Meteorologi Laut Ita
Meteorologi Laut Ita
dan proses-proses yang terjadi dalam lapisan udara yang menyelubungi bumi. Lapisan udara
Sebagian besar bahan pengisi atmosfer adalah gas yang mudah mampat dan
berkurangnya ketinggian. Masa dan tekanannya pun meningkat semakin dekat permukaan
Meteorologi menelaah tentang proses atau gejala fisika yang berlangsung secara
dinamis pada lapisan atmosfer bumi, dan lebih ditekankan pada perubahan-perubahan kondisi
atmosfer yang terjadi dalam waktu singkat, misal fluktuasi harian unsur-unsur iklim.
keadaan cuaca, arus dan gelombang yang terjadi di suatu perairan. Meteorologi laut
digunakan untuk menentukan daerah penangkapan (fishing ground) dan waktu yang tepat.
Dengan adanya meteorologi laut kegiatan penangkapan ikan akan berjalan sesuai dengan
tujuan dan mendapatkan hasil yang optimal serta keselamatan dapat terjaga.
Pada umumnya awan terdiri dari butir-butir air cair yang berukuran
sedemikian kecil sehingga tidak jatuh. Namun apabila awan tersebut mencapai suatu
ketinggian dimana temperatur udaranya jauh dibawah 0 C maka butir-butir air tersebut
menjadi butir-butir es (kristal). Awan adalah penolong berharga dalam ramalan cuaca karena
memperlihatkan, perubahan apa yang sedang terjadi dalam atmosfer. Awan itu sendiri tidak
memberitahu kita terlalu banyak. Ahli cuaca harus mengetahui bagaimana ia telah
berkembang dengan berubah atau pecah pada umumnya, kemungkinan ada hujan lebih besar
kalau awan tinggi yang terpisah menjadi tambah tebal, bertambah jumlahnya dan dasar awan
Hampir seluruh energi yang mengendalikan variabel cuaca dan iklim Bumi berasal
dari Matahari. Lebih dari 99.9% energi yang memanasi permukaan Bumi berasal dari
Matahari. Matahari merupakan satu dari sekitar 200 milyar bintang dalam Galaxy Milky
Way. Dibandingkan dengan bintang2 yang lain, matahari dianggap rata2. Akan tetapi pada
skala sistem matahari, dia benar2 besar sekali. Matahari mempunyai diameter sama dengan
109 diameter Bumi dan volume 1.2 juta kali lebih besar daripada Bumi.
Energi matahari tidak terdistribusikan serba sama pada permukaan Bumi. Jumlah
energi yang diterima bervariasi dengan lintang, waktu dari hari, dan musim dari tahun.
Pemanasan yang tidak sama dari bumi pada akhirnya menyebabkan angin dan mengendalikan
Angin adalah gaya pengendali utama dari arus laut permukaan. Di atas lautan, energi
yang diteruskan dari udara yang bergerak pada air melalui gesekan. Tarikan yang dikerjakan
oleh angin yang berhembus dengan tetap pada lautan menyebabkan lapisan permukaan air
bergerak.
Gerakan atmosfer dan lautan yang memindahkan panas dari tropis ke kutub
merupakan usaha tanpa akhir untuk mengimbangi energi yang tidak teratur. Hasil dari proses
Untuk memahami bagaimana dinamika Bumi sebagai mesin cuaca bekerja, menjadi
penting untuk memahami mengapa lintang yang berbeda menerima kuantitas yang berbeda
sumbunya. Rotasi menghasilkan siklus harian dari siang dan malam. Satu rotasi memakan
waktu 24 jam. Gerakan ke dua dari planet kita adalah revolusi, yaitu gerakan Bumi dalam
Variasi yang kecil dalam energi matahari yang diterima oleh Bumi karena orbit yang
Variasi dalam lamanya siang hari bertanggung jawab bagi perbedaan suhu musiman.
Hari -hari pada summer yang panjang menempatkan kita untuk mendapatkan radiasi matahari
Disamping variasi dalam panjang siang hari, perubahan musiman dalam sudut
Matahari di tengah hari di atas horizon adalah penyebab penting dari perubahan suhu
musiman. Di summer, Matahari di tengah hari adalah tertinggi di atas horizon. Ketika
summer berganti ke winter, Matahari tengah hari didapati lebih rendah di langit.
Perubahan sudut Matahari menyebabkan variasi jumlah energi mencapai permukaan
Bumi . Makin dekat sudut Matahari ke 90 derajat, makin kuat cahaya matahari. Ketika sudut
didapati lebih rendah, cahaya matahari menjadi lebih tersebar dan kurang kuat. Faktor lain
yang dipengaruhi oleh perubahan sudut Matahari adalah ketebalan atmosfer yang dapat
ditembus oleh cahaya. Ketika Matahari berada tepat di atas kepala, cahaya matahari
menembus ketebalan hanya satu atmosfer. Cahaya yang datang pada sudut 30 derajat harus
atmosfer. Cahaya Mengenai Bumi pada Sudut Rendah Berjalan Menembus Atmosfer Lebih
Panjang dan Mengalami Deplesi Lebih Besar . Makin panjang lintasan menembus atmosfer,
makin besar kesempatan cahaya matahari akan diserap, dipantulkan, atau dibaurkan oleh
atmosfer, dan kesemuanya itu akan mengurangi intensitas matahari di permukaan bumi.
Penyebab Perubahan Panjang Siang Hari dan Sudut Datang Cahaya Matahari
Sekarang anda sudah mempelajari bahwa alasan yang paling penting bagi terjadinya
variasi musiman dalam hal jumlah energi matahari mencapai lokasi tertentu adalah: (1)
perubahan dalam panjang siang hari, dan (2) perubahan dalam sudut dimana cahaya Matahari
mengenai permukaan. Lalu, Apa yang menyebabkan variasi musiman dalam sudut Matahari
Bagian penting dari jawaban ini, harus mengarahkan sumbu Bumi pada bidang
orbitnya mengelilingi Matahari. Permukaan imajiner ini dinamakan bidang ekliptik. Sumbu
Bumi tidaklah tegak lurus ke bidang ekliptik, tetapi miring 23 ½ derajat. Kemiringan ini
dinamakan inklinasi sumbu. Karena sumbu yang miring dan selalu mengarah pada arah yang
sama ketika Bumi mengelilingi Matahari, orientasi sumbu Bumi ke berkas cahaya Matahari
condong 23 ½ derajat menuju Matahari. Enam bulan kemudian, pada 21-22 Desember, ketika
Bumi bergerak ke posisi yang berlawanan dari orbitnya, BBU condong 23 ½ derajat
menjauhi Matahari.
Pada hari2 antara posisi ekstrim tersebut, orientasi sumbu Bumi ke cahaya Matahari
pada sudut kurang dari 23 ½ derajat. Perubahan orientasi ini menyebabkan titik dimana
cahaya Matahari tegak membuat migrasi tahunan dari 23 ½ derajat Utara ke 23 ½ derajat
Selatan. Menurut sejarah, empat hari setiap tahun telah diberikan makna khusus didasarkan
pada migrasi tahunan dari cahaya Matahari. Pada 21-22 Juni, cahaya tegak Matahari (sudut
90 derajat) mengenai 23 ½ derajat lintang Utara, sebuah lingkaran pada bola bumi yang
dikenal sebagai Tropic of Cancer. Untuk orang2 di BBU, 21-22 Juni dikenal sebagai summer
solstice, hari resmi pertama summer. Di BBS tanggal ini menyatakan winter solstice. Enam
bulan kemudian, pada 21-22 Desember, cahaya Matahari mengenai 23 ½ derajat lintang
Selatan, sebuah lingkaran di bola bumi yang dikenal sebagai Tropic of Capricorn. Untuk
orang2 di BBU, 21-22 Desember adalah winter solstice, yaitu hari pertama winter. Akan
tetapi untuk orang2 di BBS, merupakan summer solstice. Equinoxes terjadi dalam bulan
Maret dan September, pertengahan antara dua solstices. Dalam bulan Maret, BBU mengalami
spring equinox, sedangkan posisi September dinamakan autumnal atau fall equinox. Di BBS,
spring mulai bulan September dan fall mulai bulan Maret. Selama equinox, cahaya vertikal
Mari kita lihat pada Bumi dari perspektif yang berbeda sehingga kita dapat melihat
lingkaran iluminasi. (Ingat bahwa lingkaran ini yang membagi siang dan malam). Selama
equinox, cahaya vertikal Matahari mengenai equator karena Bumi berada pada posisi dalam
orbitnya yang kemiringannya tidak mengarah menuju atau menjauh dari Matahari.
Mari kita tinjau dengan seksama dan lebih rinci dari solstices dan equinoxes. Kita
akan mulai dengan solstice yang terjadi pada 21-22 Juni. Kita tahu bahwa cahaya vertikal
Matahari mengenai Tropic of Cancer, 23 ½ derajat Utara dan bahwa itu merupakan summer
solstice di BBU ( winter di BBS). Bergerak menjauhi Tropic of Cancer, sudut cahaya
Matahari tengah hari menjadi semakin kecil. Tempat yang terletak 1 derajat lebih
jauh,menerima sudut 89 derajat, tempat 2 derajat lebih jauh menerima sudut 88 derajat, dan
seterusnya. Untuk menghitung sudut Matahari tengah hari, cari besarnya derajat lintang yang
memisahkan tempat yang anda ingin ketahui dari lintang yang menerima cahaya vertikal
(sudut 90 derajat). Kemudian kurangkan harga tersebut dari 90 derajat. Perhitungan sudut
Data: lokasi: 30 derajat Selatan, tanggal:21-22 Juni, lokasi matahari pada 90 derajat: 23 ½
derajat Utara
Perhitungan: langkah 1: jarak dalam derajat antara 23 ½ derajat Utara dan 30 derajat Selatan
Jenis-jenis awan
Awan terbagi dalam 4 golongan yaitu awan tinggi, awan menangah, awan rendah, dan
awan yang membumbung keatas. Tiap golongan awan ini terbagi lagi dalam beberapa jenis
menurut ketinggian dan bentuk awan tersebut misalnya cirrus, alto cumulus, nimbo stratus,
cumulus nimbus, dan lain sebagainya. Awan merupakan salah satu jenis hydrometer, jenis
hydrometer yang lain adalah kabut, hujan lembut, hujan merata, hujan setempat, dan salju.
Jenis-jenis hujan tergantung dari jenis-jenis awan yang merupakan sumbernya (Handoko,
1995).
Menurut Wisnubroto (1981), cuaca penuh sinar matahari mungkin menjadi biasa jika
kabut jadi bersih sebelum tengah hari dan kalau dasar awan menjadi lebih tinggi. Di sini kita
menjadi tiga golongan menurut ukuran tinggi, yaitu : rendah, menengah (sedang), dan tinggi.
a) Cirrus (Ci) adalah sejenis awan tinggi yang terbentuk seperti mata pancing atau seperti
bulu ayam dengan struktur berserat (fibrous). Awan cirrus tersebut nampak putih bersih.
b) Cirro cumulus (Cc) adalah sejenis awan tinggi yang terbentuk seperti sisik ikan. Awan
cirro cumulus nampak putih bersih, gumpalan-gumpalan awannya adalah kecil-kecil, dan
bundar tanpa bayang-bayang. umumnya awan ini tersusun dalam kelompok, garis/riak yang
dihasilkan dari getaran lembaran awan. Ini disebabkan karena awan cirro cumulus itu terletak
c) Cirro stratus (Cs) adalah sejenis awan tinggi yang tidak mempunyai gambar, melainkan
merupakan suatu layar awan yang rata. Awan tipis menyerupai lembaran yang putih
menutupi seluruh langit dan menampilkan gambaran seperti susu. Awan ini seringkali
menghasilkan halo disekitar matahari/bulan. Pada siang hari kalau langit diliputi awan cirro
2. Awan Menengah terdapat pada ketinggian antara 2.000meter dan 6.000 meter.
a) Alto cumulus (Ac) adalah jenis awan menengah yang terbentuk serupa dengan awan
cirro cumulus, seperti bulu domba atau seperti sisik ikan. Akan tetapi gumpalan-gumpalan
awannya nampak lebih besar, massa awan yang pipih danglobular tersusun dalam bentuk
garis / gelombang. karena awan alto cumulusterletak lebih dekat pada mata penilik.
b) Alto stratus (As) adalah jenis awan menengah, dan pada prinsipnya, awan yang berupa
lembaran yang seragam bentuknya dengan warna putih kotor / abu-abu. Kadang-kadang
corona terbentuk, alto stratus umumnya diikuti oleh presipitasi yang meluas dan lama.
a) Nimbo stratus (Ns), pada prinsipnya terbentuk serupa dengan alto stratus, akan tetapi
amat tebal sehingga sinar matahari sulit untuk menembus lapisan awan ini. Dengan demikian
maka bagian bawah awan nimbo stratus berwarna abu-abu gelap sampai hitam. Awan nimbo
b) Strato cumulus (Sc) adalah jenis awan rendah yang pada prinsipnya berbentuk serupa
dengan awan alto cumulus, seperti bulu domba akan tetapi gumpalan-gumpalan awannya
nampak lebih besar, karena awan strato cumulus terletak lebih dekat pada mata penilik. Awan
strato cumulus nampak berwarna abu-abu dan bentuk tiga dimensi sudah nampak. Massa
globular besar atau massa awan bergulung-gulung lembut berwarna abu-abu. Pada umumnya
c) (Low) Stratus (St) adalah jenis awan rendah yang tidak mempunyai gambar apa-apa
melainkan merupakan suatu layar awan yang rata. Kalau awan (low) stratusmencapai
permukaan tanah, maka hal ini disebut kabut. Stratus yang tipis menghasikan corona.
a) Cumulus humilis (Ch) merupakan fase pertama pembentukan awan golongan IV ini
terjadi karena adanya aliran udara vertikal. Pada tempat-tempat dimana udara mengalir ke
atas maka terbentuk awan, dan di tempat-tempat diman udara mengalir ke bawah, mak awan
yang ada akan dilenyapkan. Awan cumulus humilisini juga dikenal dengan sebutan cumulus
kecil atau juga dengan sebutan fair weather cumuli. Awan yang tebal dan rapat dengan
perkembangan vertikal. permukaan bagian atas berbentuk kubah dengan struktur seperti
b) Cumulus congestus, merupakan fase kedua pembentukan awan golongan IV. Kalau hari
makin panas, maka aliran udara vertikal mendapat kesempatan untuk mencapai ketinggian
yang lebih besar, dan hal ini menyebabkan awan cumulus humilis bertumbuh ke atas. Bagian
bawah cumulus congestus ini mulai memperoleh warna abu-abu, karena sudah bertambah
tebal, sehingga sinar mata hari mengalami kesulitan untuk menembus awan ini. Puncak awan
c) Cumulo nimbus, merupakan fase terakhir pembentuka awan golongan IV. Bagian atas
cumulo nimbus sudah melebar. Bagian bawah cumulo nimbus nampak berwarna abu-abu
gelap sampai hitam. Cumulo nimbus menimbulkan hujan setempat (showers). Selain itu,
Kelembaban udara
Kelembaban udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. jumlah uap air dalam
udara ini sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh atmosferyaitu hanya
kira-kira 2% dari dari jumlah masa. Akan tetapi uap air merupakan komponen udara yang
sangat penting ditinjau dari segi cuaca dan iklim. Gas-gas yang menyusun atmosfer yang
dekat permukaan laut relatif konstan dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Sedang uap
air merupakan bagian yang tidak konstan, bervariasi dari 0% sampai 5% (Wilson, 1993).
Menurut Wilson (1993), adanya variabilitas kandungan uap air ini dalam udara baik
1. Besarnya jumlah uap air dalam udara merupakan indikator kapasitas potensial atmosfer
2. Uap air mempunyai sifat menyerap radiasi bumi sehingga ia akan menetukan cepatnya
kehilangan panas dari bumi dan dengan sendirinya juga ikut mengatur temperatur.
3. Makin besar jumlah uap air dalam udara makin besar jumlah energi potensial yang laten
tersedia dalam atmosfer dan merupakan sumber / asal terjadinya hujan angin (strom).
a. Sebaran vertikal
Sebaran vertikal terjadi karena sumber kelembaban udara adalah permukaan bumi, maka
sebagian besar uap air akan terkumpul di lapisan yang lebih bawah. Dan uap air itu
b. Sebaran horisontal
Uap air dalam udara yang dinyatakan dalam kelembaban spesifik atau tekanan uap
mempunyai harga tertinggi di katulistiwa dan terendah di kutub. Ini serupa dengan sebaran
Menurut Lakitan (1994), berbagai cara digunakan untuk menyatakan jumlah uap air
1. Kelembaban mutlak, yakni angka yang menunjukan jumlah massa uap air yang terdapat
dalam satuan volume udara, dinyatakan dalam gram per meter kubik udara.
2. Kelembaban nisbi, yakni angka yang menunjukan perbandingan antara massa uap air
yang sesungguhnya ada dalam suatu massa udara pada suhu tertentu, dengan massa uap air
dalam keadaan udara kenyang pada suhu itu, biasanya dinyatakan dalam %.
kelembaban nisbi dari udara atmosfer daerah yang diamati. Utama maksud tersebut
diperlukan alat pengukuran kelembaban udara. Ada berbagai tipe alat pengukuran
kelembaban udara tetapi yang umum dipakai adalah hygrometer dan psychrometer.
Temperatur udara
Temperatur udara adalah salah satu efek dari radiasi matahari. Makhluk hidup hanya
dapat berkembang pada temperatur tertentu dan setiap fenomena dari kehidupan vegetasi
sangant erat hubungannya dengan zone panas optimal. Temperatur udara yang diukur dengan
termometer. Tempat yang terbuka, suhunya berbeda dengan tempat yang bergedung,
demikian pula suhu di ladang berumput berbeda dengan ladang yang dibajak, atau jalan
beraspal dan sebagainya. Pengukuran temperatur udara hanya memperoleh satu nilai yang
menyatakan nilai rata-rata suhu temperatur atmosfer. Secara fisis suhu dapat didefinisikan
sebagai tingkat gerakan molekul benda, mekin cepat gerakan molekul, makin tinggi suhunya.
Suhu dapat juga didefinikasikan sebagai tingkat panas suatu benda. Panas bergerak dari
sebuah benda yang mempunyai suhu tinggi ke benda dengan suhu rendah (Handoko, 1995).
Untuk menyatakan suhu udara dipakai berbagai skala. Dua skala yang sering dipakai
dalam pengukuran suhu udara adalah skala Fahrenheit yang dipakai di Negara Inggris dan
skala Celcius atau skala perseratusan (centigrade) yang dipakai oleh sebagian besar di dunia
(Handoko, 1995).
Skala Fahrenheit menetapkan titik didih air pada 212 derajat dan titik lebur es pada 32
derajat. Dalam skala perseratus (skala Celcius) ditetapkan titik didih air pada 100 derajat dan
titik lebur es pada 0 (nol) derajat. Skala Celcius sekarang banyak dipakai dalam pelaporan
dan analisis data cuaca dan iklim. Kedua skala tersebut menunjukan suhu yang sama pada -40
Pada lapisan troposfer, secara umum suhu makin rendah menurut ketinggian. hal ini
oleh permukaan bumi tempat persentuhan antara udara dengan daratan dan lautan.
Permukaan bumi tersebut merupakan pemasok panas terasa untuk pemanas udara.
2. Lautan mempunyai luas dan kapasitas panas yang lebih besar daripada daratan,
sehingga meskipun daratan merupakan penyimpan panas yang lebih buruk tetapi karena
udara bercampur secara dinamis, maka pengaruh permukaan lautan secara vertikal akan lebih
dominan. Akibatnya suhu akan turun menurut ketinggian baik di atas lautan maupun daratan.
Rata-rata penurunan suhu udara menurut ketinggian di Indonesia sekitar 5-6°C tiap kenaikan
Temperatur air
Temperatur air adalah keadaan suhu air, yang menyatakan tingkat panas dan
dinginnya air, Tekanan air dinyatakan dengan satuan derajat Celcius, Fahrenheit, Reamur dan
Kelvin. Menurut Lakitan (1994), ada dua istilah dalam menentukan temperatur air
Temperaturudara adalah sifat termodinamis cairan karena aktifitas molekul dan atom didalam
cairan tersebut. Semakin besar aktifitas (energi), semakin tinggi pula temperaturnya.
dihubungkan oleh energi panas spesifik. Energi panas spesifik sendiri secara sederhana dapat
diartikan sebagai jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur dari satu
satuan massa fluida sebesar 1°. Jika kandungan energi panas nol (tidak ada aktifitas atom dan
molekul dalam fluida) maka temperaturnya secara absolute juga nol (dalam skala Kelvin).
Jadi nol dalam skala Kelvin adalah suatu kondisi dimana sama sekali tidak ada aktifitas atom
molekul dalam suatu fluida. Temperatur air laut dipermukaan ditentukan oleh adanya
pemanasan (heating) di daerah tropis dan pendinginan (cooling) di daerah lintang tinggi.
yang bergerak dari satu level tekanan ke level tekanan yang lain akan mengalami penekanan
(komperasi) atau pengembangan (ekspansi). Jika parsel air mengalami penekanan secara
adibiatis (tanpa terjadi pertukaran anegi panas), maka temperaturnya akan bertambah.
Sebaliknya, jika parsel air mengalami pengembangan (adibiatis), maka temperaturnya akan
berkurang. Satuan untuk temperatur dan temperatur potensial adalah derajat Celcius.
Sementara itu, jika temperatur akan digunakan untuk menghitung kandungan energi panas
dan transpor energi panas, harus digunakan satuan Kelvin. 0°C = 273,16 K. Perubahan 1°C