ANALISIS METAFORA
NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI
Hindun Rokhmawatin
SMP Negeri 3 Bojonegoro
ABSTRAK
Dalam mewujudkan karyanya, pengarang menampilkan
tokoh dengan nilai-nilai keagamaan yang paling menonjol.
Dengan gaya bahasa yang digunakan pengarang dapat
menggugah emosionalnya untuk berperilaku dalam kehidupan
sesuai dengan amanat penulis. Oleh karena itu, sebuah novel
dapat dianalisis secara mikro yaitu dengan menggunakan
analisis nilai-nilai filosofis. Di samping itu, novel dibangun oleh
komunikasi antar tokoh dalam menampilkan nilai-nilai tersebut,
sehingga dengan kondisi ini memungkinkan muncul nilai
filosofi di antara tokoh-tokoh tersebut. Kedua hal di atas yang
mendasari peneliti mendekati novel dengan pendekatan post-
modern dengan menekankan analisis metafora novel Rantau 1
Muara karya A. Fuadi. Penelitian dengan metode deskriptif
kualitatif ini memperoleh hasil sebagai berikut :
Pertama, bentuk dan elemen-elemen kontekstual wacana
antara tokoh wacana yang dituangkan dalam wacana antar tokoh
dalam novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi merupakan
wacana yang berbentuk pilihan diksi khusus dan berbagai gaya
atau majas metaforis yang berupa ungkapan ketidaklangsungan
dan bentuk lain dari yang pengarang katakan sebenarnya dapat
dipilah atas tiga elemen konteks menurut perspektif Halliday,
yaitu Tennor yang terdiri dari pelaku atau tokoh sebagai subjek
maupun tokoh tambahan sebagai objek ataupun subjeks. Adapun
mode atau cara terkait dengan pilihan diksi dan ungkapan
metaforis tersebut untuk menyampaikan amanah dengan cara
menyampaikan rangkaian ungkapan.
Kedua, secara garis besar amanat yang diemban sang
tokoh dalam memberikan nilai-nilai filosofis sebagai amanat
yang hendak disampaikan kepada pembaca anatara lain:
Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 23
Hindun Rokhmawatin
ABSTRACT
In realizing his work, the author displays characters with
religious values are most prominent. With the author's style of
language used can arouse emotional to behave in accordance
with the mandate of the author's life. Therefore, a novel micro
can be analyzed by using analysis of philosophical values. In
addition, a novel built by communication between the characters
in the display of these values, so the value of this condition
allows emerging philosophy among these figures. Both of the
above research underlying a novel approach to the post modern
approach by emphasizing the analysis of novel metaphors
Rantau 1 Muara A. Fuadi work. Research with this qualitative
descriptive method to obtain the following results:
First, the shape and contextual elements of discourse
between discourse figures as outlined in the discourse between
characters in the novel Overseas 1 Estuary by Ahmad Fuadi is
discourse shaped special diction and choice of various styles or
metaphorical figure of speech that expresses an indirect and
other forms of the author say can actually be divided into three
elements of context from the perspective of Halliday, namely
Tennor consisting of actors or character as a subject or as an
object or an extra character subjeks. As for the mode or manner
related to choice of diction and the metaphorical expression to
convey trust by conveying a series of expressions.
Second, an outline of the character's mandate is carried
in providing philosophical values as a trust to be conveyed to
the reader among other things: adventure and struggle of life
towards success and a rich philosophical significance of the
success came from hard work, suffering and consistency. As that
happens the hero tries to take his heart remains steadfast and
peaceful, grateful, resilient in the face of the adventure of life he
suffered. Mandate is a real implentasi mental struggle has
dinukilkan in sociological discourse of the hero's life, including
leaders belonging figure role model.
Keywords: metaphor and philosophical mandate figures
PENDAHULUAN
1
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media
(Yogyakarta: LKiS, 2003), hlm. 2.
2
Ibid., hal. 24
Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 29
Hindun Rokhmawatin
b. Verifikasi
Verifikasi dilakukan dalam rangka melakukan
pemikiran induktif untuk mendapatkan kesimpulan terakhir,
yaitu dengan cara “cross chesk” data satu dengan data yang
lainya. Cara yang lazim dipakai yaitu dengan sistem
“Trianggulasi”, yang meliputi tiga tahapan, pertama dengan
cara membandingkan antara data satu dengan data yang
lain, data-data yang sudah didapatkan dari sumber data
novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi yang sudah
terjaring berdasarkan fokus masalah diadakan pengecekan
secara cermat dengan cara memilah, memilih dan
membandingkan antara data satu terhadap data lain,
sehingga data yang terpilih merupakan data yang akurat
isinya dengan fokus masalah yang dibahas dalam penelitian
ini. Tahapan penelitian ini diterapkan pada semua rumusan
masalah 1, 2 dan 3 (trianggulasi Data). Selanjutnya, tahapan
kedua, peneliti melakukan trianggulasi personal dengan
melibatkan pakar dan promoter/ pembimbing agar setiap
temuan data valid dan akurat, dan bilamana perlu diadakan
konsultasi untuk mendapatkan temuan yang berkualitas
secara akademis. Ketiga tahapan trianggulasi data, yaitu
untuk memperoleh data yang akurat pada sumber data
tersebut, dijelaskan dan disarankan oleh Miles dan
Hubberman.
Teknik Analisis Data
Dilakukan dengan cara pembacaan intensif ditelaah novel
terutama implikatur percakapan para tokoh novel Rantau 1
Muara secara pembacaan semiotik, heuristik (dianalisis dari
konvensi linguistik) hermeneutik dan retroaktif (kovensi sastra)
disempurnakan dengan fragmentasi, penyajian, diskusi dan
elaborasi dan pengintepretasian yang selanjutnya dideskripsikan
dan disimpulkan, jadi tidak melalui uji hipotesa.
1. Pembacaan Heruistik dan Diteruskan Retroaktif
Teknik analisis ini digunakan sejak awal penelitian,
yaitu dengan cara membaca secara seksama dan telaah
4. Penyajian
Hasil pemetaan yang sudah akurat dari fragmentasi
perlu disajikan dalam bentuk paparan, tabel dan bagan agar
mudah dicerna dan sistemetik dalam penampilan
pembahasan dan diskusi. Model penyajian ini berfungsi
sebagai pendukung fakta dan eviden dari sumber data
wacana implikatur percakapan para tokoh novel Rantau 1
Muara karya Ahmad Fuadi yang diteliti yang telah
dikaitkan dengan fokus masalah.
5. Diskusi dan Elaborasi
Tahapan analisis ini merupakan kegiatan utama dan
paling penting seiring paradigma dan pendekatan kualitatif
memang intinya mencari makna dibalik data wacana
implikatur percakapan para tokoh novel Rantau 1 Muara
karya Ahmad Fuadi yang diteiti yang tersurat, dan yang
tersirat; yaitu dengan cara mendiskusikan dan
mengelaborasi setiap elemen sumber data dengan landasan
teori yang digunakan dan menggunakan logika dan intuitif
yang dituangkan melalui ekspresi kata-kata. Frase dan
kalimat baik berupa penjelasan, sanggahan penegasan,
evaluasi, generalisasi ataupun penyimpulan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Terkait dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian,
yaitu makna ungkapan sang tokoh dan amanat sang tokoh yang
cerahkan pada pembaca, yang dapat dianalisis dan
diproyeksikan sebagaimana pembahasan berikut ini:
1. Aspek Konteks Metafora Rantau 1 Muara Karya
Ahmad Fuadi
Untuk menjawab rumusan permasalahan pertama,
peneliti medeskripsikan konteks metafora dengan
mengunakan teori Halliday terkait dengan tantangan sang
tokoh yang digunakan dalam menghadapi ujian dan
petualangan, ataupun rintangan hidup, melalui tiga komponen
konteks, yaitu: Tennor (partisipan), field (topic atau tema),
KESIMPULAN
Atas dasar hasil analisis dapat disimpulkan bahwa:
1. Bentuk dan elemen kontekstual wacana antara tokoh yang
dituangkan dalam wacana antar tokoh dalam novel Rantau 1
Muara karya Ahmad Fuadi merupakan wacana yang
berbentuk pilihan diksi khusus dan berbagai gaya atau
majas metafora yang berupa ungkapan ketidaklangsungan
dan bentuk lain dari yang pengarang dapat dipilah atas tiga
elemen konteks menurut perspektif Halliday, yaitu Tennor
yang terdiri dari pelaku atau tokoh sebagai subjek, mode
atau cara terkait dengan pilihan diksi untuk menyampaikan
amanah, juga field atau topikisasi dari amanat yang
disampaikan sebagaimana dibahas masing-masing fragmen.
2. Secara garis besar amanat yang diemban sang tokoh dalam
memberikan nilai-nilai filosofis sebagai amanat yang
hendak disampaikan kepada pembaca anatara lain:
Petualangan dan perjuangan hidup menuju kesuksesan
serta kaya makna filosofis tentang kesuksesan berawal dari
kerja keras, penderitaan dan konsistensi. Apapun yang
terjadi sang tokoh mencoba tetap tabah dan damai,
bersyukur, tangguh dalam menghadapi petualangan hidup
yang menderanya. Amanat merupakan implentasi nyata
perjuangan mental yang telah dinukilkan dalam wacana
sosiologis kehidupan sang tokoh, tokoh termasuk sosok
yang tergolong suri tauladan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural,
Surakarta; Sebelas Maret University Press, 1992.
Anonim, Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa,
Yogyakarta: Duta Wacana University Press, 2001.
Brown, Gillian and Yule, George, analisis Wacana.
DiIndonesiakan oleh I.Soetikno, Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 1996.
Jurnal Solusi, Volume 2 Nomor 2 40
Hindun Rokhmawatin
http://nie07independent.wordpress.com/2008/11/18/teori-
perubahan-sosial-karl-marx-dan-max-weber/
http://organisasi.org/jenis-jenis-macam-macam-status-sosial-
stratifikasi-sosial-dalam-masyarakat-sosiologi
Leech, Geoffrey, Prinsip-prinsip Pragmatik (Terjemahan
M.D.D. Oka), Jakarta: Universitas Indonesia, 1993.