Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BIOKIMIA LANJUT

KELOMPOK 6

AHMAD TAUFIK : 1711C2001

ANGGA DARMA PUTRA : 1711C2002

JULIA WULANDARI : 1711C2013

KIKI ANGGUN PUTRI : 1711C2014

A. Fosforilasi Tingkat Substrat


Pembentukan ATP dalam sel melalui mekanisme ini hanya menghasilkan sedikit ATP.
Mekanisme ini tidak melibatkan rantai transport electron dan membrane sel. Fosforilasi terjadi
apabila suatu substrat yang mengandung posfor mendonorkan molekul Posfor tersebut kepada
ADP menjadi ATP.
Energi yang dilepaskan dari pemecahan senyawa / substrat organik berenergi tinggi
digunakan untuk sintesis ATP dari ADP.

1,3-Bisphosphoglycerate 3-Phosphoglycerate
(Substrat berenergi tinggi)
Terjadi 2 tahap pada Glikolisis dan 1 tahap pada siklus Krebs (TCA) yang menghasilkan
ATP melalui Fosfolirasi Tingkat Substrat.
Contoh Fosfolirasi Tingkat Substrat :
1. Siklus krebs

Bahan makanan berupa karbohidrat, lemak, dan asam amino di dalam sel aerobic
mengalami degradasi oksdatif. Degradasi oksidatif berlangsung melalui beberapa tahapan
reaksi enzimatik didalam suatu siklus yang disebut siklus Krebs.
Bahan makanan baik lemak, protein, maupun karbohidrat masuk ke dalam bentuk unit
dua atom Karbon yaitu sebagai asetil-koenzim A. Didalam siklus Krebs, zat perantara yang
paling kaya energi bebas adalah asam sitrat. Ini berarti asam sitrat (enam atom C) merupakan
bentuk substrat yang paling tereduksi. Substrat dalam bentuk paling teroksidasi (paling
miskin energy bebas) adalah asam oksaloasetat. Asam sitrat dapat dibentuk kembali dengan
penggabungan antara asetil-KoA dan asam oksaloasetat. Dalam beberapa bagian didalam
siklus dikeluarkan molekul CO2, demikian juga dengan atom H dalam bentuk H2O, demikian
juga dengan atom H dalam bentuk H2O.Dari asam sitrat sampai asam oksaloasetat terjadi
pengurangan dua atom C dari C6 ke C4.
Energi bebas yang dihasilkan selama proses degradasi oksidatif di dalam siklus
dipergunakan untuk mereduksi koenzim NAD+ dan FAD menjadi NADH dan FADH2. Jadi
kedua molekul ini merupakan pembawa energi. Untuk setiap 1 molekul glukosa dibentuk dua
molekul asetil ko A yang akan menghasilkan total empat ATP, 10 NADH, dan dua FADH.
B. Fosforilasi Oksidatif atau Fosforilasi Kimiaosmotik
Contoh Fosforilasi Oksidatif :
1. Rantai Transpor Elektron ( Rantai Pernafasan )

Rantai transport electron terdiri atas sederet reaksi redoks yang melibatkan kompleks I,
II, III, dan IV. Dalam reaksi redoks, NADH dan FADH2 yang dihasilkan dari glikolisis dan siklus
Krebs bertindak sebagai reduktor. Ini berarti kedua molekul ini mengalami reaksi oksidasi
membebaskan dua ion H+ yang ekivalen dengan sepasang elektron. NADH dan FADH2 bertindak
sebagai donor proton bagi molekul protein (Kompleks I) yang tertanam dalam membran sebelah
dalam mitokondria. Kompleks I yang menerima donor elektron dari NADH dan FADH2
bertindak sebagai oksidator yang mengoksidasi kedua molekul tersebut. Selanjutnya secara
berantai, elektron dipindahkan dari Kompleks I sampai Kompleks IV melalui berbagai reaksi
redoks. Molekul-molekul kompleks ini secara berurutan mempunyai nilai potensial reduksi yang
semakin besar nilainya. Ini berarti reaksi transfer elektron selanjutnya terjadi pada arah yang
disukai karena mempunyai nilai “G yang semakin negative. Akhir dari rantai transport adalah
molekul O2. Reaksi akhir yang terjadi adalah pembentukan H2O dari O2 dan H+. Molekul O2
adalah molekul yang paling elektronegatif dibandingkan dengan keempat kompleks. Karena
melibatkan oksigen, rantai transport elektron disebut juga rantai pernapasan. Pada reaksi redoks
yang terjadi sepanjang rantai transport elektron akan dihasilkan sejumlah energi bebas.
Aliran elektron terjadi ketia hanya sintesis ATP diperlukan melalui fosforilasi oksidatif.
Oksidasi satu molekul NADH menghasilkan sintesis lebih kurang 3 molekul ATP. Sedangkan
oksidasi satu molekul FADH menghasilkan sintesis lebih kurang 2 molekul ATP. Elektron dari
oksidasi NADH dan FADH2 dibawa melalui protein rantai transport elektron, suatu kompleks
protein yang mengandung pusat redoks yang secara progresif meningkatkan afinitas elektronnya
(peningkatan standar potensial reduksi). Elektron yang dibawa melalui rantai protein tersebut
dimulai dari potensial reduksi rendah sampai tinggi yaitu dari kompleks I, II, III, dan IV.
Fosforilasi oksidatif adalah nama yang diberikan untuk sintesis ATP (fosforilasi) dari
ADP + P, oleh ATP Sintase (Kompleks IV) yang terjadi ketika NADH dan FADH2 dioksidasi
(sehingga oksidatif) melalui proses transport elektron. Energy yang dibebaskan pada saat
transport elektron melalui Kompleks I-IV digunakan untuk mengarahkan pembentukan ATP oleh
ATP sintase. Konservasi energy ini merupakan coupling energy.
Tabel 1.Potensial Reduksi dan Energi Bebas Masing-masing Kompleks

Kompleks E◦ reduktan E◦ oksidan Δ E◦ reaksi Δ G◦


(V) (V) (V) (Kj mol-1)

I (NADH/Q) -32 +0.04 +0.36 -70


II (Suksinat/Q) +0.03 +0.04 +0.01 -2
III (QH2/Sitokrom c) +0.04 +0.23 +0.19 -37
IV (Sitokrom c/O2) +0.23 +0.82 +0.59 -110

Fosforilasi kimiaosmotik melibatkan transport electron. Energi bebas ini dipakai untuk
memompa proton (H+) kea rah ruang antara membran. Pengumpulan proton di daerah ruang antar
membran mengakibatkan gradient proton di daerah membran ini.

Sumber : http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Ked/article/viewFile/184/180
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii/article/viewFile/2019/2133

Anda mungkin juga menyukai