang sudah tidak memiliki uterus diberikan estrogen saja

secara kontinu

3
3. Wanita yang masih haid diberikan estrogen secara sekuensial

4. Wanita yang masih menginginkan terjadinya menstruasi, diberikan

estrogen secara sekuensial

5. Wanita yang tidak ingin terjadinya menstruasi diberikan secara

kontinu

6. Jenis estrogen dan progesterone yang diberikan adalah yang bersifat

alamiah

7. Awal pemberian harus diberikan dengan dosis rendah

2.5 Cara Pemberian Hormon Replacement Therapy (HRT)

1. Oral

2. Trasdermal

3. Sublingual

4. Intramuskular

5. Semprot hidung

6. Implant (susuk)

7. Pervaginam (krem vagina)

2.6 Strategi Waktu Pemberian Hormon Replacement Therapy

Permasalahannya sekarang adalah untuk menentukan apakah HRT

harus diberikan secara rutin atau berkala pada wanita menopause yang

berisiko terhadap osteoporosis atau kardiovaskuler. Sudah terbukti bahwa

estrogen dapat mencegah osteoporosis pada menopause. Sebenarnya proses

4
osteoporosis mulai berlangsung beberapa tahun sebelum menopause, ketika

kadar estrogen dalam darah mulai berkurang yaitu umur 40-50 tahun yang

ditandai dengan gangguan haid. Dari hasil penelitian diketahui 10%

kandungan mineral pada tulang wanita telah menurun dibandingkan wanita

yang haidnya masih teratur, dengan demikian dianjurkan supaya HRT sudah

dimulai 4-5 tahun sebelum menopause, bila gangguan jangka panjang seperti

osteoporosis dan penyakit kardiovaskuler hendak dicegah. Terapi ini harus

berlangsung bertahun-tahun yaitu 10-15 tahun sesudah menopause bahkan

ada yang menganjurkan seumur hidup, karena dapat disanksikan daya cegah

estrogen akan menghilangkan bila substitusinya dihentikan, dan proses

pengeroposan tulang yang akan dilanjutkan

Dalam pemberian HRT terdapat strategi yang dapat dibagi menjadi:

1. Jangka pendek dilakukan untuk tujuan simptomatik setelah gejala

berkurang maka pemberian obat dikurangi secara gradual untuk

mencegah rekurensi. Apabila terjadi rekurensi, terapi harus

dilanjutkan sampai tanda withdrawal menghilang. Perencanaan terapi

dilakukan dalam 2-3 tahun.

2. Jangka panjang bertujuan preventif yakni mencegah osteoporosis dan

penyakit kardiovaskuler lama terapi 5-10 tahun.

5
2.7 Kontra Indikasi HRT

 Mutlak

Tromboemolisme (thrombosis), anemia sel sabit, penyakit serebro,

hipertensi berat, uji fungsi hati setelah hepatitis abnormal, gangguan

enzim.

 Relatif

Penyakit kardiovaskuler, DDM, penyakit ginjal, TBC, kanker

payudara, fibrioadenasis, caendometrium, migraine dan epilepsy.

2.8 Keuntungan Terapi Sulih Hormon (TRH)

1. Mengurangi gejala hot flushes serta gangguan pada menopause. Pada

keadaan ini terapi sulih hormon dapat diberikan selama beberapa

tahun tanpa rekurensi yang berat.

2. Mengurangi gejala pada vagina dan saluran kencing dengan cara

melindungi dari penipisan dan kekeringan vagina, memperbaiki

fungsi seksual dan menurunkan rekurensi gangn saluran kencing yang

berhuungan dengan menopause

3. Melindungi dari osteoporosis. Harus diberikan dalam jangka panjang

(lebih dari 10 tahun).

6
4. Menurunkan resiko penyakit jantung. Dimana etradiol akan

memperbaiki lemak menjadi antioksidan dan memicu pembentukan

NO (Nitric Oxic)

5. Penggunaan jangka panjang dapat dikatakan menurunkan Alzheimer

sampai dengan 40%

6. Melindungi gigi keropos

2.9 Efek Samping dari Pemberian HRT

Selain memiliki keuntungan, terapi ini juga memiliki efek samping yang

ditimbulkan, yaitu berupa:

1. Nyeri payudara

2. Peningkatan berat badan

3. Keputihan dan sakit kepala

4. Perdarahan

5. Mual

6. Depresi

7. Perubahan emosi

8. Perut kembung

9. Siklus menstruasi yang berkepanjangan

10. Kegagalan untuk mengurangi gejala-gejala

11. Memacu kanke

7
Wanita yang Terkena Efek Samping dan Tidak Terkena Efek Samping

2.10 Keputusan Untuk Menggunakan HRT

Ada beberapa hal yang harus dijelaskan dan dipantau seorang wanita sebelum

diberikan HRT, yaitu:

1. Pemeriksaan fisik lengkap termasuk laboratorium disamping ananesis

umum dan khusus mengenai organ reproduksi

2. Jelaskan efek samping dari HRT seperti perdarahan, peningkatan

berat badan, dan kemungkinan terjadinya kanker payudara

3. Jelaskan cara pemakaian atau cara pemberian seperti tablet, krem,

plester, injeksi serta susuk

8
4. Khasiat pengobatan umumnya baru terlihat >6 bulan dan apabila

belum terlihat khasiat yag diinginkan, maka dosis obat perlu dinaikan.

5. Pada tahap awal HRT diberikan 5 tahun dulu dan jika dianggap perlu

pengobatan dapat dilanjutkan.

6. Pemeriksaan rutin setiap 6 bulan, dan setiap 1-2 tahun perlu dilakukan

mamografi serta pap smear setiap 6 bulan.

2.11 Konseling yang Efektif pada Pengguna HRT

 Adapun tujuan dari konseling secara objektif yaitu:

1. Memberitahukan klien bahwa HRT dapat atau mengatasi keluhan

pada saat menopause

2. Dapat mencegah dampak kekurangan estrogen dalam jangka

waktu yang panjang

3. Dapat meningkatkan kualitas hidup

 Menurut North American Menopause Society (NAMS), mereka yang

mau meneruskan HRT adalah:

1. Wanita dengan penghasilan tinggi

2. Wanita yang memiliki pola hidup yang sehat

3. Wanita yang telah diangkat rahimnya

4. Wanita yang memiliki resiko terhadap osteoporosis

5. Wanita yang telah mendapatkan banyak informasi tentang

kerugian serta keuntungan dari HRT

9
6. Wanita yang mempunyai hubungan baik dan dekat dengan tenaga

kesehatan

7. Wanita yang mengerti tentang dampak positif dari HRT

8. Wanita yang berpendidikan tinggi dan memiliki pengetahuan

tentang menopause

 Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, dalam konseling

berkesinambungan yaitu:

1. Menanyakan keluhan dapat teratasi atau tidak

2. Memperhatikan tentang efek samping yang dialami oleh klien

3. Melakukan evaluasi terhadap klien

4. Bila perlu ganti pengobatan

5. Mendiskusikan lamanya pengobatan

6. Memberikan materi pendidikan yang mudah dimengerti

7. Tunjukan informasi yang baru, bila memang ada.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Terapi sulih hormon merupakan pilihan untuk mengurangi keluhan

pada wanita dengan keluhan sindroma menopause. Terapi sulih hormon juga

dapat mencegah berbagai keluhan yang muncul akibat menopause, vagina

kering, dan gangguan pada saluran kandung kemih. Penggunaan terapi sulih

hormon juga dapat mencegah perkembangan pemyakit akibat dari penurunan

hormon estrogen seperti osteoporosis dan jantung koroner. Namun disamping

itu, terapi ini juga memiliki efek samping seperti memicu kanker, perdarahan

dan lain-lain.

11

Anda mungkin juga menyukai