ITS Undergraduate 11414 Presentation PDF
ITS Undergraduate 11414 Presentation PDF
Sabar P. T. Pakpahan
3105 100 005
Dosen Pembimbing
Catur Arief Prastyanto, ST, M.Eng,
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1. Mengembangkan potensi Kabupaten Pegunungan Bintang
2. Dukungan jaringan prasarana transportasi
3. Terhambatnya transportasi hasil produksi
1.2 PERMASALAHAN
1. Bagaimana bentuk perencanaan geometrik
2. Bagaimana perencanaan konstruksi lapisan perkerasan
3. Berapa dimensi saluran tepi
4. Berapa jumlah anggaran biaya yang dibutuhkan
1.3 TUJUAN
1. Merencanakan bentuk geometrik yang sesuai
2. Merencanakan konstruksi lapisan perkerasan yang sesuai
3. Merencanakan dimensi saluran tepi
4. Mengetahui anggaran biaya yang dibutuhkan
1.4 BATASAN MASALAH
1. Lapis perkerasan lentur
2. Perencanaan drainase berdasarkan data hujan
3. Tidak membahas pengolahan data-data tanah di
laboratorium
4. Tidak membahas stabilitas lereng, persimpangan jalan,
gorong – gorong, jembatan, biaya operasi peralatan,
penggunaan alat berat dan pelaksanaan di lapangan.
1.5 LOKASI STUDI
1. Lokasi studi ini terdapat di Distrik Arimop sebelah utara
ibukota Kabupaten Boven Digoel Provinsi Papua
2. Titik awal ruas jalan Arimbet - Maju - Ujung - Bukit -
Iwur, terdapat pada Km 74.5 dari Kantor Bupati Kab.
Boven Digoel atau terletak pada 05°38’32,2” LS dan 140°
36’ 02,4” BT, dengan elevasi 99,0 m dari permukaan laut
3. Titik akhirnya terletak pada 05º38’32,2” LS dan
140º36’02,4” BT dengan elevasi 216 m dari permukaan
laut
Peta Papua
Peta Kab. Boven Digoel
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
1. Elemen geometrik jalan
2. Konstruksi perkerasan lentur
3. Saluran tepi jalan
4. Galian dan timbunan
ELEMEN GEOMETRIK JALAN
Alinyemen Horizontal
Alinyemen Vertikal
Data perencanaan:
Umur rencana 10 thn
Daerah pegunungan, arteri
Kec. Rencana 40 – 70 km/jam
Lebar lajur 7 m
Alinyemen Horizontal
Gaya sentrifugal
Gaya yang mendorong kendaraan keluar dari lintasan saat di
tikungan. W ⋅ V2
F=
g⋅R
Panjang bagian lurus
Arteri, pegunungan panjang lurus maksimum 2000 m.
Komponen tikungan
Jari-Jari Minimum
Lengkung Peralihan , Ls (Length of Spiral)
Alinyemen Horizontal (lanj.)
Kemiringan melintang jalan lurus
Besar kemiringan melintang jalan (=en) berkisar antara (2
- 4 )%. Bentuk kemiringan melintang normal jalan pada
jalan dengan 2 jalur 2 arah umumnya berbentuk crown.
Landai relatif
Landai relatif adalah besarnya kelandaian akibat perbedaan
elevasi tepi perkerasan sebelah luar sepanjang lengkung
peralihan.
1 (e + e n )B
=
m Ls
Alinyemen Horizontal (lanj.)
Diagram superelevasi
Menentukan bentuk penampang melintang pada setiap titik
di suatu lengkung horizontal yang direncanakan.
Lengkung horizontal
Lengkung busur lingkaran sederhana (full circle)
Lengkung busur lingkaran dengan lengkung peralihan
(spiral – circle – spiral)
Lengkung peralihan (spiral – spiral)
Jarak kebebasan samping
Penentuan batas minimum jarak antara sumbu lajur
sebelah dalam ke penghalang ditentukan berdasarkan
kondisi dimana jarak pandangan berada di dalam
lengkung.
Alinyemen Horizontal (end)
Pelebaran pada tikungan
Pada saat kendaraan membelok seringkali lintasan roda
belakang keluar lajur yang disediakan (off tracking)
Lintasan roda depan dengan belakang tidak sama
Gabungan alinyemen horizontal
Tikungan gabungan searah
Tikungan gabungan terbalik
Alinyemen Vertikal
Kelandaian
Landai Minimum
Datar 0%, drainase tidak 0%
Landai Maksimum
Bergerak terus tanpa kehilangan kecepatan yang
berarti. (mis:truk)
Panjang Kritis Kelandaian
Jarak yang pendek merupakan faktor yang sangat
berpengaruh bila dibandingkan dengan jarak yang
panjang pada kelandaian yang sama.
Lajur Pendakian
Alinyemen Vertikal (end)
Lengkung vertikal
Lengkung vertikal cekung
Lengkung vertikal cembung
Koordinasi alinyemen
Alinyemen vertikal dan alinyemen horizontal terletak
dalam satu fase
Perlu dihindari tikungan yang tajam di bagian atas
lengkung vertikal cembung atau di bawah lengkung
vertikal cekung
Pada jalan yang lurus dan panjang sebaiknya tidak
dibuatkan lengkung vertikal cekung atau kombinasi dari
lengkung vertikal cekung
KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR
Susunan lapisan perkerasan lentur
lapisan permukaan (surface course)
lapisan pondasi atas (base course)
lapisan pondasi bawah (sub base course)
lapisan tanah dasar (subgrade)
∑A i
Debit aliran
Menggunakan rumus Rasional :
1
Q= ⋅C ⋅ I ⋅ A
3,6
SALURAN TEPI JALAN (end)
Dimensi saluran
Direncanakan saluran berpenampang trapesium. Dimensi
saluran dihitung menggunakan rumus Manning.
1 2 3 12
v = ⋅R ⋅I
n
GALIAN DAN TIMBUNAN
Dilakukan dengan metode Double End Areas (luas ujung rangkap).
Volume =
(A1 ⋅ A 2 ) ⋅ L
2
BAB 3 METODOLOGI
Studi literatur dan bahan
Pengumpulan data
Data-data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
Data topografi
Data lalu lintas
Data CBR
Data curah hujan
Pengolahan data
Volume lalu lintas.
Perencanaan geometrik jalan, meliputi perhitungan
alinyemen horizontal dan alinyemen vertikal.
Perencanaan tebal perkerasan, menggunakan metode
perkerasan lentur.
Perencanaan saluran tepi, menggunakan data curah
hujan.
Perhitungan biaya
START
Data Toporafi
Data Lalu Lintas
Data CBR
Data Curah Hujan
PENGOLAHAN DATA
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN
PERENCANAAN SALURAN TEPI
PERENCANAAN BIAYA
KESIMPULAN
FINISH
BAB 4 PERENCANAAN
Perencanaan Tebal Perkerasan
Analisa data lalu lintas
Volume lalu lintas
Lintas Ekivalen 4
P
E sumbu tunggal = 5,40
4
E sumbu ganda = P Sumber : SNI 07-2416-1991
8,16
Tipe jalan 2/2 UD, LHR per arah c = 1,0
Tebal perkerasan
Lapisan permukaan (surface),laston (MS 590 kg) = 8 cm
Lapisan pondasi atas (base course), batu pecah kelas A (CBR 100%) = 20 cm
Lapisan pondasi bawah (sub base course), sirtu kelas B (CBR 50%) = 10 cm
Perencanaan Geometrik Jalan
Dasar perencanaan
Umur rencana 10 thn
Tipe jalan 2/2 UD
Kec. Rencana 60 km/jam
Lebar lajur 3.5 m
Lebar bahu jalan 2 m
Alinyemen horizontal
Contoh perhitungan pada PI 1
Vd = 60 km/jam.
Rd = 573 m
Sudut PI1 (∆ 1) =60,153o
e = 3,54%
Perencanaan Geometrik Jalan (lanj.)
Alinyemen horizontal (lanj.)
Mencari Ls
Berdasarkan waktu tempuh maksimal di lengkung peralihan = 50 m
Berdasarkan landai relatif = 22.227 m
Berdasarkan rumus Modifikasi Shortt = 10.435 m
Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian = 38.095 m
Parameter lengkung horizontal
Lc = 450.784 m
p = 0.219 m
k = 24.998 m
Ts = 301.368 m
E = 74.469 m
Xs = 49.956 m
Ys = 0.784 m
Perencanaan Geometrik Jalan (lanj.)
Alinyemen horizontal (end) TS =
301.
3 68 m
PI-1 k=2
CS :
4.99
8 m
ST :
STA
60.153°
Xs =
ST
4 9.95
1+06
A 1+
6m
117.
7.42
SC
E = 74.469 m
:S
42
TS
TA
:S
0+
STA 1+000
61
TA
6.
0+
63
STA
56
6.
63
0+80
R = 477 m
0
ST
A
0+
60
0
Perencanaan Geometrik Jalan (lanj.)
Alinyemen vertikal
Contoh Perhitungan Lengkung Vertikal Cekung pada PPV-1
Perhitungan :
Radius jalan sebelah dalam :
R’ = R – ½ (L 1lajur) = 477 – ½ (3.5) = 475.25 m
M = R' 1 − cos
28.65 ⋅ S = 1.9 m
R'
Perencanaan Geometrik Jalan (end)
Daerah Kebebasan Samping (end)
Data Perencanaan Status S Jika S < Lt Jika S > Lt
PI R' (m)
R (m) S (m) Lt (m) W1lajur (m) thd Lt M (m) M (m)
PI 1 477 85 550.78 3.5 475.25 S < Lt 1.90 -
PI 2 477 85 643.20 3.5 475.25 S < Lt 1.90 -
PI 3 477 85 342.06 3.5 475.25 S < Lt 1.90 -
PI 4 477 85 464.44 3.5 475.25 S < Lt 1.90 -
PI 5 477 85 685.17 3.5 475.25 S < Lt 1.90 -
PI 6 477 85 565.85 3.5 475.25 S < Lt 1.90 -
PI 7 477 85 593.88 3.5 475.25 S < Lt 1.90 -
PI 8 477 85 194.93 3.5 475.25 S < Lt 1.90 -
PI 9 477 85 494.59 3.5 475.25 S < Lt 1.90 -
PI 10 477 85 623.57 3.5 475.25 S < Lt 1.90 -
PI 11 477 85 380.38 3.5 475.25 S < Lt 1.90 -
PI 12 477 85 164.56 3.5 475.25 S < Lt 1.90 -
PI 13 477 85 192.06 3.5 475.25 S < Lt 1.90 -
PI 14 477 85 215.34 3.5 475.25 S < Lt 1.90 -
PI 15 477 85 357.95 3.5 475.25 S < Lt 1.90 -
PI 16 477 85 198.26 3.5 475.25 S < Lt 1.90 -
PI 17 477 85 368.32 3.5 475.25 S < Lt 1.90 -
Perencanaan Saluran Tepi Jalan
Tinggi hujan rencana :
R10 = 1102.689 mm
Timbunan
Luas timbunan rata-rata segmen 1 :
0.7418 + 23.253
A rata-rata = = 11.9974 m2
2
Volume timbunan segmen 1 :
Vol timbunan = A rata − rata ⋅ L = 11.9974 ⋅ 100 = 1199.74 m3
Marka jalan
Marka memanjang berupa garis menerus.
Marka memanjang berupa garis menerus putus-putus.
Perhitungan Volume Pekerjaan
Pekerjaan Tanah
Galian = 838.455,52 m3
Timbunan = 473.756,84 m3
Pekerjaan Drainase
Volume total = 89856 m3
Perhitungan Volume Pekerjaan (end)
Pekerjaan Rambu Dan Marka
Total Rambu 93 buah
Marka Putus-Putus = 1037.88 m2
Marka Menerus = 976.351 m2
Sehingga luas marka total:
Total = 1037.88 + 976.351 = 2014.231 m3
Perhitungan Biaya Pekerjaan
Jumlah
No. Uraian Satuan
Volume Harga Satuan (Rp) Biaya Total (Rp)
1 Pekerjaan Tanah
Galian Tanah m3 838455.52 Rp40,482.08 Rp33,942,423,437.08
Timbunan Tanah Biasa Dari Sumber
Bahan m3 473756.84 Rp66,166.79 Rp31,346,969,343.34
3 Pekerjaan Drainase
Saluran Samping Tanah Asli m3 89856 Rp41,270.95 Rp3,708,442,483.20